Menggoda Aisyah

Aisyah langsung berdiri dan menatap sedih Baby Cel yang menangis di gendongan papannya. Seolah ingin ikut Ica, tangan baby Cel terangkat-angkat mengarah pada Ica. Fahri pun memberikan Celien kepada Ica.

"Kamu kenapa nangis Ca?" tanya Fahri

"Siapa yang nangis?! wong cuma kelilipan aja!" Ujar Ica sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Hem... masak sih?? tapi aku merasa kamu itu lagi sedih" Ucap Fahri dengan lembut.

"Kan udah ada mamanya Celien, kenapa harus mencari saya pak?!" tanya Aisyah.

Fahri pun tersenyum saat mendengar ucapan Aisyah yang seperti orang cemburu. Fahri kemudian menggoda Aisyah

"Siapa yang kamu maksud?? balqis?? Emmm jangan-jangan kamu nangis disini karena cemburu yah??" Tanya Fahri dengan senyum manisnya.

"Dih! siapa yang cemburu?? kurang kerjaan aja! ya ntah lah siapa tadi, mbak- mbak yang bilang mamanya Celien!" ucap Aisyah Jutek.

"Dia Balqis sepupu ku dan keyza yang pernah bertemu dengan mu di kantor itu adalah keponakanku" Jelas Fahri.

Mendengar ucapan fahri membuat hati Aisyah bahagia, ntah mengapa ia pun juga tak mengerti. Gadis manis yang masih begitu polos itu pun langsung merah wajahnya. Kepolosannya tak bisa menutupi kebahagiaan dihatinya, tepatnya terlihat semburat merah di rona wajahnya. Fahri menatap wajah aisyah pun begitu gemas.

"Saya gak peduli pak! Permisi" Ucap Aisyah dan akan pergi meninggalkan Fahri di dapur namun ia di tahan.

"Kalau gak peduli, kenapa pipimu merah ca? kau tak pandai berbohong menutupi perasaanmu!" Ucap Fahri dengan lembut di dekat telinga Aisyah yang membuatnya kini menjadi kaku dan tegang. Fahri pun langsung meninggalkan Aisyah sembari sekali menatapnya dengan senyum manisnya. Rasanya Aisyah langsung meleleh melihat pria didepannya itu begitu tampan dan gagah, pesona ketampanannya mampu menyihir Aisyah untuk terus menatap kepergiannya.

"Sadar Ca!!!!! kamu gak boleh jatuh cinta sama pak Fahri!!" suara hati Aisyah.

Aisyah pun langsung berjalan menuju kamar baby Cel untuk menyusuinya.

**

Fahri masih berkutat pada pekerjaannya di kantor. Mama Zulfa terus terusan mengirim pesan untuk mengingatkan fahri kalau malam ini dia ada acara makan malam bersama Siska, anak dari teman arisan Mama Zulfa. Mama Zulfa sudah menyiapkan semua rencana ini untuk mencarikan istri buat anak bungsunya itu. Sementara Fahri tak bergeming dengan segala isi pesan dari mamanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 sementara Fahri masih berada di kantor membuat mama Zulfa meradang. Mama Zulfa pun menyuruh Asisstent Fahri untuk membawanya ke resto yang sudah di pesan oleh Mamanya. Mau tak mau Fahri pun terpaksa harus pergi sesuai dengan keinginan Mamanya.

Sampainya di Resto, Fahri sudah mendapati seorang wanita cantik bertubuh sexy dengan tatanan rambut rapi dan dandanan sedikit menor tengah duduk di meja yang sudah di pesan mamanya. Fahri pun menyapa gadis itu dengan ramah.

"Hai, Siska ya??" Tanya Fahri

"Iyah betul, kak Fahri ya??" Siska mengulurkan tangannya kepada Fahri namun hanya di balasnya dengan senyum dan menarik tangannya di depan dada. Sontak membuat Siska langsung menarik uluran tangannya sendiri.

"Upss maaf, silahkan duduk kak" ucap Siska ramah.

Fahri pun duduk di depan Siska dan melihat pakaian siska yang begitu kurang bahan membuatnya merasa tidak nyaman. Fahri pun memanggil Pelayan untuk mencarikan kain atau apalah untuknya. Tak lama pelayan itu memberikan serbet putih bersih kepada Fahri. Siska pun nampak heran melihat tingkah Fahri.

"Maaf sebelumnya, tolong pakai ini untuk menutupi itu. Gak enak dilihat orang" ucap Fahri sedikit merendahkan suaranya.

Braaaakkkkkkkkkk

Siska yang merasa tersinggung pun langsung menggebrak meja kemudian berdiri,

"Anda sudah menghinaku dengan memberikan kain serbet kotor ini!! Aku pun kalau gak di paksa mama juga gak akan pernah dateng kesini menemui anda!" Sarkas Siska.

"Saya gak bermaksud seperti itu tap......" ucap Fahri belum selesai, Siska langsung pergi meninggalkan Fahri. Tak lupa Siska melaporkan kejadian malam itu kepada mamanya dan mama Siska langsung memberitahukan kepada Mama Zulfa.

Fahri pulang kerumah bersama Assistentnya, saat sampai dirumah Fahri begitu kaget melihat mamanya yang sudah berada dirumahnya.

"FAHRI!!" Panggilan mama Zulfa seolah bergema diruang tamu. Tampak Mama begitu marah dengan kelakuan putranya yang membuatnya malu di depan teman arisannya lebih tepatnya mamanya Siska.

"Ada apa ma?? Pasti mama mau marahin Fahri gara gara Siska ya?? Ma! Fahri itu hanya merasa gak nyaman saat lihat pakaian Siska yang kekurangan bahan ma! itu aja.... dan Kain yang fahri dapatkan itu juga bersih kok" Jelas Fahri sebelum mamanya Meledak ledak

"Mama tuh udah susah payah ya cariin kamu calon istri! tapi kamu gak pernah hargain mama! apa kamu gak kasihan sama Celien?! Ucap Mama

"Kan sudah ada Aisyah yang jagain Celien. Kurang apa lagi?" jawab Fahri membela diri

"Mama mau mantu bukan pengasuh!" Sarkas mama dengan langsung meninggalkan rumah Fahri karena merasa kesal dengan kelakuan putranya itu. Fahri pun tak tau lagi harus bagaimana. Ia pergi kekamarnya untuk membersihkan diri.

Setelah perdebatan dengan sang mama, Fahri merasa hatinya sesak, ia pun akan ke balkon atas untuk mencari udara segar malam itu. Sebelum Fahri ke atas, ia menyempatkan melihat Celien di kamarnya. Ternyata Celien tidur sendiri di box bayi. "Kemana Aisyah??" batin Fahri.

Aisyah yang tengah duduk di balkon atas menatap langit yang bertaburan bintang. Ntah mengapa ia merasa tempat itu begitu indah untuk melepaskan segala beban di hatinya. Fahri baru sampai di balkon dan melihat Aisyah yang tengah melamun. Fahri pun ikut duduk di samping Aisyah yang belum sadar atas kedatangan fahri.

"Langitnya indah ya" ucap Fahri yang ikut menatap bintang. Sontak Aisyah menoleh ke samping dan melihat Fahri disana.

"Pak Fahri, s..sejak kapan bapak ada disini?" Aisyah ketakutan karena ketahuan ada di balkon meninggalkan celien di kamarnya.

"Barusan. Kamu dari tadi disini??" tanya Fahri kemudian menatap Aisyah.

"Belum lama pak. Maaf pak, saya lancang ke mari dan meninggalkan Celien. Saya hanya ingin menatap langit untuk melepas beban dihati saya" ucap aisyah yang tertunduk karena rasa takutnya.

"Yang penting Celien sudah tidur. Mau kah kamu temani saya sebentar disini" pinta fahri.

Aisyah pun mengangguk dan kemudian mereka berdua menatap langit dengan pikiran masing- masing. Tak lama Aisyah pun pamit untuk kembali ke kamar dan Fahri mengikutinya. Mereka sudah sampai didepan kamar Celien.

"Selamat malam Aisyah" Ucap Fahri sambil membuka pintu kamarnya

"Selamat malam pak Fahri" jawab Aisyah sambil membuka kamar Celien.

Tatapan mereka bertemu, dan senyum mereka pun menyapa. Aisyah yang begitu malu langsung masuk kedalam kamar Celien dan langsung menutup pintu kamar. Aisyah memegangi dadanya untuk menenangkan Jantungnya yang berdebar hebat saat bersama Fahri. Sama halnya Fahri yang masih membayangkan senyum Aisyah yang begitu manis, seolah wajah juteknya itu hilang lenyap malam ini di ganti dengan wajah ayunya dengan torehan senyum manis di bibirnya. Fahri hanyut dalam pikirannya sendiri hingga ia tertidur lelap.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

wah Fahry sudah terkena panahnya asmara nih...

2024-01-23

1

AR Althafunisa

AR Althafunisa

Fahri & Aisyah. Nama tokoh yg aku suka di AAC 🥰

2023-02-01

1

Sumarni vicky

Sumarni vicky

kok jd bingung ya, itu keyza anaknya Fahri ya?

2022-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!