Malam itu, hujan turun dengan lembut di luar jendela rumah sakit. Evelyn terlelap dalam tidur yang gelisah. Tetes air hujan menari di kaca, dan di dalam mimpinya, sebuah kenangan samar mulai muncul.
Ia melihat dirinya—bergaun putih, duduk diam di tepi tempat tidur besar dengan kepala tertunduk. Tangannya menggenggam cincin di jari manis, dan suara pria terdengar… dingin, tapi dalam.
"Kau tidak perlu mencintaiku. Aku tidak akan memaksamu untuk merasakan apa pun. Kita hanya menjalani kewajiban."
Suara itu… suara Leonardo.
Evelyn terbangun dengan nafas terengah. Tangannya menyentuh dadanya sendiri.
Evelyn Anastasia L. A
Itu… mimpi? Atau kenangan?
(gumamnya)
Ketika pagi datang, ruangannya kembali ramai. Clarissa dan Isadora datang membawa bunga dan buah. Keceriaan mereka sedikit mengisi kehampaan di hati Evelyn
Clarissa Knightley
Evelyn Kamu terlihat lebih baik hari ini!
(seru Clarissa riang)
Isadora Rose Montgomery
Dokter bilang kamu mulai stabil. Tapi katanya kamu mimpi aneh semalam?
Evelyn Anastasia L. A
Aku melihat sesuatu… seperti kenangan. Tapi samar
(mengangguk pelan)
Clarissa Knightley
Bisa jadi memori kamu perlahan mulai kembali. Jangan dipaksa, oke?
(Duduk di tepi ranjang)
Isadora Rose Montgomery
Tapi kalau suatu saat kamu merasa ada yang janggal, jangan simpan sendiri. Kita di sini buat kamu
(menatapnya penuh perhatian)
Evelyn Anastasia L. A
Terima kasih… Aku bahkan tak tahu apakah aku layak punya teman sebaik kalian
(tersenyum kecil)
Isadora Rose Montgomery
Bahkan kalau kamu jadi alien pun, aku masih tetap temenan sama kamu!
Sahut Clarissa cepat, membuat mereka bertiga tertawa pelan.
Namun tawa itu hanya berlangsung sebentar. Hatinya masih terus memutar ulang suara dalam mimpi itu. Dingin. Seperti tembok.
Dan jauh di dalam dirinya, Evelyn mulai merasa bahwa pernikahannya bukan sekadar karena "kewajiban".
Ada luka dan Ada rahasia.
Comments