Suasana kamar menjadi sunyi setelah dokter Elric pergi. Leonardo masih berdiri di sisi ranjang, memasukkan alat pengukur tekanan darah ke dalam laci tanpa berkata sepatah kata pun.
Evelyn menggigit bibir bawahnya, matanya menatap sosok pria yang selama ini mengaku sebagai suaminya. Ada banyak pertanyaan yang menyesakkan dada, tapi satu yang paling ingin ia tahu.
Evelyn Anastasia L. A
Leonardo
(panggil Evelyn pelan)
Pria itu menoleh, menatapnya dengan wajah datar
Leonardo Maximus Alvarez
Hm?
Evelyn Anastasia L. A
Sebenarnya... siapa aku bagimu?
(menarik napas dalam)
Leonardo mengernyit, tapi tidak menjawab dengan cepat
Evelyn Anastasia L. A
Aku tahu kita sudah menikah, tapi aku... tidak tahu apa-apa tentang pernikahan ini. Aku tidak ingat kapan kita menikah, bagaimana hubungan kita sebelumnya, atau... bahkan apakah kita saling mencintai
Leonardo duduk di kursi di samping ranjang, menatap Evelyn dalam diam. Lalu, dengan suara rendah ia berkata
Leonardo Maximus Alvarez
Kita menikah dua bulan lalu. Karena..situasi yang tidak bisa dihindari
Evelyn Anastasia L. A
Situasi?
(Menatapnya, bingung)
Leonardo tidak menjelaskan lebih lanjut, dan Evelyn bisa melihat ada sesuatu yang sengaja disembunyikan
Evelyn Anastasia L. A
Apa kita saling mencintai?
(tanyanya lagi, lebih pelan kali ini)
Leonardo Maximus Alvarez
Aku tidak tahu bagaimana menjawab itu
(menunduk)
Hening. Evelyn menundukkan kepala, menggenggam selimut di pangkuannya. Hatanya nyeri, meski tak tahu alasan pastinya.
Evelyn Anastasia L. A
Kalau begitu... apa aku berarti sesuatu untukmu sekarang?
Leonardo tidak langsung menjawab. Ia menatap Evelyn lama, lalu berdiri.
Leonardo Maximus Alvarez
Istirahatlah. Dokter bilang kamu masih butuh banyak waktu untuk pulih
Lalu ia berjalan keluar, meninggalkan Evelyn sendiri.
Saat pintu tertutup, Evelyn menatap kosong ke arah pintu. Di dadanya, perasaan campur aduk berkecamuk
Evelyn Anastasia L. A
Aku istrinya... tapi kenapa aku merasa seperti orang asing di hidupnya?"
(gumamnya)
Comments