Dominic duduk di ruang terapi dengan ekspresi datar, meskipun dalam hatinya masih ada sedikit keraguan. Isabelle berdiri di depannya dengan clipboard di tangan, siap untuk memulai sesi pertama.
Isabelle Catriona Maheswari
Kita akan mulai dengan beberapa tes sederhana untuk mengevaluasi respons saraf dan ototmu,
(kata Isabelle sambil melirik Celestia, yang duduk di sisi Dominic dengan penuh harap)
Dominic mengangguk tanpa banyak bicara. Isabelle mengambil alat pemeriksa refleks dan mulai mengetuk lututnya dengan lembut. Celestia memperhatikan dengan saksama, berharap ada reaksi positif.
Isabelle Catriona Maheswari
Refleksmu masih ada, meskipun lemah. Itu pertanda baik ..Sekarang, coba gerakkan kakimu sedikit saja. Tidak perlu memaksakan diri."
Dominic menghela napas dan mencoba. Awalnya, tidak ada pergerakan yang berarti, tetapi setelah beberapa detik, jari-jari kakinya sedikit bergerak. Celestia hampir berdiri saking terkejutnya
Dominic Alastair Varellian
Aku melihatnya!
(serunya, matanya berbinar)
Dominic menatap kakinya dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ia tidak yakin apakah itu hanya kebetulan atau benar-benar hasil usahanya. Namun, di dalam hatinya, ia merasa ada sesuatu yang berbeda.
Isabelle Catriona Maheswari
Itu perkembangan yang bagus. Tapi ini baru awal, Dominic. Akan ada banyak tantangan ke depan, dan kau harus siap untuk itu
Dominic Alastair Varellian
Berapa besar kemungkinan aku bisa berjalan lagi?
(menatap isabella serius)
Isabelle Catriona Maheswari
Jika kau benar-benar berkomitmen, aku akan mengatakan peluangmu lebih besar dari yang kau bayangkan. Tapi semua tergantung padamu
Celestia Aurellia A.V
Aku akan ada di sampingmu sepanjang jalan. Kau tidak sendirian
(menggenggam tangan Dominic dengan lembut)
Celestia Aurellia A.V
Dominic tidak menjawab, tetapi genggamannya pada tangan Celestia sedikit menguat. Mungkin, untuk pertama kalinya sejak kecelakaan itu, ia mulai merasa ada harapan.
Comments