"Eh cil"
Triak Ace memanggil bocil yang sudah menjauh itu. Bocil itu melirik dan mengangkat sebelah alisnya.
"Lo kan yang dimaksud vaska itu"
Tunjuk Ace ke bocil itu tapi bocil itu mengerutkan keningnya, ia tak paham yang dimaksud Ace itu apa.
"Coba lo kesini"
Ace mengayun-ayunkan tangannya dan bocil tadi menurut. Serasa jaraknya sudah dekat, Ace mengambil handphonenya disaku belakang celana.
"Ini lo kan?"
Tunjuk Ace kelayar hp yang terdapat gambar anak remaja didalamnya.
"Nama lo Arza iya kan?"
"Hahahhaha tau gak? Kami dah carii lo kemana-mana loh"
"Lo bocil kemana aja sih, kek tikus aja lo susah ditangkap"
"Lo siapa? Ngapain kalian nyari gue?"
Ucao Arza
"Kalo mau tau, ayo sini ikut"
Ace hendak memegang tangan Arza langsung ditepis kasar.
"Gak!! Gue gak kenal sama lo gue gak mau ikut"
"Ya kali nih bocil gak mau nurut"
"Ayo sini!!!"
Ace menggendong bocil itu lalu dia panggul dipundak, enteng karena kurus.
"Yuk ikut qaqa nanti ta kasih permen"
Tubuh Arza memang sedang tak baik makanya ia tak melawan saat digendong Ace.
"Hai semua, coba liat gue bawa apa"
Ace membuka pintu markas, semua yang sedang berkumpul terkejut apa yang sedang dibawa Ace. Mereka memang lebuh suka berada dimarkas mereka sendiri dari pada berkumpul di kantor organisasi.
"Siapa tuh?"
Tanya Ray
"Itu kan satu anak yang belum diperiksa dulu"
Ucap Vaska
"Maksudnya?"
Tanya Ray
"Lo tuh ya!! Gak pernah nyimak omongan kita-kita ya, lu ngapain aja selama kita rapat"
Ucap Shally
"Jadi gini Ray, dia tuh anak kedua dari hasil eksperimen kita dulu, eksperimen percobaan pertama"
"Yang satunya kan sudah diperiksa tapi satu orang anak lagi belum diperiksa apa dia berhasil atau enggak"
"Soalnya kita kehilangan jejak tentang dia"
"Ni anak kabur dari rumahnya"
"Gue pikir dia gampang-gampang aja dicari kalo dia udah gak tinggal dirumahnya, eh ternyata gak gampang, susah banget soalnya dia berpindah pindah tempat mulu"
Jelas Meta
"Oh, trus tuh anak diapain?"
Ray
"Iya diapin, udah 100% jadi mapis juga gak perlu diperiksa lagi, buang-buang waktu aja"
Ucap meta
"Hahahahahaha vaska belum kasih tau kalian ya? Buat dijadiin babu, satu orang yang dulu tuh diam-diam dijadiin Vaska babu"
"Nah kalo ini gue kan yang dapet, jadi ini babu gue"
Balas Ace, enak aja ini dibilang gak berguna dari dulu cita-citanya punya babu
"Eh lo kok dikasih tau sih ntar dia kepengen"
Ucap Vaska, rahasia satu tahunnya sudah terbongkar
"Tega lo vas anak orang dijadiin babu, padahal tuh anak cewek"
Ucap shally menunjuk-nunjuk wajah Vaska
"Ace bohong, bukan dijadiin babu"
Sanggah Vaska, apa dia setega itu memperlakukan anak kecil sembarangan.
"Trus diapain? Oh no!! Jangan-jangan haahhh?"
"Teganya kau kepada gadis kecil itu!"
Ucap Ray dramatis, otaknya itu perlu diriset
"Pikiran lu kemana? Enak aja gue dipitnah begituan, kalo mau tau tanya aja sama Kenzo sana"
Tunjuk Vaska pada Kenzo yang sedang asik bermain em'el
"Kenzo? Ken nama lo dibawa-bawa tuh!"
"Apa kalian berduaaaa-"
"Iiiiiiii gak nyangka gue ken kalo lo juga ikut-ikutan ajaran sesatnya Vaska"
Sekarang Meta yang mendrama
"Ken, diapain Vaska sih eksperimen kita tuh"
Tanya Ray keKenzo. Kenzo membalasnya dengan mengidikkan bahunya keatas
"Bukan dibawah kerumah kali, kalo dibawa kerumah kan Kenzo bakalan tau"
Pikir Meta
"Semak-semak?"
Tebak Shally
"Astagfirullah"
Ucap semuanya kecuali Kenzo
"Bunuh aku Shell bunuh"
"Lebih baik bunuh aku dari pada difitnah seperti itu"
"Hikss"
Ucap Vaska sambil mengguncang-guncangkan tubuh Shally
"Truss apa? Coba jawab jujur, kalo gak dijadiin baba atau anu, truss apa!!???"
Tanya Shally geram dan mengguncang-guncangkan tubuh Vaska kesana kesini kencang.
"Jadi adek kecil"
Jawab Vaska pelas seperti berbisik ia malu mengakuinya, andai Kenzo saja yang mengakuinya ia takkan semalu ini, padahal Kenzo juga menyukai gadis kecil itu. Vaska melihat adiknya itu senang sekali bermain dengan adik kecil barunya tanpa menyembunyikan jadi diri yang sesungguhnya.
"Apa? Gue gak denger"
Tanya Shally lagi padahal jarak antara mukanya dan Vaska sudah didekatkan.
"DIJADIIN ADIK KECIL SOALNYA DIA IMUT BANGET"
Triak Vaska mengagetkan semuanya, Kenzo aja sampai melirik Vaska saking kagetnya.
"Ahshahajshaghshshshahhs lu vas, tega lu teriak-teriak dihadapan muka gue"
Balas Shally triak juga, wajahnya yang mulus sudah ternodai.
"Itung-itung buat serum Shell hahaha serum gratis, pluss dari sumbernya"
Ejek Ray
"Hehehe maap ya Shell, sini aku gosokkin biar tambah merta"
Vaska mengelus lembut pipi Shally, sama sekali tidak ada liurnya mungkin Shally ngomong begitu hanya pengen dipegang pipinya. Pikir Vaska.
"Udah selesai neng, hehe maap ya lain kali abang bakalan hati-hati kalo mau teriak"
"Soalnya ada cewek cantik yang suka deket-deket ke muka abang"
Cengir Vaska bahagia
"Eh eh kok ada merah-merah dipipi kamu Shell? Padahal aku ngelapnya pelan banget"
Ucap Vaska pura-pura tak paham.
"Ish apaan sih lo, jauh jauh lo sana"
Vaska gak ada akhlak bisa-bisanya dia bikin gue baper
Mana deket banget tuh muka
Batin Shally bergejolak saat membayangkan lagi mata tajam Vaska sedang meneliti seluruh wajahnya dengan sangat fokus.
"Suka? Bilang neng!"
Ucap vaska
Hahahahahahahaa awoakkakuwaoak pasti baper, liat aja nanti gue buat lo sampe cinta mati ama gue, xixixixixi saatnya balas dendam
Vaska membatin diiringi senyum menyeramkan.
Kenzo menyimak kelakuan kakanya itu, 100% ia tahu apa yang sedang dipikirkan kakaknya itu.
udah brtaun taun, akhirnya tuh Vaska bisa juga pdktnya, Cemen amat jadi cowok deketin cewek aja susah kan lama jadinya
"Permisi"
Suara perempuan sambil mengetuk markas.
"Masuk"
Setelah itu ada seorang wanita berbaju rapi yang masuk kemarkas mereka. Hm wanita itu dari organisasi.
"Ya ada apa ya?"
Tanya Vaska disela semua orang sedang melihat wanita organisasi itu, Vaska malah menatap tajam Shally yang ada disampingnya.
Shally yang merasa diperhatikan langsung salting saat melihat Vaska yang sedang menatapnya intens.
"Kalian dipanggil ke kantor, para higher-ups dan sersan akan melakukan rapat sebentar lagi"
"Kalian disuruh ikut juga"
"Oh ya, diantara kalian sudah memilih satu orang yang menjadi sersan nanti? Mohon dipercepat lord Arnold sedang menunggu"
Ucap wanita itu, dia asisten pribadi lord Arnold, lyra.
"Gak ada yang lain apa? Kenapa harus dia yang disuruh kesini? Bikin sakit mata aja"
Ucap Meta, ia tak suka sama wanita itu, mentang-mentang seorang asisten dari lord Arnold. Yang disindir diam saja, lyra sudah biasa disindir seperti itu.
"Siapa yang mau jadi seran?"
Tanya Vaska
"Elo dong"
Jawab Ace. kalau dia jadi seran, bisa-bisa emosinya naik terus gara-gara keseringan liat si tua bangka Arnold.
"Gak gue gak mau titik, ogah gue jadi sersan"
"Adik sayang adik manis, kamu aja ya!?"
"Yang lain pada gak mau"
Bujuk Vaska yang diangguki kecil oleh Kenzo.
"Yokataa makacih, cini-cini qaqa tium duyu, dedeq enjo pintay deh, kayo di cuyuh nuyut teyus"
Ucap Vaska dan dengan gerakan cepat ia mencium pipi adiknya itu. Menurut Vaska, Kenzo itu sangat menggemaskan.
"Ish π@j!$"
Ucap Kenzo mengeplak kepala kakanya
"Yaudah kalo pemelihannya udah selesai, Kenzo siapin mental kamu buat diintrogasi secara mendalam, apa kamu memang pantas atau tidak menjadi sersan"
Ucap Lyra
"Yaudah kuy semua berangkat, apa-apalah yang mau dibahas si Arnold tuh lagi"
Ucap Ace berdiri dan berjalan mendahului yang lain. Saat berpapasan dengan Lyra, Ace sengaja menyenggol bahu Lyra kencang. Semua yang melihat tersenyum sinis.
"Yah ayo"
Semuanya masuk kedalam mobil termasuk Arza juga dan mereka pun melajukan kencang mobilnya menuju gedung organisasi. Lyra yang tak dibawa ikut terpaksa berjalan kaki sendiri, markas Vaska cs hampir berada ditengah hutan. Yahh mungkin asisten Arnold itu akan terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Awalshole
Padahal karyamu bagus Thor 🤔😊🙏
lanjutkan Thor 👍
2020-10-26
1
Elis
Boom like kaka
2020-10-24
1