Sudah hampir dua minggu Dominic menjalani terapi dengan Isabelle. Meski masih terlihat dingin dan enggan saat datang, kehadiran Celestia yang selalu setia menemaninya membuat segalanya terasa sedikit lebih ringan.
Di ruang terapi, Isabelle mengamati gerakan Dominic yang perlahan mulai menguatkan otot-otot kakinya. Keringat membasahi dahinya, tetapi ekspresinya jauh lebih serius dibandingkan sebelumnya.
Isabelle Catriona Maheswari
Bagus, Dominic. Kau sudah jauh lebih baik dari hari pertama. Lihat, kau bahkan bisa mengangkat kaki kirimu tanpa bantuan alat
(ucap Isabelle sambil mencatat kemajuan Dominic)
Dominic Alastair Varellian
Aku masih tidak bisa berdiri sendiri
(mendesah berat.)
Isabelle Catriona Maheswari
Dan itu wajar. Rehabilitasi bukan proses instan. Tapi kau sudah melangkah jauh. Kau hanya perlu bersabar
(jawab Isabelle dengan tenang)
Celestia Aurellia A.V
Kau tidak sadar, tapi aku melihat perubahan itu. Bahkan sikapmu sekarang lebih terbuka
Dominic melirik Celestia dan mengalihkan pandangannya dengan cepat, seolah malu menerima pujian itu.
Setelah sesi terapi selesai, mereka kembali ke rumah. Di dalam mobil, Celestia memecah keheningan.
Celestia Aurellia A.V
Dom... aku senang kau mau mencoba. Aku tahu ini tidak mudah bagimu, tapi aku benar-benar percaya kau bisa pulih
Dominic tidak langsung menjawab. Tangannya menggenggam kursi roda yang terlipat di sampingnya
Dominic Alastair Varellian
Aku tidak tahu bisa sampai sejauh ini. Tapi... mungkin karena kau ada di sini
Celestia menoleh, sedikit terkejut. Mata mereka bertemu sebentar, dan untuk pertama kalinya, Dominic tidak berpaling.
Comments