Malam telah larut saat Celestia melangkah masuk ke kamar pernikahan mereka. Langkahnya ragu, perasaannya campur aduk. Kamar itu luas dan megah, tetapi suasananya begitu dingin—bukan karena suhu ruangan, melainkan karena pria yang duduk di kursi roda di sudut ruangan dengan ekspresi dinginnya.
Dominic Alastair Varellian.
Suaminya sekarang.
Celestia meneguk ludahnya, berusaha mengumpulkan keberanian
Celestia Aurellia A.V
Aku… aku akan mandi dulu
Dominic tidak menoleh. Tatapannya tetap lurus ke luar jendela, menatap lampu-lampu kota yang berkelap-kelip.
Dominic Alastair Varellian
Lakukan apa yang kau mau. Aku tidak peduli
Jawaban itu membuat Celestia mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Tanpa berkata apa pun lagi, ia segera masuk ke kamar mandi dan mengunci pintunya. Begitu air mulai mengalir, ia memejamkan mata, membiarkan kehangatan air menghapus kepenatan hari ini.
Ini pernikahan yang bahkan tidak pernah terlintas di pikirannya.
Saat ia selesai dan keluar dari kamar mandi, Dominic masih berada di tempat yang sama. Celestia menggigit bibirnya, merasa canggung. Ia melirik tempat tidur besar yang hanya memiliki satu selimut tebal.
Dominic Alastair Varellian
Kau bisa tidur di tempat tidur. Aku tidak akan menyentuhmu.
(Suara Dominic terdengar datar,)
Celestia Aurellia A.V
Lalu kau?
(menatapnya ragu)
Dominic Alastair Varellian
(Tersenyum miring, tapi tidak ada kehangatan di dalamnya)
Aku tidak butuh kasur untuk tidur
Celestia ingin mengatakan sesuatu, tapi akhirnya mengurungkan niatnya. Ia berjalan ke tempat tidur dan duduk di tepinya. Rasa lelah yang menghantamnya sepanjang hari akhirnya membuatnya menyerah. Dengan pelan, ia membaringkan tubuhnya, menarik selimut hingga ke dada.
Namun, meski matanya terpejam, pikirannya tetap berputar. Ini bukan pernikahan yang ia impikan. Ini bukan kehidupan yang ia inginkan. Suaminya bahkan tidak menganggapnya ada.
Di sisi lain ruangan, Dominic tetap terjaga. Matanya yang tajam menatap bulan di luar jendela, pikirannya melayang ke tempat lain.
Tanpa Celestia sadari, pernikahan mereka bukan hanya karena perjanjian lama.
Comments