BAB 12

Sepanjang perjalanan, Yiwa masih kepikiran dengan tawaran Arya, bagaimana pun tidak ada yang di rugikan, hanya saja pernikahan untuk Yiwa bersifat sakral, sekali seumur hidup, dan bukan untuk mainan.

" Apa yang harus aku lakukan " tanya Yiwa dalam hati, jujur saja Yiwa ingin menerima tawaran Arya, tapi Yiwa juga memikirkan bagaimana nasip pernikahan nya, terutama perasaan orang tua nya.

Setiba nya di rumah Arya, Yiwa pun langsung mengabari orang tua nya, hanya saja Yiwa tidak jujur pernikahan nya hanya sebatas kontrak, Yiwa takut akan melukai perasaan ayah dan ibu nya.

Mendengar kabar dari Yiwa, tentu sangat membuat orang tua Yiwa bahagia, setidak nya Yiwa memiliki keluarga di Jakarta, yang akan menjaga dan melindungi dirinya.

Setelah memikirkan secara matang, Yiwa pun akhir nya setuju untuk nikah kontrak dengan Arya, Yiwa hanya ingin melanjutkan kuliah nya, agar bisa meraih impian nya, sebagai Arshitek yang terkenal.

Arya yang baru pulang dari rumah sakit segera menjumpai Yiwa yang tengah sibuk Menyiapkan makan malam untuk mereka.

" Yiwa " panggil Arya, melihat keberadaan Arya yang kini sudah berada di dapur bersamanya, membuat Yiwa merasa terkejut dan sedikit merasa gerogi berada di dekat Arya

" Tuan " jawab Yiwa

" Bagaimana, apa kamu sudah membuat keputusan " tanya Arya yang tidak sabar mendengar jawaban Yiwa.

" Sudah tuan," jawab Yiwa singkat.

" Lalu bagaimana, apa keputusan kamu" tanya Arya kembali, dengan nada suara yang penuh dengan penasaran

" Aku setuju, tapi ijinkan orang tua ku untuk menghadiri pernikahan ini, walau hanya sebatas kontrak, aku ingin terlihat seperti pernikahan sungguhan, agar orang tua ku tidak merasa curiga" jawab Yiwa

" Aku setuju, kamu tenang saja, pernikahan ini akan terlihat sungguhan dan mewah, aku juga tidak ingin membuat oran tua mu dan orang tua ku curiga dengan kita " sambung Arya, membuat Yiwa merasa sedikit lega, setidak nya Arya masih bisa menuruti keinginan nya

Setelah itu, Yiwa melanjutkan pekerjaan nya, sementara Arya kembali ke kamar untuk membersihkan diri.

Setelah selesai memasak, Yiwa pun langsung menghidangkan masakan nya di meja makan, bu Lastri dan Pak Arya yang sudah selesai membersihkan diri, langsung menuju meja makan, walau mereka selalu sibuk dengan bisnis, bu Lastri dan pak Arya selalu menyisihkan waktu untuk makan bersama di rumah mereka.

" Selamat malam tan, om " ucap Randy yang baru bergabung dengan bu Lasrti dan pak Yono

" Nak Randy, bagaimana hari ini di kampus, apa menyenang kan? " tanya bu Lastri, yang sudah menganggap Randy seperti anak nya sendiri, itu sebab nya Randy selalu nyaman untuk tinggal bersama mereka

" Randy nya mungkin biasa saja Ma, palingan mahasiswi perempuan nya yang senang punya dosen muda dan tampan " sambung pak Yono.

" Om lagi muji atau sedang menggoda Randy ini " tanya Randy yang juga sudah menganggap bu Lastri dan pak Yono seperti orang tua nya

" Siapa yang mau memuji laki laki playboy seperti lo " ucap Arya, yang baru bergabung dengan mereka

" Lo selalu saja gak pernah buat hati gue senang " jawab Randy, bu Lastri dan pak Yono hanya bisa tersenyum melihat kedekatan Arya dan Randy.

Setelah semua tersaji, mereka pun menyantap makan malam dengan nikmat, seperti biasa, masakan Yiwa selalu menuai pujian dari keluarga Arya, semakin membuat Arya diam diam untuk mengagumi Yiwa.

Setelah selesai makan malam, Arya pun meminta semua untuk berkumpul di ruang keluarga, membuat bu Lastri, pak Yono dan Randy serta yang lain nya bertanya tanya, apa tujuan Arya mengumpulkan mereka.

Yiwa hanya bisa menunduk, Yiwa tentu sudah bisa mengerti apa maksud Arya, sementara Yiwa merasa takut, orang tua Arya tidak akan merestui nya

" Kenapa bro, tumben tumben nya lo kumpulin semua begini?" tanya Randy, mewakili semua rasa penasaran yang ada disana.

" Ma, Pa, Arya hanya ingin meminta restu, tujuan Arya ngumpulin mama,papa dan lainnya disini yaitu Arya ingin umumin, kalau Arya akan menikahi Yiwa " ucap Arya, membuat semua yang ada disana terkejut dan merasa tidak percaya.

Bu Lastri dan pak Yono tentu merestui nya, hanya saja mereka takut, Arya hanya akan mempermainkan Yiwa.

" Sayang, Papa dan Mama turut bahagia dengan keputusan kamu, tapi jujur Mama belum mengerti, bagaimana cerita nya, kenapa kamu ingin buru buru nikahin Yiwa, sementara kalian belum saling mengenal satu sama lainnya " jawab bu Lastri

" Arya, jika kamu hanya ingin melampiaskan kekesalan kamu terhadap Bella, lebih baik jangan kamu lakukan, papa senang jika kamu menikah, tapi papa paling tidak suka jika kamu menyakiti hati wanita, ingat nak pernikahan hanya sekali, papa tidak ingin kamu menyesali nya, jadi sebelum semua terlanjur, lebih baik kamu pikir matang matang dulu, karena pernikahan harus di dasari rasa cinta, agar kalian bisa hidup bahagia, serta bisa menerima satu sama lainnya " sambung pak Yono

" Iya Pa, Ma, Arya mengerti maksud papa dan Mama, Arya tidak main main, Arya tidak akan pernah menyakiti Yiwa, dan ini Arya lakukan juga demi kebaikan Yiwa, setelah menikah Yiwa bisa bebas kuliah, Arya tidak akan menghalangi nya" jawab Arya, bu Lastri dan pak Yono tentu tidak dapat untuk menolak keinginan anak semata wayang mereka itu

" Ya sudah, jika keputusan kamu sudah bulat, papa dan mama hanya bisa memberi restu " ucap pak Yono kembali dan bu Lastri hanya bisa tersenyum yang tentu bisa mengerti perasaan Arya dan Yiwa yang belum ada cinta.

" Yiwa sayang, apa kamu setuju untuk menikah dengan anak tante " tanya bu Lastri yang ingin menunjukkan restu nya

Jujur saja, Yiwa tidak bisa untuk langsung menjawab pertanyaan bu Lastri, namun setelah melihat wajah Arya yang jutek, Yiwa pun akhir nya memberi jawaban nya

" Iya tan, Yiwa bersedia, walau Yiwa belum mengenal tuan Arya, Yiwa akan berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk tuan Arya " jawab Yiwa, membuat bu Lastri sangat bahagia dengan jawaban Yiwa, bu Lastri sangat yakin Yiwa akan bisa mengembalikan Arya yang dulu.

" Alhamdulillah, tante sangat bahagia mendengar nya " jawab bu lastri lalu memeuluk Yiwa, perlakuan bu Lastri sangat membuat hati Yiwa bahagia.

Setelah semua selesai, mereka kembali ke kamar masing masing, tapi tidak dengan Randy, sepanjang percakapan, Randy hanya bisa diam tanpa berkata sepatah kata apa pun, sejak melihat Yiwa, Randy sudah jatuh cinta dan berusaha untuk mendapatkan nya, namun hati nya sudah di patahkan oleh Arya, yang mengaku tidak menginginkan Yiwa sama sekali.

Tidak ingin menahan perasaan nya, Randy akhir nya memutuskan untuk menjumpai Arya, Randy merasa tidak terima dan butuh penjelasan dari Arya.

" Bro " ucao Arya, melihat Randy yang kini sudah tiba di kamar nya.

" Maksud lo apa, kemarin lo bilang tidak menginginkan Yiwa, tapi sekarang kenapa lo ingin nikahin dia, lo tau kan bro, gue sangat menyukai Yiwa " ucap Randy sambil berjalan mondar mandir di hadapan Arya

" lo tenang dulu, ini tidak sesuai dengan pikiran lo, gue bisa jelasin, sebenar nya gue dan Yiwa hanya nikah kontrak, dan ini hanya gue, yiwa dan lo yang tau, jika lo mau dekatin Yiwa silahkan, gue gak masalah, gue juga tidak akan menyentuh dia, jadi lo gak usah berlebihan seperti itu " jawab Arya, membuat Randy kembali bahagia seperti sebelum nya

" Gue tidak peduli apa alasan lo untuk nikah kontrak dengan Yiwa, yang satu pasti, gue akan pegang ucapan lo, gue akan terus mengejar Yiwa, karena lo sendiri sudah menyerah kan Yiwa untuk gue, dan gue harap lo bisa konsisten dengan ucapan lo " jawab Randy, membuat Arya sedikit merasa aneh, seperti ada penyesalan, namun sangat gengsi dan sulit untuk di akui nya.

Setelah mendengar penjelasan dari Arya, Randy pun kembali ke kamar nya dengan rasa bahagia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***