Malam itu, setelah semua orang pamit kembali ke kamar masing-masing, Evelyn duduk di balkon kamarnya. Angin malam menyapu lembut rambutnya yang dibiarkan tergerai.
Leonardo Maximus Alvarez
Lelah?
Suara berat Leonardo terdengar dari balik pintu balkon.
Evelyn menoleh. Pria itu berdiri bersandar di pintu, mengenakan piyama satin hitam, rambutnya agak acak-acakan. Tatapannya tetap misterius—seolah menyimpan banyak hal, tapi tak pernah benar-benar menunjukkan apa pun.
Evelyn Anastasia L. A
Tidak terlalu Hanya… berpikir
(Jawab evelyn lirih)
Leonardo melangkah pelan, lalu duduk di kursi seberangnya
Leonardo Maximus Alvarez
Berpikir tentang apa?
Evelyn Anastasia L. A
Tentang pernikahan ini. Tentang dirimu… dan diriku
(Menunduk)
Hening sejenak.
Evelyn Anastasia L. A
Aku tahu, mungkin dulu aku bukan istri yang baik. Tapi… aku juga merasa seperti sedang hidup dalam teka-teki. Semua orang terlihat tahu sesuatu, kecuali aku
Leonardo menatapnya dalam diam. Mata itu tajam tapi juga… lelah?
Leonardo Maximus Alvarez
Kau tidak perlu tahu semuanya sekarang, Evelyn
Jawaban itu membuat Evelyn mengernyit.
Evelyn Anastasia L. A
Kenapa tidak? Aku istrimu, kan?
Leonardo tersenyum tipis, senyum yang membuat Evelyn sulit menebak apakah itu sindiran atau perhatian.
Leonardo Maximus Alvarez
Tentu. Tapi tidak semua istri perlu tahu rahasia kelam suaminya.
Evelyn Anastasia L. A
Apa maksudmu? Kau
Leonardo Maximus Alvarez
Tidur. Sudah malam
(potong Leonardo cepat lalu berdiri)
Evelyn mengepalkan jemarinya di pangkuan. Ada sesuatu yang disembunyikan pria itu. Sesuatu yang besar.
Dan di balik semua sikap dingin Leonardo, ia mulai merasakan hal yang tak bisa ia jelaskan… Seperti ada luka lama yang terus ia sembunyikan. Luka yang perlahan menarik Evelyn masuk ke dalam dunia gelap yang belum ia pahami sepenuhnya.
Comments
i am
next
2025-04-06
0