BAB 3

Yiwa kini sibuk memasak untuk menyiapkan makan malam majikan baru nya, Yiwa sungguh merasa cemas, ia takut masakan nya tidak di sukai oleh semua orang, terutama Arya, setelah mendengar semua cerita Tati, Yiwa sangat takut untuk bertemu dengan nya.

Arya yang baru pulang dari rumah sakit, segera bergegas membersihkan diri, perut nya yang sudah keroncongan membuat ia ingin cepat cepat untuk makan malam.

" Selamat Malam Pa, selamat Malam Ma," ucap Arya menyapa Papa dan Mama nya yang sudah berada di meja makan itu

" Selamat malam sayang, bagaimana pekerjaan kamu " tanya bu Lastri

" Baik Ma " jawab Arya singkat.

Mereka pun langsung melahap makanan, yang sudah di hidangkan oleh Yiwa di meja makan, Yiwa sengaja menghidangkan lebih awal, Yiwa sungguh sangat takut melihat Arya.

" Bu Inem punya resep baru ya ma" tanya Arya yang sangat lahap memakan makanan nya, membuat bu Latri dan Pa Yono tersenyun tipis.

" Bukan resep nya saja yang baru, tapi orang nya juga baru sayang " jawab bu Lastri, spontan Arya memberhentikan makan nya

" Apa " ucap Arya tegas

" Kamu yang tenang sayang, bu Inem terpaksa pulang kampung, Ayah nya sudah sakit parah, kamu tidak boleh menahan dia disini, kasihan tau, nanti juga dia kembali kerja disini, jadi untuk sementara, biar Yiwa yang menggantikan bu Inem " jawab bu Lastri membuat Arya penasaran dengan wajah Yiwa, karena jujur Arya sangat menyukai masakan nya.

" Ya sudah, tidak usah di bahas, lagian menurut papa, masakan Yiwa gak kalah dengan masakan bu Inem, malah masakan Yiwa lebih enak ya ma " ucap pak Yono membantu istri nya untuk mempertahan kan Yiwa disana

Arya yang setuju dengan ucapan papa nya hanya bisa diam, dan melanjutkan makan nya.

Setelah selesai melahap makan malam mereka, Arya pun langsung kembali ke kamar nya, hampir setiap hari Arya bersikap seperti itu, sejak ia di tinggal nikah oleh Mantan nya, membuat Arya berubah menjadi pribadi yang sangat cuek, dingin dan gampang untuk emosi.

Yiwa yang kini sudah selesai menyiapkan pekerjaan nya, memutuskan untuk langsung istrahat, Ia sangat merasa lelah, karena subuh ia harus bangun lebih awal lagi.

Tengah Malam Yiwa merasa haus, hingga tidur nya pun terganggu, dengan mata yang masih mengantuk, Yiwa berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air minum, namun hal yang ia hindari pun harus terjadi, Arya yang juga sedang mengambil air putih membuat kedua nya saling terkejut.

" Siapa kamu " tanya Arya terkejut, yang masih belum mengenal Yiwa

" Saya Yiwa tuan, saya pembantu baru disini " jawab Yiwa dengan suara ketakutan, Yiwa sengaja merunduk, ia tidak ingin melihat wajah Arya

" Kenapa kamu merunduk begitu, apa yang kamu sembunyiin " sambung Arya kembali, yang sedari tadi sudah merasa penasaran dengan Yiwa

" Tidak apa apa Tuan, saya hanya baru bangun, wajah saya berantakan, saya tidak berani untuk melihat tuan " jawab Yiwa kembali, semakin membuat Arya merasa penasaran

" Angkat wajah kamu, lihat wajah saya, jangan buat saya marah " ucap Arya dengan nada suara yang lebih tinggi, Yiwa pun semakin tidak berani untuk melihat wajah Arya, dan memutuskan untuk langsung berlari menuju kamar nya.

" Gadis Aneh " ucap Arya, sambil merhatikan Yiwa yang berlari meninggalkan dirinya.

Yiwa pun masih gemetar ketakutan, ia tidak menyangka Arya akan segalak itu, ia semakin tidak berani untuk melihat wajah Arya.

" Kamu yang kuat Yiwa, tuan Arya juga manusia, dia tidak akan memakan kamu," ucap Yiwa yang selalu memberi semangat untuk dirinya sendiri

Yiwa pu memutuskan untuk melanjutkan tidur nya, sedangkan Arya masih merasa kesal dengan Yiwa, bagaimana bisa Yiwa mempermainkan dirinya di dalam rumah nya, dan berniat akan membalas perbuatan Yiwa

" Lihat saja, apa yang akan saya perbuat, berani berani nya kamu mempermainkan saya di dalam rumah saya sendiri, kamu akan menyesali perbuatan kamu " bathin Arya dengan senyum tipis di bibir nya, lalu melanjutkan untuk tidur

Selama di kampung, Yiwa sudah terbiasa untuk bangun pagi, Yiwa akan selalu membantu ibu nya untuk memasak, lalu membersihkan rumah, serta menyapu halaman nya, itu sebab nya Yiwa tidak merasa susah selama di Jakarta, kebiasaan nya semakin memudahkan nya, Yiwa pun baru menyadari semua nasihat ibu nya, kebiasaan yang dilakukan di rumah ibu bapak nya akan terbawa kemana pun kaki nya melangkah, itu sebab nya orang tua Yiwa selalu membiasakan melakukan hal hal yang baik untuk anak anak nya, dan Yiwa sangat beruntung, berkat ibu nya, ia bisa melakukan semua pekerjaan rumah.

Dengan semangat Yiwa pun menyiapkan serapan pagi, dan segera menghidangkan di meja makan.

Bu Lastri dan Pak Yono kini sudah berada di meja makan, urusan bisnis mereka yang lancar, membuat mereka untuk jarang berada di rumah, jadi Arya akan punya kesempatan untuk membalas perbuatan Yiwa.

Yiwa belum mengetahui jadwal Arya, Yiwa berfikir Arya sudah berangkat ke rumah sakit, sementara Arya baru akan ingin serapan pagi, di tambah ini merupakan hari libur untuk Arya

" Siapa yang nyuruh kamu untuk membereskan ini " ucap Arya yang memergoki Yiwa sedang membereskan meja makan

" Maaf tuan, saya kira tuan sudah serapan, saya akan menyiapkan nya kembali " jawab Yiwa, tanpa menoleh sedikit pun untuk Arya

" Apa ini yang di ajarkan orang tua kamu, kalau bicara dengan orang tidak melihat wajah orang tersebut " ucap arya, spontan membuat hati Yiwa tersayat, ingin rasanya Yiwa menangis, dengan terpaksa Yiwa pun menahan nya

" Maaf tuan, saya tidak bermaksud seperti itu " ucap Yiwa lalu menunjukkan wajah cantik nya untuk Arya, Arya yang sedang meneguk air putih spontan tersedak, melihat wajah cantik yang dimilili oleh Yiwa.

" Uhukk...uhukkk..uhukk "

" Anda kenapa tuan, apa tuan baik baik saja " tanya Yiwa panik, lalu memberi tisu untuk Arya

" Saya baik baik saja, kamu jangan terlalu dekat dengan saya, saya paling benci hal hal yang jorok " ucap Arya kasar, membuat Hati Yiwa semakin perih.

" Maaf saya sudah lancang tuan, tidak seharus nya saya menyentuh tuan " jawab Yiwa, lalu pergi meninggalkan Arya untuk melanjutkan pekerjaan nya.

Arya sama sekali tidak memperdulikan perasaan Yiwa, padahal ucapan nya sudah jelas jelas sangat menyakiti perasaan Yiwa, Arya pun kembali ke kamar nya, ia tidak tau caranya untuk meminta Yiwa menyiapkan serapan untuk nya, dengan terpaksa Arya pun hanya memakan Roti dengan selai yang tersedia di atas meja makan nya itu.

Tati yang menyaksikan kejadian Yiwa dan Arya, langsung menyusul teman baru nya itu, untuk membantu Yiwa menenangkan hati nya

" Yiwa,, Kamu yang sabar ya, Tuan Arya sebenar nya sangat baik, dia tidak bermasud berkata seperti itu, ucapan nya jangan kamu masukin hati ya, ada aku disini yang selalu membela kamu, senyum dong, jangan cemberut begitu, jellek tau, nanti kalau tuan Arya bisa melihat kecantikan kamu, dia pasti berhenti berkata kasar untuk kamu, aku jamin itu " ucap Tati yang juga sudah sangat menegenal Arya, Yiwa yang mendengar ucapan Tati hanya bisa tersenyum, setidak nya ia masih punya orang yang peduli dengan nya.

Terpopuler

Comments

Suli Kah

Suli Kah

keren, lanjut thor

2023-06-25

0

Yuliana Arruan

Yuliana Arruan

semangat thor keren ceritanya, aku suka pemeran orgtua sih arya gk mandang status ekonomi

2020-10-13

0

Eti Guslidar

Eti Guslidar

arya bucin sama yiwa

2020-10-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!