Selesai menyantap serapan, Randy kini siap siap untuk menuju (U.I) tempat nya menjadi Dosen baru, tidak sabar rasanya ingin memulai kehidupan baru serta suasana baru, menjadi dosen tampan tentu suatu kebanggaan untuk nya.
" Yiwa, apa kamu sibuk? " tanya Randy yang selalu berusaha untuk mendekati Yiwa
" Tidak Mas, hanya nunggu waktu untuk ke rumah sakit, ngantar makan siang untuk tuan Arya " jawab Yiwa
" Hmm, padahal aku ingin ngajak kamu ke kampus " sambung Randy dengan wajah sedikit kecewa
" Bagaimana kalau lain kali saja, saat tuan Arya libur, aku ikut Mas Randy ke kampus " jawab Yiwa dengan semangat, membuat Randy semakin gemes dengan nya
" Ya sudah, terpaksa aku harus pergi sendiri, padahal aku ingin sekali ngajak kamu " ucap Arya dan Yiwa hanya bisa menyembunyikan keinginan nya, yang juga ingin ikut bersama Randy.
Selesai berbincang, Randy pun bergegas meninggalkan Yiwa, sedangkan Yiwa melanjutkan pekerjaan nya untuk memasak bekal siang untuk Arya.
" Yiwa, ada yang bisa aku bantu " tanya Tati yang sudah selesai dengan pekerjaan nya, dan selalu bersedia untuk membantu Yiwa di dapur
" Tidak tati, terimakasih, aku hanya tinggal ngemas ini saja, semua sudah selesai " jawab Yiwa dengan senyum cantik di wajah nya
" Hmmm,, Oh iya antara Tuan Arya dan tuan Randy siapa yang paling kamu suka " tanya Tati membuat Yiwa tidak mengerti apa maksud pertanyaan nya itu
" Maksud kamu apa " tanya Yiwa kembali dan Tati pun mencoba untuk memperjelas pertanyaan nya
" Aku perhatiin, seperti nya tuan Arya dan tuan Randy menyukai kamu, jika kamu diberi pilihan, siapa yang akan kamu pilih, kamu sangat beruntung Yiwa, di sukai dua laki laki tampan dan laki laki karier " sambung Tati dan Yiwa hanya bisa menghela nafas nya
" Tati, kamu salah paham, tidak mungkin mereka menyukai pembantu seperti aku, aku bukan level mereka, aku cukup sadar diri, kamu lihat sendiri tuan Arya bagaimana, tampang dan hati nya tidak sesuai " sambung Yiwa
" Terus bagaimana dengan tuan Randy " tanya Tati yang semakin penasaran
" Sejauh ini menurut aku tuan Randy baik, ramah, dan juga tampan, dan pasti selera dia juga tinggi, bukan pembantu seperti kita " jawab Yiwa dan Tati hanya bisa mengangguk dan tersenyum, seperti tidak percaya dengan ucapan Yiwa.
" Hati hati, nanti kamu jatuh cinta dengan salah satu mereka, lalu sakit hati, aku gak bisa bantu " ucap Tati yang secara tidak langsung untuk memperingatkan Yiwa
" Ia, aku mengerti kok, aku tidak akan lupa dengan nasihat kamu " jawab Yiwa, yang jelas bisa mengerti apa maksud dari Tati
Setelah selesai menyiapkan bekal untuk Arya, Yiwa pun membersihkan diri, dan memakai baju yang lebih layak, Yiwa tidak ingin mengulangi hal yang sama, diamana ia jadi bahan tawaan untuk Bella.
Saat Yiwa ingin bergegas berangkat, sayang sekali Yiwa tidak melihat pak Rudi, pak Rudi harus mengantar Randy ke kampus, membuat Yiwa sedikit bingung, dan berfikir apa yang harus ia lakukan, agar bisa sampai ke rumah sakit dengan tepat waktu
Tidak butuh waktu lama, Yiwa pun akhir nya berlari ke pangkalan ojek yang tidak jauh dari rumah Arya, dengan bercucuran keringat, membuat Yiwa tidak patah semangat dan tidak melunturkan kecantikan nya.
Setelah memberi alamat, tukang ojek tersebut pun langsung melajukan motor nya.
Jalan yang Macet sudah jadi ciri khas kota Jakarta, Yiwa yang sudah telat merasa sangat kwatir, tidak bisa di bayangkan, entah apa yang akan terjadi pada dirinya.
Setiba nya di rumah sakit, Yiwa langsung berlari menuju ruangan Arya, dengan nafas ngos ngosan, Yiwa harus menyaksikan Arya yang sedang bermesraan dengan Bella, Mesti Bella yang berusaha untuk selalu menggoda Arya, membuat nya salah tingkah apa yang harus di lakukan.
" Maaf tuan, saya tidak sengaja " ucap Yiwa dan berusaha untuk kembali keluar dan menutup pintu ruangan Arya
" Yiwa tunggu " ucap Arya, dan Yiwa pun hanya bisa diam berdiri di tempat nya, melihat Yiwa yang kini berdiri seperti patung, Arya pun lalu menghampiri nya, serta menghapus keringat yang bercucuran di wajah cantik nya, Arya sengaja bertingkah romantis hanya untuk membuat Bella kesal, mesti Arya masih mencintai Bella, Arya sama sekali tidak tergoda, Arya tidak ingin menjadi perusak dalam rumah tangga Bella.
" Kenapa kamu berkeringat begini, kamu tidak usah buru buru sayang, aku tidak akan marah jika kamu terlambat, kamu kan calon istri ku " ucap Arya, membuat jantung Yiwa seakan berhenti untuk berdetak, Bella yang menyaksikan itu pun sangat merasa kessal, dan segera meninggalkan Arya dan Yiwa
Melihat Bella yang sudah pergi jauh, Arya pun menarik tangan Yiwa untuk kembali ke ruangan nya, serta meluapkan amarah nya, karena Yiwa yang sudah datang terlambat.
" Kenapa, kamu pikir aku serius tidak marah, justru aku sangat kessal dengan kamu, jam berapa ini, dan kamu baru datang, apa kamu mau aku mati kelaparan karena menunggu kamu " ucap Arya, membuat jantung Yiwa kembali berdetak dan merasa sangat terluka
" Maaf tuan, jalan macet, kebetulan pak Rudi sedang mengantar mas Randy ke kampus, jadi aku harus cari ojek biar bisa cepat kesini, aku tidak sengaja membuat tuan lama menunggu " jawab Yiwa yang berusaha untuk tidak menumpahkan air mata nya, Arya yang mendengar itu sedikit merasa bersalah, padahal sudah jelas ia menyaksikan nafas Yiwa yang ngos ngosan, serta keringat yang mengalir di wajah nya, hanya untuk mengantar bekal untuk nya.
" Ya sudah, kali ini aku maaf kan, lain kali jika ada apa apa kamu harus kabarin aku, agar aku tidak harus buang tenaga untuk memarahi kamu " sambung Arya yang sudah terlanjur merasa bersalah, namun sangat sungkan untuk mengucapkan kata Maaf
" Iya tuan " jawab Yiwa singkat, tanpa berfikir dari mana ia akan mengabari Arya jika terjadi hal yang sama, sementara ia tidak memiliki no telfon Arya
" Yang barusan kamu tidak usah tanggapin, kamu tau sendiri Bella tau nya kamu calon istri ku, jadi kamu harus belajar bersikap bagaimana sikap calon istri yang semesti nya" sambung Arya sambil membuka rantang yang ada di meja nya, membuat Yiwa semakin bingung dan tidak mengerti, apa yang harus ia lakukan dengan ucapan Arya
" Apa kamu hanya akan diam dan berdiri disitu saja? " tanya Arya, yang melihat Yiwa sama sekali tidak merespon ucapan nya, spontan Yiwa pun langsung bertingkah seperti orang kebingungan dan langsung memutuskan untuk duduk di sofa ruangan Arya.
Melihat Yiwa yang kini sudah duduk manis di hadapan nya, Arya pun menyantap makan siang nya, lagi lagi masakan Yiwa membuat Arya semakin jatuh cinta, di tambah kehadiran Yiwa semakin menambah selera makan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Suli Kah
halah Arya jangan sok kamu nanti ditikung Randy baru tau rasa
2023-06-25
0
Aisah Fadillah
taik loh arya,dn buat yiwa gk usah berharaf buat kuliah lg,memang tujuan utama buat bekerja bantu keluarga,dn yiwa cuekin aja arya kku ferlu tegas
2020-10-14
2
Nurmayani Simbolon
malu2 tapi mau,..
2020-10-13
0