Aisyah sudah tiba di perusahaan tempat ia akan mengikuti test wawancara. Ia menemui resepsionist untuk menanyakan tempatnya untuk test. Kemudian Resepsionist itu mengantarkan Aisyah menemui Assistent CEO disana. Tampak seorang pria gagah tengah sibuk di meja kerjanya
"Selamat pagi pak"
"Pagi, ohh ini mba aisyah yah? yang akan wawancara pagi ini?"
"Iya betul pak"
"Oh iya silahkan duduk mbak. Perkenalkan nama saya Handoko"
"Baik pak Handoko"
"Sebentar ya mb, saya sampaikan dulu ke pak boss kalau anda sudah datang.
Pak Handoko masuk kedalam ruangan dan tak lama keluar kembali.
"Silahkan masuk mb"
"Terima kasih"
Baru saja Aisyah masuk kedalam Ruangan sudah disuguhi pemandangan menjijiknya baginya.
"Selamat p......" Aisyah begitu terkejut saat melihat seorang pria dewasa yang tengah memangku gadis sekitar 18 tahun dengan si gadis terlihat begitu manja di pangkuannya.
Pak boss menatap tajam ke arah Aisyah yang sudah pucat wajahnya.
"Mau sampai kapan kamu berdiri disitu?!"
Dengan takut takut dan tubuh gemetar Aisyah memberanikan diri untuk mendekat ke meja pak Boss.
"Key... udah sekarang kamu pulang, nanti om bayar semuanya"
"Beneran yah om??"
"Iyaa"
"Oke deh! aku pulang"
Gadis itu langsung turun dari pangkuan pak Boss kemudian beranjak meninggalkannya. Sekilas gadis itu melirik ke arah Aisyah dan memperhatikan penampilannya yang terkesan jadul menurutnya.
"Ehem... duduklah"
Aisyah duduk dengan merasa tidak nyaman, pasalnya pria itu menatapnya begitu dalam.
"Kamu sudah siap menjadi sekertaris pribadi saya?"
Batin Aisyah berperang, antara ingin bekerja disini atau lebih baik mundur saja melihat boss nya ternyata begitu mesum, ia terdiam kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan kasar "Fuuh"
"Maaf pak, saya tidak berminat lagi bekerja disini!"
"Kenapa?!" Pak boss kaget tiba tiba gadis itu tak ingin bekerja di perusahaannya. Padahal dilihat dari data dirinya, Aisyah mendapat nilai yang cukup bagus.
"Karena saya tidak bisa bekerja dengan orang MESUM! Saya permisi!"
Aisyah langsung berdiri dan beranjak meninggalkan ruangan pak Boss.
"Hey tunggu!!"
Aisyah menghentikan langkahnya didepan pintu dan berbalik badan menatap pak Boss.
"Semua yang kamu lihat tadi gak seburuk pikiranmu!"
"Saya lebih percaya dengan apa yang saya lihat secara langsung! dasar pedofil!"
Aisyah membuka pintu kemudian berlari meninggalkan ruangan itu.
Pak Boss pun memijit dahinya yang berkerut akibat begitu tegang karena gadis itu mengatainya pedofil padahal gadis belia yang di pangkuannya tadi adalah keponakannya yang memang begitu manja dengan Pak Boss semenjak kepergian papa dan mamanya.
Aisyah langsung mencari taxi dan pergi dari kantor itu.
"Amit amitttttt kerja sama orang kayak tadi. Iiiiihhh merinding banget lihatnya". Batin Aisyah.
*******
Sampailah iya di depan gang kontrakannya, Aisyah berjalan gontai dengan begitu lesu karena gagal lagi gagal lagi.
"Ica"
Aisyah menoleh ke samping
"Ehh ibu Mira, baru pulang ya bu??"
"Iya, ibu kangen sama Ades dan Zita jadi ibu izin weekend ini mau nginep dirumah sini. Kamu lesu gitu pasti karena gagal lagi kan??"
"Hehehe ibu tau aja"
"Tau dong ca. Ibu mah udah hafal"
"Hahah jadi malu"
"Sini mampir kerumah. Ibu mau cerita sama kamu"
Aisyah pun masuk ke halaman rumah Ibu mira tetangga kontrakannya. Mereka duduk di teras dan ibu mira mengambilkan Aisyah air minum.
"Gimana keadaan abangmu??"
"Masih gitu gitu aja bu. Malahan sekarang kata dokter abang rio harus segera menjalani cangkok gunjal bu"
"Ibu turut prihatin ya ca"
"Makasih"
"Kamu mau gak kerja di tempat ibu kerja?"
"Kerja apa bu??"
"Gini ca, majikan tempat ibu kerja itu sekarang punya bayi. Nah mereka sedang membutuhkan ibu untuk menyusui bayinya"
"Loh emangnya mamanya kemana??"
"Mamanya udah meninggal ca beberapa waktu lalu. Kasiham baby cel gak dapet ASI. Namanya Celien"
"Gimana bisa bu aku nyusuin?? Aku kan masih gadis? mana bisa produksi ASI??"
"Kalau kata nyonya besar, nanti di suntik hormon bisa ca. Baby cel itu susah banget , masak udah 100 orang yang deketin dia masih aja gak mau"
"Emm gimana ya bu. Ica juga ragu, pasti dia juga gak mau sama ica"
"Di coba aja dulu. Lumayan loh ca bayarannya. Kalau sampe baby cel mau kamu susuin, semua biaya kehidupan si ibu susu baby cel akan di tanggung oleh majikan ibu. Kamu bisa pake itu untuk biaya operasi abangmu kan?!"
"Tapi papanya mesum gak bu??"
"Emm kayaknya enggak deh. Soalnya udah lama tuan gak bawa wanita dirumah. terakhir waktu itu istri temannya dan juga anaknya. Itu pun karena dia menolongnya setelah kecelakaan dan sekarang sudah berkumpul dengan keluarganya"
"Nanti ica pikir pikir dulu ya bu"
"Kalau Ica setuju, besok pagi kesana bareng ibu. Nanti misal nih, baby Cel gak mau, ibu akan antar kamu pulang".
"Iyah, Ica pikirin dulu ya malam ini. Kalau gitu Ica mau balik dulu bu. Kasihan bang Rio sendirian dirumah"
"Iyah".
Aisyah pulang kerumahnya yang hanya bersebelahan dengan rumah ibu Mira. Saat ia masuk, Aisyah bertemu dengan abangnya yang tengah berbaring di sofa dengan wajah pucatnya.
"Assalamualaikum bang"
"Wa'alaikumsalam dek, udah pulang. Gimana tadi?"
"Maaf bang, Ica gagal lagi"
"Hmm udah jangan sedih, semangat terus ya dekk jangan patah semangat!"
Ica mengangguk pelan dan kemudian ia berjalan menuju kamarnya. Selama dikamar ia memikirkan tawaran kerja dari ibu Mira. Sesekali Ica menatap dirinya di depan cermin. Melihat postur tubuhnya yang biasa biasa saja menurutnya tidak ada tonjolan yang berarti. Aisyah menghela nafas panjang dan kemudian menjatuhkan dirinya di atas ranjang.
"Apa aku terima aja yaa ??"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PASTI OMONGIN SI FAHRI YG TOLONG LILY TUU..
KPN FAHRI MNIKAH, KN FAHRI GAGAL LMAR GITA, KRN GITA MMILIH ALDO..
2023-04-14
0
Bzaa
hadirrr....
2022-08-25
0
Yanti Linggar
hallahh,klo manja sm om jg ga gitu2 amar x,itu ponakannya aja yg keblinger sm omnya sendiri. trs si om jg kurang belajar agama😡
2022-06-30
0