-Sembunyi [2]

Keisha:

Setelah aku berpamitan dengan suami ku, aku pun berjalan menuju lift yang tidak jauh dari depan ku. Saat lift sudah terbuka seseorang melihat ku dengan wajah terkejut nya, entah kenapa hari ini banyak sekali orang yang melihat ku dengan ekspresi tidak biasa itu. Apa ada sesuatu yang membuat ku tidak tau? Apa ada yang sesuatu yang disembunyikan dari mereka? Ahh aku menggelengkan kepala ku beberapa kali, aku tidak boleh suudzon karena ini sangat dilarang keras di dalam agama.

Berprasangka buruk membuat aku selalu berfikir yang tidak-tidak kepada orang tersebut.

Aku tersenyum "Kania," Kania terlihat keluar di dalam lift dengan busana yang sepaha tidak lupa make-up yang lumayan tebal di wajah nya, aku tebak pasti ia akan melakukan pemotretan.

"Kei," panggil nya dengan senyuman di wajah nya, sangat cantik. Aku berfikir jika ada seseorang yang memiliki Kania pasti sangat lah bahagia, karena Kania terbilang sangat sempurna di penglihatan kaum adam. Terkadang aku iri dengan kecantikan Kania.

Kania menghampiri ku lalu ia memeluk erat tubuh ku aku pun ikut membalas nya "Lama gak ketemu kamu ya Kei," Kania menguraikan pelukannya. Wangi tubuh Kania menyeruak ke hidung ku, aku takut jika Andri mencium aroma semerbak ini membuat pandangannya teralihkan apalagi pakaian Kania tidak layak untuk di dilihat.

Ahh tidak...tidak, apa yang telah ku fikirkan. Aku sudah suudzon lagi, sekarang aku suudzon dengan suami ku. Aku yakin Andri bakal menjaga pandangan dan hati nya hanya untuk ku. Aku sangat yakin itu.

"Aku juga, kamu nya sih sibuk jadi aku gak pernah lihat kamu walaupun kamu sering ada di kantor," Kania terlihat menggaruk kepalanya entah itu tidak gatal atau tidak.

"Hahah iya soalnya jadwal pemotretan ku padat banget Kei, jadi aku udah gak ada waktu untuk bersantai lagi,"

Aku mengangguk mengerti semenjak aku memasukkan Kania ke perusahaan suami ku, kini Kania terlihat sibuk dengan jadwal pemotretannya bahkan Kania sekarang sudah terbilang terkenal, karena keparasan wajah nya yang tidak biasa itu aku pun bersyukur untuk itu karena aku sudah memberikan lowongan pekerjaan untuk Kania.

"Ah ya Kei, kamu dari tadi disini? Kok aku gak tau sih?"

"Iya, ini lagi nganterin makanan untuk Mas Andri. Kamu tau kan Mas Andri itu susah banget sarapan jadi aku bawain aja sekalian,"

Kania tersenyum "Kamu memang wanita sholehah Kei, berbakti pada suami. Aku jadi iri," ucap Kania sambil memegang pundakku.

Aku pun hanya terkekeh mendengar penuturannya, "Kamu sendiri udah punya pasangan Kan?" tanya ku membuat wajah nya sedikit terkejut lalu ia menurun kan tangannya dari pundak ku.

Kania:

Aku terkejut mendengar pertanyaan dari Keisha sahabat ku itu, ia menanyakan apakah aku sudah mempunyai pasangan atau belum. Apakah dia sudah tau hubungan ku dengan Andri? Ahh ku rasa tidak, jika ia tau tidak mungkin ia menyapa ku dan mengobrol ku dengan seluwes seperti saat ini.

Aku menetralkan wajah ku agar keisha tidak terlalu curiga kepada ku "Belum Kei, masih tahap dalam pencarian," aku tersenyum seramah mungkin padahal hati ku sudah dag-dig-dug tidak karuan oleh pertanyaannya.

"Oh begitu, semoga kamu menemukan pasangan mu secepatnya ya. Kamu tau kan umur kita sudah hampir menginjak 30 an dan kamu belum menikah sama sekali, gak baik jika wanita berlama-lama sendiri."

Aku terenyuh mendengar perkataan Keisha, bukan aku tidak ingin menikah aku sangat ingin menikah namun pasangan yang ingin aku nikahi belum memberikan jawaban sama sekali "Iya Keisha, pasti secepat nya kok,"

Keisha tersenyum "Nanti kalau kamu sudah mau menikah jangan lupa undang aku ya? Biar nanti aku sama Mas Andri pergi ke pernikahan mu."

Tubuh ku seketika menegang, bagaimana bisa ia akan datang ke pernikahan ku dengan Andri sedangkan suami nya ialah pasangan ku sekarang.

Aku mengangguk kaku kepada Keisha "Yaudah ya, aku pulang dulu ya. Dirumah masih banyak kerjaan sekarang."

"I—iya Kei, hati-hati di jalan ya."

"Iya." ucap Keisha lalu ia mencium pipi kanan dan pipi kiri begitu pun dengan ku, biasa lah ala-ala wanita sebelum pergi dan sebelum bertemu.

Keisha langsung masuk ke dalam lift yang kebetulan terbuka, aku pun langsung menghela nafas lega. Lalu aku berjalan menuju studio pemotretan namun sebelum itu aku melihat Andri di ruangannya, ya studio itu tidak jauh dari ruangan Andri, aku pun leluasa melihat nya begitupun Andri yang leluasa melihat ku sedang pemotretan.

Aku melihat kekanan dan kekiri memastikan tidak ada orang yang berlalu lalang disini, lalu kaki ku melangkah bukan ke arah studio melainkan ke arah ruangan Andri.

Sebelum itu aku mengetuk pintu terlebih dulu lalu aku memutar knop pada pintu dan melihat Andri yang sedang memainkan ponsel nya, ia tersenyum senang melihat ku. Aku pun tersenyum melihat nya, aku berjalan menghampiri jendela dan menutup tirai jendela. Takut karyawan lain melihat aku di dalam ruangan Andri bisa-bisa mereka berasumsi jelek kepadaku, tapi nyatanya aku memang jelek di hadapan Tuhan karena aku berani berhubungan dengan suami nya orang.

"Kamu mau pemotretan Kan?" tanya Andri.

Aku menghampiri nya "Iya Mas, cuman aku mampir disini dulu soalnya kangen sama Mas," ucap ku dengan nada sedikit manja.

Andri terlihat merentang kan kedua tangannya aku pun mengernyit bingung tidak mengerti apa maksud nya.

"Kenapa kamu masih diam saja Kan? Katanya kangen sama Mas, sini ayo peluk Mas!" aku tersenyum mendengar nya, ia mengerti juga maksud ku kalau aku sedang membutuhkan pelukannya.

Lalu tanpa berfikir dua kali aku berhamburan ke pelukannya, aku menghela nafas lega kenapa memeluk ia bisa senyaman ini. Andri mengelus rambut ku "Aku takut tadi saat Keisha tiba-tiba datang ke kantor sedangkan kamu masih berada di dalam mobil ku. Kamu tidak apa-apa kan tadi?" tanya Andri ternyata ia juga sama takut nya dengan ku tadi.

"Aku tidak apa-apa kok Mas, lagian untung saja tadi Vania menyeretku keluar dari mobil mu, jadi aku sedikit terselamatkan dari penglihatan Keisha," aku sambil mengeratkan pelukan ku ke pinggang Andri.

"Maaf ya Kan, kamu jadi terjebak dalam hubungan kita ini,"

Aku tersenyum "Memang seperti itu lah resiko nya Mas, mau tidak mau kita harus jalani."

Andri hanya menggumam, kami berpelukan lama sekali tidak ada yang melepaskan pelukan ini dari pihak ku maupun pihak Andri. Kami merasa nyaman untuk ini, karena seharian nanti kami tidak akan seperti ini di karenakan kesibukan kami masing-masing dan aku tau jika setelah ini Andri akan pulang ke rumah nya dan tidak menginap di apartemen ku lagi.

"Kania?" panggilan seseorang itu membuat aku dan Andri sontak melepaskan pelukan kami berdua.

Terpopuler

Comments

Rahma Alia

Rahma Alia

Kania,teman gk punya hati.sdh ditolong tp mlh menikung.dikasih hati msh kurang,mintanya nyawa.

2021-06-09

0

Yanthy Wahyu Hidayah

Yanthy Wahyu Hidayah

kasihan keisah

2020-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 -Prolog-
2 -Hubungan Terlarang-
3 -Hubungan [2]
4 -Sembunyi-
5 -Sembunyi [2]
6 -Vania ingin yang terbaik-
7 -Kania atau Keisha?-
8 -Kania Menangis-
9 -Kesabaran Keisha -
10 -Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11 -Wekeend Bersama Andri -
12 -Kania Cemburu-
13 -Andri Dilema-
14 -Keisha Meminjam ponsel Andri-
15 -Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16 -Kania Mabuk-
17 -Sehari Penuh dengan Keisha -
18 -Vania Sahabat Terbaik-
19 -Ketahuan Kah?-
20 -Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21 -Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22 -Luka Hati-
23 -Kania minta putus-
24 -Andri tidak akan menyerah-
25 -Vania kewalahan-
26 -Keputusan Andri-
27 -Kekhawatiran Keisha-
28 -Kesungguhan Hati-
29 -Kebimbangan Andri-
30 -Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31 -Vania Menyerah-
32 -Kebahagiaan atau Pilihan?-
33 -Lunch-
34 -Adik Ipar-
35 -Hanya Berdua-
36 -Fikiran-
37 -Keromantisan dibalik tipuan-
38 -Renggang dan Tatapan-
39 -Perubahan-
40 -Ketemu-
41 -Haikal Fathan Ghazawan-
42 -Rencana-
43 -Lama Tidak Bertemu-
44 -Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45 -Dia Berbeda-
46 -Bahagia mu dan Derita ku-
47 -Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48 -Debaran yang tidak biasa-
49 -Ratapan Hati Keisha-
50 -Paris-
51 -Andika Fortunio Bagaskara-
52 -Takdir-
53 -Penasaran-
54 -Kebetulan-
55 -Perihal Salon-
56 -Menikah -
57 -Curhatan Hati-
58 -Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59 -Kemarahan seorang ibu-
60 -Rencana Anniversary-
61 -Ketahuan Kah? [Part 2]-
62 -Kebahagiaan bercampur petaka-
63 -Petaka-
64 -Goresan Hati-
65 -Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66 -Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67 -Perasaan Aneh-
68 -Keresahan Hati-
69 -Terkuak satu persatu-
70 -Menjadi Pertanyaan-
71 -Kegelisahan semakin menjadi-
72 -Kania memilih menghindar-
73 -Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74 -Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75 -Pengakuan-
76 -Pengumuman-
Episodes

Updated 76 Episodes

1
-Prolog-
2
-Hubungan Terlarang-
3
-Hubungan [2]
4
-Sembunyi-
5
-Sembunyi [2]
6
-Vania ingin yang terbaik-
7
-Kania atau Keisha?-
8
-Kania Menangis-
9
-Kesabaran Keisha -
10
-Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11
-Wekeend Bersama Andri -
12
-Kania Cemburu-
13
-Andri Dilema-
14
-Keisha Meminjam ponsel Andri-
15
-Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16
-Kania Mabuk-
17
-Sehari Penuh dengan Keisha -
18
-Vania Sahabat Terbaik-
19
-Ketahuan Kah?-
20
-Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21
-Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22
-Luka Hati-
23
-Kania minta putus-
24
-Andri tidak akan menyerah-
25
-Vania kewalahan-
26
-Keputusan Andri-
27
-Kekhawatiran Keisha-
28
-Kesungguhan Hati-
29
-Kebimbangan Andri-
30
-Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31
-Vania Menyerah-
32
-Kebahagiaan atau Pilihan?-
33
-Lunch-
34
-Adik Ipar-
35
-Hanya Berdua-
36
-Fikiran-
37
-Keromantisan dibalik tipuan-
38
-Renggang dan Tatapan-
39
-Perubahan-
40
-Ketemu-
41
-Haikal Fathan Ghazawan-
42
-Rencana-
43
-Lama Tidak Bertemu-
44
-Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45
-Dia Berbeda-
46
-Bahagia mu dan Derita ku-
47
-Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48
-Debaran yang tidak biasa-
49
-Ratapan Hati Keisha-
50
-Paris-
51
-Andika Fortunio Bagaskara-
52
-Takdir-
53
-Penasaran-
54
-Kebetulan-
55
-Perihal Salon-
56
-Menikah -
57
-Curhatan Hati-
58
-Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59
-Kemarahan seorang ibu-
60
-Rencana Anniversary-
61
-Ketahuan Kah? [Part 2]-
62
-Kebahagiaan bercampur petaka-
63
-Petaka-
64
-Goresan Hati-
65
-Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66
-Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67
-Perasaan Aneh-
68
-Keresahan Hati-
69
-Terkuak satu persatu-
70
-Menjadi Pertanyaan-
71
-Kegelisahan semakin menjadi-
72
-Kania memilih menghindar-
73
-Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74
-Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75
-Pengakuan-
76
-Pengumuman-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!