Kabar Bahagia

Dokter baru sampai dirumah bersamaan dengan Fahri dan Papa. Begitu sampai di dalam Fahri langsung membopong Aisyah menuju kamarnya. Setelah sampai di kamar, Fahri menurunkan Aisyah di ranjangnya. Dokter memeriksa keadaan Aisyah yang begitu sangat lemah.

"Bagaimana dok keadaan istri saya??" Tanya Fahri

"Istri anda sepertinya kecapekan pak, perutnya juga kosong, apa dia belum makan sesuatu pagi ini??" Tanya dokter

"Tadi dia hanya makan roti tawar dan segelas teh hangat" Ucap Fahri.

Dokter pun mengambil infus dan memasangkan di tangan Aisyah. Mama Zulfa dan papa pun masuk kedalam kamar Fahri.

"Ibu Aisyah harus banyak istirahat, jangan sampai kelelahan dan juga perutnya kosong. Kasihan janin yang ada di rahimnya juga akan lemah dan ini sangat rentan dengan keguguran" jelas dokter

Deg!

Deg!

"Apa dok? istri saya hamil?? Anda gak bercanda kan dok?" tanya Fahri kaget

Mama dan papa Fahri pun juga ikut kaget mendengar ucapan dokter.

"Menurut pemeriksaan saya tadi, denyut nadi ibu Aisyah tidak normal seperti wanita pada umumnya, dan saya sering mendapatkan pasien seprti ini. Saya yakin ibu aisyah tengah hamil muda dan untuk memastikannya nanti kita tes saja pak" ucap dokter.

Fahri pun diliputi rasa bahagia, karena sebentar lagi ia akan memiliki anak dari rahim istri tercintanya. Tanpa terasa airmata kebahagian menetes dipelupuk matanya.

"Mudah-mudahan semua ini benar ya Allah" ucap Fahri haru saat ia mencium tangan istrinya.

Mama Zulfa melihat kebahagiaan putranya begitu terenyuh hatinya. Hatinya merasa bersalah karena sudah menyebabkan Aisyah pingsan.

Aisyah tersadar dari pingsannya, ia melihat di sekeliling pandangannya sudah banya orang berkumpul

"Mas... Aisyah kenapa mas?" Tanya Aisyah lirih

"Kamu tadi pingsan sayang, karena kamu kecapekan. Alhamdulillah sekarang kamu sudah sadar, mas begitu khawatir" Ucap Fahri

"Aisyah udah gak papa mas" ucap Aisyah

"Ibu Aisyah, kita akan lakukan tes kehamilan dulu yah bu, untuk memastikan kondisi ibu apakah sedang hamil atau tidak" Ucap Dokter

Fahri pun menatap Aisyah untuk memohon agar mau melakukan tes itu, Aisyah pun mengangguk pelan. Kemudian Fahri menggendong Aisyah dan membawanya ke kamar mandi untuk melakukan tes kehamilan, sementara Fahri menemaninya didalam.

"Biar Ica sendiri mas yang melakukannya" Ucap Aisyah yang begitu malu

"Udah jangan malu, biar mas bantu sayang" ucap Fahri yang tetap memaksa untuk membantu Aisyah.

Tak membutuhkan waktu lama, hasilnya pun sudah bisa di ketahui. Ada rasa bahagia menyelimuti keduanya. Fahri menggendong Aisyah kembali ke ranjangnya

"Bagaimana pak Fahri?" tanya dokter

"Alhamdulillah dok, istri saya hamil" ucap Fahri dengan gembira

"Alhamdulillah. Nanti kalau ibu Aisyah sudah sehat, silahkan bawa ke rumah sakit ya pak, kita akan priksa kondisi janin bapak dan ibu" Ucap Dokter

Setelah dokter memberikan resep vitamin kepada fahri, Dokter pun pamit untuk kembali kerumah sakit untuk bertugas. Sementara mama dan Papa Fahri masih terdiam memikirkan semuanya. Tentu saja para orang tua itu begitu bahagia mendengar kabar itu, namun Ibu Zulfa merasa malu untuk berkata dan lebih tepatnya ia menyesal dengan apa yang dilakukannya tadi. Kemudian Ibu Zulfa memberanikan diri untuk berbicara

"Aisyah...." Ucap Ibu Zulfa

"Iya ma?" Jawab Aisyah lembut

"Maafkan mama, karena mama kamu jadi seperti ini" ucap ibu Zulfa lirih

"Gak perlu minta maaf ma, semua ini terjadi karena sudah kehendak Allah. Kalau gak begini, kita semua gak akan tau berita bahagia ini ma" Ucap Asiyah.

"Ini pelajaran untuk mama!! Harusnya buka mata mama! lihat bagaimana mantu kita itu adalah wanita yang baik! meskipun mama sudah menyakitinya, dia masih mau memaafkan mama! Buang jauh-jauh rasa egois dan gengsi mama!" Ucap Papa dengan tegas.

Mama Zulfa terdiam meresapi semua yang di katakan suaminya. Perkataan papa begitu pedasss hingga menusuk-nusuk dihati mama Zulfa. Kini mama Zulfa diliputi rasa kebimbangan, satunya ia masih menginginkan Zee sebagai mantunya karena keluarga Zee merupakan salah satu keluarga yang sangat berpengaruh di kota itu dan dilain sisi mama Zulfa begitu terenyuh dengan sikap Aisyah yang lembut dan sabar.

Mama Zulfa belum bisa memantapkan hatinya harus bagaimana. Yang jelas dia tidak akan melakukan hal bodoh lagi untuk mencelakai Aisyah dan calon cucunya. Mama dan papa turun ke bawah saat Fahri akan menyuapi Aisyah makan siang.

"Makasih ya sayang, kamu sudah memberikan kebahagiaan untuk mas. Mas janji akan merawatmu dengan baik, dan mulai besok kita akan tinggal dirumah kita. Mas gak mau sesuatu yang buruk terjadi lagi sama kamu" Ucap Fahri

"Aisyah nurut aja mas" Ucap Aisyah sembari memberikan senyum termanisnya.

Setelah selesai makan, Aisyah pun minum obat kemudian beristirahat kembali karena kondisinya belum pulih benar. Fahri menemani Aisyah beristirahat, ia pun tidur di samping Aisyah sembari mengusap lembut perut istrinya

"Sayangggg,,, kamu harus jadi anak yang kuat yahh,,, Ayah dan Bunda akan menjaga dan menyayangimu" Ucap Fahri dengan lembut. Kemudian Fahri membelai wajah Aisyah yang mulai sayu dan kemudian Aisyah terlelap dalam pelukannya.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

rindu senja

rindu senja

panggilan fahri gnti ayah ya thor,,,??

2021-03-12

1

Aruna Zahrani

Aruna Zahrani

emakx msh bimbang,alamat gmpg diracuni nenek sihir nih

2020-12-19

1

UNI R

UNI R

udah up yaaa kak

2020-10-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!