Pagi itu, Celestia terbangun dengan perasaan yang aneh. Mungkin karena percakapannya dengan Dominic tadi malam, atau mungkin karena untuk pertama kalinya, ia merasa sedikit lebih nyaman di rumah ini. Ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju balkon, menikmati udara segar yang menerpa wajahnya
Saat ia sedang menikmati momen itu, suara ketukan lembut di pintu membuatnya menoleh. Seorang pelayan masuk dengan membawa nampan berisi sarapan.
Maid
Nona Celestia, ini sarapan Anda. Tuan Dominic meminta kami untuk mengantarkannya ke kamar.
Celestia menatap nampan itu dengan heran. Dominic? Memintakan sarapan untuknya? Itu sesuatu yang tidak ia duga.
Setelah pelayan pergi, Celestia duduk di sofa dan mulai menikmati sarapannya. Ia tidak menyangka Dominic akan melakukan hal sekecil ini untuknya, tetapi entah kenapa, hal itu membuatnya sedikit tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Dominic memasuki ruangan dengan pakaian rapi seperti biasa. Meski masih menggunakan kursi roda, aura kuat dan berwibawa yang dimilikinya tetap terpancar jelas.
Celestia Aurellia A.V
Kau tidak turun ke ruang makan?
(mencoba mencairkan suasana)
Dominic Alastair Varellian
{mengeleng}
Aku lebih suka makan di ruang kerjaku. Tapi kupikir, kau butuh waktu untuk menyesuaikan diri di sini. Jadi, aku meminta mereka mengantarkan sarapan ke kamar
Celestia Aurellia A.V
Terima kasih. Aku menghargainya
Dominic tidak berkata apa-apa lagi. Ia hanya menatap Celestia beberapa detik sebelum akhirnya berkat
Dominic Alastair Varellian
Hari ini, aku ingin kau ikut denganku ke kantor. Ada beberapa hal yang perlu kau pelajari
Celestia Aurellia A.V
Ke kantor?
(mengerutkan kening)
Dominic Alastair Varellian
Ya. Cepat bersiaplah,
( ucap Dominic dengan nada yang tak bisa ditolak)
Celestia terdiam. Pergi ke kantor Dominic berarti memasuki dunianya yang lebih luas. Ia tahu Dominic adalah seorang CEO besar, tetapi ia belum pernah benar-benar melihat bagaimana pria itu bekerja.
Celestia Aurellia A.V
Baiklah. Aku akan bersiap.
(Dengan sedikit ragu, ia mengangguk)
Comments