Kita Bertemu Lagi, Nona!

"Amelia Sarawijaya?"

Seseorang yang berada di kursi di balik meja kerjanya, memastikan kembali namanya.

"Iya betul Pak," jawabnya berusaha menghilangkan perasaan yang tidak enak saat pertama kali memasuki ruangan.

"Silahkan duduk."

Amelia melangkahkan kakinya ke arah kursi di seberang pria yang Ia duga, sepertinya adalah manajer personalia perusahaan itu.

Sekuat tenaga mengabaikan tatapan dari dua orang yang duduk di sofa yang salah satunya nampak terus menerus menatap tajam ke arahnya. Sebentar saja Ia sedikit mengangguk dan membungkukkan kepalanya ke arah dua orang itu hanya sebagai tanda hormat.

"Mbak Amelia, dilihat dari CV yang Anda kirimkan ke email perusahaan kami, sepertinya anda baru saja menyelesaikan pendidikan kuliah anda. Betul?" Awal pertanyaan basa basi yang di ajukan manajer kepadanya.

"Betul sekali Pak."

"Apa ini pertama kalinya anda melamar pekerjaan?

" Untuk melamar di perusahaan besar, ini merupakan lamaran kerja saya yang pertama kali, Pak."

"Apa anda pernah bekerja sebelumnya?"

"Selama saya kuliah saya bekerja part time di sebuah restoran cepat saji, Pak."

Amelia berusaha memberi jawaban-jawaban yang jujur. Menurutnya untuk mendapatkan keberkahan dari suatu pekerjaan atau tujuan yang baik, haruslah diawali dengan kejujuran, apa pun itu. Nasehat itu yang selalu ia ingat dari kedua orang tuanya.

"Baiklah. Coba bisa anda ceritakan tentang diri anda secara singkat, padat namun jelas."

Tarik nafas, buang. Tenang kan hati. Abaikan sekitar yang memang harus diabaikan. Amelia

Dengan keadaan hati yang mulai bisa dikondisikan, Amelia menjawab seluruh pertanyaan yang di ajukan oleh sang manajer.

Meski dari sudut matanya Ia bisa melihat sosok pria itu masih terus mengamati nya tanpa melepaskan tatapannya sedetik pun, Amelia berusaha tidak peduli, minimal untuk saat ini.

"Apa yang membuat anda tertarik dan melamar ke perusahaan kami?"

"Saya ingin berusaha dan mencoba untuk melakukan pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang saya miliki, Pak," jawabnya mantap.

Pria di hadapannya hanya menganggukkan kepalanya sebentar. Kemudian pria itu terlihat menutup berkas yang sebelumnya Ia bolak-balik sepanjang interview itu berlangsung.

"Baiklah Mbak Amelia. Sepertinya hari ini sudah cukup. Kami akan memberi kabar anda paling lambat satu minggu dari sekarang, mengenai hasil hari ini."

Mengatakan hal demikian sembari berdiri dan mengulurkan tangannya, otomatis membuat Amelia turut berdiri pula.

"Terimakasih Mbak Amelia untuk waktunya hari ini."

"Sama-sama, Pak. Terimakasih juga atas kesempatan yang Bapak berikan kepada saya untuk bisa mengikuti tes interview hari ini," berkata sembari menyambut tangan pria di depannya.

"Kalau begitu saya permisi, Pak."

"Selamat siang," pamit Amelia.

"Selamat siang."

Amelia berbalik dan melangkahkan kakinya menuju pintu untuk ke luar dari ruangan yang tiba-tiba saja mengeluarkan hawa yang aneh kembali.

Saat hendak membuka pegangan pintu dan baru saja mengeluarkan kaki kanannya, samar Ia mendengar suara pria yang terdengar hangat dan sedikit seksi.

Oh Tuhan, suara pria itu kenapa terdengar lembut terkesan seksi. Amelia kamu sudah gila.

*Tapi kenapa dia diam saja dan hanya menatapku. Apa kah dia sudah lupa siapa aku ini.

What??? Emang kamu berharap apa? Dia akan menghampirimu dan mengatakan bahwa Ia adalah penolongmu.

Apa otakmu sudah tidak waras*.

"Saya pamit permisi Pak Rendy. Saya harus kembali ke kantor pusat."

"Oh iya Baik Pak Dirga. Mari saya antar."

Amelia berjalan menuruni gedung lantai tiga menuju lobi menggunakan lift. Baru saja pintu lift akan tertutup, tiba-tiba sebuah tangan menahan pintu itu yang mengakibatkannya terbuka kembali.

Amelia terkaget, ternyata tangan itu milik Dirga Narendra.

Pria itu menatapnya tajam.

Amelia terlihat canggung, Ia bingung dengan sikapnya yang tak bisa terlihat biasa saja. Dadanya seperti merasakan sesuatu yang aneh.

Di belakang pria itu berdiri seseorang yang Amelia duga adalah asistennya.

"Juna, kamu naik lift satu lagi," serunya.

"Baik Pak," dijawab nya dengan tersenyum sambil menganggukkan kepala.

Eh apa? Bagaimana ini. Aduh... Jantungku tolong kondisikan, kenapa tiba-tiba berdetak lebih cepat seperti ini. Amelia

Pintu lift tertutup. Di dalam ruangan kecil itu, mereka hanya berdua. Dari pantulan bayangan yang gadis itu lihat, sosok pria yang berdiri di sebelahnya saat ini terus saja memandangnya seolah tak pernah bosan.

Apakah mukaku terlihat aneh. Sambil tangan yang tanpa sadar menyentuh permukaan wajahnya.

Tuhan, kenapa gadis ini terlihat selalu menggemaskan dari semenjak aku melihatnya.

Kenapa dengan tingkahnya, apa Ia sudah mengetahui siapa aku sebenarnya?

Lihatlah wajahnya memerah.

Melihatnya seperti itu, membuatku ingin sekali memeluk dan mencium pipinya.

Ah, lama-lama berdiri di dekatnya, bisa membuatku gila. Dirga

"Ting"

Bunyi lift, tanda benda ini berhenti di tujuan.

Amelia melangkahkan kakinya berusaha mendahului Dirga, pria di sebelahnya yang sedari tadi sudah membuat nafasnya tercekat.

Amelia kaget, tangannya tertahan tiba-tiba karena dipegang oleh Dirga.

"Sebentar Nona Amelia," katanya.

Tuhan... tolong buat aku pingsan saja sekarang. Aku bingung harus bagaimana dengan situasi seperti ini. Pria ini sungguh membuatku jadi hilang akal.

Kedua tangan itu saling bersentuhan, menciptakan aliran listrik di keduanya. Tatapan mata yang kembali beradu. Mata tajam berwarna hitam itu menatap kedua bola mata berwarna kecoklatan ditambah bulu mata yang lentik di luarnya. Dirga semakin terpesona.

Cantik. Dirga

Tampan dan hot. Amelia

Amelia yang selama ini adalah sosok gadis yang polos, sekarang Ia merasa seperti memiliki jiwa yang lain di tubuh dan pikirannya.

"Eh Iya Pak, ada yang bisa saya bantu?" sambil berusaha melepaskan pegangan tangan pria di depannya.

"Ada yang ingin saya bicarakan. Apa Nona Amelia punya waktu?"

"Ada apa yah Pak? Maaf, tapi sepertinya kita tidak saling mengenal sebelumnya," masih tetap berusaha pura-pura tidak tahu.

Mau sampai kapan kamu akan bersikap pura-pura. Sejauh apa kamu akan berbohong. Dirga

Senyum menggoda dan penuh arti nampak di bibir Dirga. Membuat gadis itu diam dan menundukkan wajahnya yang semakin merona, enggan untuk bersitatap terus menerus.

***

Terpopuler

Comments

Wiwifardan

Wiwifardan

omoooo,,,,dri polos Dy skarng tau apa itu tampan n hot😅😅😅hmmmm saling memuji tpi sayang cuma dlem hati😁

2021-01-25

1

Atik Winarni

Atik Winarni

tampan dan hot,,,!!! ya ampuuun, amel,,,,!!! nakal banget sih mikir nya, sampai bawa2 hot segala,,,!!!

2021-01-04

3

lihat semua
Episodes
1 Terbangun Di Kamar Hotel
2 Mencari Informasi
3 Bobby Bercerita
4 Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5 Cerita Versi Bobby
6 Apakah Aku Telah Ternoda?
7 Panggilan Interview
8 Amelia Gugup
9 Kita Bertemu Lagi, Nona!
10 Cerita Versi Dirga
11 Dirga Masih Bercerita
12 Pulang
13 Kunjungan Mantan
14 Akhir Riwayat Sisy
15 Bercengkrama
16 Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17 Kegalauan Hati Dirga
18 Keluarga Narendra
19 Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20 Kunjungan Pertama Dirga
21 Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22 Permintaan Maaf Aron
23 Bobby Diterima Bekerja
24 Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25 Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26 Pesonamu Membuatku Tersiksa
27 Hari Pertama Pengawalan
28 Hang Out Bersama Anya
29 Mengunjungi Butik
30 Kedatangan Big Boss
31 Makan Siang Denganmu
32 Kamu Membuatku Tak Berkutik
33 Kecurigaan Anya
34 Bobby! Aku Ingin Cerita
35 Perputaran Staf Divisi
36 Perkenalan Cintya
37 Divisi Keuangan
38 First Kiss
39 Santap Siang Dirga Yang Lezat
40 Kecurigaan Keluarga Narendra
41 Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42 Rasa Yang Tersembunyi
43 Ojek Langganan
44 Keseruan Makan Siang
45 Wejangan Ibu Susi
46 Kencan? Di Kantor?
47 Rindu Dirga Yang Tertahan
48 Aku Mencintaimu, Amelia
49 Ruangan Yang Memanas
50 Resmi Berpacaran
51 Bobby, Si Teman Curhat
52 Obrolan Kakak Adik
53 Ikut Ngantor
54 Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55 Kesal Atau Cemburu?
56 Cemburu
57 Bad Mood
58 Ada Apa Denganmu?
59 Curhat
60 Salah Paham
61 Dingin Atau Malah Panas?
62 Cerita Mang Sasta
63 Bertemu
64 Bertemu Calon Mertua
65 Gagal Untuk Kesekian Kali
66 Obrolan Hangat
67 Aku Sudah Tak Tahan
68 Datang Berkunjung
69 Berkenalan
70 Sambutan Hangat
71 Candaan Mesra
72 Telepon tiba-tiba Aron
73 Waspada
74 Aku mengkhawatirkan kamu
75 Obrolan pagi hari
76 Seru dibalik pilu
77 Cumbuan menjijikan
78 Kamu mau apa?
79 Aku ingin kamu mencumbuku
80 Puncak Kenikmatan
81 Kehangatan itu belum berakhir
82 Pindah tempat tinggal
83 Gugup
84 Biarkan aku pingsan saja!
85 Ternyata?
86 Menu pembuka makan siang
87 Makan di kantin
88 Pesta ulang tahun pernikahan
89 Aku malu
90 Will You Marry, Me?
91 Meminta ijin
92 Hari bahagia
93 Ekstra Bab 1
94 Ekstra Bab 2
95 Author Notes
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Terbangun Di Kamar Hotel
2
Mencari Informasi
3
Bobby Bercerita
4
Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5
Cerita Versi Bobby
6
Apakah Aku Telah Ternoda?
7
Panggilan Interview
8
Amelia Gugup
9
Kita Bertemu Lagi, Nona!
10
Cerita Versi Dirga
11
Dirga Masih Bercerita
12
Pulang
13
Kunjungan Mantan
14
Akhir Riwayat Sisy
15
Bercengkrama
16
Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17
Kegalauan Hati Dirga
18
Keluarga Narendra
19
Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20
Kunjungan Pertama Dirga
21
Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22
Permintaan Maaf Aron
23
Bobby Diterima Bekerja
24
Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25
Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26
Pesonamu Membuatku Tersiksa
27
Hari Pertama Pengawalan
28
Hang Out Bersama Anya
29
Mengunjungi Butik
30
Kedatangan Big Boss
31
Makan Siang Denganmu
32
Kamu Membuatku Tak Berkutik
33
Kecurigaan Anya
34
Bobby! Aku Ingin Cerita
35
Perputaran Staf Divisi
36
Perkenalan Cintya
37
Divisi Keuangan
38
First Kiss
39
Santap Siang Dirga Yang Lezat
40
Kecurigaan Keluarga Narendra
41
Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42
Rasa Yang Tersembunyi
43
Ojek Langganan
44
Keseruan Makan Siang
45
Wejangan Ibu Susi
46
Kencan? Di Kantor?
47
Rindu Dirga Yang Tertahan
48
Aku Mencintaimu, Amelia
49
Ruangan Yang Memanas
50
Resmi Berpacaran
51
Bobby, Si Teman Curhat
52
Obrolan Kakak Adik
53
Ikut Ngantor
54
Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55
Kesal Atau Cemburu?
56
Cemburu
57
Bad Mood
58
Ada Apa Denganmu?
59
Curhat
60
Salah Paham
61
Dingin Atau Malah Panas?
62
Cerita Mang Sasta
63
Bertemu
64
Bertemu Calon Mertua
65
Gagal Untuk Kesekian Kali
66
Obrolan Hangat
67
Aku Sudah Tak Tahan
68
Datang Berkunjung
69
Berkenalan
70
Sambutan Hangat
71
Candaan Mesra
72
Telepon tiba-tiba Aron
73
Waspada
74
Aku mengkhawatirkan kamu
75
Obrolan pagi hari
76
Seru dibalik pilu
77
Cumbuan menjijikan
78
Kamu mau apa?
79
Aku ingin kamu mencumbuku
80
Puncak Kenikmatan
81
Kehangatan itu belum berakhir
82
Pindah tempat tinggal
83
Gugup
84
Biarkan aku pingsan saja!
85
Ternyata?
86
Menu pembuka makan siang
87
Makan di kantin
88
Pesta ulang tahun pernikahan
89
Aku malu
90
Will You Marry, Me?
91
Meminta ijin
92
Hari bahagia
93
Ekstra Bab 1
94
Ekstra Bab 2
95
Author Notes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!