BAB 9

Sesuai keinginan Randy, Yiwa pun menyiapkan nasi goreng spesial khusus buat nya, membuat Arya semakin merasa kesal, seolah Randy sengaja ingin memancing amarah nya.

" Yiwa, apa kamu tidak ingin melanjutkan kuliah " tanya Randy di tengah tengah Yiwa yang sedang sibuk menyiapkan serapan untuk mereka.

" Saya ingin Mas, hanya saja nasib saya sudah seperti ini " jawab Yiwa, membuat Arya sedikit terkejut mendengar Yiwa memanggil Randy dengan sebutan Mas

" Kalau kamu mau aku bisa bantu kamu, kebetulan aku akan ngajar di universitas ( Salah satu universitas terbaik di Jakarta ), jadi aku bisa bantu semua urusan kamu " sambung Randy, membuat bu Lastri dan pak Yono hanya senyum senyum tipis, melihat Randy yang jauh melangkah di bandingkan dengan Arya.

" Saya sangat mau mas, tapi saya harus bekerja, terimakasih untuk kebaikan mas Randy " jawab Yiwa dengan sedikit nada kecewa.

" Yiwa,, gak masalah kok sayang, tante dan om ijinin kamu jika kamu mau kuliah, tapi kamu harus bisa membagi waktu kamu " ucap bu Lastri membuat Yiwa merasa sangat bahagia.

" Terimakasih bu, aku tidak tau harus berkata apa " jawab Yiwa dengan raut wajah bahagia, dan mata nya yang berkaca kaca

" Huss,,,bukan Randy saja yang mau di panggil berbeda, biar lebih dekat, mulai sekarang panggil Om dan Tante saja, agar kamu bisa semakin nyaman, kamu harus kejar impian kamu, wajah secantik kamu tidak cocok jika menghabiskan waktu di dapur saja " sambung bu Lastri membuat Randy merasa puas, melihat Arya yang diam tanpa kata

" Yiwa tidak bisa kuliah, dia sudah punya tugas khusus " ucap Arya ketus, membuat semua mentap ke arah nya dengan wajah kesal.

" Lo apa apan sih bro, lo gak bisa dong nahan Yiwa seperti itu " jawab Randy kesal, yang sangat tidak menyukai ucapan Arya

" Gue tidak mau berdebat dengan lo, Yiwa kesini menggantikan Inem, jika Yiwa ingin kuliah, bawa Inem kesini lalu dia bisa bebas " sambung Arya, lalu beranjak meninggalkan meja makan, Yiwa hanya bisa menahan kesal dan air mata nya, bagaimana pun apa yang di ucapkan oleh Arya benar, dia hanya seorang pembantu, jadi tidak mungkin bisa mencicipi bangku kuliah.

" Yiwa nanti jangan lupa, jangan sampai telat " Sambung Arya kembali, membuat bu Lastri dan pak Yono hanya bisa geleng geleng tidak mengerti

" Yiwa kamu yang sabar ya sayang, nanti kamu coba ngomong baik baik dengan Arya, siapa tau hati nya yang batu bisa luluh dengan kamu " ucap bu Lastri yang bisa mengerti perasaan Yiwa

" Iya tante " jawab Yiwa lalu pergi meninggalkan Randy, bu lastri dan juga pak Yono ke dapur

" Tante lihat, seperti nya ada persaingan ketat antara kamu dan Arya " ucap bu Lastri menggoda Randy

" Tante bisa saja, Randy hanya ingin membantu Yiwa saja, tidak lebih " jawab Randy membantah

" Kamu yakin, dari tatapan mata kamu, tante bisa lihat, kamu sangat menginginkan Yiwa, Tante tegasin, Yiwa gadis yang baik, jadi kamu jangan coba coba untuk mempermainkan dia " ucap bu Lastri yang sangat begitu peduli dengan Yiwa, membuat Randy tidak bisa berkata apa apa