Pintu besi otomatis terbuka dengan suara berderak pelan, mengungkap lorong gelap yang dipenuhi kabel-kabel tergantung dan genangan cairan aneh. Aroma logam bercampur busuk langsung menyergap begitu Shinn, Iluthar, dan Asha melangkah masuk ke zona tengah Labirin wilayah yang disebut-sebut sebagai markas para Zombie Elit.
[Peringatan: Zona Elit Terdeteksi – Level Minimum: 20+]
[Efek: Kemungkinan Halusinasi, Interferensi Sensorik, Mutasi Zona Tingkat Tinggi]
Iluthar menggenggam senjatanya erat. "Ini bukan tempat biasa. Bahkan udara di sini... seperti bernapas dengan tekanan."
"Bukan hanya itu," kata Asha sambil memeriksa panel detektor yang ia bawa. "Ada jejak energi dimensi. Seolah-olah… realitas di sini terus terganggu."
Shinn memperhatikan dinding-dinding yang berdenyut seperti organ hidup. Ada bekas cakaran besar di beberapa tempat, menandakan sesuatu yang buas pernah melintas. Namun yang paling mengganggu bukanlah pemandangan itu, melainkan suara…
Bukan suara langkah kaki atau geraman zombie, melainkan bisikan.
Suara itu tidak datang dari satu arah tertentu. Bisikan itu menggema langsung di dalam kepala mereka.
"Apa kalian yang membawa sistem itu…?"
"Sudah terlalu lama kami menunggu…"
Shinn tiba-tiba merasakan pusing hebat. Ia meraih kepalanya, napasnya memburu. "Kalian dengar itu?"
Iluthar mengangguk, rahangnya mengeras. "Apa itu suara zombie?"
Asha menelan ludah. "Bukan." Suaranya nyaris berbisik. "Itu... semacam komunikasi mental. Mungkin dari salah satu zombie elit yang memiliki kesadaran."
Mereka terus berjalan, mengikuti lorong berliku hingga tiba di sebuah ruangan besar berbentuk kubah. Di tengahnya terdapat panggung besi, dengan satu makhluk raksasa berdiri membelakangi mereka.
Monster itu…
Tingginya hampir tiga meter, dengan tubuh seperti campuran daging dan logam. Kabel-kabel besar menempel di punggungnya, terhubung ke dinding. Saat perlahan berbalik, mereka akhirnya melihat wajahnya bukan tengkorak, melainkan topeng besi yang familiar.
"Itu... mirip simbol Fraksi Bertopeng!" seru Iluthar.
Asha mundur selangkah. "Itu bukan sembarang zombie… itu adalah salah satu eksperimen yang gagal dari proyek Kronos. Mereka menyebutnya Prototype 0."
Shinn membuka sistemnya.
[Target: Prototype 0 – Zombie Elit Mutasi]
Level: ???
Kelemahan: Tidak Terdeteksi
Status: Terhubung dengan Inti Kota Labirin]
Makhluk itu bergerak.
Tangan raksasanya terangkat, dan dari balik punggungnya muncul laras meriam mini yang menyatu dengan dagingnya. Seketika, ruangan mulai bergetar.
"Serang sekarang!" teriak Iluthar.
Pertempuran Melawan Prototype 0
Iluthar langsung menembakkan peluru berenergi tinggi ke arah persendian makhluk itu. Tembakan mengenai target, namun bukannya melukai, bagian tubuh makhluk itu malah menyerap energi dari proyektil tersebut.
Asha cepat-cepat mengaktifkan medan gravitasi menggunakan alat portabelnya, menciptakan gelombang anti-gravitasi yang seharusnya mampu menghambat pergerakan lawan. Tapi Prototype 0 hanya sedikit bergeming sebelum menjejakkan kakinya dengan kuat, menghancurkan lantai di bawahnya.
Shinn berusaha menyerang dari belakang menggunakan [Skill: Pulse Scrambler] sebuah teknik yang mampu mengganggu sistem sensorik lawan. Namun, efeknya hanya bertahan beberapa detik sebelum makhluk itu kembali stabil.
"Serangannya nggak ada yang masuk!" geram Iluthar.
Shinn menyipitkan mata. "Bukan... bukan karena serangan kita lemah. Tapi ada sesuatu yang terus menyuplai energinya!"
Asha menatap ke arah kabel-kabel besar yang terhubung ke tubuh Prototype 0. "Kabel itu! Itu yang memberi daya pada tubuhnya! Kita harus memutus koneksi dengan inti kota!"
Mereka berpindah formasi. Iluthar mulai menembaki kabel-kabel di punggung makhluk itu, sementara Asha mencari jalur terbaik untuk mencapai terminal utama. Shinn, di sisi lain, menunggu celah yang tepat.
Namun, sebelum mereka bisa bertindak lebih jauh, sesuatu terjadi.
Prototype 0 berubah.
Dagingnya berdenyut, dan tiba-tiba tubuhnya membesar dengan cepat. Lengan kanannya yang semula berbentuk normal berubah menjadi meriam plasma, sementara wajah bertopengnya mulai terbelah memperlihatkan gigi tajam yang tersusun dalam beberapa lapisan.
"Sial! Ini evolusi kedua?!" seru Asha.
Shinn merasakan tekanan aneh di tubuhnya. Lalu, sebuah notifikasi muncul di sistemnya.
[Mode Sistem Terkunci Terbuka: Aktivasi “Core Break”]
[Kebutuhan: Koneksi Emosi Kuat terhadap Entitas Terancam]
Sekelebat gambaran muncul dalam pikirannya. Ia melihat sosok ibunya, yang kini mulai membangun kembali kehidupannya di dunia normal. Semua ini, semua perjuangan ini… bukan hanya tentang bertahan. Ini tentang melindungi.
Mata Shinn berkilat ungu gelap. Sistemnya merespons.
[Core Break Diaktifkan – Mode Darurat]
[Skill Baru: Shadow Reactor – Pelepasan Energi Kegelapan Lvl.1]
Aura hitam berkilauan mulai membungkus tubuhnya. Ia melesat ke arah kepala makhluk itu, menghindari serangan plasma yang ditembakkan secara membabi buta. Lalu, dengan satu pukulan kuat yang diperkuat oleh sistem, ia menghantam bagian dada makhluk itu.
Boom!!
Gelombang kejut berwarna hitam menggetarkan seluruh ruangan. Prototype 0 meraung keras, tubuhnya terhuyung, lalu jatuh dengan suara dentuman keras.
[Status: Prototype 0 Tereliminasi Sementara]
[Inti Kota Labirin Terbuka]
Asha bergegas mengambil sebuah bola logam bercahaya yang muncul dari reruntuhan. "Ini... sumber energi sistem utama yang menjaga rotasi dan perubahan kota. Dengan ini, kita bisa mengatur ulang struktur kota dan menonaktifkan pengaruh zombie di dalamnya."
Iluthar tersenyum kecil. "Akhirnya sesuatu yang bisa kita gunakan."
Namun, sebelum mereka sempat bernapas lega, sebuah suara lain bergema di lorong.
"Hebat."
Dari bayangan, seseorang muncul. Sosok berjubah panjang, mengenakan topeng merah darah dengan simbol tiga mata.
Orang itu melangkah pelan, menatap mereka dengan ketenangan yang mengancam.
"Kalian berhasil mengalahkan satu dari sekian banyak..." katanya. "Tapi permainan belum selesai."
Shinn mengangkat kepalanya, menatap tajam. "Kau dari Fraksi Bertopeng?"
Orang itu mengangguk. "Lebih dari itu. Aku adalah penjaga tahap kedua. Dan kalian... baru saja memutar kunci menuju bencana berikutnya."
Keheningan menyelimuti ruangan.
Di luar sana, Kota Labirin kembali bergerak… menutup mereka di dalamnya.
____________________
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments