Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama

"Apa Bapak yakin mau saya temani?" Juna sang asisten berkali-kali menanyakan fungsi keberadaannya di Cafe ini, tempat dimana rencananya Sang majikan akan bertemu dengan mantan kekasih nya.

"Saya bilang, kamu temani saja saya. Nggak usah banyak tanya apa-apa lagi," Si Bos mulai sedikit menaikan intonasi suaranya.

Yaa... baiklah, anda kan Bosnya. Juna

Setelah melihat dan menyisir area dalam Cafe, bukan Sisy mantan kekasih Dirga yang terlihat. Tapi Dirga malah menangkap sosok seorang gadis berambut panjang tergerai indah, dengan kulit putih mulusnya yang nampak dari raut wajah nya yang terlihat kemerahan. Gadis itu tengah mengobrol seru dengan kawan-kawannya yang sepertinya sedang merayakan sebuah pesta kecil-kecilan.

Lama Ia memperhatikan gadis itu sampai tidak menyadari ada teriakan dari suara wanita lainnya yang terus-terusan memanggil namanya. Hingga tepukan dari anak buahnya menyadarkan Ia dari keterpesonaan nya pada gadis itu.

Sial, siapa perempuan itu. Kenapa Aku seolah terhipnotis padanya. Dirga

"Pak Dirga!" sahut Juna mencoba bicara pada Bos nya.

"Eh iya," Dirga kembali tersadar.

"Ada apa, Pak?" tanya Juna.

"Ah, euh Enggak ada apa-apa."

"Maaf Pak, itu Mbak Sisy sudah memanggil Bapak."

Diikutinya arah yang ditunjuk oleh Juna Sang asisten. Dilihatnya seorang wanita yang nampak menggunakan pakaian yang sedikit memperlihatkan belahan dada dan paha mulusnya.

Cara berpakaian kamu enggak pernah berubah dari dulu. Dirga

Apa yang bikin si bos putus sama pacarnya yah, body nya bagus gitu. Ckck. Gila! Apa yang aku pikirkan. Juna

"Hai, Ga! Apa kabar?" berjabat tangan, memeluk tak lupa sentuhan terakhir. Cium pipi kanan dan kiri.

"Baik," jawab Dirga singkat tanpa basa basi selanjutnya.

"Kamu baru balik ngantor?"

"Ya, seperti yang kamu lihat," sambil memegang jas yang sudah Ia buka kancingnya.

"Kamu kapan sampe Indonesia?" berusaha bersikap biasa saja demi menghormati wanita dihadapannya.

"Pesawatku landing tadi jam sepuluh pagi," jawab Sisy yang terlihat senang merasa bahwa pria ini masih perhatian padanya.

Pertemuan yang Juna pikir akan baik-baik saja antara Bos dengan mantan terindahnya itu, ternyata hanyalah khayalan semata. Yang ada hanya tercipta suasana canggung dan dingin yang Ia rasakan melihat sikap kedua insan yang dulu pernah memadu kasih tersebut.

Meski terlihat Sisy mencoba bersikap lebih agresif, namun hanya dibalas dengan jawaban singkat, padat dan tanpa basa basi selanjutnya dari bos nya itu. Padahal yang Ia ketahui selama ini, Bosnya adalah sosok pria baik dan hangat.

Obrolan yang hanya ditemani oleh alunan musik romantis Cafe itu, tetap tidak membuat Dirga bersikap lebih baik atau ramah pada Sisy. Yang ada malah kedua matanya sesekali menengok ke arah gadis berambut panjang yang pertama kali Ia lihat saat memasuki cafe.

"Sisy, kalo tidak ada hal lain yang ingin kamu bicarakan lagi, aku pamit pergi duluan," seketika Dirga berdiri, setelah tadi tak sengaja Ia melihat ke arah gadis itu yang sepertinya sedang berada dalam situasi yang tidak baik.

Juna yang melihat Bosnya bangun, terkaget dan ikut berdiri.

"Eh Ga, kamu kan baru sebentar. Lagian kita juga kan baru ketemu setelah sekian lama," nampak kecewa terlihat dari raut wajahnya.

"Maaf Sy, aku masih ada pekerjaan kantor yang belum diselesaikan," katanya sambil melirik ke sebelah. Yang di lirik terlihat sedikit gelagapan mendapat tatapan maut dari Bosnya.

"Eh iya Pak."

"Tapi aku masih bisa menghubungi kamu kapan aja kan, Ga? Kita kan udah lama nggak ngobrol."

"Ehm," begitu saja jawabannya.

"Kalo gitu aku permisi."

Tanpa menunggu jawaban, Dirga melenggang meninggalkan Sisy dan melangkah ke arah pintu cafe. Di ikuti oleh Juna di belakangnya.

Entah kenapa feelingnya mengatakan kalau gadis itu dalam situasi bahaya.

Ia mempercepat langkah kakinya.

Si bos ini kenapa sih. Dari tadi kelakuannya aneh. Juna

Baru saja sampe teras cafe, mereka melihat perkelahian yang terjadi di antara beberapa orang pria.

Dirga melihat sesosok perempuan yang sedari tadi membuatnya penasaran itu, duduk tergeletak di lantai dengan muka dan tubuh yang terlihat menderita. Dia adalah Amelia. Gadis yang saat ini terlihat sendirian dengan tubuh lemahnya. Terduduk di antara para pria yang sedang berkelahi.

Damn, kenapa dengan gadis ini. Kenapa dia berada di situasi ini. Kemana teman-temannya yang lain..? Dirga

Eh.. Apa yang si Bos lakukan? Dia mau ngapain? Juna

Dihampiri nya Amelia. Kemudian tanpa basa basi Ia angkat tanpa ada perlawanan dari gadis itu.

Dia langkahkan kakinya menuju mobil yang sudah standby di depan Cafe. Juna membantu membuka pintu belakang ketika mobil yang dikendarai oleh supir, berhenti di depan mereka. Tanpa menurunkan Amelia dari gendongannya, Ia memasuki mobil dan duduk di bangku belakang dengan terus menatap wajah gadis cantik yang sepertinya sudah kehilangan kesadaran.

"Kita kemana, Pak?"

"Ke hotel Zet!" perintahnya.

Tanpa bertanya lebih lanjut. Mobil melaju di tengah jalanan ibukota yang masih saja terlihat padat meski waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Setibanya di lobby hotel, dengan masih enggan menurunkan tubuh Amelia, Dirga berjalan ke dalam area hotel untuk menuju lift yang akan mengantarnya ke sebuah kamar president suit yang biasa Ia pakai bila enggan pulang ke rumah.

Ia berjalan mendahului asisten nya yang ditugaskan untuk mengurusi pemesanan kamar dan mengambil kuncinya.

Setelah berlari demi mengejar majikan nya yang berjalan sangat cepat, akhirnya Juna sampai di depan kamar yang terletak di lantai sepuluh. Di geseknya kartu akses masuk kamar. Menemani majikannya yang masih menggendong seorang gadis, masuk ke dalam kamar dan menunggu di sofa panjang depan TV untuk mendengar perintah selanjutnya.

"Kamu kembali ke cafe tadi. Dan cari informasi mengenai gadis ini," tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya, memberi perintah sembari mengirim sebuah gambar dari ponselnya ke nomor asistennya.

"Kamu boleh pergi sekarang, kabari saya secepatnya."

"Baik Pak. Kalau begitu saya permisi," pamitnya kemudian meninggalkan kamar itu untuk kembali ke cafe.

***

Episodes
1 Terbangun Di Kamar Hotel
2 Mencari Informasi
3 Bobby Bercerita
4 Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5 Cerita Versi Bobby
6 Apakah Aku Telah Ternoda?
7 Panggilan Interview
8 Amelia Gugup
9 Kita Bertemu Lagi, Nona!
10 Cerita Versi Dirga
11 Dirga Masih Bercerita
12 Pulang
13 Kunjungan Mantan
14 Akhir Riwayat Sisy
15 Bercengkrama
16 Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17 Kegalauan Hati Dirga
18 Keluarga Narendra
19 Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20 Kunjungan Pertama Dirga
21 Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22 Permintaan Maaf Aron
23 Bobby Diterima Bekerja
24 Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25 Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26 Pesonamu Membuatku Tersiksa
27 Hari Pertama Pengawalan
28 Hang Out Bersama Anya
29 Mengunjungi Butik
30 Kedatangan Big Boss
31 Makan Siang Denganmu
32 Kamu Membuatku Tak Berkutik
33 Kecurigaan Anya
34 Bobby! Aku Ingin Cerita
35 Perputaran Staf Divisi
36 Perkenalan Cintya
37 Divisi Keuangan
38 First Kiss
39 Santap Siang Dirga Yang Lezat
40 Kecurigaan Keluarga Narendra
41 Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42 Rasa Yang Tersembunyi
43 Ojek Langganan
44 Keseruan Makan Siang
45 Wejangan Ibu Susi
46 Kencan? Di Kantor?
47 Rindu Dirga Yang Tertahan
48 Aku Mencintaimu, Amelia
49 Ruangan Yang Memanas
50 Resmi Berpacaran
51 Bobby, Si Teman Curhat
52 Obrolan Kakak Adik
53 Ikut Ngantor
54 Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55 Kesal Atau Cemburu?
56 Cemburu
57 Bad Mood
58 Ada Apa Denganmu?
59 Curhat
60 Salah Paham
61 Dingin Atau Malah Panas?
62 Cerita Mang Sasta
63 Bertemu
64 Bertemu Calon Mertua
65 Gagal Untuk Kesekian Kali
66 Obrolan Hangat
67 Aku Sudah Tak Tahan
68 Datang Berkunjung
69 Berkenalan
70 Sambutan Hangat
71 Candaan Mesra
72 Telepon tiba-tiba Aron
73 Waspada
74 Aku mengkhawatirkan kamu
75 Obrolan pagi hari
76 Seru dibalik pilu
77 Cumbuan menjijikan
78 Kamu mau apa?
79 Aku ingin kamu mencumbuku
80 Puncak Kenikmatan
81 Kehangatan itu belum berakhir
82 Pindah tempat tinggal
83 Gugup
84 Biarkan aku pingsan saja!
85 Ternyata?
86 Menu pembuka makan siang
87 Makan di kantin
88 Pesta ulang tahun pernikahan
89 Aku malu
90 Will You Marry, Me?
91 Meminta ijin
92 Hari bahagia
93 Ekstra Bab 1
94 Ekstra Bab 2
95 Author Notes
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Terbangun Di Kamar Hotel
2
Mencari Informasi
3
Bobby Bercerita
4
Cinta Dirga Pada Pandangan Pertama
5
Cerita Versi Bobby
6
Apakah Aku Telah Ternoda?
7
Panggilan Interview
8
Amelia Gugup
9
Kita Bertemu Lagi, Nona!
10
Cerita Versi Dirga
11
Dirga Masih Bercerita
12
Pulang
13
Kunjungan Mantan
14
Akhir Riwayat Sisy
15
Bercengkrama
16
Memori Indah Dirga Yang Sebenarnya
17
Kegalauan Hati Dirga
18
Keluarga Narendra
19
Aku Sedang Menyukai Seorang Gadis
20
Kunjungan Pertama Dirga
21
Sejujurnya Aku Rindu Kamu
22
Permintaan Maaf Aron
23
Bobby Diterima Bekerja
24
Kenapa Kamu Ada Dimana-mana?
25
Karena Saya Menyukaimu, Amelia
26
Pesonamu Membuatku Tersiksa
27
Hari Pertama Pengawalan
28
Hang Out Bersama Anya
29
Mengunjungi Butik
30
Kedatangan Big Boss
31
Makan Siang Denganmu
32
Kamu Membuatku Tak Berkutik
33
Kecurigaan Anya
34
Bobby! Aku Ingin Cerita
35
Perputaran Staf Divisi
36
Perkenalan Cintya
37
Divisi Keuangan
38
First Kiss
39
Santap Siang Dirga Yang Lezat
40
Kecurigaan Keluarga Narendra
41
Ada Apa Dengan Juna Dan Nancy?
42
Rasa Yang Tersembunyi
43
Ojek Langganan
44
Keseruan Makan Siang
45
Wejangan Ibu Susi
46
Kencan? Di Kantor?
47
Rindu Dirga Yang Tertahan
48
Aku Mencintaimu, Amelia
49
Ruangan Yang Memanas
50
Resmi Berpacaran
51
Bobby, Si Teman Curhat
52
Obrolan Kakak Adik
53
Ikut Ngantor
54
Mantan Atau Wanita Lain Di Hati Kamu?
55
Kesal Atau Cemburu?
56
Cemburu
57
Bad Mood
58
Ada Apa Denganmu?
59
Curhat
60
Salah Paham
61
Dingin Atau Malah Panas?
62
Cerita Mang Sasta
63
Bertemu
64
Bertemu Calon Mertua
65
Gagal Untuk Kesekian Kali
66
Obrolan Hangat
67
Aku Sudah Tak Tahan
68
Datang Berkunjung
69
Berkenalan
70
Sambutan Hangat
71
Candaan Mesra
72
Telepon tiba-tiba Aron
73
Waspada
74
Aku mengkhawatirkan kamu
75
Obrolan pagi hari
76
Seru dibalik pilu
77
Cumbuan menjijikan
78
Kamu mau apa?
79
Aku ingin kamu mencumbuku
80
Puncak Kenikmatan
81
Kehangatan itu belum berakhir
82
Pindah tempat tinggal
83
Gugup
84
Biarkan aku pingsan saja!
85
Ternyata?
86
Menu pembuka makan siang
87
Makan di kantin
88
Pesta ulang tahun pernikahan
89
Aku malu
90
Will You Marry, Me?
91
Meminta ijin
92
Hari bahagia
93
Ekstra Bab 1
94
Ekstra Bab 2
95
Author Notes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!