-Kesabaran Keisha -

“Sulit ku katakan bahwa aku memiliki 2 cinta di dalam 1 hati, sulit ku bagi bahwa saat ini aku memiliki 2 wanita didalam 1 badan. Entah, apakah ini takdir yang sedang memainkan kehidupan ku atau emang ini jalan yang sudah ku pilih dari sekian jalan yang ada? Dari sekian pilihan yang sudah Tuhan berikan, kenapa aku memilih pilihan yang lain? Kini, garis akhirnya berada di tangan ku atau ini tetap berlanjut dengan ending yang tidak terduga.”

-Andri

Andri:

Sejujurnya, kedua telinga ku, satu hati ku, kedua mata ku tidak sanggup melihat, mendengar, dan merasakan Kania menangis seperti ini. Baru pertama kali nya lah aku melihat ia sehancur ini, apalagi ini berkaitan dengan hubungan yang dijalani bersama ku.

Aku tidak mengira jika masalah nya bakal membuat Kania depresi seperti ini. Aku juga merasakan rasa sakit yang ada pada Kania, karena aku lah juga yang masuk ke dalam hidupnya jadi sudah seharusnya aku juga merasakan apa yang ia rasakan.

Aku terus mengelus punggungnya, dan ku cium pucuk kepalanya berusaha memberikan ketenangan yang ku berikan kepadanya. Ya, walaupun itu tidak sepenuhnya berhasil setidaknya itu membuat ia sedikit lega dengan masalah ini. Aku ingin sekali marah dengan Vania, ingin sekali memecat karyawan kantor ku yang satu itu, karena sudah membuat Kania seperti ini.

Tetapi sudahlah, aku tidak ingin pemecatan Vania membuat ia membalas dendam kepada ku lalu membongkar semua rahasia ku dengan Kania dan itu malah membuat beban Kania bertambah atau bisa juga Keisha bertanya alasan kepada ku kenapa aku memecat Vania padahal kinerja Vania sangat lah bagus. Ya, Vania juga masih bisa dibilang berhubungan dengan baik dengan Keisha. Tidak heran, jika mereka berdua akrab apabila ketemu, hang out apalagi.

Aku mengeluarkan hp di saku kemeja ku di sela-sela aku memeluk Kania. Lalu aku mengirim pesan kepada Keisha.

Andri:

Kei, maafkan Mas ya. Mas tidak bisa ke rumah ibu sekarang, karena Mas tiba-tiba ada rapat dadakan dengan klien. Padahal, Mas sudah menuju ke sana dan tiba-tiba di telpon oleh sekretaris Mas bahwa klien Mas ingin bertemu dengan Mas hari ini. Karena klien Mas besok harus kembali ke negara nya. Jadi, tidak perlu menunggu Mas ya untuk makan malam. Duluan saja sama ibu, mungkin Mas pulang besok atau Mas pulang terlambat. Kalau ingin tidur, tidur duluan jangan tunggu Mas. Aku mencintai mu Keisha.

Terkirim!

Aku menggenggam ponsel ku. Aku pun menghela nafas ketika mendengar suara nafas Kania yang teratur, kulihat wajah nya ia sudah tertidur sangat pulas di bahu ku. Aku pun langsung memperbaiki posisi nya menjadi tidur, tidak lupa ku selimuti badannya aku pun sambil memeluk nya dan menopang dagu ku di kepalanya. Seketika aku menjadi takut kehilangan ia, aku tidak menyangka rasa sayang ku semakin besar kepada Kania seperti sekarang ini.

Aku sambil mencium pucuk kepalanya, pasti ia sangat lelah sehabis menangis. Tidak apa, selagi aku bersama ia disamping nya.

Biasanya juga aku tidur satu kamar dengan Kania, namun untuk menyentuh nya lebih jauh mungkin aku tidak akan senekat itu. Karena aku sadar diri bahwa aku belum bisa memberikan tanggung jawab lebih kepada Kania, hubungan ku dengan Kania pun masih sebatas pacaran, belum sebatas menikah.

Jadi, sebejat-bejat nya aku, aku tidak ingin lebih bejat lagi dengan menghancurkan kehormatan Kania yang belum ada status nya sama sekali.

Kling!

Satu pesan masuk di ponsel ku, aku meraih ponsel ku dengan hati-hati yang berada di nakas. Aku melihat bahwa Keisha membalas pesan ku yang tidak sampai 5 menit ku kirim. Aku pun membuka nya dan membacanya. Senyuman pun terukir di sudut bibir ku.

Keisha:

Iya Mas tidak apa-apa kok, aku ngerti kok. Pasti ini berat bagi kamu, habis kerja malah ada dadakan lagi. Semoga kamu bisa mengatasi nya ya Mas, jangan lupa istirahat, oke? Kerjanya diforsir biar gak kecapekan. Dan untuk pulang, terserah Mas mau pulang apa enggak. Kalau ngantuk Mas jangan pulang ke rumah, nginap aja di hotel. Tapi kalau Mas kuat untuk pulang ke rumah, pulang aja. Ngomong-ngomong aku gak nginep di rumah ibu, jadi kalau kamu mau pulang langsung ke rumah kita ya jangan ke rumah ibu. Aku takut kamu ganggu ibu lagi istirahat.

Aku juga mencintai mu Mas.

Aku hanya membaca pesan yang dikirim oleh Keisha, aku meletakkan lagi ponsel ku dan aku kembali baring dengan santai sambil memeluk Kania. Aku pun menghela nafas lega, aku sambil membelai rambut Kania dan menelusuri setiap lekukan wajah Kania. Aku tersenyum, namun di dalam hati ku berkata.

Maafkan Mas Kei, Mas berbohong lagi sama kamu. Entah, ini udah kebohongan yang berapa kali Mas katakan ke kamu. Lagian, Mas berbohong demi kebaikan Mas dan demi kebaikan kamu. Mas tidak tega membuat hati kamu terluka jadi biarlah Mas simpan ini sendirian. Semoga kamu mengerti sayang. Setelah ini, Mas akan membahagiakan mu, percaya lah.

Sedikit demi sedikit mata ku pun terpejam, aku turut mengantuk karena seharian ini kerja ku terbilang full. Biarlah, untuk saat ini aku berada di samping Kania, menemani nya untuk sementara ini. Hari ini aku memberikan waktu ku sepenuh nya untuk Kania.

Keisha:

Aku membaca lagi pesan yang dikirim oleh Andri, aku menghela nafas kasar. Padahal aku sangat berharap, malam ini dapat membagi waktu nya untuk ku dan ibu mertua ku. Tetapi nyata nya lagi dan lagi Andri tidak dapat hadir karena pekerjannya. Sejujurnya, ini kecewa bagi ku tetapi aku bisa apa? Suami ku sibuk dengan pekerjaannya dan aku tidak boleh egois kepada nya, mungkin dia memang benar-benar sibuk?

Aku meletakkan ponsel ku dimeja, seketika selera makan ku hilang, mood ku tiba-tiba hancur karena Andri. Tetapi aku juga beristigfar, karena sudah suudzon kepada suami ku sendiri. Andri, memang benar-benar sibuk dengan pekerjaannya dan aku tau bahwa dia tidak akan berbohong kepadaku.

Tetapi akhir-akhir ini aku selalu gelisah tak menentu, karena Andri jarang ada waktu untuk ku, itu pun biasanya aku yang harus pergi kekantor nya untuk memastikan ia baik-baik saja ataupun aku sedang merindukan dia.

Ibu mertua ku yang habis saja masak, datang dari arah dapur sambil membawa makanan menuju ke meja. Ia tau perubahan wajah ku yang menjadi muram.

“Ada apa nak? Andri tidak bisa ke sini?” tanya nya lembut. Jujur saja, aku sangat bangga mempunyai ibu mertua, ya walaupun ia bukan ibu kandung ku tapi aku sudah menganggap nya sebagai ibu kandung ku setelah ibu yang melahirkan ku sudah tiada semenjak aku kuliah. Kalau untuk ayah mertua, sudah tidak ada semenjak Andri masih SMP.

Aku hanya menggangguk lemah menjawab pertanyaan ibu, aku sudah tidak mood untuk berbicara, padahal tadi semangat ku membara. Tetapi saat aku menerima pesan dari Andri membuat semangat ku padam seketika oleh nya.

Ibu terlihat menghampiri ku dan duduk di samping ku “Tidak apa-apa, jangan khawatir ya. Andri kan akhir-akhir ini selalu sibuk dengan urusan kantor nya, jadi sudah seharusnya dia sibuk seperti itu. Kamu sebagai istri, harus pengertian. Ya, walaupun ibu tau kamu jarang sama Andri.” ibu sambil mengelus punggung ku pelan.

Aku hanya menoleh dan mendesah pelan “Ya makanya dari itu bu, aku sangat merindukan dia. Aku jarang bersama Mas Andri, padahal aku ingin sekali berduaan sama dia. Tetapi dia tidak pernah mengerti aku, apa Mas Andri sudah tidak mencintai ku lagi bu?”

“Hahaha, tidak mungkin anak ibu itu tidak mencintai kamu. Kamu cantik, sholehah, pinter masak, sabar, dan pengertian. Pria mana yang tidak akan mencintai kamu, bahkan Andri sangat tergila-gila dengan mu. Ibu tau kok, Andri sebenarnya juga ingin berduaan dengan mu hanya saja dia terhalang dengan pekerjaannya. Jadi, sabar ya nak ya.” ibu sambil memegang kedua pipi ku. Aku hanya tersenyum tipis, kata-kata ibu seperti angin, sangat sejuk apabila mendengarnya.

Ibu mertua ku ini memang sangat bisa mengatasi situasi hati ku, ia sangat pandai. Aku harus bersyukur karena aku mempunyai mertua seperti ibu. Semoga, ibu selalu sehat-sehat saja agar aku selalu bersama nya.

“Yaudah, kita makan duluan saja ya. Andri kan tidak jadi kesini, daripada makanannya mubazir, kan sayang, ”

“Iya bu, mari, biar Kania yang menuangkan makanan untuk ibu.” aku pun bersiap-siap lalu menyendokkan nasi tidak lupa dengan lauk-pauk dan sayuran untuk ibu.

Ibu tersenyum “Terima kasih ya nak ya.” aku pun membalas senyuman ibu.

Biarlah Andri tidak dapat bergabung malam ini, aku gak perlu egois, aku harus memikirkan Andri bahwa dia juga memiliki kesibukan di luar sana. Sudah seharusnya, aku mengertikan dia. Dan tugas sebagai istri, hanya menyemangati nya dan bersabar bahwa di balik ini ada hikmah yang sangat luar biasa.

Terpopuler

Comments

Gloria Stevany

Gloria Stevany

knpa gk vc ia sieh,byar tau lw Andri lh dmna trus ma spa

2021-04-15

0

Erza X Acay ItuOlla

Erza X Acay ItuOlla

itulah resiko.....diduakan dan menduakan

2020-05-06

1

Yanthy Wahyu Hidayah

Yanthy Wahyu Hidayah

andri kejammmmmmmm


kania egoissssssss"sssssss

2020-04-12

2

lihat semua
Episodes
1 -Prolog-
2 -Hubungan Terlarang-
3 -Hubungan [2]
4 -Sembunyi-
5 -Sembunyi [2]
6 -Vania ingin yang terbaik-
7 -Kania atau Keisha?-
8 -Kania Menangis-
9 -Kesabaran Keisha -
10 -Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11 -Wekeend Bersama Andri -
12 -Kania Cemburu-
13 -Andri Dilema-
14 -Keisha Meminjam ponsel Andri-
15 -Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16 -Kania Mabuk-
17 -Sehari Penuh dengan Keisha -
18 -Vania Sahabat Terbaik-
19 -Ketahuan Kah?-
20 -Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21 -Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22 -Luka Hati-
23 -Kania minta putus-
24 -Andri tidak akan menyerah-
25 -Vania kewalahan-
26 -Keputusan Andri-
27 -Kekhawatiran Keisha-
28 -Kesungguhan Hati-
29 -Kebimbangan Andri-
30 -Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31 -Vania Menyerah-
32 -Kebahagiaan atau Pilihan?-
33 -Lunch-
34 -Adik Ipar-
35 -Hanya Berdua-
36 -Fikiran-
37 -Keromantisan dibalik tipuan-
38 -Renggang dan Tatapan-
39 -Perubahan-
40 -Ketemu-
41 -Haikal Fathan Ghazawan-
42 -Rencana-
43 -Lama Tidak Bertemu-
44 -Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45 -Dia Berbeda-
46 -Bahagia mu dan Derita ku-
47 -Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48 -Debaran yang tidak biasa-
49 -Ratapan Hati Keisha-
50 -Paris-
51 -Andika Fortunio Bagaskara-
52 -Takdir-
53 -Penasaran-
54 -Kebetulan-
55 -Perihal Salon-
56 -Menikah -
57 -Curhatan Hati-
58 -Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59 -Kemarahan seorang ibu-
60 -Rencana Anniversary-
61 -Ketahuan Kah? [Part 2]-
62 -Kebahagiaan bercampur petaka-
63 -Petaka-
64 -Goresan Hati-
65 -Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66 -Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67 -Perasaan Aneh-
68 -Keresahan Hati-
69 -Terkuak satu persatu-
70 -Menjadi Pertanyaan-
71 -Kegelisahan semakin menjadi-
72 -Kania memilih menghindar-
73 -Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74 -Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75 -Pengakuan-
76 -Pengumuman-
Episodes

Updated 76 Episodes

1
-Prolog-
2
-Hubungan Terlarang-
3
-Hubungan [2]
4
-Sembunyi-
5
-Sembunyi [2]
6
-Vania ingin yang terbaik-
7
-Kania atau Keisha?-
8
-Kania Menangis-
9
-Kesabaran Keisha -
10
-Kemesraan Andri Kepada Keisha -
11
-Wekeend Bersama Andri -
12
-Kania Cemburu-
13
-Andri Dilema-
14
-Keisha Meminjam ponsel Andri-
15
-Keisha percaya dengan Kebohongan Andri-
16
-Kania Mabuk-
17
-Sehari Penuh dengan Keisha -
18
-Vania Sahabat Terbaik-
19
-Ketahuan Kah?-
20
-Bukti Bakti Keisha Ke Andri-
21
-Dihati ada Keisha tetapi difikiran ada Kania-
22
-Luka Hati-
23
-Kania minta putus-
24
-Andri tidak akan menyerah-
25
-Vania kewalahan-
26
-Keputusan Andri-
27
-Kekhawatiran Keisha-
28
-Kesungguhan Hati-
29
-Kebimbangan Andri-
30
-Kebahagiaan Yang Tiada Tara-
31
-Vania Menyerah-
32
-Kebahagiaan atau Pilihan?-
33
-Lunch-
34
-Adik Ipar-
35
-Hanya Berdua-
36
-Fikiran-
37
-Keromantisan dibalik tipuan-
38
-Renggang dan Tatapan-
39
-Perubahan-
40
-Ketemu-
41
-Haikal Fathan Ghazawan-
42
-Rencana-
43
-Lama Tidak Bertemu-
44
-Sukanya Kania, Duka nya Keisha-
45
-Dia Berbeda-
46
-Bahagia mu dan Derita ku-
47
-Permintaan Maaf Keisha Untuk Haikal-
48
-Debaran yang tidak biasa-
49
-Ratapan Hati Keisha-
50
-Paris-
51
-Andika Fortunio Bagaskara-
52
-Takdir-
53
-Penasaran-
54
-Kebetulan-
55
-Perihal Salon-
56
-Menikah -
57
-Curhatan Hati-
58
-Bahagia Bercampur Keluh Kesah-
59
-Kemarahan seorang ibu-
60
-Rencana Anniversary-
61
-Ketahuan Kah? [Part 2]-
62
-Kebahagiaan bercampur petaka-
63
-Petaka-
64
-Goresan Hati-
65
-Penderitaan Kania dan Kerinduan Keisha-
66
-Kebahagiaan Keisha dan Penderitaan Kania-
67
-Perasaan Aneh-
68
-Keresahan Hati-
69
-Terkuak satu persatu-
70
-Menjadi Pertanyaan-
71
-Kegelisahan semakin menjadi-
72
-Kania memilih menghindar-
73
-Sedih, cemburu, marah dan kecewa-
74
-Haikal bertemu dengan ibu Andri-
75
-Pengakuan-
76
-Pengumuman-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!