“Disaat kau mempunyai dua sahabat saling mencintai satu pria dan kau berada di tengah posisi sahabat itu apa yang akan terjadi? Kau tidak akan bisa melakukan apa-apa. Kau akan dilema, kau akan bimbang karena mereka berdua itu sahabat mu. Jika kau tidak bisa melakukan apa-apa, sebaiknya keluar dari lingkaran itu agar kau tidak terkena masalah atau bisa juga kau tidak ikut campur dan tidak membela salah satu sahabat mu. Dan saat itu juga kau tidak akan ikut masalah oleh mereka buat.”
-Vania
Kania:
Aku menghempaskan badan di kasur, rasa lelah menyergap di sekujur tubuhku. Sesekali aku menghela nafas dan melihat langit-langit kamar ku. Fisik dan mental ku pun turut lelah, kenapa semenjak hubungan ku dengan Andri semakin susah seperti ini. Aku yang menjadi peran di dalam nya pun merasa di teror setiap hari nya. Kalau sudah seperti ini aku hanya butuh Andri, aku hanya butuh dia.
Tapi aku bisa apa? hari ini Andri pasti akan pulang ke rumah istri nya, Keisha. Tidak mungkin aku membuat Andri bersama ku terus, bisa-bisa Keisha mencari keberadaan Andri dan alhasil cerita hubungan ku dengan Andri pun telah selesai. Aku tidak ingin selesai secepat itu, karena aku belum memiliki ia seutuhnya. Sebaiknya seperti ini yang penting aku selalu bersama setiap hari nya.
Aku memiringkan tubuh ku dan melihat layar ponsel ku yang terpampang wallpaper foto ku dengan Andri yang sedang tersenyum sangat mesra, ah manisnya fikir ku. Apa aku akan selalu bisa seperti ini dengan dia? Hingga akhir hayatku apa aku akan selalu bersama nya? Aku harap jawabannya ialah “BISA!”
Aku harus bisa selalu bersama Andri, walau dunia tidak menghendaki cinta kami berdua dan aku tidak perduli untuk itu. Yang terpenting aku bisa memiliki nya dan aku bisa mencintai nya seperti pasangan lainnya.
Aku langsung membuka via chat dan mengirimkan satu pesan untuk nya, aku tau untuk jam segini Andri belum pulang dari kantor nya. Jadi aku sedikit berani mengirim pesan untuk nya. Dengan gerakan jari yang sangat lincah, aku mengetik pesan untuk Andri. Aku benar-benar memerlukan ia hari ini, sangat memerlukannya.
Kania:
Mas, kamu udah pulang? Hari ini mood ku sedang tidak baik, bisa kah kamu datang ke apartemen ku? Aku membutuhkan pelukan mu, tetapi jika memang tidak bisa tidak apa. Tapi jika bisa, tolong lihat lah aku sebentar. Aku merindukan mu Mas Andri. Aku harap kamu bisa kesini.
Terkirim!
Pesan itu pun akhirnya terkirim dengan sendirinya, aku berharap Andri membaca pesan ku. Dan aku juga berharap dia datang kepada ku. Ya walau nyatanya itu terasa sangat mustahil.
Andri:
“Begitu lah ceritanya Pak Andri, Kania hari ini benar-benar tidak konsentrasi dalam bekerja. Saya sampai kewalahan dalam mengatur gaya nya. Mungkin untuk cetak gambar nya saya tidak bisa menyerahkannya hari ini karena ini baru saja selesai diedit. Mungkin besok jadi nya baru saya akan saya serahkan ke tim editor, jadi saya mohon maaf atas keterlambatannya ya Pak.” fotografer itu sedang duduk di hadapan ku dengan wajah bersalah nya, mendengar ceritanya membuat aku ingin tau sebenarnya apa yang sedang terjadi.
Kania? Tidak bisa konsentrasi? Tumben dia bisa minus begini dalam pekerjaan, biasanya hasil nya selalu sempurna tanpa kritikan apapun tetapi kenapa sekarang ia mendapatkan kritik yang lumayan tajam oleh fotografernya langsung.
Dan apa yang sedang difikirkan Kania? Apa yang membuat nya ia kefikiran hingga mengganggu konsentrasi kerjanya. Aku pun tidak habis fikir, tadi pada jam istirahat aku hendak ingin menemui nya namun sayang, dia sudah tidak berada di studio. Aku bertanya kepada Vania pun kalau Kania langsung pulang setelah pemotretan selesai. Mungkin Kania ada masalah atau ada beban yang tidak aku ketahui sama sekali.
Kling!
Nada pesan masuk berbunyi di ponsel ku. Aku pun segera mengecek nya dan melihat 1 pesan masuk dari Kania, aku bergegas membuka nya lalu membaca nya.
Seketika aku merasa ingin menghampiri Kania saat ini juga, namun aku teringat jika hari ini aku pergi menemui Kania itu berarti sudah 2 hari aku tidak pulang ke rumah, bisa-bisa Keisha menyusul ku kekantor dan menanyakan semua karyawan yang bekerja di kantorku. Aku tidak ingin membuat kecurigaan yang berlebih pada Keisha. Aku hanya bisa menghela nafas lalu memasukkan ponsel ke saku kemeja ku.
“Yaudah, terserah anda mau ngasi ke editor kapan yang penting jangan telat hingga jadwal yang sudah di tentukan!” jawab ku demi menyelesaikan rapat kecil ini dengan fotografer tersebut.
“Kalau memang begitu saya berterima kasih ke bapak karena sudah memberi waktu buat saya,”
“Iya.” jawab ku singkat ingin cepat menyelesaikan ini semua karena fikiran ku sudah terngiang-ngiang Kania sejak tadi.
“Baik lah kalau begitu saya permisi Pak.” fotografer itu berdiri dan membungkuk kan badannya sedikit, aku tersenyum tipis lalu mengangguk. Fotografer itu pun keluar dari ruangan ku.
Aku pun berdiri mengambil coat yang sedang di gantung, tidak lupa aku mengambil kunci mobil yang berada di atas meja. Aku pun keluar dari ruangan tampak kantor ku sudah mulai sunyi, sedikit demi sedikit karyawan sudah mulai pulang ke rumah nya masing-masing.
Aku mengeluarkan ponsel ku hendak menelpon Kania ingin menanyakan gimana kabar nya sekaligus ingin memberi tahu bahwa hari ini aku tidak bisa pergi ke apartemen nya dikarenakan kemarin aku sudah bersama nya dan hari ini aku harus pulang dan meluangkan waktu demi Keisha.
Saat ingin menelpon Kania, ponsel ku berdering menampilkan nama Keisha. Aku dengan segera mengangkat nya.
“Halo sayang?”
“Mas udah pulang?”
“Iya udah, ini aja baru keluar dari ruangan. Ada apa sayang?”
“Sekarang aku ada di tempat ibu kamu, soalnya ibu ingin kita makan malam di rumah nya dan aku langsung berangkat ke rumah ibu tanpa nunggu kamu takut mengganggu pekerjaan kamu di kantor. Jadi, bisa kan kamu nyusul aja kesini?”
“Kamu udah di rumah ibu?”
“Iya, sudah,”
“Hem iya, Mas akan nyusul ke sana. Tunggu mas ya,”
“Iya Mas, hati-hati di jalan ya.”
“Iya sayang, makasih.”
Tut..tut..tut..
Panggilan terputus.
Ternyata sekarang Keisha berada di rumah ibuku, jadi aku tidak perlu bergegas pulang ke rumah. Untuk saat ini aku memutuskan untuk pergi ke apartemen Kania, mungkin untuk beberapa jam saja setelah itu baru aku pergi ke rumah ibu ku dengan itu aku dapat meluangkan waktu untuk dua wanita yang sudah mengisi hari-hari ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Erza X Acay ItuOlla
bener bener y klo niat slingkuh harus pandai berbohong🙈
2020-05-06
1
Gitasafika
pengen liat asi Andri sana Kania kebongkar rahasia nya.
biar tau rasa mereka. ga takut apah sama KARMA
2020-04-22
1
Yanthy Wahyu Hidayah
benci bngettttt thorrrr adri sama kania… thorrrrr buat keisa hamillllllllllllll😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢😢
2020-04-12
2