"Jadi pas aku dan yang lainnya keluar dari ruangan managemen cafe, aku langsung nyari kamu di seluruh ruangan cafe."
"Anya dan temen-temen perempuan yang lain udah pada balik. Setelah aku hubungi mereka satu persatu, semua menjawab nggak ada yang tahu kamu di mana. Karena pas kejadian kita ribut, Anya masih lihat kamu berdiri di tembok pilar teras Cafe. Anehnya seudah kita semua digiring ke dalam ruangan, tiba-tiba kamu udah nggak ada, Mel."
Udah dong tuh air mata jangan makin deres gitu keluarnya. Boby
"Baru aja aku dan Oka mau cari kamu ke rumah, berharap kalo kamu udah pulang sendiri, tiba-tiba ada seseorang yang nyamperin kita berdua."
"Siapa?" tanya Amelia masih dengan linangan air mata.
"Mas Juna, asisten pribadi nya Pak Dirga, CEO grup GeHa."
Amelia mengernyitkan dahinya.
"Mas Juna kasih kabar kalo kamu berada di tempat yang aman. Kamu dibawa oleh Pak Dirga ke sebuah tempat. Tapi bukan ke rumah kamu, Mel. Aku sendiri udah tanya kemana Pak Dirga membawa kamu. Tapi Mas Juna meyakinkan aku kalo kamu baik-baik aja dan aku tidak perlu khawatir."
"Dan kamu percaya?" kata Amel sedikit kecewa.
"Jujur aja aku nggak percaya, bagaimana mungkin orang yang nggak ada hubungannya sama aku atau kamu, maen seenaknya aja bawa anak gadis orang tanpa ijin atau memberitahu sebelumnya."
Aku mohon percaya sama aku. Boby
Berdoalah. Author
Jangan harap aku percaya dengan mudahnya, Bob. Amelia
"Orang itu bawa aku ke hotel, Bob." kata Amelia mengawali.
"Kamu pasti bisa menebak apa yang ada di pikiranku saat aku bangun tadi pagi? Sendirian di sebuah kamar hotel, kamu bisa bayangin kan, Bob?" Amelia semakin terisak menutupi wajah dengan kedua telapak tangannya.
"Iya Mel aku ngerti, tapi sumpah aku nggak berpikir kalau dia bakal bawa kamu ke hotel, Mel. Aku udah tanya berkali-kali sama Mas Juna, tapi tetep dia nggak kasih tahu aku," Boby hampir hilang akal demi memberi alasan kepada sahabat di depannya itu.
"Kenapa orang itu membawa aku dari Cafe? Apa lagi yang disampaikan oleh suruhannya orang itu?"
"Mas Juna, Mel namanya," Boby mengoreksi.
"Whatever lah Bob, apa penting buat aku sekarang?"
"Ok.. Ok.." kata Boby sambil mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
"Mas Juna bilang, saat mereka akan meninggalkan cafe, mereka melihat kamu sedang tergeletak, duduk lemas di lantai, dengan tampang yang kacau, di tengah-tengah kami yang saat itu masih heboh berkelahi."
"Mas Juna sendiri cuma bilang, Pak Dirga inisiatif membawa demi menyelamatkan kondisi kamu yang terlihat tidak baik saat itu," kata Boby kemudian.
"Lantas apa sebenarnya yang terjadi sama aku, Bob?" ini yang sedari tadi ingin Amelia tanya kan.
"Menurut Mas Juna, kamu mengalami kondisi hilang kesadaran akibat obat perangsang yang ada di dalam tubuh kamu. Entah siapa yang memberikannya sama kamu, yang pasti obat itu dimasukkan oleh seseorang ke dalam makanan atau minuman yang kamu konsumsi semala," kata Boby tertunduk.
"Apa!!" pekik Amelia kaget, tidak menyangka dengan penjelasan yang keluar dari mulut sahabatnya itu.
"Siapa Bob yang tega ngelakuin hal itu sama aku?"
"Aku sendiri gak tahu pasti Mel, tapi feeling aku mengatakan kalau Aron lah pelaku di balik semuanya."
"Aron? Playboy yang tingkah nya nggak banget itu?"
"Yang semalam duduk nggak jauh dari posisi aku?"
Boby hanya menjawab dengan anggukan.
"Ya Tuhan, apa orang itu udah gila sampe berbuat hal sebejat itu terhadap perempuan?!" emosi Amelia berubah menjadi amarah.
"Mungkin dia ada perasaan sama kamu, Mel. Aku sendiri nggak tahu pasti dan nggak mau asal menuduh. Meskipun gelagat dan tingkah nya semalam udah kebaca banget sama aku. Aku yakin dia pelakunya. Hanya saja kita nggak punya bukti atau saksi untuk menuntut dia, Mel."
Sial... Sial... Aron kurang ajar. Amelia
Kayanya si Amel udah gak marah sama aku. Boby
"Bob, apa...siapa suruhannya orang itu?"
"Mas Juna?" sahut Boby
"Ah iya.. Apa Mas Juna kasih nomor kontak yang bisa dihubungi?"
"Enggak, Mel. Tapi dia bilang kalau kamu nggak usah cape-cape menghubungi mereka. Biar mereka aja yang akan ngehubungi kamu."
"Apa?" seru Amelia tak percaya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments