-Hubungan [2]

Andri:

Aku membuka kedua mata ku yang terasa sangat berat, sesekali aku menguap. Saat ini aku belum puas untuk tidur, ingin rasa nya ku ubah hari ini menjadi malam yang sangat panjang lalu tidur lagi. Tetapi aku masih ingat, kalau hari ini pekerjaan ku masih banyak yang belum ku kerjakan. Aku mengusap wajah ku dan ku lihat sebuah tangan melingkar dengan manis di pinggang ku.

Aku masih ingat kalau semalam aku tidur dengan Kania. Ku lihat wajah manis nya yang sedang tidur, sangat cantik dan tenang saat ku lihat. Matanya yang sedang terpejam menampakkan bulu mata yang sangat lentik, bibir kecil yang mungil, dan hidung kecil mancung. Aku sangat menyukai apa yang dimiliki oleh Kania. Aku mengelus lembut wajahnya itu.

Maafkan Mas ya Kania, jika Mas belum bisa memberikan keseriusan pada hubungan kita. Mas janji kok, kalau Mas akan memberikan kepastian pada hubungan kita. Terus lah menunggu Mas ya, secepat nya Mas akan mengurus semuanya

Mata Kania terlihat terbuka perlahan-lahan, aku langsung tersenyum melihat nya. Kulihat kedua bola mata nya yang berwarna cokelat, menambah kecantikan yang ada pada wajah nya.

"Mas," panggil dengan suara serak nya.

"Iya Kan?" ucap ku sambil terus membelai rambut nya.

"Baru bangun ya?" tanya nya. Aku hanya tersenyum lalu mendekapkan nya ke pelukan ku.

"Ada apa Mas?" tanya nya.

"Biarkan begini saja dulu yaa," pintaku, entah kenapa rasanya aku menjadi takut kehilangan Kania atau ini hanya perasaan ku saja.

"Hem, emang nya Mas gak kerja hari ini?" tanya Kania.

"Kerja kok, tapi sebentar dulu. Aku masih ingin memeluk mu, " ucap ku, sambil terus mengelus rambut nya lembut.

Aku sangat merindukan wanita yang sedang aku peluk saat ini, karena sudah beberapa hari ini aku tak pernah jumpa dengan nya. Karena kesibukan ku yang sangat luar biasa maupun kesibukan dirinya juga.

Tiba-tiba aku tersentak kaget, karena fikiran ku tiba-tiba terbayang oleh nama istri ku Keisha. Aku tidak boleh seperti ini, aku tidak boleh terlena secepat ini. Dengan cepat aku menguraikan pelukan ku lalu bangkit dari kasur dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Aku menyalakan shower, air pun langsung turun dan mengguyur seluruh tubuh ku. Aku hanya bisa diam dan membiarkan air itu terus membasahi seluruh tubuh ku ini.

"Bagaimana bisa? Bagaimana?" ucap ku tidak percaya pada diri sendiri.

"Bagaimana bisa disini aku bersenang-senang? Sedangkan aku masih memiliki Keisha dirumah?"

"Jika aku ingin mempunyai istri 2, seharusnya aku adil. Tetapi nyatanya aku tidak bisa,"

"Aku tidak bisa membagi cinta ku. Disaat aku bersama Kania, difikiran ku hanya ada Kania tidak ada Keisha. Jika aku bersama Keisha difikiran ku hanya ada Kania? Kenapa? Kenapa Kania semakin hari meracuni fikiran ku?" aku menjambak rambut ku dengan kuat.

Terkadang aku bingung dengan diriku, aku ingin sekali menghalalkan Kania namun aku tidak bisa adil antara Kania dengan Keisha. Ketika aku sudah bersamanya seakan-akan aku sudah lupa dengan kewajiban ku lainnya.

Ternyata inilah alasan aku mengapa diri ini tidak bisa memberi kejelasan hubungan pada Kania, aku tidak bisa bersikap adil terhadap perasaan istri ku Keisha.

Kania:

 Kening ku berkerut berkali kali lipat, aku melihat heran ketika Andri masuk kedalam kamar mandi dengan tergesa-gesa. Aku bingung melihat sikap nya yang tidak biasa itu. Mungkin fikir ku dia sedang kebelet atau gimana. Aku hanya bisa berfikir positif saja kepada Andri.

Aku bangkit dari kasur lalu berjalan menuju dapur, kubuka kulkas beberapa bahan segar terletak didalam nya. Aku mengambil bahan tersebut lalu ku campur sesuai resep. Aku ingin membuat sarapan untuk Andri di pagi hari.

Setelah sarapan telah selesai dibuat, aku menata nya keatas meja tidak lupa dengan segelas susu dingin diatas nya. Aku tersenyum puas melihat nya. Pancake selai stroberi terlihat enak di lihat.

"Semoga Mas Andri suka dengan sarapan nya," senyuman ku mengembang lalu aku kembali berjalan menuju ke dapur untuk membereskan peralatan masak yang kotor lalu aku cuci.

Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu kamar tertutup, aku langsung bergegas keluar dari ruang dapur dan melihat Andri dengan setelan baju kantor nya.

"Mas udah mau berangkat?" tanya ku.

"Iya Kan, soalnya mas terburu-buru ini," ucap nya hendak pergi namun aku langsung menahan tangannya, dia pun berbalik dan menoleh.

"Ada apa Kan?" tanya nya, entah kenapa sikap nya jadi berubah drastis seperti ini.

"Mas, sarapan lah dahulu. Aku sudah membuatkan sarapan untuk Mas."

"Tapi aku mau—"

Aku tidak memperdulikan perkataan dia, aku langsung menarik ia agar duduk dan menyodorkan sarapannya.

"Aku gak mau tau, Mas harus makan. Aku sudah susah payah membuat ini untuk Mas. Masa Mas gak menghargai usaha aku sih?" aku sambil cemberut kepada nya.

Terlihat dia hanya diam, aku meraih dasi nya lalu merapikannya "Makan lah dahulu Mas, aku akan bersiap-siap dulu. Kita akan berangkat ke kantor bersama-sama" ucap ku lalu meninggalkan ia yang masih terdiam.

Andri memang selalu begini, aku tau jika sekarang ia sedang bimbang dengan perasaannya karena memikirkan istri nya dirumah. Tetapi aku bisa apa? Kita berdua lah yang sudah memilih jalan ini dan kita lah yang harus memilih resiko ini.

Terkadang juga aku bimbang dengan apa yang ku lakukan sekarang, karena aku melakukannya kepada suami sahabat ku sendiri.

Andri:

 Didalam mobil aku tidak henti-henti nya memandangi Kania yang sedang menggenggam erat tangan ku ini. Aku sedikit merasa bersalah dengannya pagi ini karena tiba-tiba mengacuhkan ia begitu saja.

"Kan." panggil ku, ia menoleh. Tampak riasan menghiasi wajah cantik nya itu, ya karena hari ini jadwal Kania pemotretan dan ini sekaligus kesempatan ku bisa berangkat bareng dengan nya.

"Iya Mas?"

"Maafkan Mas soal tadi pagi," Kania hanya tersenyum, ya memang sudah berapa kali aku begini dengan nya. Ini selalu terjadi disaat Kania selalu menanyakan kejelasan pada hubungan kami, hingga membuat aku ragu dan bimbang semalaman. Tetapi itu bisa di atasi dengan segera.

Kania terlihat tersenyum "Gak perlu minta maaf Mas, aku tau kok apa yang Mas fikirin. Janji jangan ulangi lagi, oke?"

Lihat lah bagaimana aku tidak semakin tergila-gila kepada nya, dia bahkan tidak marah kepada aku gara-gara tadi pagi tetapi dia malah memberi pengertian kepada ku. Jujur kalau sudah begini aku semakin tidak melepaskannya dan ia semakin meracuni fikiran ku.

Aku pun menarik tangan Kania lalu mendaratkan ciuman ke punggung tangannya, ia tersenyum senang lalu ia bersandar ke bahu ku.

"Mas janji gak akan begitu lagi, tapi jika Mas begitu lagi tolong ingatkan Mas ya?" pinta ku, ia terlihat mengangguk dan aku semakin mengeratkan genggaman ku. Ku harap aku dan ia selalu begini walau nyatanya kita selalu berbuat dosa setiap hari.

Sesampai dikantor, aku memarkirkan mobil ku. Aku melihat Kania, ia masih tersenyum seperti tadi.

"Selamat bekerja sayang, semoga kerjaan mu lancar ya." ucap nya.

Aku mendarat kan kecupan hangat di kening nya lalu aku tersenyum.

"Terima kasih sayang, selamat bekerja juga. Jangan terlalu keras ya kerja nya, jika capek langsung istirahat." ia terlihat mengangguk.

Untung saja kaca mobil ku gelap, jadi tidak akan ada orang yang bisa melihat apa yang ku lakukan didalam dan aku merasa tenang untuk itu. Ya, memang aku sengaja memasang kaca model seperti itu agar tidak ada yang tau hubungan aku dan Kania.

Walaupun aku dan ia biasa berangkat bersama tetapi aku bisa saja memberikan alasan antara kolega dan pekerja.

Aku pun keluar dari dalam mobil dan hendak membuka pintu untuk Kania namun suara yang sangat familier di telinga ku membuat jantung ku berdetak sangat keras, aku terkejut setengah mati, disaat istri ku berada di lobi kantor ku.

"Mas Andri!" panggil nya, aku pun langsung terdiam dan melihat dalam mobil entah apakah Kania tau jika Keisha sedang ada disini atau tidak.

Aku langsung menghampiri Keisha yang ia juga terlihat menghampiri ku, aku tidak ingin ia tau jika aku bersama kania sekarang.

"Kei?" panggil ku yang mulai ketakutan.

"Mas kemana aja sih gak pulang semalam ha?" terlihat wajah nya menahan kesal.

Aku mengusap belakang leher ku yang sudah mulai panas dingin karena rasa bersalah ku mulai menyergap diriku.

"Ma-aaf kan Mas Kei, Mas s-semalam i-tu a-nu –"

"Mas tidur di hotel lagi?" tanya nya. Aku hanya terdiam.

"Mas seharusnya kasi tau aku dong ke Kei, kalau Mas gak pulang ke rumah, aku kan jadi khawatir,"

"Heeheh iya Kei, soalnya Mas capek banget jadi Mas gak sempat mau membuka ponsel." mungkin jika orang yang mendengar pasti akan merasa aneh dengan tawa ku yang terlihat sumbang.

"Yaudah, kalau begitu ayo kita ke dalam. Kei udah buatkan makanan kesukaan Mas." dia merangkul lengan ku dan membawa ku masuk kedalam kantor, sesekali aku melihat ke belakang memastikan apakah Kania baik-baik saja atau tidak.

Kania :

"Aw..aw sakit!" ucap ku disaat seseorang menarik ku bersembunyi di mobil nya.

Kedua matanya melotot tajam dengan muka yang merah pasti ia sebentar lagi akan memarahi ku.

"Lo ya! Dengan santai nya berangkat ke kantor sama Pak Andri! Kalau istri Pak Andri lihat lo bagaimana ha? Bisa berabe urusannya! Untung gue datang tepat waktu kesini! Kalau gak? Bisa mati lo Kan!" Vania namanya, teman di kantor ku. Ia bagian manajer tim yang menghandle semua urusan pakaian apa yang akan ku kenakan sewaktu pemotretan. Ya, ia memang tau skandal percintaan ku dengan Mas Andri.

Tetapi ia bisa memarahi ku seperti ini jika aku teledor berkencan di luar dengan Mas Andri. Ia memang teman yang bisa menutup rahasia ku.

Ia selalu menasihati ku agar aku tidak berhubungan dengan Andri dikarenakan Andri sudah beristri tetapi aku tidak pernah memperdulikan nasihat nya karena aku sudah terlanjur mencintai nya.

"Ya maaf," ucap ku dengan nada menyesal agar ia tidak marah berkelanjutan dengan ku.

Vania terlihat menghela nafas kasar lalu mengusap wajah nya.

"Kan, seharus nya lo itu berhati-hati berhubungan dengan Pak Andri. Lo tau sendiri kan Pak Andri itu sudah punya istri? Mulut gue sampai berbuih-buih ngasi tau ke lo! Gue begini karena kasihan sama lo Kan. Lo cantik, masih muda, dan berprestasi. Tetapi lo mengambil suami dari sahabat lo sendiri? Lo fikir deh bagaimana jadi nya jika sahabat lo itu mengetahui semuanya? Apa lo gak kasihan?"

Ya Vania memang mengetahui semua cerita nya selain ia dekat dengan ku, Vania juga dekat dengan Keisha karena Vania bisa di bilang kepercayaan Andri di kantor.

Aku pun ikut menghela nafas dan melihat keluar dimana Andri sudah masuk kekantor bersama Keisha. Aku pun tadi sudah takut setengah mati disaat melihat Keisha memanggil Andri di lobi.

Namun aku terselamatkan disaat Vania mengeluarkan ku dari dalam mobil Andri dan menarik paksa ku hingga kesini.

"Vania, sampai kapan pun gue gak akan pernah berhenti berhubungan dengan Mas Andri. Gue cinta mati sama Mas Andri dan gue gak mau kehilangan Mas Andri, Van," terlihat Vania memutar kedua bola mata nya, jika sudah begitu ia pasti malas mendengar perkataan ku.

"Ya gue tau kalau Mas Andri sudah mempunyai istri, tapi gue bisa apa Van? Melepaskan Mas Andri? Gak! Sampai kapan pun gue gak akan melepaskan dia, gue akan terus bersama dia dan menikah dengan dia walaupun gue tau kalau gue ini akan menjadi istri kedua!" ucap ku dengan nada penuh yakin.

Vania melihat ku dengan tatapan tidak percaya, ia berdecak kesal "Terserah lo deh Kan, gue udah pernah mengingatkan lo untuk ini. Gue harap lo gak pernah menyesal dengan apa yang sudah lo perbuat. Tapi gue kasi tau ke lo ya Kan, wanita manapun tidak akan rela melihat suami nya mempunyai istri lain. Ia bilang rela jika suami nya beristri lagi. Tapi hati nya?" Vania menunjuk dada nya sambil menggeleng.

"Hati nya tidak Kan, ia tidak rela, sangat tidak rela jika suami nya beristri. Jangan kan beristri, dekat sama wanita lain saja sudah tidak rela. Gue hanya berharap semoga lo gak akan merasakan apa yang Keisha rasakan saat dia tau kalau sahabat nya sendiri menikam ia dibelakang nya." Vania berbicara dengan nada sungguh-sungguh lalu ia keluar dari dalam mobil.

Aku hanya terdiam sambil terngiang-ngiang dengan perkataan Vania yang barusan saja ia katakan. Perkataan ia hari ini berbeda dengan perkataan biasanya.

Aku pun merenung, apa aku salah? Apa aku salah disini? Dulu aku sudah berusaha dengan keras agar tidak menjalani hubungan terlarang ini. Namun aku malah menikmati nya, aku malah terjerumus kedalam nya dan merasakan status ku sebagai simpanan dari bos ku yang sudah beristri.

Terpopuler

Comments

Pak Minto

Pak Minto

sebenarnya cerita sperti ini aq g suka tapi semangat author

2022-03-03

0

Rahma Alia

Rahma Alia

semoga keisya cpt mengetahui perselingkuhan suaminya

2021-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 -Prolog-
2 -Hubungan Terlarang-
3 -Hubungan [2]
4 -Sembunyi-
5 -Sembunyi [2]
6 -Vania ingin yang terbaik-
7 -Kania atau Keisha?-
8 -Kania Menangis-
9 -Kesabaran Keisha -
10 -Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11 -Wekeend Bersama Andri -
12 -Kania Cemburu-
13 -Andri Dilema-
14 -Keisha Meminjam ponsel Andri-
15 -Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16 -Kania Mabuk-
17 -Sehari Penuh dengan Keisha -
18 -Vania Sahabat Terbaik-
19 -Ketahuan Kah?-
20 -Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21 -Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22 -Luka Hati-
23 -Kania minta putus-
24 -Andri tidak akan menyerah-
25 -Vania kewalahan-
26 -Keputusan Andri-
27 -Kekhawatiran Keisha-
28 -Kesungguhan Hati-
29 -Kebimbangan Andri-
30 -Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31 -Vania Menyerah-
32 -Kebahagiaan atau Pilihan?-
33 -Lunch-
34 -Adik Ipar-
35 -Hanya Berdua-
36 -Fikiran-
37 -Keromantisan dibalik tipuan-
38 -Renggang dan Tatapan-
39 -Perubahan-
40 -Ketemu-
41 -Haikal Fathan Ghazawan-
42 -Rencana-
43 -Lama Tidak Bertemu-
44 -Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45 -Dia Berbeda-
46 -Bahagia mu dan Derita ku-
47 -Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48 -Debaran yang tidak biasa-
49 -Ratapan Hati Keisha-
50 -Paris-
51 -Andika Fortunio Bagaskara-
52 -Takdir-
53 -Penasaran-
54 -Kebetulan-
55 -Perihal Salon-
56 -Menikah -
57 -Curhatan Hati-
58 -Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59 -Kemarahan seorang ibu-
60 -Rencana Anniversary-
61 -Ketahuan Kah? [Part 2]-
62 -Kebahagiaan bercampur petaka-
63 -Petaka-
64 -Goresan Hati-
65 -Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66 -Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67 -Perasaan Aneh-
68 -Keresahan Hati-
69 -Terkuak satu persatu-
70 -Menjadi Pertanyaan-
71 -Kegelisahan semakin menjadi-
72 -Kania memilih menghindar-
73 -Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74 -Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75 -Pengakuan-
76 -Pengumuman-
Episodes

Updated 76 Episodes

1
-Prolog-
2
-Hubungan Terlarang-
3
-Hubungan [2]
4
-Sembunyi-
5
-Sembunyi [2]
6
-Vania ingin yang terbaik-
7
-Kania atau Keisha?-
8
-Kania Menangis-
9
-Kesabaran Keisha -
10
-Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11
-Wekeend Bersama Andri -
12
-Kania Cemburu-
13
-Andri Dilema-
14
-Keisha Meminjam ponsel Andri-
15
-Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16
-Kania Mabuk-
17
-Sehari Penuh dengan Keisha -
18
-Vania Sahabat Terbaik-
19
-Ketahuan Kah?-
20
-Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21
-Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22
-Luka Hati-
23
-Kania minta putus-
24
-Andri tidak akan menyerah-
25
-Vania kewalahan-
26
-Keputusan Andri-
27
-Kekhawatiran Keisha-
28
-Kesungguhan Hati-
29
-Kebimbangan Andri-
30
-Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31
-Vania Menyerah-
32
-Kebahagiaan atau Pilihan?-
33
-Lunch-
34
-Adik Ipar-
35
-Hanya Berdua-
36
-Fikiran-
37
-Keromantisan dibalik tipuan-
38
-Renggang dan Tatapan-
39
-Perubahan-
40
-Ketemu-
41
-Haikal Fathan Ghazawan-
42
-Rencana-
43
-Lama Tidak Bertemu-
44
-Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45
-Dia Berbeda-
46
-Bahagia mu dan Derita ku-
47
-Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48
-Debaran yang tidak biasa-
49
-Ratapan Hati Keisha-
50
-Paris-
51
-Andika Fortunio Bagaskara-
52
-Takdir-
53
-Penasaran-
54
-Kebetulan-
55
-Perihal Salon-
56
-Menikah -
57
-Curhatan Hati-
58
-Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59
-Kemarahan seorang ibu-
60
-Rencana Anniversary-
61
-Ketahuan Kah? [Part 2]-
62
-Kebahagiaan bercampur petaka-
63
-Petaka-
64
-Goresan Hati-
65
-Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66
-Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67
-Perasaan Aneh-
68
-Keresahan Hati-
69
-Terkuak satu persatu-
70
-Menjadi Pertanyaan-
71
-Kegelisahan semakin menjadi-
72
-Kania memilih menghindar-
73
-Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74
-Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75
-Pengakuan-
76
-Pengumuman-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!