-Kania Menangis-

“Terkadang aku tidak mengerti dengan bagaimana kerja cinta. Terkadang cinta membuat seseorang bahagia di dalam nya dan terkadang pula cinta dapat membuat seseorang terluka apabila menjalankannya. Definisi bahagia karena cinta yaitu, telah memiliki seseorang yang sudah kita idamkan sejak lama, sedangkan definisi terluka karena cinta yaitu, ketika kita melihat dia bersama orang lain yang bisa merebut hati nya dari kita. Kita tidak menyadari itu, tetapi kita bisa merasakannya melalui tingkah nya dan kesehariannya bersama kita.”

-Keisha

Kania:

Ting..tong..

Ting..tong..

Ting..tong..

Bunyi bel di apartemen ku berbunyi terus sedari tadi, aku yang sedang memeluk kedua kaki ku dengan rasa malas pun akhirnya aku memilih bangkit dan berjalan menuju pintu apartemen. Aku pun membuka pintu dengan perlahan, wajah yang kulihat ialah wajah orang yang kucintai. Wajah itu terlihat khawatir saat aku melihat nya.

“Kan.” panggil nya.

Aku hanya menunduk, rasa sakit hati ku seketika menjulur di sekujur tubuh ku. Aku tidak sanggup melihat nya, aku tidak sanggup melihat ia orang yang ku cintai ternyata milik orang lain.

“Hei, kamu kenapa?” Andri memegang kedua pipi ku.

Aku tidak menjawab, aku hanya diam tak bersuara sambil melihat lantai marmer yang sedang ku pijak.

“Yaudah, kita masuk dulu yuk. Kita bicara di dalam aja,” Andri menarik tangan ku, sebelum itu ia menutup pintu nya terlebih dahulu dan menuntunku berjalan menuju ke kamar.

Aku dan dia pun duduk saling berhadapan, kedua mata Andri tidak pernah lepas memandang ku. Air mata ku telah menggenang di kelopak ku, rasanya aku ingin menangis sekarang juga tapi aku takut membuat Andri khawatir.

Andri memegang kedua pipi ku dan berkata dengan nada yang sangat halus sehingga membuat dada ku menjadi sesak“Kan, jika kamu ingin menangis, menangis lah. Jangan memendam nya, aku disini bersama mu, ada aku yang akan memeluk mu disaat kamu menangis.”

Aku yang mendengar itu pun tidak sanggup lagi menahannya, jadi aku melepaskannya begitu saja. Air mata ku pun mengalir perlahan demi perlahan membasahi pipi ku dengan sangat derasnya.

“Keluarkan saja semuanya Kan, dengan begitu dapat membuat kamu lega.” aku pun mengeluarkan rasa sakit yang sudah memendam di hati ku. Aku terisak, suara tangisan ku menggema di seluruh kamar ku.

Bahu ku bergetar, ya, aku menumpahkan semua rasa sakit ini. Aku tidak pernah menangis, terakhir yang ku ingat ialah dimana kedua orang tua ku memutuskan broken home dan itu lah terakhir aku menangis, setelah itu aku tidak ingat bagaimana cara nya menangis hingga Andri masuk di kehidupan ku dan memberikan warna pada hati ku.

Aku terus saja menangis, hingga Andri menarik tubuh ku ke pelukannya. Sangat nyaman, aroma maskulin nya menyeruak masuk ke dalam hidung ku. Aku sangat merindukan aroma ini, aroma yang selalu membuat aku merindukannya. Dan aroma dapat menenangkan ku.

Andri mengelus punggungku berusaha menenangkan tangisku dan sekali-kali mencium pucuk kepala ku.

“Mas,” panggil ku disela-sela tangisan ku dengan suara serak ku.

“Iya Kan, kenapa?”

Aku melepaskan pelukannya “Aku kefikiran perkataan Vania, jujur apa yang dia katakan membuat hati ku sakit Mas. Aku tidak ingin kehilanganmu, aku sangat mencintai mu Mas,” ucap ku sambil menangis.

Andri meraih tubuh ku lagi dan memeluk dengan erat “Jangan fikirkan kata-kata itu Kania, biarlah orang berkata apa yang penting kita selalu bersama. Kita selalu mencintai satu sama lain. Jangan fikirkan itu lagi oke.” perintah Andri dengan lembut.

Aku membalas pelukan Andri “Aku takut kehilangan mu Mas.” Ujar ku sambil sesenggukan.

Kemeja yang dikenakan Andri pun basah oleh air mata ku, ternyata seperti ini rasa nya menangis. Sudah lama aku tidak menangis seperti ini, sekarang aku menangis dengan ditemani orang yang ku cintai. Andai dan andai dia selalu ada di sela-sela waktu ku.

“Mas, janji ya, jangan pernah ninggalin aku,” ucap ku berusaha meyakinkan bahwa dia tidak akan meninggalkan aku disaat perasaan ku sangat besar terhadapnya. Andri tidak menjawab, ia hanya menghela nafas. Aku melepaskan pelukannya lagi lalu memasang wajah cemberut, air mata terus mengalir bahkan saat ini sudah banyak yang menggenang di mata ku seakan-akan meledak kapan saja.

“Mas gak mau berjanji sama aku? Berarti selama ini Mas tidak sepenuh nya mencintai ku, Mas hanya pura-pura? Seharusnya aku tidak membiarkan Mas masuk di kehidupan ku jika tau seperti ini jadi nya. Ini semua malah membuat aku sakit sendiri menahan perasaan yang tak terbalaskan Mas. Aku tau Mas, bahwa hati mu bukan hanya ada aku saja tetapi ada Keisha kan? Ada Keisha juga di hati mu, aku tau itu. Aku tau kamu berat untuk berjanji kepada ku. Jika kamu memang tidak bisa berjanji Mas sebaiknya kita sudahi saja semua ini. Aku tidak sanggup menahan nya.” Aku kembali menangis, tetapi kali ini tangisan ku lebih keras.

Andri meraih tubuh ku lagi dan memelukku “Kania, kamu bicara apa hem? Mas gak ada niat untuk meninggalkan kamu. Mas sayang dan cinta sama kamu Kan, bagaimana bisa Mas meninggalkan kamu seperti ini disaat cinta Mas ke kamu semakin besar, Mas tidak bisa seperti itu. Tenang lah sayang, jangan berfikir negatif seperti ini. Aku berjanji tidak akan meninggalkan mu. Aku janji.”

“M-maakasih Mas, makasih.”

Aku tidak tau perasaan apa yang sedang ku rasakan saat ini, apakah bahagia atau sedih aku pun tidak tau. Yang jelas semuanya terasa bercampur aduk menjadi satu. Dilain sisi aku sedih karena perkataan Vania dilain sisi juga aku merasa bahagia karena mendapat kepastian bahwa Andri tidak akan meninggalkan ku seutuh nya. Ya, walaupun aku tidak tau bagaimana untuk kedepannya. Hanya Tuhan lah yang mengetahui itu semua. Percaya tidak percaya aku sangat yakin bahwa Andri akan menepati janji nya itu hingga kita dapat bersama di janji pernikahan.

Mungkin untuk saat ini aku terlihat egois, tapi seandainya orang lain tau bahwa aku ingin seperti yang lainnya, dicintai dan mencintai oleh orang yang kita impikan. Seperti saat ini, Vania mengatakan kata-kata yang membuat aku minder oleh cintaku seolah-olah bahwa aku tidak pantas mencintai Andri padahal aku juga sama dengannya. Aku sama dengan yang lainnya, mencintai pria yang sudah memasuki hati ku dan memberi kasih dan sayang setiap hari nya. Untuk pertanyaannya apakah saat ini aku salah? Salah mencintai Andri? Kenapa semua orang seperti nya melarang percintaan ku dengan Andri sedangkan semesta menyetujui nya.

Cinta bisa membuat orang buta apabila terlibat didalamnya, saat ini itulah aku, dibutakan oleh cinta!

Terpopuler

Comments

Erza X Acay ItuOlla

Erza X Acay ItuOlla

itulah Dilema Cinta...thooorrrr

2020-05-06

1

Rhiskajae

Rhiskajae

Kasian Kania 😢😢

2020-04-29

1

Yanthy Wahyu Hidayah

Yanthy Wahyu Hidayah

thorrrrrrr kmu hebat sudah buat saya mewek 😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢

2020-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 -Prolog-
2 -Hubungan Terlarang-
3 -Hubungan [2]
4 -Sembunyi-
5 -Sembunyi [2]
6 -Vania ingin yang terbaik-
7 -Kania atau Keisha?-
8 -Kania Menangis-
9 -Kesabaran Keisha -
10 -Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11 -Wekeend Bersama Andri -
12 -Kania Cemburu-
13 -Andri Dilema-
14 -Keisha Meminjam ponsel Andri-
15 -Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16 -Kania Mabuk-
17 -Sehari Penuh dengan Keisha -
18 -Vania Sahabat Terbaik-
19 -Ketahuan Kah?-
20 -Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21 -Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22 -Luka Hati-
23 -Kania minta putus-
24 -Andri tidak akan menyerah-
25 -Vania kewalahan-
26 -Keputusan Andri-
27 -Kekhawatiran Keisha-
28 -Kesungguhan Hati-
29 -Kebimbangan Andri-
30 -Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31 -Vania Menyerah-
32 -Kebahagiaan atau Pilihan?-
33 -Lunch-
34 -Adik Ipar-
35 -Hanya Berdua-
36 -Fikiran-
37 -Keromantisan dibalik tipuan-
38 -Renggang dan Tatapan-
39 -Perubahan-
40 -Ketemu-
41 -Haikal Fathan Ghazawan-
42 -Rencana-
43 -Lama Tidak Bertemu-
44 -Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45 -Dia Berbeda-
46 -Bahagia mu dan Derita ku-
47 -Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48 -Debaran yang tidak biasa-
49 -Ratapan Hati Keisha-
50 -Paris-
51 -Andika Fortunio Bagaskara-
52 -Takdir-
53 -Penasaran-
54 -Kebetulan-
55 -Perihal Salon-
56 -Menikah -
57 -Curhatan Hati-
58 -Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59 -Kemarahan seorang ibu-
60 -Rencana Anniversary-
61 -Ketahuan Kah? [Part 2]-
62 -Kebahagiaan bercampur petaka-
63 -Petaka-
64 -Goresan Hati-
65 -Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66 -Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67 -Perasaan Aneh-
68 -Keresahan Hati-
69 -Terkuak satu persatu-
70 -Menjadi Pertanyaan-
71 -Kegelisahan semakin menjadi-
72 -Kania memilih menghindar-
73 -Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74 -Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75 -Pengakuan-
76 -Pengumuman-
Episodes

Updated 76 Episodes

1
-Prolog-
2
-Hubungan Terlarang-
3
-Hubungan [2]
4
-Sembunyi-
5
-Sembunyi [2]
6
-Vania ingin yang terbaik-
7
-Kania atau Keisha?-
8
-Kania Menangis-
9
-Kesabaran Keisha -
10
-Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11
-Wekeend Bersama Andri -
12
-Kania Cemburu-
13
-Andri Dilema-
14
-Keisha Meminjam ponsel Andri-
15
-Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16
-Kania Mabuk-
17
-Sehari Penuh dengan Keisha -
18
-Vania Sahabat Terbaik-
19
-Ketahuan Kah?-
20
-Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21
-Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22
-Luka Hati-
23
-Kania minta putus-
24
-Andri tidak akan menyerah-
25
-Vania kewalahan-
26
-Keputusan Andri-
27
-Kekhawatiran Keisha-
28
-Kesungguhan Hati-
29
-Kebimbangan Andri-
30
-Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31
-Vania Menyerah-
32
-Kebahagiaan atau Pilihan?-
33
-Lunch-
34
-Adik Ipar-
35
-Hanya Berdua-
36
-Fikiran-
37
-Keromantisan dibalik tipuan-
38
-Renggang dan Tatapan-
39
-Perubahan-
40
-Ketemu-
41
-Haikal Fathan Ghazawan-
42
-Rencana-
43
-Lama Tidak Bertemu-
44
-Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45
-Dia Berbeda-
46
-Bahagia mu dan Derita ku-
47
-Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48
-Debaran yang tidak biasa-
49
-Ratapan Hati Keisha-
50
-Paris-
51
-Andika Fortunio Bagaskara-
52
-Takdir-
53
-Penasaran-
54
-Kebetulan-
55
-Perihal Salon-
56
-Menikah -
57
-Curhatan Hati-
58
-Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59
-Kemarahan seorang ibu-
60
-Rencana Anniversary-
61
-Ketahuan Kah? [Part 2]-
62
-Kebahagiaan bercampur petaka-
63
-Petaka-
64
-Goresan Hati-
65
-Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66
-Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67
-Perasaan Aneh-
68
-Keresahan Hati-
69
-Terkuak satu persatu-
70
-Menjadi Pertanyaan-
71
-Kegelisahan semakin menjadi-
72
-Kania memilih menghindar-
73
-Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74
-Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75
-Pengakuan-
76
-Pengumuman-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!