Langit dunia apokaliptik saat itu tampak merah gelap, seolah darah mengalir perlahan di balik awan. Di depan portal dimensi yang berdenyut pelan, Shinn berdiri dengan tubuh tegap namun hati penuh beban. Ia baru saja menyimpan inti data yang diberikan Penjaga Tahap Kedua ke dalam sistemnya, dan meskipun tubuhnya terasa lebih ringan, pikirannya justru lebih berat dari sebelumnya.
Iluthar berdiri di sampingnya. Sosok petarung itu tampak dingin seperti biasa, tapi sorot matanya sedikit meredup. Entah karena perpisahan, atau karena firasat buruk yang mereka semua rasakan.
"Udah waktunya lu balik ke dunia asal," ucap Iluthar, suaranya tenang tapi jelas terdengar berat.
Shinn mengangguk pelan. “Aku nggak akan lama di sana. Aku cuma mau pastikan orang tua ku aman... dan cari tahu kebenaran tentang keluarga ku.”
Asha mendekat, menatap Shinn dengan wajah serius. “Tapi lu harus hati-hati, Shin. Sistem lu mungkin udah mulai menarik perhatian... bukan cuma di sini, tapi juga di dunia nyata.”
Shinn menatap Asha dan Iluthar dalam-dalam. Meski baru bersama dalam waktu singkat, mereka udah ngelewatin banyak hal bareng-bareng. Ia mengangkat tangannya, membuka antarmuka sistem holografik, dan menekan ikon biru bercahaya.
Portal berdenyut makin cepat. Cahaya biru menyelimuti tubuhnya. Lalu dalam sekejap semuanya lenyap.
Cahaya pagi menyilaukan masuk lewat celah jendela kamar kecil Shinn. Ia membuka matanya perlahan. Udara di dunia nyata terasa lebih hangat, lebih hidup. Tapi anehnya, dada Shinn terasa berat. Seperti ada tekanan yang menekan dari dalam.
Sistem di latar belakang tetap aktif, walau tampilannya nggak semegah seperti saat di dunia zombie. Tapi beberapa fungsi tetap berjalan:
[Sistem Aktif - Mode Dunia Nyata]
[Akses Dimensi: Terkunci - Pending Reboot 24 Jam]
[Kondisi Fisik: Optimal]
[Efek Pasif: Penyembuhan Lanjutan – Ibu Stabil]
Shinn langsung bangkit dari tempat tidur dan melangkah cepat ke kamar ibunya. Jantungnya berdebar tak karuan. Tapi begitu ia buka pintu kamar itu, senyum langsung merekah di wajahnya.
Ibunya tidur dengan tenang. Wajah wanita itu terlihat lebih segar dari biasanya. Mesin pendukung kehidupan yang biasanya bersuara kini diam total. Bahkan alat monitor di samping tempat tidur menunjukkan data stabil. Semua fungsi biologisnya berjalan normal.
Shinn berdiri mematung sejenak, lalu duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan ibunya. Ia menunduk pelan.
“Terima kasih, Sistem...”
Tapi belum sempat ia bernapas lega, notifikasi merah muncul tiba-tiba di antarmuka sistemnya.
[Peringatan: Anomali Energi Dimensi Terdeteksi di Wilayah Sekitar]
[Lokasi: Radius 3 Km – Distrik Selatan]
[Ancaman: Tidak Diketahui]
Shinn menyipitkan mata, menekan ikon peta. Tampak sebuah bayangan samar di wilayah Distrik Selatan pusaran kecil yang hampir tak terlihat, seperti sobekan udara. Tapi sistem menandainya sebagai “resonansi dimensi”.
“Gawat...” gumam Shinn.
Ia berdiri, cepat berganti pakaian, mengenakan jaket gelap dan jam tangan sistem mini di lengannya. Ia pamit lirih pada ibunya meskipun wanita itu belum sadar, entah kenapa ia merasa ibunya bisa mendengar.
Distrik Selatan adalah kawasan industri tua. Dulunya tempat sibuk penuh pabrik dan gudang. Tapi sekarang, kawasan itu hampir jadi kota mati. Bangunan dibiarkan lapuk, tiang-tiang besi berkarat, dan jalanan dipenuhi rumput liar.
Shinn berjalan perlahan di antara reruntuhan. Angin di tempat itu aneh. Nggak seperti angin biasa lebih berat, lebih dingin, dan seolah menekan tubuhnya dari segala arah.
Matanya menyapu sekitar. Bekas pabrik logam, kontainer kosong, tiang-tiang listrik yang udah tumbang. Semua tampak seperti set film horor.
Lalu tiba-tiba...
“Akhirnya kau datang… Pewaris Sistem.”
Shinn langsung membalikkan tubuhnya. Dari balik tiang baja berkarat, muncul sosok tinggi berjubah gelap. Wajahnya tertutup masker logam dengan satu mata merah menyala. Aura di sekitarnya bikin bulu kuduk berdiri.
Shinn langsung bersiaga, tangan kanan bersiap mengaktifkan Shadow Reactor.
“Kau siapa?” tanyanya tegas.
Sosok itu melangkah mendekat. Suaranya dalam dan tenang. “Panggil aku… Sentinel. Aku utusan dari Fraksi Kegelapan Dimensi. Tugasku sederhana: mengamati… dan menguji.”
Shinn mendengus. “Ujian lagi? Apa kalian semua doyan ngetes orang?”
“Bukan sekadar ujian, Shinn. Kau telah memicu frekuensi sistem yang menyebabkan dua dunia perlahan saling tertarik. Dunia apokaliptik yang kau pikir terpisah… kini mulai merembes ke sini. Dan itu… salah satu efeknya.”
Tanah tiba-tiba bergetar. Suara logam beradu terdengar dari arah gudang kosong di belakang Sentinel. Dari bayangan, muncul sesosok makhluk aneh.
Itu zombie tapi bukan zombie biasa.
Separuh tubuhnya dari logam, lengannya berubah jadi senjata plasma berdenyut merah. Matanya tiga, dan darah hitam menetes dari mulutnya.
[Mutasi Dimensi Tipe Beta – Anomali Inter-dimensional Terdeteksi]
Shinn langsung bergerak. Ia melompat ke belakang tumpukan baja bekas, lalu memanggil senjatanya.
“Shadow Spear V2, aktif!”
Cahaya hitam berkumpul di tangannya, membentuk tombak panjang yang berdenyut dengan energi gelap. Tombak itu bergetar pelan, seolah merespon ancaman.
Monster itu mengaum, lalu melompat ke arah Shinn dengan kecepatan mengejutkan. Besi dan baja di sekitarnya hancur seketika.
Shinn menangkis, melompat ke samping, lalu melempar tombak ke arah mata ketiga monster itu. Tapi makhluk itu bergerak lincah, menepis tombak dan menyerang balik dengan lengannya yang berubah jadi plasma cutter.
Shinn berguling, menarik tombaknya kembali ke tangan, lalu menyerang balik.
Pertarungan berlangsung brutal.
Monster itu kuat. Tapi Shinn bukan anak kemarin sore. Ia sudah melewati banyak hal ujian hidup dan mati, pertempuran di dunia yang runtuh, dan kehilangan yang tak bisa diulang.
Dengan serangan bayangan, ia menusuk tubuh monster itu. Darah hitam menyembur. Monster itu meraung, berusaha menyerang lagi, tapi Shinn mengaktifkan skill:
[Void Breaker – Mode Penetrasi Dimensi]
Tombaknya berubah menjadi bayangan tajam yang menembus lapisan pelindung logam. Sekali tebasan menyilang tubuh monster itu terbelah, lalu meledak jadi kabut hitam.
[Target Dimensi Beta Dimusnahkan]
[Data Terakumulasi – Sistem Berevolusi 5%]
Sentinel bertepuk tangan pelan. “Bagus. Sangat bagus.”
Shinn berdiri, tombaknya perlahan menghilang ke udara. Napasnya berat.
“Tapi ingat, ini baru permulaan,” lanjut Sentinel. “Fraksi kami tidak akan diam. Dan dunia ini, Shinn... akan segera tahu bahwa bencana bukan hanya datang dari sisi apokaliptik saja. Kau membawa kunci. Dan semakin jauh kau membuka kunci itu, semakin rapuh dunia ini.”
Sebelum Shinn bisa bergerak, Sentinel melangkah mundur dan menghilang dalam bayangan, seolah menembus udara.
Shinn berdiri terdiam, dikelilingi rongsokan dan udara dingin. Matanya menatap langit biru yang perlahan berubah... sedikit lebih gelap dari biasanya.
“Kalau dunia ini mulai retak... aku harus lebih cepat. Nggak ada jalan balik lagi.”
[Sistem: Mode Latihan Intensif Dunia Nyata – Aktif]
[Target Berikutnya: Persiapan Tahap Ketiga – Sinkronisasi Dimensi]
Di kejauhan, suara sirine terdengar. Sirine aneh yang nggak pernah ia dengar sebelumnya.
Dan Shinn tahu ini bukan alarm biasa. Ini peringatan... bahwa semuanya baru saja dimulai.
_______________
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments