-Sembunyi-

"Kebanyakan orang bilang bahwa mempunyai simpanan itu akan menghancurkan segalanya.Tapi menurutku tidak! Karena apa?

Karena belum ketahuan, tapi jika ketahuan mungkin aku akan bilang bahwa orang itu benar."

-Andri

Keisha:

Aku menyuapi pria yang sedang ada di hadapan ku saat ini, sangat tenang. Ia tidak henti-henti nya tersenyum dan menatap ku, entah kenapa aku merindukan tatapan itu. Semalam ia tidak pulang kerumah membuat aku cepat merindukannya.

Aku tidak akan heran jika Andri tidak pulang ke rumah karena jarak dari kantor ke rumah sangat lah jauh jadi aku menyarankan ia tinggal di hotel jika ia tidak sempat pulang. Daripada ia kenapa-kenapa di jalan? Membuat ku khawatir saja.

Aku mencintai Andri sejak masa perkuliahan, disitu aku diam-diam memperhatikanya dari jarak jauh. Begitu pun dengannya, bukan karena aku pengecut atau bagaimana. Tetapi agama di keluarga ku sangat lah kuat hingga membuat aku tidak berani untuk mendekati pria manapun.

Ini saja aku dan Andri tidak melewati proses pacaran, hanya berkenalan satu sama lain diketahui oleh dua pihak keluarga, lalu proses Andri melamar ku, dan kami sah menjadi pasangan suami istri.

Aku sangat senang jika Andri menjadi suami ku, pria yang selama ini aku impikan dan pria yang selalu aku lihat dari jarak jauh tanpa harus bertatapan langsung dengannya. Aku tidak menyangka kalau dia bakal menjadi jodoh di masa depan ku. Aku patut bersyukur untuk itu.

"Kei?" panggil Andri sambil merapikan hijab ku.

"Ha?" aku langsung tersadar dari lamunan ku yang membuat aku mengingat kejadian beberapa tahun silam yang sangat berkesan bagi ku.

"Mikirin apa hem?" tanya nya dan mengelus lembut pipi ku.

Sangat halus, fikir ku.

"Gak mikirin apa-apa kok Mas," ucap ku lalu menyuapi ia lagi.

Dia pun hanya tersenyum menampilkan lesung pipi di pipi kanan nya. Jujur saja jika aku boleh berkata bahwa aku sangat tidak suka dengan kegantengan yang Andri miliki. Karena siapapun yang melihat nya pasti akan terpesona.

Bahkan pernah aku menghadiri reuni SMP ku dan aku ditemani oleh Andri tentu saja mereka melihat Andri dengan tatapan yang tidak berkedip, terkadang aku sangat cemburu karena perempuan lain bisa menjamah matanya melihat Andri.

Karena pada dasar nya semua perempuan itu bersifat egois , iya egois. Apa yang udah jadi milik nya, orang lain tidak boleh merebut nya bahkan memiliki nya. Sama seperti ku, aku akui itu.

"Kei?" panggil Andri kini ia memanggil nya dengan mesra.

"Ada apa Mas?"

"Maaf ya semalam Mas gak pulang ke rumah,"

Aku tersenyum, lihat lah dia. Dia bahkan meminta maaf hanya karena hal sepele, ini lah yang membuat ku selalu mencintai nya tanpa henti "Gak papa kok Mas, lagian Mas kan nginap di hotel. Aku tau jarak rumah ke kantor sangat lah jauh, jadi tidak memungkinkan untuk Mas pulang setiap hari. Jika kamu kepepet yang mau pulang atau memang gak bisa pulang, yaudah tinggal di hotel aja asal ngabarin ke aku."

Andri terlihat tersenyum lalu ia mengelus pipi ku "Makasih ya Kei, kamu memang selalu mengerti Mas,"

"Sebagai istri memang wajib mengerti dengan keadaan suami nya begitu pun kamu Mas harus mengerti pula dengan keadaan ku." ucap ku. Aku menatap kedua matanya. Ahh kenapa dia harus setampan ini sih?

Andri:

Jleb!

Perkataan Keisha membuat hati ku menohok seketika, entah kenapa disaat seperti ini aku merasa bersalah dengan Keisha tetapi disaat bersama Kania rasa bersalah ku menjadi sirna seketika apakah ini yang dinamakan pengaruh setan?

"Suapin Mas lagi dong." ucap ku manja kepada Keisha. Mumpung ada Keisha aku harus terlihat romantis di hadapannya agar dia betah terhadap ku.

Keisha pun menyuapi ku lagi dengan penuh cinta, wajah nya yang ayu membuat aku tidak bosan melihat wajah nya, suara nya yang khas mencirikan bahwa dia orang yang lembut dan sangat penyayang.

"Mas," panggil nya.

"Hem."

"Kania mana ya? Kok aku belum lihat dia? Biasanya pagi-pagi dia udah bersiap-siap dengan pakaian dan make-up nya. Kenapa tadi aku gak lihat dia di studio?"

Degh!

        

Pertanyaan Keisha membuat aku mati rasa, aku terlalu kentara di hadapan Keisha jika dia menyebut nama Kania. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa takut ku didepannya. Aku hanya bisa mengusap tengkuk ku yang mulai bingung.

"Mas kenapa? Kok wajah Mas pucat begitu? Mas sakit?" tanya nya.

Aku langsung menoleh ke arah Keisha "Hah? E—enggak kok, Mas gak sakit."

"Lalu ini apa? Kok keringat Mas langsung bercucuran begini," Keisha mengelap keringat ku yang membasahi wajah ku. Aku dengan cepat menepis nya perlahan "M—mas gak papa Kei." Aku langsung menyambar minuman ku dan meneguk dengan habis.

Ahh apa yang ku lakukan? Kenapa aku tidak bisa bersikap santai disaat keisha menyebut nama simpanan ku "Mas?" panggil nya dengan lembut.

Setelah aku merasa tenang dari ketakutan ku, aku melihat wajah Keisha yang terlihat khawatir dan takut.

Aku tersadar dan mengambil tangannya "Kei ma-maafkan mas ya? Mas tadi i—"

Aku tidak tau reaksi apa setelah ini yang diberikan Keisha kepada ku, aku hanya bisa berdoa didalam hati.

Semoga, semoga dan semoga Keisha gak curiga kepada ku. Ku mohon Kei, jangan tatap aku seperti itu.

Aku sambil menelan ludah melihat Keisha tidak berkata apapun kepada ku. Lalu aku terkejut karena Keisha hanya mengelus tangan ku sambil tersenyum "Mas sakit hem? Kalau sakit gak usah kerja ya? Istirahat aja di rumah. Jangan di paksakan bekerja." Tawar nya sambil mengelus tangan ku.

Aku menghela nafas lega melihat Keisha yang tidak curiga kepada ku dan malah mengkhawatirkan ku aku tidak tau harus bagaimana lagi berhadapan dengan istri di hadapan ku ini.

"Maaf, Kei,"

"Gak papa kok Mas, yaudah ini habisin dulu ya sarapannya," ia menyuapi ku lagi hingga makanan ku tandas dengan sendiri nya.

Setelah selesai, Keisha membereskan semuanya lalu ia pamit untuk pulang "Kei." panggil ku sambil menarik tangannya.

Keisha pun berbalik menatap ku heran "Ada apa Mas? Apa Mas butuh sesuatu?" tanya nya lembut.

Aku hanya menggeleng dengan pelan lalu menarik nya dengan lembut mendaratkan ciuman hangat di kening nya "Mas mencintai mu." kalimat itu lah yang terkeluar dari mulut ku.

Keisha bergeming ia tetap diam tidak memberikan jawaban kepada ku lalu "Ada apa?" tanya ku.

Ia menggeleng "Keisha juga mencintai Mas." ucap nya membuat hati ku sedikit bergetar mendengar nya. Entah kenapa padahal kami sudah bertahun-tahun tinggal bersama namun jika dia mengucapkan kata mesra ini membuat hati ku selalu berdebar.

"Keisha pulang dulu ya, banyak kerjaan rumah yang Keisha belum kerjakan," aku mengangguk dan tersenyum tidak lupa aku mengelus pucuk kepalanya ya walau pun ia menggunakan hijab bukan berarti aku tidak bisa mengelus kepalanya.

"Hati-hati ya sayang," ia mengangguk lalu tidak lupa ia meraih tangan ku dan mencium punggung tangan ku lalu ia keluar dari ruangan ku. Sangat manis, fikir ku.

Kapan aku akan begini dengan Kania tanpa harus berhubungan sembunyi-sembunyi? Lagi dan lagi aku hanya memikirkan simpanan ku itu.

Terpopuler

Comments

Venesita John Kenaria

Venesita John Kenaria

suami tidak tau diri tu namx

2020-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 -Prolog-
2 -Hubungan Terlarang-
3 -Hubungan [2]
4 -Sembunyi-
5 -Sembunyi [2]
6 -Vania ingin yang terbaik-
7 -Kania atau Keisha?-
8 -Kania Menangis-
9 -Kesabaran Keisha -
10 -Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11 -Wekeend Bersama Andri -
12 -Kania Cemburu-
13 -Andri Dilema-
14 -Keisha Meminjam ponsel Andri-
15 -Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16 -Kania Mabuk-
17 -Sehari Penuh dengan Keisha -
18 -Vania Sahabat Terbaik-
19 -Ketahuan Kah?-
20 -Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21 -Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22 -Luka Hati-
23 -Kania minta putus-
24 -Andri tidak akan menyerah-
25 -Vania kewalahan-
26 -Keputusan Andri-
27 -Kekhawatiran Keisha-
28 -Kesungguhan Hati-
29 -Kebimbangan Andri-
30 -Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31 -Vania Menyerah-
32 -Kebahagiaan atau Pilihan?-
33 -Lunch-
34 -Adik Ipar-
35 -Hanya Berdua-
36 -Fikiran-
37 -Keromantisan dibalik tipuan-
38 -Renggang dan Tatapan-
39 -Perubahan-
40 -Ketemu-
41 -Haikal Fathan Ghazawan-
42 -Rencana-
43 -Lama Tidak Bertemu-
44 -Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45 -Dia Berbeda-
46 -Bahagia mu dan Derita ku-
47 -Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48 -Debaran yang tidak biasa-
49 -Ratapan Hati Keisha-
50 -Paris-
51 -Andika Fortunio Bagaskara-
52 -Takdir-
53 -Penasaran-
54 -Kebetulan-
55 -Perihal Salon-
56 -Menikah -
57 -Curhatan Hati-
58 -Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59 -Kemarahan seorang ibu-
60 -Rencana Anniversary-
61 -Ketahuan Kah? [Part 2]-
62 -Kebahagiaan bercampur petaka-
63 -Petaka-
64 -Goresan Hati-
65 -Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66 -Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67 -Perasaan Aneh-
68 -Keresahan Hati-
69 -Terkuak satu persatu-
70 -Menjadi Pertanyaan-
71 -Kegelisahan semakin menjadi-
72 -Kania memilih menghindar-
73 -Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74 -Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75 -Pengakuan-
76 -Pengumuman-
Episodes

Updated 76 Episodes

1
-Prolog-
2
-Hubungan Terlarang-
3
-Hubungan [2]
4
-Sembunyi-
5
-Sembunyi [2]
6
-Vania ingin yang terbaik-
7
-Kania atau Keisha?-
8
-Kania Menangis-
9
-Kesabaran Keisha -
10
-Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11
-Wekeend Bersama Andri -
12
-Kania Cemburu-
13
-Andri Dilema-
14
-Keisha Meminjam ponsel Andri-
15
-Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16
-Kania Mabuk-
17
-Sehari Penuh dengan Keisha -
18
-Vania Sahabat Terbaik-
19
-Ketahuan Kah?-
20
-Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21
-Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22
-Luka Hati-
23
-Kania minta putus-
24
-Andri tidak akan menyerah-
25
-Vania kewalahan-
26
-Keputusan Andri-
27
-Kekhawatiran Keisha-
28
-Kesungguhan Hati-
29
-Kebimbangan Andri-
30
-Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31
-Vania Menyerah-
32
-Kebahagiaan atau Pilihan?-
33
-Lunch-
34
-Adik Ipar-
35
-Hanya Berdua-
36
-Fikiran-
37
-Keromantisan dibalik tipuan-
38
-Renggang dan Tatapan-
39
-Perubahan-
40
-Ketemu-
41
-Haikal Fathan Ghazawan-
42
-Rencana-
43
-Lama Tidak Bertemu-
44
-Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45
-Dia Berbeda-
46
-Bahagia mu dan Derita ku-
47
-Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48
-Debaran yang tidak biasa-
49
-Ratapan Hati Keisha-
50
-Paris-
51
-Andika Fortunio Bagaskara-
52
-Takdir-
53
-Penasaran-
54
-Kebetulan-
55
-Perihal Salon-
56
-Menikah -
57
-Curhatan Hati-
58
-Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59
-Kemarahan seorang ibu-
60
-Rencana Anniversary-
61
-Ketahuan Kah? [Part 2]-
62
-Kebahagiaan bercampur petaka-
63
-Petaka-
64
-Goresan Hati-
65
-Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66
-Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67
-Perasaan Aneh-
68
-Keresahan Hati-
69
-Terkuak satu persatu-
70
-Menjadi Pertanyaan-
71
-Kegelisahan semakin menjadi-
72
-Kania memilih menghindar-
73
-Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74
-Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75
-Pengakuan-
76
-Pengumuman-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!