KESIBUKAN HARI INI
❤❤❤❤❤❤
Pagi seperti biasa Feya telah sampai dikantornya, walaupun pagi ini dia berangkat dari rumah orang tuanya tetapi Feya tetap bisa memperhitungkan waktu dan jarak tempuh sehingga dia bisa sampai tepat waktu dan tidak terlambat sedikit pun.
Saat telah berada di ruang kerjanya, Menik si asisten Feya datang menghampirinya.
"Bu, ini laporan lengkap tentang kerusakan benda cagar budaya di tepi sungai merah. Kebetulan dinas terkait baru saja mengemailkan semua laporan mereka pagi ini".
"Baik, kamu taruh saja di situ Menik". Tunjuk Feya pada meja kerjanya.
"Satu lagi Bu, ini ada undangan reuni dari angkatan masa kuliah Ibu". Menik pun meletakkan undangan tersebut bersebelahan dengan laporan yang dibawanya.
"Oo", jawab Feya tidak antusia. "Makasih ya Nik".
"Iya Bu sama-sama, saya permisi dulu ya Bu. Saya akan mempersiapkan bahan rapat Ibu dengan pihak Komisioner jam sebelas nanti".
"Okeh menik, silahkan".
Menik pun berlalu dari ruang kerja Feya, meninggalkan Feya yang sekarang sedang fokus membaca laporan kerusakan benda cagar budaya yang terjadi di sungai merah. Cermat Feya menilai kesimpulan dari dinas terkait tentang penyebab kerusakan tersebut terjadi.
Ah, sangat disayangkan manusialah penyebab rusaknya aset peninggalan sejarah yang sangat berharga ini. Aku benar-benar heran, sebenarnya apa yang terjadi pada hidup orang-orang jahil itu andai mereka tidak merusak benda yang usianya sudah lebih dua abad tersebut?
Lama Feya membalik laporan itu lembar demi lembar, dan selama itu pula dia selalu mengomentari bacaanya dengam geram di dalam hatinya. Hingga akhirnya pandangan matanya tertuju pada undangan reuni yang tadi diletakkan Menik di atas meja kerjanya.
Malas, itulah perasaan Feya saat melihat undangan tersebut. Malas tahu tentang acara tersebut, malas membacanya dan malas menghadirinya. Feya ingat benar saat dua tahun lalu dia dengan semangatnya menghadiri acara reuni angkatan kuliahnya, semua tidak berjalan seperti samangatnya di awal. Feya merasa tersudut dengan cara teman-temannya menertawakan dia yang belum punya keturunan.
"Ya wajar aja belum punya anak, orang lahannya masih dianggurin sih". Sindiran salah teman kelas semasa kuliahnya dulu.
"Hahaha, punya pasangan dong Fey trus buat anak. Jadi kamu gak abadi jomblonya". Kembali sindiran berikutnya mereka lontarkan pada Feya.
"Kamu itu memang juara dari dulu Feya, bahkan juara tanpa pasangan pun masih kamu sandang sampe sekarang". Dan entah apa lagi jenis kata-kata yang sengaja di susun teman-teman satu kelas Feya demi memojokkannya yang masih sendiri.
Kenangan yang tidak menyenangkan itu membuat Feya sangat enggan untuk kembali menghadiri acara reunian itu. Ini adalah tahun kedua Feya tidak ingin datang kesana, datang hanya untuk dipermalukan sangat tidak enak rasanya.
Lupakan tentang acara reuni ini, tidak ada manfaatnya. Yang ada malah aku hanya dijadikan bahan ejekan mereka. Lebih bagus aku fokus pada pekerjaanku saja.
Lalu, Feya dengan sengaja membuang undangan tersebut ketempat sampah dan kembali melanjutkan membaca laporan yang tadi sempat terhenti.
Jam berganti jam, Feya benar-benar fokus pada pekerjaannya. Sepertinya hari ini dia benar-benar sibuk dengan rutinitas hariannya. Membuat konsep balasan atas laporan kerusakan yang telah dibacanya tadi, menghadiri rapat, menjadi narasumber pada acara tolkshow hingga meninjau lokasi yang di duga sebagai tempat prasasti dari sebuah kerajaan yang terkubur.
Semua aktivitasnya hari ini benar-benar melelahkan, hingga membuat Feya lupa bahwa hari telah menunjukkan jam pulang kantor saja.
Rasanya sangat cepat waktu berlalu hari ini. Ahhh, aku sangat capek.
Sebelum melajukan mobilnya, Feya sempat memperhatikan chat di group alumni kampusnya dulu. Ternyata sudah hampir seratus lebih chat yang belum dibukannya.
Wah, sudah sebanyak ini saja pembicaraan mereka. Apa rupanya yang mereka bahas.
Feya kemudian membaca satu persatu chat yang telah memenuhi layar handphonenya. Awal dia hanya tersenyum menanggapi celotehan teman-temannya yang terlihat sangat antusia dengan acara reuni mereka. Hingga akhirnya Feya pun menjadi tidak bersemangat begitu melihat catatan dari ketua panitia. Harus membawa pasangan masing-masing pada acara tersebut, itu isi catatannya.
Apa-apaan mereka ini, seenaknya saja membuat aturan. Bukannya mereka tahu masih ada diantara kita-kita yang singel....issshh, mereka ini sepertinya sengaja deh mau mojoki orang kayak aku yang masih sendiri ini.
Rasa kesal Feya sudah sampai pada puncaknya dan tekadnya pun sudah bulat, Feya tidak akan menghadiri acara reunian tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments