Chapter8_Misi

"Ken bagi skin dong, lu kan banyak skin yang gak ke pake"

Ace

"Beli aja sendiri, dasar miskin"

Kenzo

"Dah tua juga masih aja main game itu, bocah!"

Vaska yang baru datang duduk di sebelah adiknya, kenzo.

"Ini bukan game bocah kali, lu juga sering kali mainin ni game sampe mabok gak mau berhenti"

Balas Ace. Kenzo? Damare.

"Dulu, sekarang ngak"

Balas Vaksa

"Dah lah, peduli amat"

"Ngapain lo kesini?"

Tanya Ace melirik Vaska sedikit

"Oh iya lupa, kalian tau gak dimana Shally tinggal sekarang"

Tanya vaska menyampaikan hajat yang sebenarnya.

"Gak tau, tanya bapaknya aja"

Jawab Ace

"Bapaknya kan dah ditangkap, masa gw nanya ke penjara sih"

Vaska

"Emaknya"

Jawab Ace lagi.

"Dah mati cuy, masa gw nanya ke alam baka sih"

Tungkas vaska lagi.

"Mana gue tau lah, kenapa tanya sama gw sih?"

Ace jengkel.

"Lu kan sering kekota-kota sapa tau pernah ketemu"

Vaska.

"Emang dia tinggal di kota ya?"

Ace

"Iya lah"

Vaska

"Oh betul juga, kalau mau cari dia, cari perusahaan terkenal dulu nah sapa tau dia disana"

Ace

"Bagus juga ide lo"

Vaska

"Emang kenapa lo cari dia?"

Ace

"Dia pengamat eksperim kita, tapi gw gak tau di kota mana dia ngamatin ekperimen-eksperimen yang kita bikin 12 tahun lalu"

"eksperimen kita kan bisa aja dia pindah tempat"

"kok lo lupa sih? bukannya sudah gue kasih tau? lagian Shally tuh temen lo juga"

Vaska

"Halah palingan kerjaan dia godain om om mulu mana sempat dia ngawasin eksperimen kita"

Julid Ace, dia tahu betul perawakan wanita mapis di kotanya, memang tak membunuh tapi dapat menghancurkan kehidupan orang lain sampai orang itu terpuruk dan sengsara, itu lah kenikmatan yang dirasakan wanita di sini.

Mumbunuh itu sama sekali tidak menyenangkan tapi merusak masa depan seseorang adalah sesuatu yang lebih jauh menyenangkan.

"Yaudah yuk temenin gue, ntar gw kasih semua skin yang ada di akun gue dulu"

Bujuk vaska.

"Masih ada?"

Tanya Ace memastikan, di umur yang sudah mencapai 24 tahun ini, Ace masih gemar bermain game online.

"Ada dong"

Jawab Vaska

"Boleh lah, kapan?"

Ace

"4 hari lagi"

Vaska

"Lu mau ikut ken?"

Ajak Ace

"G"

Jawab kenzo

"Yaudah kalo gitu, cepet vas mana skinnya"

Tagih Ace

"Nanti kalo kita udah cari Shally"

Vaska

___________________+

"Psttt tuh si bos gak mau lagi miara maknya ya?"

Setelah semalaman chua kebingungan, akhirnya ini ia dapat mengutarakan isi hatinya.

"Bahasa lu susah dicerna chu"

Lily heran kenapa mulut sahabatnya ini sama sekali tak beradab.

"Ish gua nanya serius, sebenarnya tuh gw juga kasian tapi rasa kepo gue lebih besar, so ceritain kenapa maknya pak Harry gak tinggal dirumah anaknya lagi"

Tanya Chua penasaran pake banget

"Ntar"

Jawab Lily

"Btw tumben lo baik sama orang"

Chua

"Hari-hari juga gw baik ma orang chu, mata lu aja yang ketutup dosa jadi gak bisa liat kebaikan orang lain"

Lily

"Idih lu, kalo ngomong suka bener"

"Tapi btw, bisa gak manggil gw jangan chu chu mulu, guekan udah dewasa"

Chua

"Tapi Rambut lo tuh Putih semua, salah deh kayaknya kalo gue manggil lo chu, seharusnya nek iya gak"

Ucap Lily memandang langit-langit sambil berpikir tanpa mempedulikan tatapan Chua.

"Yuk cabut, ntar kalo kerjaan kita dah selesai gw ceritain"

Lily menarik tangan chua ke dalam kafe. Karena sudah melihat muka cemberut Chua, menurut Lily, Chua itu sangat kekanakan.

"Iya sayang nanti kita jalan jalan ke mall, beli barang yang kamu mau, se pu as nya"

Lily yang masuk kafe lewat pintu belakang disuguhkan dengan pemandangan yang kurang mengenakkan

Di sana, bosnya tak malu malah bermesraan dengan kekasihnya.

"Maaf pa saya gak liat "

Lily menarik tangan Chua dan berlari kencang Melawati herry.

Gw liat, tapi sebenarnya gw gak mau liat

Batin chua.

"Ayo cepetan Chu"

Tarik Lily semakin kuat

"Nah kan manggil gw chu lagi"

Kata chua, saat mendengar kata tak mengenakan itu lagi.

Jadi itu ya yang dibilang nenek semalam

Batin Lily.

"Maaf ya Shally sayang ayo kita ke ruang pribadi aku aja, disini banyak serangga yang ganggu"

Ucap Harry

"Iya ayo"

Ucap Shally

_______________+

3 hari kemudian

Brakkkkk

Chua di buat kaget dengan dentuman pintu yang nyaring. Hari sudah malam dan dia sedang berbenah untuk menutup kafe.

Chua yang melihat boss nya seperti orang gila mondar-mandir di dalam kafe membuat chua takut, ia berinisiatif untuk kabur tapi Harry tiba-tiba memanggilnya.

"Ya pa?"

Kata Chua

"Coba kamu panggil tiara ke sini"

Suruh Herry

Fyuh kira ada apa manggil-manggil gw, kaget gw untung gak jantungan. Kayaknya si bos lagi stres deh, tapi kenapa?

Batin chua, ia memanggil tiara dan Tiara langsung ketempat herry tadi.

"Iya pak ada apa"

Tanya Tiara.

"Tolong ambil semua uang hasil kafe ini, kirim kerekening saya"

Perintah Herry, sambil menggaruk-garuk kepalanya prustasi.

"Tapi pa"

"APA!??"

"Semua uangnya sudah di kirim semalam, coba cek rekening bapa"

Jawab Tiara takut-takut, muka Herry yang sangat membuat sangar membuat Tiara sedikit takut.

"Oh ya? Saya gak pernah nyuruh tuh"

Ucap Herry

"Bapa yang ngechat saya"

"Hah?"

Herry memeriksa hpnya dan benar ada pesan yang menyuruh tiara mentransfer semu uang penghasil kafe.

Tapi Harry merasa tak pernah merasa menyuruh dan menchat tiara. Harry pun langsung masuk keruangannya.

"Hahhhh mana ya buku sama kartu tabungan aku?"

"Apa apan nih, semua kartu debit aku gak ada"

"Siapa yang ambil? Kan yang tau cuma-"

"Permisi pa maaf, di depan ada-"

Ucap karyawan yang belum selesai dengan kalimatnya, lantaran Harry langsung keluar dengan tergesa-gesa.

Belum selesai dia mendapat kesialan, kesialan satunya datang lagi. Sebelumnya ia mendapat telepon dari bank kalau dia meminjam uang yang sangat banyak dari bank padahal herry tak pernah meminjam sepeserpun uang dari bank.

semua kartu kreditnya pun raib entah kemana. Dan sekarang ditambah dengan datangnya beberapa orang yang mengaku sudah membeli kafe Milik herry dan mereka pun memberi bukti kapan mereka membelinya.

Sialan kau Shally, padahal aku sudah memberi semua yang kau mau, tapi kau malah menghianatiku

Sumpah serapah Herry dalam hati kepada Shally yang sudah memberikan beban yang begitu besar pada dirinya, dan Herry sama sekali tidak bisa melawan karena shally sudah menghilang dan tak menghubungi Harry lagi akhir-akhir ini.

Ternyata ibu benar, Shally cuman mau uangku saja

Herry menyesal telah membuang dan tak mempercayai ibunya, dan sekarang balasannya terjadi. Sakitnya hati seorang ibu terbayarkan dengan semua musibah yang menimpa Harry.

(Maap ya, ini berasa lagi baca azab versi novel , gw juga gak tau alurnya malah nyimpang kesini)

From Author

Terpopuler

Comments

blumun

blumun

🔥🔥🔥

2020-10-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!