Chapter5_Misi

"Ah mama, mama udah pulang?"

Lily

"Iya, ayo cepat masuk"

Cecilia

"A i Iya mah"

Lily agak khawatir dengan muka datarnya Cecilia, apa dia baru saja melakukan kesalahan?.

"Apa kamu benar mau ke kota Gold?"

Tanya Cecilia

"Emm mama tau dari mana?"

Bingung lily, padahal dia belum memberi tahu perihal ini ke mamanya.

"Chua yang kasih tau, dia pikir kamu udah ijin ke mama, makanya dia datang ke sini buat jemput kamu"

Jelas Cecilia. memang benar, tadi pagi setelah Lily berangkat mencari pekerjaan, chua datang ke rumah bermaksud menyampaikan rencananya kalau Minggu depang mereka akan berangkat sama-sama ke kota gold.

"Maaf ma, sebenarnya malam tadi aku mau kasih tau, tapi takut mama marah"

"Mama kan gak suka berhubungan sama orang-orang di sana"

Jelas Lily kenapa ia tak berani menyampaikan maksudnya kemarin.

"Iya mama gak suka, mama takut kalau kamu kenapa-kenapa, bukannya aneh kalau kota sebesar itu memberi ijin orang dari kota Cooper boleh mencari kerja disana"

Pikir Cecilia

"Maaf Lily, mama gak ijinin"

Sesak Cecilia, lebih baik begini dari pada kehilangan orang yang disayang lagi.

"Kalau kamu masih gak dapat kerja gak papa ko, mama masih bisa ngurus kalian"

"Kamu urus rumah aja, mama aja yang kerja, dari pada kamu kenapa-kenapa di sana, mama gak mau lagi kehilangan orang yang mama sayangi"

Jelas Cecilia.

Mendengar itu Lily teringat lagi dengan ayahnya, ntahlah mendengar sedikit saja namanya membuat Lily merasa sedih.

Johan adalah ayah yang terbaik untuknya, walau masih kecil Lily ingat betul, betapa bahagianya hidup mereka dahulu walau ekonomi sering kekurangan.

Lily benci mapis-mapis itu, manusia tak punya hati itu telah menghilangkan ayah kesayangannya.

"Ya sudah kamu masuk kamar aja sana, capekkan seharian ini cari kerja"

""Iya mah""

______________+

"Oh jadi gak di ijinin ya?, Hem gimana ya?"

Chua

"Gimana apanya, pastinya gw gak bakal kesana lah"

LILY

"Okelah kalo gitu, gak papa juga gw pergi sendiri"

"Trus gimana, masa lo nganggur aja di rumah, tega dihkau membiarkan nyokap lo kerja sendiri, gak kasian ma nyokap?"

Ucap Chua memanas manasi

"Kasian lah, masa engga? gw dah cari kerja di kota ini tp gak diterima-terima, penuh semua"

Lily.

"Ya iyalah kan udah gue bilang, dikota ini gak ada lagi lowongan pekerjaan"

|

"Apa pa? Saya dipecat ta tapi kenapa? Salah saya apa pa"

Hari ini cecil di panggil keruang bossnya, ia terkejut mendengar kalau bosnya ingin memecat cecil. Selama ini cecil selalu giat bekerja dan tak pernah absen tapi kenapa dia dipecat.

"Kamu gak salah apa-apa, tapi akhir-akhir ini pendapatan kita menurun dan terpaksa saya harus memecat beberapa karyawan"

Kata bos santai duduk di kursi kebesarannya.

"Tapi kenapa saya, saya punya anak yang harus dinafkahi pa suami saya gak ada, kalau saya dipecat gimana kami makan"

Mohon Cecilia

"Saya punya karyawan yang lebih gesit, cepat dan muda dari kamu, jadi saya cuman memecat karyawan yang tidak produktif lagi, maaf ya sekarang kemasi barang-barang kamu"

"Kau tau kan musibah 12 tahun yang lalu? andai saja musibah itu tak terjadi, kemiskinan tak mungkin terjadi"

Ya Cecilia tau, mana mungkin dia lupa hari itu, hari yang menjadi terakhir kalinya ia melihat suaminya.

"Iya pa saya mengerti, saya pamit"

"Kenapa mi? Tumben pulangnya awal"

Arza bertanya.

"Maaf sayang, mami gak keja lagi hari ini mami dipecat"

Jawab Cecilia

"Pecat?"

"Iya"

"Hm hidup makin susah aja ya?"

Ucap Arza murung, ia kasihan sekali dengan keluarganya.

"Maaf ya Arzanbikin kamu kepikiran masalah ini. Kamu belajar aja yang giat, mama dan Lily akan berusaha biar kita bisa hidup dengan nyaman"

Cecilia

"Eh mama kok udah pulang? Mama lagi sakit?"

Ucap Lily didepan pintu, dia baru pulang dari rumah Chua.

"Mama gak sakit kok, mama di pecat"

"Mama di pecat karena sudah tua, orang mana yang mau memperkejakan orang yang udah lemah"

Ujar Cecilia

"Kayaknya kamu harus kerja Lily, maafin mama"

Cecilia.

"Iya gak papa mah, tapi di sini gak ada lagi lowongan kerja"

"Apa harus ke kota gold aja, yang dibilang chua?"

Pikir Lily

"Tapi Lily janji, bakalan sering balik ke sini"

Ucap Lily meyakinkan ibunya, melihat ekonomi sekarang sangat penting Lily bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Hmmmm"

"Kalau kamu mau silahkan"

"Mama selalu doain kamu yang terbaik"

Cecilia

"Iya mah"

LILY senang akhirnya dia diizinkan untuk tu bekerja di luar kota Cooper.

"Kakak hati-hati ya disana"

Arza

"Iya dong"

Lily

________________+

6 hari kemudian

"Lily kamu baik-baik ya di sana, sering-sering hubungi mama"

Cecilia sebenarnya masih tak tega membiarkan anak-anak menjadi tulang punggung keluarga, apalagi Lily hanya seorang gadis polos yang baru belajar tentang dunia ini.

"Kakak hati-hati ya"

Arza

"Iya ma arza, Lily bakalan baik-baik aja di sana, kalian juga baik-baik disini ya"

Ucap Lily berpamitan kepada ibu dan adiknya.

"Iya dong sayang"

Ucap Cecilia

"Chua jaga anak tante ya, dia masih kaya anak-anak"

Pesan cecil kepada chua yang sudah menunggu di depan taksi.

"Iya tante, kalo chua ada disampingnya pasti aman sentosa deh"

Ucap chua

"Bohong palingan lo yang bakal nyusahin gue"

Ejek Lily menjulurkan lidahnya

"Hahahahaha gak lucu, pergi sana supirnya dah nungguin"

Ucap cecil menginterupsi agar tak ada perdebatan panjang lagi diantara sahabat sejoli ini. Kebiasaan.

"Dadah mamanya Lily yang cantik sama adiknya Lily yang dari tadi diem aja"

Tangan chua melambai-lambai saat mobil sudah berjalan.

|

"Chu kira-kira ntar kita dapat kerjaan apa ya?"

Tanya Lily

"Ntar kita ke warnet cari kerja, orang-orang gold cari pekerja biasanya di internet"

Sarannya Chua, mencari di internet lebih mudah menurutnya.

"Disana banyak ya lowongan kerjanya? Ada gak sih Chu orang yang mau memperkejain kita?"

Tanya Lily

"Ada sayang ada"

Jawab Chua yakin-yakin sedikit.

"Pernah gak orang Cooper ke kita gold cari kerja"

Tanya Lily lagi

"Ck banyak tanya lo"

"Pernah lah, jangan pikir kita yang pertama, bahkan ke kota platinum juga ada"

"Bangus deh"

"Oke mbak ini sudah sampai di perbatasan, kalo mau naik kereta ke kota gold, itu yang gedung biru stasiunnya"

Ucap sopir taksi mempersilahkan penumpangnya keluar.

"Iya tau kok, gak usah di kasih tau juga gue tau"

Nyinyir chua merasa di rendahkan sopir mentang-mentang mereka hanya anak pinggiran kota.

"Itu yang disampingnya sih bau-bau orang udik, makanya dikasih tau supaya gak nyasar"

Kata sopir menuju Lily yang celengak celinguk melihat banyak orang yang berlalu lalang. Ramai.

"Oooh, emang sih pak temen gw ini baru pertama kali kesini"

Chua

"Lebih rame dari pasar"

Gumam Lily kecil

"Ini uangnya"

Unjuk Lily ke sopir padahal mukanya masih memandang stasiun didepannya.

"Yuk Chu kita naik kereta, gak sabar lagi ini, tau gak? Ini pertama kali gue naik kereta loh"

"Kalo gue naik kereta, pegangin tangan gue ya, takut jatuh soalnya"

Ucap Lily girang

"Iya gak usah alay juga kali, udik lo overdosis"

"Kuy lah ly jalan, otw jadi anak sultan biar gak jadi anak ketinggalan zaman lagi"

Ucap Chua sambil mengelus pala Lily.

"Yuk kuy, dah pusing gw jadi orang miskin"

LILY

Terpopuler

Comments

💫Nuyy💫

💫Nuyy💫

hai ka aku mampir bawa like, komen, dan rate5 buat karya kk🤩
semangat terus ka💪....mampir juga yh ka ke karya ku😉

SUAMIKU PILIHAN PACARKU

Ditunggu feedback nya ka🤗

2020-10-14

1

🍬🧀Kara

🍬🧀Kara

Boom 5 like...
Semangatt update nya thor🔥

Salam dari The cat prince🐾
Yukk mampir n feedback^^

2020-10-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!