Episode 19 – Rasa yang Tak Diucapkan

Suara shower terdengar dari kamar mandi. Evelyn duduk di tepi ranjang, jari-jarinya menggenggam ujung selimut dengan gelisah. Saat matanya menangkap ponsel milik Leonardo yang menyala di atas meja kecil, perasaannya makin tak tenang. Notifikasi WhatsApp muncul sekejap: [Veronique]: "Leo, aku rindu. Kamu janji mau temui aku minggu ini, kan?" Evelyn terdiam. Hatinya bergetar, tapi wajahnya tetap datar. Saat layar ponsel meredup, ia membuang napas pelan, pura-pura tak melihat apa pun. Leonardo keluar dari kamar mandi. Rambutnya sedikit basah, dan kimono
NovelToon
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Kamu belum tidur? (tanyanya sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk)
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Belum (jawab Evelyn singkat. Ia menunduk)
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Aaah
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Ada apa? (menoleh cepat)
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Kepalaku... sakit (mengernyit, tubuhnya condong ke depan)
Ia memejamkan mata. Dalam gelap itu, kilasan samar seperti film rusak muncul di benaknya. Sebuah ruangan gelap. Tangan lelaki asing yang menggenggam lengannya. Tatapan penuh bara... ciuman yang mendadak... suara napas memburu... Dan malam yang tak bisa ia ingkari.
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Aku... pernah bertemu dia sebelumnya... (gumamnya dalam hati)
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Aku sedikit pusing (mengeluh lebih keras)
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Hei, pelan-pelan (menghampirinya dengan cepat sambil menopang tubuh Evelyn agar bersandar di bantal)
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Kamu belum minum obat? (tanyanya lembut)
Tanpa banyak bicara, Leonardo mengambil tiga butir obat dari nakas dan segelas air.
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Nih, minum dulu
Evelyn menatap obat itu. Wajahnya menolak mentah-mentah
NovelToon
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Banyak banget... dan pahit... aku nggak mau
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Kalau nggak kamu minum, nanti tambah parah. Obat ini bantu kamu tenang (Menghela napas pelan, duduk di sampingnya)
Evelyn Anastasia L. A
Evelyn Anastasia L. A
Nggak bisa diganti yang bentuk sirup aja? (menatapnya ragu)
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Sayangnya, nggak ada sirup buat memori hilang (jawab Leonardo singkat, meski nada suaranya terdengar ringan)
Setelah menimbang-nimbang, Evelyn akhirnya menyerah dan meminum obat itu dengan wajah masam. Leonardo menatapnya sebentar, lalu menepuk pelan kepalanya
Leonardo Maximus Alvarez
Leonardo Maximus Alvarez
Sini, rebahan dulu. Nanti aku ambilkan air hangat buat kompres
Evelyn menurut. Matanya kembali melirik ponsel Leonardo, tapi ia tetap diam. Meski hatinya mulai dipenuhi tanda tanya, namun bibirnya memilih bungkam.
Episodes
1 Episode 1: Pernikahan Tanpa Cinta
2 Episode 2: Malam Pertama Tanpa Kehangatan
3 Episode 3: Kembali Kepada Kehidupan
4 Episode 4: Dingin dan Tak Tersentuh
5 Episode 5: Sakit yang Tak Terucap
6 Episode 6: Batas di Antara Kita
7 Episode 7: Luka yang Tak Terlihat
8 Episode 8: Istri yang Kembali
9 Episode 9: Percakapan yang Terlupakan
10 Episode 10 – Keluarga yang Tak Kukenal
11 Episode 11 – Tatapan yang Tak Kukenal
12 Episode 12 – Bayangan dalam Mimpi
13 Episode 13 – Tatapan yang Tak Disukai
14 Episode 14 – Siapa Aku Bagimu?
15 Episode 15 – Tatapan yang Tak Biasa
16 Episode 16 – Rumah yang Tak Lagi Sama
17 Episode 17 – Tatapan yang Tak Terbaca
18 Episode 18 – Petunjuk Kecil
19 Episode 19 – Rasa yang Tak Diucapkan
20 Episode 20 – Bisik Rahasia
21 Episode 21 – Rasa yang Tersimpan
22 Episode 22 – Bayangan Masa Lalu
23 Episode 23 – Rahasia di Lantai Tiga
24 Episode 24: Sarapan dan Rasa yang Tak Terduga
25 Episode 25: Terganggu di Tengah Rasa
26 Episode 26: Dalam Pelukan yang Menenangkan
27 Episode 27: Cek Kesehatan dan Kecanggungan
28 Episode 28: Dekapan yang Membara
29 Episode 29: Pagi yang Membakar Rasa
30 Episode 30: Tentang Masa Depan dan Bayangan Kecil Itu
31 Episode 31: Marah Karena Terlalu Berlebih
32 Episode 32: Suami Perhatian (Karena Rasa Bersalah)
33 Episode 33: Bukan Boneka, Tapi Istri
34 Episode 34: Karena Kamu Milikku
Episodes

Updated 34 Episodes

1
Episode 1: Pernikahan Tanpa Cinta
2
Episode 2: Malam Pertama Tanpa Kehangatan
3
Episode 3: Kembali Kepada Kehidupan
4
Episode 4: Dingin dan Tak Tersentuh
5
Episode 5: Sakit yang Tak Terucap
6
Episode 6: Batas di Antara Kita
7
Episode 7: Luka yang Tak Terlihat
8
Episode 8: Istri yang Kembali
9
Episode 9: Percakapan yang Terlupakan
10
Episode 10 – Keluarga yang Tak Kukenal
11
Episode 11 – Tatapan yang Tak Kukenal
12
Episode 12 – Bayangan dalam Mimpi
13
Episode 13 – Tatapan yang Tak Disukai
14
Episode 14 – Siapa Aku Bagimu?
15
Episode 15 – Tatapan yang Tak Biasa
16
Episode 16 – Rumah yang Tak Lagi Sama
17
Episode 17 – Tatapan yang Tak Terbaca
18
Episode 18 – Petunjuk Kecil
19
Episode 19 – Rasa yang Tak Diucapkan
20
Episode 20 – Bisik Rahasia
21
Episode 21 – Rasa yang Tersimpan
22
Episode 22 – Bayangan Masa Lalu
23
Episode 23 – Rahasia di Lantai Tiga
24
Episode 24: Sarapan dan Rasa yang Tak Terduga
25
Episode 25: Terganggu di Tengah Rasa
26
Episode 26: Dalam Pelukan yang Menenangkan
27
Episode 27: Cek Kesehatan dan Kecanggungan
28
Episode 28: Dekapan yang Membara
29
Episode 29: Pagi yang Membakar Rasa
30
Episode 30: Tentang Masa Depan dan Bayangan Kecil Itu
31
Episode 31: Marah Karena Terlalu Berlebih
32
Episode 32: Suami Perhatian (Karena Rasa Bersalah)
33
Episode 33: Bukan Boneka, Tapi Istri
34
Episode 34: Karena Kamu Milikku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!