"Kenapa kalau ke kota lain keretanya pakai kereta bawah tanah, kenapa gak kereta darat ya chu"
Tanya Lily, ketika mereka sudah masuk kereta.
"Lo mau di mutilasi sama mapis ya ly"
"Kota kota kan dipisain pake hutan, hutan kan bisa aja jadi persembunyian mereka"
Jawab chua
Mapis?
Batin Lily, ia jadi teringat 12 tahun yang lalu, saat ia dan ibunya hampir saja di tangkap mapis dan ayahnya yang tak kunjung kembali sehabis melawan mapis yang tangguh.
"Woy ly kok ngelamun? Mikirin yang jorok Jorok ya? Umuran kek lu kan sering begono"
Chua menyadarkan Lily dari lamunannya, sebenarnya chua tahu betul apa yang dipikirkan Lily tadi. Ia seharusnya ia tak mengucap kan kata mapis di dekat Lily, kehilangan seseorang yang disayangi itu sakit.
Oh iya, kemana Chua pada saat 12 tahun lalu? Saat itu keluarga belum tinggal di kota Cooper, orang tua chua dulunya pengusaha sukses, tapi ada beberapa orang yang korupsi di perusahaan.
Orang tua chua tak kuasa lagi membayar utang-utangnya di bank dan memutuskan untuk menjual perusahaan yang sudah dia bangun dari nol. Orang tua chua pun pindah ke kota Cooper 6 tahu lalu. Dan saat itu Chua berumur 16 tahun.
Chua pun bersekolah ditempat yang sama dengan Lily walau tak sekelas karena Lily kelas enam dan Chua kelas sepuluh tapi mereka bisa akrab dengan cepat saat bertemu dikantin dan lama kelamaan mereka bertambah akrab sampai menjadi sahabat sampai sekarang.
"Umur lo kan pernah 18 tahun berarti lu sering dong mikir yang jorok-jorok"
Pikir Lily
"Kalo iya emang nya kenapa?"
Ucap Chua tak malu, apa kabar yang umurnya sudah mencapai 22 tahun?.
"😑"
"Jangan samain gue ama lo, ogah tau gak"
Lily
|
"Huft hah bau duit ini"
Ucap chua setelah sampai di depan perbatasan kota gold.
"Iya kotanya bau duit, ampe lemes kaki gw nyiumnya, kuy lah kewarnet, bawa duit gak? Duit gw sisa dikit ini"
Lily.
"Ada, Oke! kuy lah"
Chua
Mereka pun memasuki gerbang pemeriksaan dan diberikan pertanyaan pertanyaan yang sama sekali tak dipahami oleh Lily dan chua. Walau begitu mereka tetap dibolehkan masuk dan merekapun bergegas kewarnet terdekat.
Hem gak ada pemeriksaan tes darah kenapa?
Batin Chua, kayaknya kota ini tidak perduli dengan mapis yang akan memasuki kota mereka.
"Warnetnya mana Chu?"
Tanya Lily
Disini tidak terlalu banyak warnet karena warganya sudah memiliki smartphone, jadi agak sulit Lily dan chua mencari warnet
Walaupun begitu mereka tetap menemukan sebuah warnet yang isinya banyak sekali komputer dan laptop yang bisa disewa sesukanya. Oh astaga Lily saja sampai tak bisa menutup mulutnya terpaksa chua yang menutupi pakai telapak tangannya.
"Warnet nya sepi yak?"
Lily.
"Iya lah, mereka kan punya hape, buat apa lagi ke warnet"
Ucap chua jengah, melihat ke udikkan sahabatnya yang satu ini.
"Nah ly banyak kan lowongan nya, pilih aja lu mau jadi apa"
Setelah mencari ke berbagai situs lowongan kerja mereka pun mencatat beberapa alamat yang akan mereka datangi.
"Yah oke selesai, gak sabar deh gw"
Lily
"Sabar napa, besok kita otwnya, sekarang kita istirahat dulu, sakit banget sudah badan gw"
Chua
"Iya sama, kuy lah cari penginapan yang murah"
Lily.
"Mana ada yang murah, kita tidur di kolong jembatan aja mayan ngirit duit"
Usul chua, bisa habis duitnya kalau menyewa penginapan di sini.
"Ide bagus itu, noh liat ada jembatan rel kereta api"
Tunjuk Lily
|
"Bangus juga ya yang kolong nya, bersih. Bisa nih kita tidur di sini"
Chua
"Bisa dong, nih gw bawa banyak selimut"
Ucap Lily
Mereka sangat nyaman disini apalagi disini kolong jembatan bersih ada tempat untuk tiduran dan juga ini jauh dari permukiman jadi gak malu lah mereka tidur disitu, itung-itung hemat duit dari pada bayar penginapan yang mahal.
"Pinjam dungk gw gak bawa selimut, tuh gw mau yg gambarnya Narata"
Tunjuk chue keselimutt yang dipangkuan lily.
"Gak ini kesayangan gw, nih pake yang puch min aja"
Ucap Lily tak rela selimut kesayangannya di pinjam.
"Ogah, gundul gini gak mau gw, gw mau yang itu mayan ada sasakeh ganteng"
Chua
Disela perebutan cogan anime tersebut, ada seseorang yang memperhatikan mereka.
Orang tersebut berjalan mendekati Lily dan chua, tapi Lily dan chua masih belum menyadari kehadiran orang itu.
"Ehem permisi, kalian ini sedang apa?"
"Akhhhhhh"
Triak lily & chua bersamaan. Kaget tiba-tiba ada nenek-nenek tua menghampiri mereka.
"Ini sudah malam, kenapa kalian belum pulang ke rumah kalian hm?"
Ucap nenek itu lagi.
"Em anu, kami gak punya tempat tinggal di sini "
Jawab Lily yang direspon orang itu dengan bingung.
"Iya kami baru merantau pagi tadi"
Lanjut chua
"Kalau begitu, kenapa tak menyewa penginapan saja?"
Saran nenek tersebut.
"Ah kami gak punya uang banyak, istirahat disini aja biar gratis"
Jawab Lily tak bohong.
"Alasan yang aneh, rela tinggal dikolong jembatan demi menghemat uang? Anak muda muda yang patut dikasihani"
Ucap si nenek, sepertinya nenek itu belum pernah menjumpai makhluk seperti Lily dan chua.
"Tak apa nek, saya aja pernah tinggal berbulan-bulan di kolong jembatan"
Ucap Lily lagi.
Ucap Lily mengingat peristiwa naas 12 tahun lalu saat mapis membakar dan merobohkan semua rumah mereka. Makanya kota Cooper menjadi sangat meskin, lebih miskin dari sebelumnya.
Lily dan ibunya yang sedang mengandung pun harus rela tidur di bawah kolong jembatan yang baru di bangun.
"Hmmmmm saya benar-benar tak tega membiarkan kalian seperti ini"
Ucap nenek itu
Hem bau bau orang yang bisa di peras nih
Senyum misterius menghiasi wajah chua
"Tapi maaf, saya tidak bisa membantu kalian"
Ucap nenek itu
"Heh?"
Kaget chua
"Tak apa nek, kita juga gak keberatan kok tidur di sini, em tapi ngomong-ngomong ngapain nenek jalan sendirian di sini?"
Tanya Lily
"Ah ha ituuu, tak apa hanya olahraga sedikit hehe gitu"
Jawab nenek itu sedikit kaget dengan pertanyaan Lily
"Ohhh ya?"
Jawab Lily, Lily masih penasaran sepertinya jawaban nenek tadi agak membingungkan.
Anaknya mana, masa membiarkan orang tuanya sendirian olahraga malam begini.
"Yaudah nenek pamit dulu, kalian hati-hati ya nenek kesini cuman mau kasih tau kalau banyak orang-orang jahat berkeliaran malam-malam ditempat sepi"
Nenek tersebut meninggalkan mereka berdua.
Setelah cukup jauh chua pun mengutarakan isi hatinya yang sedari tadi ia bendung, mulutnya sudah gatal untuk menyiyir.
"Ish gw pikir tuh nenek mo nolong kita, datang-datang buat nanya doang"
"Ish"
Chua emosi, tak ada angin tak ada hujan, nenek nenek tadi menanyakan hal yang tak berguna.
"Gw pikir juga begitu sih, tp gw bodo amat"
Lily
"Dah lama gw gak tidur di kolongan jembatan, kangen banget gua"
Lily
"Gila emang lu ya, hal yang gak penting aja di kangenin"
Ucap chua tak habis pikir.
"Suka-suka gw lah, repot amat lu ama hidup gw, tidur aja sono besok cari duit"
Perintah Lily
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Yusran Efendi
follow gue yah
2020-11-30
0
Yusran Efendi
oke dah
2020-11-30
0
Arza Ackerman
follow gue
gw follow back
2020-10-17
0