BAB 20

Selesai menghabiskan makan siang mereka, Arya lalu membawa Yiwa pulang, dari raut wajah Yiwa, Arya bisa melihat bahwa Yiwa sudah tidak sabar untuk kuliah.

" Apa kamu sudah tidak sabar ingin kuliah?" tanya Arya, yang sudah kini melajukan mobil nya.

" Iya tuan, aku tidak menyangka aku akan kuliah, aku ingin berterimakasih dengan tuan, tuan sudah mewujudkan salah satu impian terbesar di dalam hidup ku " ucap Yiwa, sambil menatap wajah Arya yang fokus melajukan mobil nya.

" syukurlah, aku turut bahagia jika kamu bahagia " sambung Arya dan Yiwa pun hanya bisa memancarkan senyum kebahagiaan dari wajah nya.

" Kita kemana tuan, ini seperti nya bukan jalan menuju rumah " tanya Yiwa yang bisa mengenal cepat jalan yang di lalui nya.

" Bagus kalau kamu bisa cepat tanggap seperti itu, kita akan ke rumah Mama " jawab Arya yang masih fokus melajukan mobil nya tanpa menoleh ke Yiwa

Yiwa hanya bisa mengangguk, tidak ada kata yang lain yang berani untuk ia ucapkan.

Arya dan Yiwa yang baru tiba di rumah bu Lastri dan Pak Yono, di sambut hangat oleh mertua nya itu. rasa canggung masih memenuhi perasaan Yiwa, ia masih belum merasa jadi menantu, melainkan hanya seorang pembantu.

" Yiwa sayang ayok masuk " ajak bu Lastri yang sedari tadi menunggu kehadiran menantu cantik nya itu, setelah mendapat kabar dari Arya, bu Lastri pun langsung semangat untuk menyambut kedatangan mereka.

" Iya tante " jawab Yiwa lalu mengikuti langkah bu lastri

" Yiwa kok manggil tante sih, panggil mama sayang, mama kan sudah jadi mertua kamu " ucap bu Lastri kembali dan Yiwa pun hanya bisa mengangguk setuju.

" Ohh iya papa dengar kamu akan kuliah, apa kamu sudah yakin " tanya pak Yono yang sudah mengetahui semua dari Arya.

" Iya pa, Insyaallah Yiwa yakin, sejak lulus SMA Yiwa ingin kuliah, tapi karena ekonomi, Yiwa harus mengubur dalam dalam keinginan Yiwa " jawab Yiwa dengan nada suara ragu

" Kamu tidak usah merasa sungkan begitu, kamu sudah menjadi menantu di rumah ini, jadi apa pun yang kamu inginkan, kamu tinggal bilang, Papa dan Mama sangat merasa lega, sekarang Arya sudah ada yang mengurus, dan kamu juga harus bisa lebih terbuka untuk papa dan mama, karena kami tidak ingin sekedar jadi mertua kamu, tapi juga sebagai orangtua kamu." sambung pak Yono yang begitu menerima Yiwa untuk menjadi menantu nya, wajah Yiwa yang cantik selalu memancarkan aura kebaikan dari dalam dirinya.

" Iya sayang, kamu tidak usah malu atau sungkan untuk mama dan papa, kalau Arya menganggu atau menyakiti kamu, kamu bisa bilang ke mama, biar mama yang balas untuk kamu " sambung bu lastri lalu merangkul Yiwa dengan hangat, Yiwa sangat bahagia mendapat perlakuan dari mertua nya, yang bisa menerima dirinya apa ada nya.

" Oh iya ma, apa bu Inem dan pak joko sudah di rumah " tanya Arya

" Sudah sayang," jawab bu lastri

Inem dan Joko suami nya kini sudah pulang ke Jakarta, mereka akan kerja dengan Arya dan Yiwa, Arya sengaja meminta Inem untuk bekerja dengan nya, Arya tidak ingin membuat Yiwa terlalu sibuk mengurus pekerjaan rumah, karena dia tau Yiwa akan sibuk dengan kuliah nya.

" Selamat sore tuan " ucap Inem yang kini sudah menganggkat tas barang miliknya, di ikuti oleh joko suami nya, yang juga baru menginjakkan kaki di Jakarta.

" Bu Inem, apa kabar, bagaimana keaadaan orang tua bu Inem " tanya Arya, yang bisa ramah untuk Inem

" Alhamdulillah ayah saya sudah sembuh tuan, oh iya tuan, perkenalkan ini suami saya," jawab Inem sambil memperkenalkan suami nya.

Arya dan Yiwa pun langsung berkenalan dengan Joko yang berkisar sebaya dengan pak Yono. setelah itu Arya dan Yiwa pun pulang ke rumah mereka bersama Inem dan Joko, Yiwa kini semakin merasa bahagia, ia tidak akan merasa kesepian, jika Arya pergi bertugas ke rumah sakit.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***