Darah masih mengalir dari luka kecil di pelipis Shinn saat ia terhuyung bangkit di tengah puing. Angin berdesir kering, membawa debu dan bau busuk mayat yang membusuk. Dunia ini sunyi—terlalu sunyi. Namun di balik kesunyian itu, ada sesuatu yang menekan. Seperti napas makhluk besar yang mengintai dari balik kegelapan.
Shinn mengedarkan pandangan. Ia berada di antara sisa-sisa kota yang hancur. Gedung pencakar langit kini hanya kerangka besi bengkok. Mobil-mobil terbalik, berkarat. Tulisan-tulisan asing menyala di billboard elektronik yang berkedip mati. Semua tampak asing, tapi juga... tidak sepenuhnya asing. Seperti refleksi dunia aslinya yang hancur, rusak, dan dilahap waktu.
“Dunia… ini bukan tempatku,” gumamnya.
Namun otaknya terus memproses apa yang terjadi. Ia tersedot melalui panel misterius, lalu mendarat di sini. Tapi ini bukan sekadar dunia lain—ini adalah dunia kedua. Ia yakin.
Suara itu kembali bergema di kepalanya.
[Void Genesis System Terhubung.]
[Status: Awal. Level 0.]
[Tugas Utama: Bertahan Hidup. Temukan Material. Bangun Markas.]
Tiba-tiba, jendela transparan muncul di hadapannya. Layaknya permainan virtual, layar itu menampilkan peta kabur, ikon peralatan, dan bar energi yang kosong. Matanya membelalak. Ini... seperti sistem gim, tapi terasa nyata. Terlalu nyata.
Shinn menyentuh panel udara itu, dan layar lain terbuka.
[Material Terdeteksi di Sekitar: Mecha Rongsokan (Usang) – 3 unit]
[Instruksi: Bongkar. Kumpulkan Suku Cadang.]
Shinn berjalan mendekat ke salah satu mecha tua yang setengah terkubur. Tubuhnya besar, mungkin setinggi dua lantai. Lengan mekanisnya patah, dan panel dadanya terbuka sebagian. Dengan hati-hati, Shinn mulai membongkarnya menggunakan pisau kecil dari kantong sabuknya—benda satu-satunya yang masih ia simpan dari dunia asal.
[Komponen Diperoleh: Baterai Lemah x2, Servo Retak x3, Sirkuit Berkarat x1]
Saat komponen terkumpul, layar sistem bergetar, lalu menampilkan:
[Prototipe Bangunan: Shelter Dasar – Material Cukup] [Bangun Shelter? Y/N]
Shinn tak ragu. Ia menekan 'Y'.
Tanah bergetar ringan. Seperti keajaiban, dari puing-puing logam muncul bangunan kecil berdinding besi usang. Sederhana, tapi kokoh. Di dalamnya ada tempat tidur keras, terminal sistem kecil, dan laci penyimpanan.
Shinn terdiam lama. Emosinya campur aduk: kagum, bingung, namun di atas segalanya... harapan mulai tumbuh.
“Sistem ini… nyata.”
Ia duduk di lantai shelter, menatap langit merah yang mulai meredup. Dunia ini hancur, penuh zombie dan bahaya, tapi juga penuh sumber daya. Barang-barang yang dunia asalnya anggap rongsokan, di sini bisa menjadi kekuatan.
Tiba-tiba, layar lain muncul.
[Sistem Sinkronisasi Dunia: AKTIF]
[Akses Dunia Awal – 10 Detik Lagi]
[Pengembalian Otomatis ke Lokasi Terakhir]
Tubuhnya kembali diselimuti cahaya. Ia menutup mata, dan dalam hitungan detik—ia sudah kembali ke tempat asal: kamarnya yang sempit, dengan atap bocor dan suara hujan di luar.
Namun ada yang berbeda.
Di tangannya, ada benda. Komponen logam kecil, salah satu yang ia dapatkan di dunia kedua. Ia menggenggamnya. Nyata. Dibawa dari sana. Dunia kedua bukan ilusi. Dan lebih dari itu—dua dunia ini terhubung.
Ia segera membuka lemari tempat ibunya tidur. Nafas ibunya berat, tapi stabil. Melihat wajah lemah itu, Shinn mengepalkan tangan.
“Aku punya kekuatan sekarang. Ibu… tunggu aku. Aku akan mengubah semuanya.”
Matanya menatap ke luar jendela. Dunia pertama mungkin tak melihatnya. Tapi dunia kedua akan menjadi alat. Ia akan menjadi penghubung dua dunia. Dan dari rongsokan ini—ia akan bangkit.
Pengalaman Pertama Bertahan Hidup
Setelah memastikan ibunya masih tertidur, Shinn menarik napas panjang. Dunia asalnya tetap sama: suram, keras, dan penuh ketidakadilan. Tapi kini, ia punya sesuatu yang berbeda—kesempatan.
Tanpa ragu, ia kembali membuka sistem di pikirannya.
[Void Genesis System: Akses Dunia Kedua dalam 30 Menit Lagi.]
Jeda waktu. Ia tidak bisa berpindah sesuka hati. Namun ini cukup untuk merancang strategi. Jika ia bisa membawa benda dari dunia kedua ke dunia pertama, bukankah itu berarti ia bisa memperbaiki kehidupan mereka?
Shinn mengecek tangannya. Komponen kecil tadi masih ada. Lalu ia berpikir, bagaimana jika ia membawa sesuatu dari dunia pertama ke dunia kedua?
Mencoba peruntungan, ia merogoh saku dan mengeluarkan obeng tua dari tempat kerja lamanya. Ia menggenggamnya erat saat timer sistem mencapai nol.
Saat cahaya kembali menyelimutinya, Shinn membuka mata dan menemukan dirinya kembali di dunia kedua. Obeng masih ada di tangannya.
“Ini berhasil...”
Dengan penuh semangat, ia mulai menggali lebih dalam tentang mekanisme dunia ini. Ia mengumpulkan lebih banyak material, menguji berbagai cara bertahan hidup, dan memahami bahwa sistem ini benar-benar memberinya kebebasan untuk membangun.
Namun, dunia ini bukan tanpa bahaya.
Langkah berat bergema di kejauhan. Shinn menajamkan pendengarannya. Sesuatu mendekat.
Zombie.
Tubuhnya menegang. Makhluk itu lebih besar dari yang ia bayangkan. Kulitnya membusuk, matanya berkilat merah, dan mulutnya mengeluarkan suara geraman dalam.
[Ancaman Terdeteksi.]
[Tingkat Bahaya: Rendah-Menengah.]
Shinn meraih potongan logam dari tanah dan bersiap. Ini bukan hanya sekadar dunia untuk membangun. Ini adalah dunia di mana setiap detik, nyawa dipertaruhkan.
Tapi ia tidak gentar. Dunia pertama mengajarinya satu hal: bertahan hidup adalah hukum utama. Dan di sini, ia punya lebih dari sekadar keinginan untuk bertahan.
Ia punya sistem.
Dan ia akan menang.
____________________
To be continued.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
IamEsthe
kata serapan game, gim. kalo enggak salah, coba cari lagi di KBBI.
kenapa? sebelum kata game kamu menggunakan kata sistem, kalo tadi system game, hanya mengganti ke font italic. tapi kata sistem otomatis game ini menjadi kata serapan.
'sistem gim'
2025-03-27
1
Filanina
oh, bisa balik lagi toh... beruntung sekali... bisa bawa sistem ke dunia asal.
dan jadi bisa ngurus ibunya.
2025-04-11
1
IamEsthe
setelah tanda petik, tak perlu spasi. tapi penulisan dialognya sudah benar.
"Dunia... ini bukan tempatku,"
2025-03-27
1