Bercengkrama

"Yah, bolehkan kalau Amelia masih tinggal di rumah kontrakan?" tanya gadis itu, ketika mereka sedang makan malam.

"Boleh. Asal kamu masih tetap bisa jaga diri."

"Emang selama ini Amelia gak bisa jaga diri apa, Yah?" kata Amelia memanyunkan bibirnya.

"Siapa yang bilang kamu gak bisa jaga diri?"

"Tadi ayah yang bilang."

"Emang ada Ayah bilang begitu, Bun?" tanya Ayah pada Bunda.

Bunda hanya menggeleng kepalanya.

"Bundaaa...." seru Amelia.

"Kan Ayah tadi cuma bilang, 'asal kakak masih bisa jaga diri'. Kamu yang salah nangkap maksud Ayah, Kak!"

"Jadi boleh ya, Yah..?" Amelia terlihat tersenyum senang.

"Iya. Tapi masih tetap harus sering-sering pulang. Bunda suka kesepian tuh!" katanya sambil melirik istri tercintanya.

Orang yang dimaksud hanya bisa tersenyum malu-malu.

"Ayah kan pulang kerja sampai sore. Arga semenjak kelas tiga, mulai sibuk kegiatan-kegiatan sekolah menghadapi ujian. Ya, Bunda jadi sendirian aja di rumah cuma berteman dvd-dvd drama Korea kesayangan."

kata Bunda membela diri.

Yang lainnya hanya bisa tertawa mendengar keluh kesah wanita kesayangan mereka.

"Bunda tenang aja. Aku akan tetap rutin pulang ke rumah kok. Yaa minimal dalam sebulan Amelia pasti pulang nengok kalian."

"Iya.. iya.. Bunda sama Ayah percaya."

Suasana makan malam di rumah Amelia terasa semakin akrab dengan diiringi obrolan-obrolan santai namun penuh kehangatan.

Obrolan serius tapi santai pun di lanjut hingga mereka pindah posisi ke ruang keluarga sambil menonton TV.

Mereka saling bertukar cerita. Dari Ayah yang bercerita tentang keseharian pekerjaannya. Arga yang mengeluh dengan jadwal-jadwal try out yang semakin padat. Bunda yang malah berbagi cerita tentang jalan cerita drama Korea kesayangannya. Hingga Amelia yang bercerita tentang keisengan salah satu temannya, Aron. Namun gadis itu tidak berani cerita mendetail perihal peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. Ia tidak ingin bila Ayah dan Bunda nya terlalu mengkhawatirkan dirinya.

"Yang penting kamu harus selalu waspada, Kak. Kamu itu kan tinggal sendiri di sana. Kejahatan itu kan terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya. Tapi juga karena adanya kesempatan."

"Bunda sama Ayah jangan terlalu khawatir. Amelia akan selalu waspada dan jaga diri dengan baik."

***

Jauh dari keluarga yang terlihat asik mengobrol dan bersenda gurau. Nampak seorang pria masih berkutat dengan pekerjaannya di dalam ruangan di sebuah rumah mewah di kawasan elite ibukota.

"Tok.. Tok.. Tok..!"

Suara ketukan pintu.

"Masuk."

Seorang wanita paruh baya yang nampak sedikit uban di atas kepalanya, datang membawa secangkir teh hangat untuk seorang pria yang wajahnya sudah terlihat lelah di hadapannya. Wanita yang separuh hidupnya, Ia baktikan untuk keluarga Narendra. Bi Tinah, nama wanita itu.

Meski usianya sudah melebihi usia setengah abad, namun tenaga dan perawakannya masih terlihat layaknya wanita usia tiga puluhan.

"Tehnya, Den..." sambil menaruh cangkir di atas meja.

"Terimakasih yah, Bi."

"Sama-sama Den."

"Apa Den Dirga masih mau bergadang, ini sudah lewat malam."

"Sebentar lagi, Bi. Ini masih ada berkas laporan yang harus dikerjakan."

"Jangan terlalu larut Den, jaga kesehatan. Tadi Ibu sudah titip pesan supaya Den Dirga segera istirahat."

"Iya, Bi. Sebentar lagi selesai kok."

"Apa Ayah sama Ibu masih menonton TV?"

"Waktu Bibi masuk ke sini, mereka sudah pergi ke kamar untuk tidur."

"Oh.. Ya sudah. Bi Tinah boleh istirahat kalau begitu."

"Tapi kalau Den Dirga butuh sesutu, bagaimana?"

"Nggak kok Bi, teh ini sudah cukup. Paling setengah jam lagi pekerjaan saya beres. Dan saya akan segera istirahat."

"Baik Den. Kalau begitu Bibi permisi."

"Ya."

Sepeninggal Bi Tinah, Dirga melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Sesegera mungkin Ia membereskan semua berkas yang harus Ia selesaikan.

Satu jam kemudian Dirga baru saja selesai. Setengah jam yang Ia prediksi ternyata lewat sedikit lebih lama.

Dilihat nya jam dinding di atas pintu, sudah menunjukkan angka tengah malam.

Ia rapikan semua kertas-kertas yang berserakan di atas meja. Lalu di matikannya lampu ruangan dan lampu meja. Ia langkahkan kaki panjangnya keluar ruangan dan menaiki tangga menuju kamar tidur yang terletak di lantai dua.

Seluruh kamar penghuni rumah berada di lantai atas. Hanya kamar tamu yang ada di bawah. Kamar para pegawai rumah tangga, di sediakan satu bungalow di belakang yang tersambung dengan rumah utama.

Walau Dirga sudah memiliki apartemen sendiri, apartemen yang Ia beli yang letaknya tidak jauh dari perusahaan tempat Ia bekerja, tapi Ia lebih memilih untuk tinggal di kediaman orang tuanya. Rumah yang sudah Ia tempati sejak Ia dilahirkan.

Apartemennya hanya Ia tempati sewaktu-waktu saja, yakni di kala Ia pulang terlalu larut dari kantornya atau di saat Ia merasa membutuhkan waktu untuk sendiri.

Dirga membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum beranjak pergi tidur.

Ditariknya selimut hingga menutupi sebagian tubuhnya. Udara malam yang dingin ditambah ruangan yang ber-AC menambah suhu dingin ruangan itu.

Di ceknya beberapa notifikasi dari layar ponsel. Matanya seketika tak berkedip, ketika membuka riwayat panggilan. Ada nama Amelia tertulis di sana dalam daftar panggilan keluar.

Siang tadi saat di kantor, saat seharusnya Ia libur di hari weekend, namun berhubung ada pekerjaan yang memang sudah tertunda lama, yang membuatnya mau tidak mau harus datang ke perusahaan demi menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba saja, Ia ingin melakukan panggilan telepon kepada gadis itu.

Jadwal pekerjaannya yang ternyata selesai di saat jam makan siang baru saja berlalu sekian menit. Malah membuat pria itu mendial nomor Amelia di layar ponselnya.

Amelia....

Amelia....

***

Terpopuler

Comments

Trisnawati Ilyas

Trisnawati Ilyas

Kayak nasehat Bang Napi🤭😂😂

2022-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Terbangun Di Kamar Hotel
2 Mencari Informasi
3 Bobby Bercerita
4 Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5 Cerita Versi Bobby
6 Apakah Aku Telah Ternoda?
7 Panggilan Interview
8 Amelia Gugup
9 Kita Bertemu Lagi, Nona!
10 Cerita Versi Dirga
11 Dirga Masih Bercerita
12 Pulang
13 Kunjungan Mantan
14 Akhir Riwayat Sisy
15 Bercengkrama
16 Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17 Kegalauan Hati Dirga
18 Keluarga Narendra
19 Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20 Kunjungan Pertama Dirga
21 Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22 Permintaan Maaf Aron
23 Bobby Diterima Bekerja
24 Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25 Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26 Pesonamu Membuatku Tersiksa
27 Hari Pertama Pengawalan
28 Hang Out Bersama Anya
29 Mengunjungi Butik
30 Kedatangan Big Boss
31 Makan Siang Denganmu
32 Kamu Membuatku Tak Berkutik
33 Kecurigaan Anya
34 Bobby! Aku Ingin Cerita
35 Perputaran Staf Divisi
36 Perkenalan Cintya
37 Divisi Keuangan
38 First Kiss
39 Santap Siang Dirga Yang Lezat
40 Kecurigaan Keluarga Narendra
41 Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42 Rasa Yang Tersembunyi
43 Ojek Langganan
44 Keseruan Makan Siang
45 Wejangan Ibu Susi
46 Kencan? Di Kantor?
47 Rindu Dirga Yang Tertahan
48 Aku Mencintaimu, Amelia
49 Ruangan Yang Memanas
50 Resmi Berpacaran
51 Bobby, Si Teman Curhat
52 Obrolan Kakak Adik
53 Ikut Ngantor
54 Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55 Kesal Atau Cemburu?
56 Cemburu
57 Bad Mood
58 Ada Apa Denganmu?
59 Curhat
60 Salah Paham
61 Dingin Atau Malah Panas?
62 Cerita Mang Sasta
63 Bertemu
64 Bertemu Calon Mertua
65 Gagal Untuk Kesekian Kali
66 Obrolan Hangat
67 Aku Sudah Tak Tahan
68 Datang Berkunjung
69 Berkenalan
70 Sambutan Hangat
71 Candaan Mesra
72 Telepon tiba-tiba Aron
73 Waspada
74 Aku mengkhawatirkan kamu
75 Obrolan pagi hari
76 Seru dibalik pilu
77 Cumbuan menjijikan
78 Kamu mau apa?
79 Aku ingin kamu mencumbuku
80 Puncak Kenikmatan
81 Kehangatan itu belum berakhir
82 Pindah tempat tinggal
83 Gugup
84 Biarkan aku pingsan saja!
85 Ternyata?
86 Menu pembuka makan siang
87 Makan di kantin
88 Pesta ulang tahun pernikahan
89 Aku malu
90 Will You Marry, Me?
91 Meminta ijin
92 Hari bahagia
93 Ekstra Bab 1
94 Ekstra Bab 2
95 Author Notes
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Terbangun Di Kamar Hotel
2
Mencari Informasi
3
Bobby Bercerita
4
Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5
Cerita Versi Bobby
6
Apakah Aku Telah Ternoda?
7
Panggilan Interview
8
Amelia Gugup
9
Kita Bertemu Lagi, Nona!
10
Cerita Versi Dirga
11
Dirga Masih Bercerita
12
Pulang
13
Kunjungan Mantan
14
Akhir Riwayat Sisy
15
Bercengkrama
16
Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17
Kegalauan Hati Dirga
18
Keluarga Narendra
19
Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20
Kunjungan Pertama Dirga
21
Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22
Permintaan Maaf Aron
23
Bobby Diterima Bekerja
24
Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25
Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26
Pesonamu Membuatku Tersiksa
27
Hari Pertama Pengawalan
28
Hang Out Bersama Anya
29
Mengunjungi Butik
30
Kedatangan Big Boss
31
Makan Siang Denganmu
32
Kamu Membuatku Tak Berkutik
33
Kecurigaan Anya
34
Bobby! Aku Ingin Cerita
35
Perputaran Staf Divisi
36
Perkenalan Cintya
37
Divisi Keuangan
38
First Kiss
39
Santap Siang Dirga Yang Lezat
40
Kecurigaan Keluarga Narendra
41
Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42
Rasa Yang Tersembunyi
43
Ojek Langganan
44
Keseruan Makan Siang
45
Wejangan Ibu Susi
46
Kencan? Di Kantor?
47
Rindu Dirga Yang Tertahan
48
Aku Mencintaimu, Amelia
49
Ruangan Yang Memanas
50
Resmi Berpacaran
51
Bobby, Si Teman Curhat
52
Obrolan Kakak Adik
53
Ikut Ngantor
54
Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55
Kesal Atau Cemburu?
56
Cemburu
57
Bad Mood
58
Ada Apa Denganmu?
59
Curhat
60
Salah Paham
61
Dingin Atau Malah Panas?
62
Cerita Mang Sasta
63
Bertemu
64
Bertemu Calon Mertua
65
Gagal Untuk Kesekian Kali
66
Obrolan Hangat
67
Aku Sudah Tak Tahan
68
Datang Berkunjung
69
Berkenalan
70
Sambutan Hangat
71
Candaan Mesra
72
Telepon tiba-tiba Aron
73
Waspada
74
Aku mengkhawatirkan kamu
75
Obrolan pagi hari
76
Seru dibalik pilu
77
Cumbuan menjijikan
78
Kamu mau apa?
79
Aku ingin kamu mencumbuku
80
Puncak Kenikmatan
81
Kehangatan itu belum berakhir
82
Pindah tempat tinggal
83
Gugup
84
Biarkan aku pingsan saja!
85
Ternyata?
86
Menu pembuka makan siang
87
Makan di kantin
88
Pesta ulang tahun pernikahan
89
Aku malu
90
Will You Marry, Me?
91
Meminta ijin
92
Hari bahagia
93
Ekstra Bab 1
94
Ekstra Bab 2
95
Author Notes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!