Bobby Bercerita

Flashback on

Cafe Teras

"Nya, kok badan aku tiba-tiba kerasa panas gini yah. Kamu ngerasa kegerahan gak?"

"Enggak kok, biasa aja. Malah dingin kali Mel, orang cuaca malam gini."

Dengan menggunakan telapak tangannya, Amelia mengkibas-kibaskan ke sekitar area wajah dan lehernya.

"Sumpah Nya, bener badanku panas banget ini."

"Kamu jangan aneh-aneh deh," seru Anya kesal seolah Amelia sedang dalam mode bercanda. Menganggu konsentrasinya yang sedang ngobrol seru bersama teman-teman yang lain.

Lain halnya Boby yang melihat gelagat aneh dari sahabatnya. Sedari tadi Boby duduk tidak jauh dari Amelia. Ia terus memperhatikan sabahat nya yang sedang mengobrol dengan kumpulan para gadis. Ia heran seketika melihat hal yang membuat dahinya mengkerut.

"Si Amel kenapa yah?" humamnya lirih.

Namun Oka yang duduk di sebelahnya bisa mendengar apa yang di katakan oleh Boby.

"Kenapa Bro?"

"Eh, kamu perhatiin deh, si Amel kenapa yah?"

Oka yang penasaran kemudian mengikuti tatapan Boby yang mengarah ke sosok gadis berambut panjang berbaju biru laut.

"Eh iya si Amel kenapa tuh, Bob? Kaya yang kepanasan gitu. Kamu samperin gih."

"Eh tapi lihat deh si Aron, kenapa dia ngelirik-lirik si Amel terus yah dari tadi sambil senyum-senyum gitu lagi," sahut Oka kemudian.

Belum sempat Boby menghampiri gadis itu, Aron yang sedari tadi menatap tajam pada Amelia tiba-tiba berdiri dan mendahului Boby untuk menghampiri sosok gadis yang saat ini seperti terlihat menderita dengan muka yang semakin memerah.

Dilihatnya Aron membantu mengangkat tubuh Amelia untuk berdiri. Namun belum sempat kedua sosok itu pergi menjauh, Boby dengan cepat menarik tangan Amelia agar terlepas dari pelukan Aron. Ia terlihat marah ketika sahabatnya dipeluk-peluk sembarangan oleh lelaki.

Walau Aron adalah teman satu kampus juga, tapi playboy cap botol kecap sudah terlanjur menempel di dalam dirinya. Ditambah tingkah laku kasarnya terhadap para gadis yang dia kencani, menambah daftar buruk baginya.

Pria itu bisa berbuat hal-hal di luar nalar dan terkesan bangga karena menjadi ciri khasnya dikarenakan dia adalah anak salah satu pejabat daerah setempat.

"Mau dibawa kemana si Amel?" serunya dengan tatapan tajam ke arah Aron dan kroni-kroninya yang telah siap sedia membela bila terjadi apa-apa dengan bosnya itu.

"Eh Bro, aku cuma bantuin si Amel aja. Kayanya dia kurang enak badan tuh," kilah Aron yang nampak kesal karena rencana busuk nya ketahuan oleh Boby, namun Ia menutupinya dengan senyum sinis.

"Jangan macem-macem kamu Aron. Kamu pikir aku nggak tahu dengan maksud kamu," masih dengan tatapan tajam terlihat seperti ingin menyapa muka Aron yang terlihat menyebalkan dengan bogeman tangannya.

"Hei.. hei.. Emang aku punya maksud apa?" sahut Aron mulai emosi.

"Jangan kebanyakan ngeles deh. Aku udah merhatiin kamu dari tadi. Si Amel pasti udah kamu apa-apain!" teriaknya, yang membuat orang-orang di sekitar mereka mulai memperlihatkan wajah tegang dan penasaran.

"Kamu kalo ngomong jangan asal nuduh. Kamu ada bukti kalo si Amel udah aku apa-apain.?" sembari menghampiri Boby dengan tangan yang terjulur menarik kerah kemeja.

"Bugh!"

Tanpa pikir panjang dengan emosi yang sudah tersulut sedari tadi demi melihat sahabatnya yang menderita entah kenapa. Boby akhirnya kesampaian untuk membogem muka Aron yang dengan seenaknya menarik kerah kemeja barunya.

Hei, masih juga kepikiran masalah baju baru. Author

"Sialan!" dengan tampang muka yang memperlihatkan sedikit warna merah keluar dari sudut bibirnya, Aron bangun dari jatuhnya. Dengan gerakan tangan, memberi aba-aba terhadap "pasukannya" untuk membalas perbuatan Boby padanya.

Perkelahian tak terelakkan. Suasana riuh mulai memenuhi teras cafe. Boby dibantu oleh Oka dan yang lainnya mencoba membantu melawan kubu Aron.

Untungnya perkelahian itu tidak berlangsung lama dan berlarut, karena petugas keamanan cafe dengan sigap mulai memisahkan dan mengamankan mereka ke ruangan manajemen Cafe, untuk diperiksa dan mempertanggung jawabkan perbuatan mereka yang mengakibatkan kerusuhan di dalam cafe.

Flashback off

"Pada akhirnya kita dibebaskan oleh manajemen cafe, dan tidak ada tuntutan sama sekali. Kita cuma disuruh menandatangani surat pernyataan aja. Agar perbuatan itu gak terjadi lagi."

"Kalian berantem kaya gitu, ngeributin apaan?" tanya Amelia masih kepo tingkat tinggi.

Heran, kalo mereka ribut karena aku. Lah, akunya sendiri dimana pada saat kejadian? Sue banget, orang-orang. Amelia

"Kamu gimana sih Mel, ya Aku ribut sama si playboy cicak itu karena lagi ngelindungi dan ngebela kamu lah Mel," sewot Boby sedikit memanyunkan bibirnya.

"Terus kenapa aku jadi ada di dalam kamar hotel?"

"Hah! Jadi kamu dibawa ke hotel?" seru Boby tiba-tiba.

"Kamu nggak tahu?" kesal Amelia, yang kecewa karena sepertinya Boby tidak mengetahui sepenuhnya apa yang terjadi pada dirinya semalam.

"Aku nggak tahu perihal kamu dibawa ke hotel."

"Berarti kamu tahu siapa yang bawa aku?"

Boby mengangguk.

"Siapa?" tanyanya yang semakin penasaran.

"Dirga Narendra."

Amelia memicingkan salah satu matanya. Mencoba mencari kesungguhan dari kata-kata sahabatnya barusan.

Dirga Narendra, nama yang persis dengan inisial dari lelaki yang meninggalkan notes di kamar hotel. Tapi siapa orang itu. Amelia

Sudah ketebak kamu pasti kaget dan tidak menyangka kalo ternyata seorang pengusaha muda kaya yang telah menolong kamu. Boby

Keduanya terdiam, berkutat dengan pemikiran mereka masing-masing. Pemikiran yang tidak nyambung sepertinya.

"Bob, kok kamu tega banget ngebiarin aku dibawa kabur oleh orang lain."

"Kok kamu masih bisa nyantai banget mengetahui sahabat kamu sendiri, temen masa kecil kamu, pergi sama laki-laki yang nggak dikenal," Amelia mulai menangis merasa kecewa pada sahabatnya.

Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Tangisannya mulai terdengar kencang.

Kamu jahat banget Bob. Amelia

Hah, kok malah jadi gini sih. Boby

"Hei, Amel..Euh denger dulu, cerita aku belum kelar," Boby mulai terlihat panik dan tak enak hati melihat sahabatnya menangis.

Lagian kalo cerita yang bener Bob, jangan setengah-setengah. Author

Eh jangan memperuncing suasana yah, Thor. Boby

Terpopuler

Comments

Mami Al Buchori Wiranta

Mami Al Buchori Wiranta

kasian Boby Thor

2020-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 Terbangun Di Kamar Hotel
2 Mencari Informasi
3 Bobby Bercerita
4 Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5 Cerita Versi Bobby
6 Apakah Aku Telah Ternoda?
7 Panggilan Interview
8 Amelia Gugup
9 Kita Bertemu Lagi, Nona!
10 Cerita Versi Dirga
11 Dirga Masih Bercerita
12 Pulang
13 Kunjungan Mantan
14 Akhir Riwayat Sisy
15 Bercengkrama
16 Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17 Kegalauan Hati Dirga
18 Keluarga Narendra
19 Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20 Kunjungan Pertama Dirga
21 Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22 Permintaan Maaf Aron
23 Bobby Diterima Bekerja
24 Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25 Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26 Pesonamu Membuatku Tersiksa
27 Hari Pertama Pengawalan
28 Hang Out Bersama Anya
29 Mengunjungi Butik
30 Kedatangan Big Boss
31 Makan Siang Denganmu
32 Kamu Membuatku Tak Berkutik
33 Kecurigaan Anya
34 Bobby! Aku Ingin Cerita
35 Perputaran Staf Divisi
36 Perkenalan Cintya
37 Divisi Keuangan
38 First Kiss
39 Santap Siang Dirga Yang Lezat
40 Kecurigaan Keluarga Narendra
41 Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42 Rasa Yang Tersembunyi
43 Ojek Langganan
44 Keseruan Makan Siang
45 Wejangan Ibu Susi
46 Kencan? Di Kantor?
47 Rindu Dirga Yang Tertahan
48 Aku Mencintaimu, Amelia
49 Ruangan Yang Memanas
50 Resmi Berpacaran
51 Bobby, Si Teman Curhat
52 Obrolan Kakak Adik
53 Ikut Ngantor
54 Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55 Kesal Atau Cemburu?
56 Cemburu
57 Bad Mood
58 Ada Apa Denganmu?
59 Curhat
60 Salah Paham
61 Dingin Atau Malah Panas?
62 Cerita Mang Sasta
63 Bertemu
64 Bertemu Calon Mertua
65 Gagal Untuk Kesekian Kali
66 Obrolan Hangat
67 Aku Sudah Tak Tahan
68 Datang Berkunjung
69 Berkenalan
70 Sambutan Hangat
71 Candaan Mesra
72 Telepon tiba-tiba Aron
73 Waspada
74 Aku mengkhawatirkan kamu
75 Obrolan pagi hari
76 Seru dibalik pilu
77 Cumbuan menjijikan
78 Kamu mau apa?
79 Aku ingin kamu mencumbuku
80 Puncak Kenikmatan
81 Kehangatan itu belum berakhir
82 Pindah tempat tinggal
83 Gugup
84 Biarkan aku pingsan saja!
85 Ternyata?
86 Menu pembuka makan siang
87 Makan di kantin
88 Pesta ulang tahun pernikahan
89 Aku malu
90 Will You Marry, Me?
91 Meminta ijin
92 Hari bahagia
93 Ekstra Bab 1
94 Ekstra Bab 2
95 Author Notes
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Terbangun Di Kamar Hotel
2
Mencari Informasi
3
Bobby Bercerita
4
Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5
Cerita Versi Bobby
6
Apakah Aku Telah Ternoda?
7
Panggilan Interview
8
Amelia Gugup
9
Kita Bertemu Lagi, Nona!
10
Cerita Versi Dirga
11
Dirga Masih Bercerita
12
Pulang
13
Kunjungan Mantan
14
Akhir Riwayat Sisy
15
Bercengkrama
16
Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17
Kegalauan Hati Dirga
18
Keluarga Narendra
19
Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20
Kunjungan Pertama Dirga
21
Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22
Permintaan Maaf Aron
23
Bobby Diterima Bekerja
24
Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25
Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26
Pesonamu Membuatku Tersiksa
27
Hari Pertama Pengawalan
28
Hang Out Bersama Anya
29
Mengunjungi Butik
30
Kedatangan Big Boss
31
Makan Siang Denganmu
32
Kamu Membuatku Tak Berkutik
33
Kecurigaan Anya
34
Bobby! Aku Ingin Cerita
35
Perputaran Staf Divisi
36
Perkenalan Cintya
37
Divisi Keuangan
38
First Kiss
39
Santap Siang Dirga Yang Lezat
40
Kecurigaan Keluarga Narendra
41
Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42
Rasa Yang Tersembunyi
43
Ojek Langganan
44
Keseruan Makan Siang
45
Wejangan Ibu Susi
46
Kencan? Di Kantor?
47
Rindu Dirga Yang Tertahan
48
Aku Mencintaimu, Amelia
49
Ruangan Yang Memanas
50
Resmi Berpacaran
51
Bobby, Si Teman Curhat
52
Obrolan Kakak Adik
53
Ikut Ngantor
54
Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55
Kesal Atau Cemburu?
56
Cemburu
57
Bad Mood
58
Ada Apa Denganmu?
59
Curhat
60
Salah Paham
61
Dingin Atau Malah Panas?
62
Cerita Mang Sasta
63
Bertemu
64
Bertemu Calon Mertua
65
Gagal Untuk Kesekian Kali
66
Obrolan Hangat
67
Aku Sudah Tak Tahan
68
Datang Berkunjung
69
Berkenalan
70
Sambutan Hangat
71
Candaan Mesra
72
Telepon tiba-tiba Aron
73
Waspada
74
Aku mengkhawatirkan kamu
75
Obrolan pagi hari
76
Seru dibalik pilu
77
Cumbuan menjijikan
78
Kamu mau apa?
79
Aku ingin kamu mencumbuku
80
Puncak Kenikmatan
81
Kehangatan itu belum berakhir
82
Pindah tempat tinggal
83
Gugup
84
Biarkan aku pingsan saja!
85
Ternyata?
86
Menu pembuka makan siang
87
Makan di kantin
88
Pesta ulang tahun pernikahan
89
Aku malu
90
Will You Marry, Me?
91
Meminta ijin
92
Hari bahagia
93
Ekstra Bab 1
94
Ekstra Bab 2
95
Author Notes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!