“Seorang wanita apabila sudah menikah, surga nya bukan lagi pada kedua orang tua nya, melainkan ada pada suami nya. Jadi, jika ingin masuk surga, taatlah kepada suami bagaimana pun keadaannya. Beri dia cinta, kasih sayang dan perhatian layak nya dia yang memberanikan diri melamar mu dan menghadap ayah mu yang tidak tau galak nya seperti apa. Kau akan dicintai seperti ratu apabila kau menghormati nya sebagai raja.”
-Keisha
Keisha:
Di sore hari dengan warna langit senja yang sangat indah, aku dan Andri berada di taman tepat nya berada di belakang rumah ku. Ya, aku mempunyai taman yang lumayan luas.
Sebenarnya, Andri tidak menyukai bercocok tanam, tetapi aku nya lah yang memintanya untuk menyediakan ku lahan agar aku menanam apapun yang aku mau. Andri pun menuruti nya, ia tidak membantu ku, tetapi dia hanya menemani ku. Aku menanam segala bunga yang aku suka, dari bunga segala bermacam-macam warna.
Selain bunga, aku juga menanam buah seperti buah mangga. Kini, pohonnya sudah menjulang sangat tinggi, bentar lagi musim nya akan tiba dimana mangga ku akan berbuah dengan sangat sempurna. Wuah, aku sangat tidak sabar menantikan hari itu tiba.
Hari ini, di sore ini aku menyiram tanaman ku satu persatu. Sangat indah dan nyaman dilihat, membuat aku menjadi damai saat berada di sekitar mereka. Sedangkan Andri sedang duduk dibawah pohon mangga sambil membaca koran, tidak lupa dengan teh di samping nya yang sempat ku buat.
Andri menyempatkan duduk santai di belakang rumah, karena ia ingin menemani ku dan ia takut kehilangan ku. Katanya loh, bukan kata ku. Hahaha, dia memang pandai bergombal. Tapi walau begitu aku selalu tersipu malu mendengar nya sekaligus senang, hehehehe.
Aku tersenyum melihat wajah Andri yang sangat damai, entah kenapa jika aku melihat nya hati ku menjadi tenang. Apa karena aku sangat mencintai nya atau memang takdir wajah nya yang seperti itu. Ahh, aku sudah dibutakan oleh cinta yang semakin gila. Aku hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepala ku, merutuki kebodohan ku sendiri.
Aku kembali melanjutkan menyiram tanaman yang lainnya, namun tiba-tiba selang yang berada ditangan ku terjatuh saat itu juga ketika sebuah tangan kekar bergelayut manja di pinggang ku. Aku pun berbalik melihat wajah Andri yang terbilang sangat dekat. Wajah itu, wajah yang selalu membuat jantung ku berdebar dan wajah yang selalu membuat kedua pipi ku merona seperti kepiting rebus.
Degh!
Degh!
Degh!
Seketika jantung ku berdetak sangat cepat, ahh kumohon, semoga Andri tidak mendengar nya. Aku bisa malu apabila dia mendengar detak jantung ku.
“A—ada apa Mas?” tanya ku yang tidak sanggup melihat wajah nya yang sangat dekat dengan wajah ku, hanya berjarak beberapa senti saja. Yah, kalian pasti tau lah gimana jadi nya kalau sudah seperti itu. Aku saja sampai tidak bisa bernafas dengan baik, kurasa paru-paru ku langsung tidak bisa menerima asupan Oksigen karena ada wajah Andri.
Andri:
Dia gugup!
Bibir nya bergetar!
Kedua pipi nya merona!
Hahaha, kenapa istri ku ini menjadi menggemaskan seperti bayi yang baru lahir sih, sangat menggemaskan.
Padahal aku hanya memeluk nya bukan mencium nya, tetapi melihat reaksi nya yang diluar dugaan membuat aku ingin melakukannya yang lebih jauh, agar aku tau seperti apa reaksi dia selanjutnya. Hahaha, fikiran nakal ku kembali berada di otak ku.
Aku mengeratkan pelukan ku lebih erat, tidak seperti tadi. Aku menopang dagu ku diatas kepalanya yang terlihat pendek dari ku “Gak papa, Mas cuman mau peluk kamu aja. Soalnya kamu terlihat menggoda diantara bunga-bunga itu berada, Mas jadi tidak sanggup melihat kamu yang lebih cantik dari bunga yang sudah kamu tanam,”
Dia berbalik dan menatap kedua mata ku tajam, hahaha lihat lah! Ekpresi nya pura-pura menyeramkan, aku tidak takut dengan wajah yang dibuat menyeramkan itu. Aku hanya menyukai wajah yang selalu menggemaskan setiap kali aku menggoda nya seperti saat ini.
Keisha mendorong ku pelan “Mas mau menggombal lagi? Hahaha, maaf Mas itu tidak mempan untuk ku,” Keisha berbalik dan hendak menyiram tanamannya.
Aku tidak akan membiarkan nya pergi, aku menarik tangannya lalu memeluk nya lagi.
“Mas gak akan membiarkan kamu pergi dari Mas, karena Mas belum sepenuh nya memeluk mu,” aku berbicara dengan nada serak ku, aku tidak tau apa yang sedang kuinginkan sekarang. Yang ku tau, aku hanya ingin bersama Keisha. Ya, Keisha istri ku yang sedang ku peluk saat ini.
“Mas, sebenarnya Mas mau apa?” tanya Keisha terdengar ragu dengan wajah polos nya, kumohon Kei, jangan lakukan itu.
“Ha?” aku terlihat bingung
Aku melihat Keisha yang sedang mendongak menatap ku, dia tersenyum penuh arti.
“K—kenapa kamu tersenyum seperti itu Kei?” tanya ku dengan nya, melihat senyuman Keisha yang terlihat sangat menyeramkan bagi ku.
“Aku tau apa yang Mas ingin kan, hehehe,” Keisha menarik tangan ku masuk kedalam rumah. Oke, sekarang aku mengerti bahwa Keisha peka dengan apa yang aku ingin kan sekarang.
Tidak apa-apa, sekali-kali boleh bukan? Lagian aku jarang pernah diberi, semenjak kesibukan yang sangat luar biasa di kantor. Untuk hari ini, akan aku berikan segala nya kepada Keisha, waktu ku dan segala apa yang ada pada ku. Akan aku sempurnakan ibadah ini, cinta ini, dan kasih sayang ini untuk istri ku.
Akan aku lakukan kewajiban ku sebagai seorang suami kepada istri nya. Hehehe, hitung-hitung sekalian ibadah. Ibadah batin yang belum terlaksana semenjak kesibukan ku yang tidak ada kata habis nya.
Aku tidak ingin ia terlalu mencurigai ku lagi seperti tadi, aku ingin menutupi nya agar ia percaya pada ku bahwa hanya dia wanita satu-satu nya yang aku cintai dan hanya dia lah wanita satu-satu nya yang ku punya. Walau dia tidak tau, bahwa di hati ku turut ada nama Kania yang terukir. Kania, simpanan ku yang sudah ku simpan beberapa tahun terakhir.
Ah ya, memikirkan Kania bagaimana dengan nya? Apakah dia baik-baik saja disana? Aku ingin hari lekas berganti besok agar aku bisa melihat keadaannya. Sejujurnya wekeend ku hari ini benar-benar terganggu oleh nya. Aku selalu kefikirannya semenjak kejadian di kafe tadi.
Terbesit rasa khawatir juga mengingat ekspresi wajah nya yang tidak biasa itu. Semoga dia tidak kenapa-kenapa dengan pertemuan tadi sewaktu di kafe dan aku juga merindukan nya karena sehari tidak bersama nya. Aku juga ingin segera bertemu dengan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments