BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03

“Ini dia… Depth Zero.”

Shinn berdiri tepat di tepi jurang raksasa yang menganga lebar di bawah reruntuhan fasilitas penelitian bawah tanah yang sudah lama ditinggalkan. Sekelilingnya dipenuhi struktur logam berkarat, penuh lumut dan sisa debu teknologi yang terlupakan. Aroma karat dan tanah lembap bercampur dengan bau busuk yang tidak wajar, membuat udara terasa berat dan menyesakkan.

“Tempat ini benar-benar suram,” gumam Iluthar, memandangi kedalaman jurang yang tampak tak berujung.

Asha mengangkat tangannya, menyalakan drone pemindai yang mengambang di udara. Beberapa detik kemudian, layar kecil di tangannya menyala dan menunjukkan grafik suhu yang tidak stabil.

“Ini aneh,” ucap Asha pelan, matanya tidak lepas dari layar. “Suhu di bawah sana tidak alami. Ada panas buatan, besar sekali… entah itu dari mesin aktif atau… sesuatu yang hidup.”

Shinn mengangguk pelan, wajahnya tetap serius. “Ark-03 ada di bawah sana. Dan menurut data yang kita dapat dari Ark-02, di sanalah inti utama sistem tersembunyi. Kalau Unit-X berhasil mengaksesnya sebelum kita… habis sudah.”

Iluthar mendengus, lalu menarik napas dalam. “Oke. Jadi kita akan turun ke neraka. Mantap.”

Mereka bertiga bergerak menuju lift tua yang terletak di sisi tebing dalam. Lift itu hampir tak bisa dikenali karena karat yang menutupi seluruh bagiannya, tapi Shinn mengarahkan sistemnya, dan panel di dekat lift menyala redup setelah disentuh.

“Liftnya masih bisa dipaksa jalan?” tanya Asha, sedikit ragu.

“Sudah ku ubah sistem ke mode manual. Kita tidak akan tergantung jaringan utama lagi,” jawab Shinn. Ia menekan tombol dan pintu lift terbuka, mengeluarkan suara berderit panjang yang membuat bulu kuduk merinding.

Mereka masuk ke dalam kabin lift, dan perlahan turun ke kedalaman. Cahaya dari atas semakin menjauh, tergantikan oleh kegelapan pekat yang memeluk mereka. Dinding lift terasa sempit, dan suara gesekan logam dari kabel tua menambah suasana mencekam.

“Aku benci tempat semacam ini,” Iluthar kembali menggerutu sambil memeriksa senjatanya. “Tempat gelap, dalam, dan penuh kejutan nggak menyenangkan.”

“Kita baru turun seribu meter,” kata Asha sambil melihat pembacaan ketinggian. “Masih dua ribu meter lagi sampai ke titik pusat Ark-03.”

Shinn terdiam. Matanya menatap kosong ke bawah lift yang menghitam. Meskipun tubuhnya masih terasa berat setelah pertarungan melawan Unit-X sebelumnya, Void Light-nya terus menyala lemah di tangannya. Ia tidak bisa santai kewaspadaan harus tetap dijaga.

Tiba-tiba, lift bergetar keras dan berhenti mendadak, membuat mereka semua terhuyung.

“Apa itu barusan?” Iluthar langsung sigap mengangkat senjata.

“Sistem terganggu. Medan magnetik dari bawah terlalu kuat… mengacaukan mekanisme lift,” jawab Asha cepat.

Lampu lift padam. Kegelapan mutlak menyelimuti mereka.

Dan dari kejauhan, terdengar suara. Suara aneh. Seperti gesekan logam diseret, disertai bisikan serak tak manusiawi.

“Shinn…”

“… Pewaris…”

“… Kami… tertinggal…”

“Apa-apaan itu?” Iluthar buru-buru menyalakan senter di ujung senjatanya.

Mata Shinn menyipit. Ia bisa merasakan sesuatu yang mengganggu… seperti sinyal yang terlalu lama tertinggal di dalam sistem rusak.

Dari celah dinding lift yang sedikit terbuka, muncul makhluk-makhluk mengerikan. Tubuh mereka seperti sisa manusia yang telah dicampur mesin daging membusuk yang bersatu dengan kabel, komponen elektronik, dan potongan logam tajam. Mata mereka merah menyala, dan suara nafas mereka seperti desis san tercekik.

“Cyber-zombie,” bisik Asha dengan nada takut. “Mereka… eksperimen gagal dari Ark-03. Makhluk hasil penggabungan biologi dan mesin yang ditinggalkan…”

Shinn maju, Void Light di tangannya menyala terang. Dengan satu gerakan, ia menghantam tanah, menciptakan gelombang gravitasi kuat yang mendorong para cyber-zombie menjauh dari lift.

“Keluar dari lift! Arahkan ke jalur cadangan!” seru Shinn.

Mereka bertiga berlari keluar dari lift melalui pintu samping yang terbuka otomatis berkat sistem Shinn. Di sana, lorong sempit terbentang, dengan lampu temaram yang berkedip tak stabil.

Bayangan para cyber-zombie mengikuti dari belakang, menjerit dalam bahasa yang nyaris tak bisa dimengerti.

“Cepat tutup gerbang belakang!” Iluthar berteriak sambil menembakkan plasma ke arah yang mengejar.

Asha menghampiri panel di sisi lorong dan menekan tombol darurat. Pintu besi besar mulai menutup dengan gerakan lambat namun berat. Beberapa zombie mencoba menerobos masuk, tapi Iluthar menembak tepat di kepala mereka, mendorong tubuh logam mereka mundur.

Akhirnya, pintu menutup rapat.

Mereka bertiga terdiam, terengah-engah. Nafas masing-masing berat karena adrenalin yang melonjak tinggi.

Shinn menyentuh dinding dan menghubungkan sistemnya ke jaringan lokal Ark-03.

[Sinkronisasi sistem…]

[Jaringan Ark-03 terdeteksi… Mencari akses…]

[Gerbang Inti Terkunci: Otorisasi Diperlukan]

“Gerbang ke inti utama masih terkunci,” kata Shinn sambil menatap antarmuka holografik di depannya. “Kita butuh otorisasi…”

Asha membuka terminal datanya dan membaca file lama dari Ark-02. “Menurut arsip yang kutemukan, kunci untuk membuka gerbang utama adalah Heart Core sebuah chip kristal biologis yang ditanam dalam satu makhluk penjaga terakhir di fasilitas ini.”

“Dan aku yakin makhluk itu bukan makhluk kecil yang bisa kita ajak negosiasi,” gumam Iluthar, matanya menyipit.

Shinn mengangguk. “Kita harus temukan makhluk itu dan mendapatkan Heart Core. Kalau enggak, kita enggak akan bisa menghentikan Unit-X.”

Mereka melanjutkan perjalanan menyusuri lorong-lorong bawah tanah yang gelap dan sempit. Beberapa bagian dinding dipenuhi grafiti aneh tulisan seperti “Mereka tak lagi manusia” dan “Jangan bangunkan hati mesin” yang membuat atmosfer makin mencekam.

Setelah hampir dua jam menelusuri labirin, mereka tiba di sebuah ruangan besar. Di tengah-tengahnya berdiri tabung cryo yang tinggi dan retak, dilapisi es dan kabel-kabel terlepas. Di dalamnya, terbaring makhluk raksasa dengan tubuh setengah manusia, setengah mecha. Kulitnya tertutup plat baja, dan di dadanya terdapat inti bersinar berbentuk kristal.

“Ini dia… eksperimen Heart Core,” bisik Asha sambil menelan ludah.

Mereka perlahan mendekat, tapi saat Shinn melangkah lebih dekat, mata makhluk itu terbuka perlahan. Sinar merah keluar dari matanya. Tabung cryo bergetar, dan makhluk itu mulai bangkit.

“Pewaris…” suaranya berat dan dalam. “Kau datang… untuk menyelesaikan tugas kami?”

Shinn berdiri tenang, menatapnya. “Kami datang untuk menghentikan Unit-X dan menyelamatkan dunia dari kehancuran total.”

Makhluk itu diam, lalu berdiri sepenuhnya. Tubuhnya menjulang lebih dari dua meter, dan langkahnya membuat tanah bergetar.

“Kalau begitu… buktikan bahwa kau layak. Hanya yang terkuat yang bisa mewarisi Heart Core…”

Shinn mengangguk pelan. Void Light-nya menyala terang, memancarkan aura ungu yang menyelimuti seluruh tubuhnya.

“Aku enggak akan mundur.”

___________________

To be continued...

Episodes
1 PROLOG: Dunia yang Terbelah
2 BAB 1: Dunia Ganda
3 BAB 2: Batas Dunia
4 BAB 3: System yang Berkembang
5 BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6 BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7 BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8 BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9 BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10 BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11 BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12 BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13 BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14 BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15 Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16 BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17 BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18 BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19 BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20 BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21 BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22 BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23 BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24 BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25 BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26 BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27 BAB 26: Kota Batas Dimensi
28 BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29 BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30 BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31 BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32 BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33 BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34 BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35 BAB 34: Labirin Penuh Darah
36 BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37 BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38 BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39 BAB 38: Penyatuan Void
40 BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41 BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42 BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43 BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44 PENGUMUMAN!
45 Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46 Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47 Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48 BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49 BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50 BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51 BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52 BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53 BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54 BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55 BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56 BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57 BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58 BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59 BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60 BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61 BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup
Episodes

Updated 61 Episodes

1
PROLOG: Dunia yang Terbelah
2
BAB 1: Dunia Ganda
3
BAB 2: Batas Dunia
4
BAB 3: System yang Berkembang
5
BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6
BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7
BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8
BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9
BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10
BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11
BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12
BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13
BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14
BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15
Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16
BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17
BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18
BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19
BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20
BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21
BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22
BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23
BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24
BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25
BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26
BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27
BAB 26: Kota Batas Dimensi
28
BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29
BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30
BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31
BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32
BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33
BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34
BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35
BAB 34: Labirin Penuh Darah
36
BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37
BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38
BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39
BAB 38: Penyatuan Void
40
BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41
BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42
BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43
BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44
PENGUMUMAN!
45
Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46
Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47
Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48
BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49
BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50
BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51
BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52
BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53
BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54
BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55
BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56
BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57
BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58
BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59
BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60
BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61
BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!