Kabut tebal menggantung rendah di atas hutan mati. Dedaunan hitam yang rapuh jatuh setiap kali angin malam berdesir, menciptakan suara gemeretak halus yang nyaris tak terdengar. Hutan itu sunyi. Tidak ada burung, tidak ada serangga, hanya keheningan yang seakan menggantung di antara batang-batang pohon membusuk.
Di antara kabut itu, ada sosok berjalan perlahan. Jubah hitam panjang dengan garis biru neon menyala samar di balik kegelapan. Langkahnya ringan, tanpa suara. Seakan tidak menyentuh tanah.
Dari balik tudung jubahnya, dua mata merah menyala tajam. Pandangannya dingin. Penuh perhitungan. Bukan seperti manusia biasa. Terlalu teratur. Terlalu… mekanis.
Dia adalah “Unit-X”.
Bukan sembarang orang, tapi seseorang yang telah berevolusi. Bangkit dari kapsul tua di bunker barat setelah tubuhnya hancur dalam peperangan beberapa tahun lalu. Sistem menyelamatkannya, merekonstruksi tubuhnya, menanamkan algoritma dan struktur baru ke dalam dirinya. Sekarang, dia bukan sekadar manusia.
Dia adalah sesuatu yang lebih.
Lebih kuat. Lebih efisien. Dan jauh lebih berbahaya.
Sementara itu, jauh di tempat yang disebut Kota Terakhir benteng perlindungan manusia yang tersisa Shinn berdiri di depan layar proyeksi raksasa. Peta dunia yang terus diperbarui oleh drone pencari menampilkan titik-titik merah menyebar cepat di zona-zona mati.
“Jumlahnya bertambah terus…” gumam Shinn. Matanya menyipit, memperhatikan pola penyebarannya. “Terlalu rapi. Seolah... ada yang mengoordinasi mereka.”
“Fraksi Bertopeng?” tanya Iluthar yang berdiri di sampingnya sambil melipat tangan.
Shinn menggeleng pelan. “Bukan. Ini bukan cara mereka. Fraksi Bertopeng selalu kacau. Ini... terlalu terprogram.”
Tiba-tiba pintu ruang kontrol terbuka cepat. Asha masuk, napasnya masih terengah. “Shinn, kami dapatkan sesuatu.”
“Apa?” tanya Shinn tanpa mengalihkan pandangan dari layar.
“Rekaman satelit. Unit lama yang berhasil kami hidupkan kembali,” katanya cepat sambil menyerahkan tablet.
Rekaman diputar. Sosok berjubah hitam muncul di layar, berjalan di tengah kawanan zombie. Tapi yang membuat semua terdiam adalah gerakannya. Tidak seperti petarung biasa. Setiap langkah, setiap serangan, seperti kalkulasi yang presisi. Tak ada gerakan sia-sia.
Dan yang paling mencolok di dada sosok itu, terpampang simbol sistem… dengan huruf “X” menyala terang.
“Jadi dia nyata...” bisik Shinn. “Ada penerima sistem lain.”
Iluthar menghela napas berat. “Kalau dia netral, itu masih bisa dihadapi. Tapi kalau dia musuh... atau lebih parah, kalau dia sekutu Fraksi Bertopeng…”
Shinn diam. Namun di dalam dirinya, sistem bergetar pelan. Bukan karena bahaya… tapi seakan ada panggilan. Respon dari sistemnya sendiri terhadap entitas lain.
Di tempat lain, jauh di reruntuhan kota industri yang diselimuti kabut pekat dan aroma besi karatan, Unit-X berdiri di tengah jalan besar. Di sekelilingnya, ratusan zombie biomecha berkumpul makhluk yang dulunya manusia, tapi kini telah terinfeksi teknologi parasit.
Mereka menggeram.
Namun saat Unit-X mengangkat tangan, cahaya biru menyala dari sarung tangan logamnya.
[Sistem: Kendali Unit Beta – 100% Terkoneksi]
[Sinkronisasi Mutan Biomecha Sukses]
Dalam hitungan detik, para zombie biomecha itu berhenti. Mereka diam. Tunduk. Seperti pasukan yang menerima perintah.
Unit-X tersenyum kecil. “Akhirnya... aku menemukanmu, Shinn.” Suaranya berat dan terkontrol. “Pewaris sah yang menolak takdir. Dunia ini tidak butuh harapan. Dunia ini butuh tatanan. Dan aku akan memberikannya.”
Kembali di Kota Terakhir, malam turun dengan cepat. Langit berwarna abu kelam. Bintang-bintang nyaris tak terlihat di balik awan debu.
Shinn berdiri di atas menara pengawas, memandangi horison dengan tatapan tajam. Sistemnya kembali bergetar.
[Peringatan: Entitas Sistem Lain Terdeteksi dalam Radius 100 KM]
[Sinyal: Unit-X – Sinkronisasi Sebagian 37%]
“Dia semakin dekat...” bisik Shinn.
Di dalam ruang taktis, radar berbunyi. Sebuah formasi besar bergerak dari arah utara. Asha memperbesar tampilan.
“Mecha?” tanyanya ragu.
Iluthar mendekat. “Bukan. Itu zombie biomecha. Tapi... bentuknya lebih kompleks. Sudah berevolusi.”
Shinn mengertakkan gigi. “Unit-X. Dia mengendalikannya.”
Asha duduk pelan. “Ini bukan lagi tentang bertahan hidup. Ini sudah jadi perang sistem.”
Esok harinya, semua pemimpin unit bertahan dikumpulkan. Ruang rapat utama dipenuhi wajah-wajah serius. Di tengah meja, proyeksi peta menunjukkan gerakan pasukan Unit-X.
Shinn berdiri dan membuka rapat. “Kondisinya jelas. Kita tidak lagi melawan zombie biasa. Kita menghadapi seorang pengguna sistem... sepertiku. Tapi beda tujuan. Beda visi.”
Salah satu teknisi mengangkat tangan. “Kalau dia masih manusia... bisa nggak kita ajak negosiasi?”
Iluthar menggeleng. “Kalau dia punya empati, bisa. Tapi dari yang kulihat, dia bukan manusia biasa. Dia percaya dunia ini harus direset. Dan buat dia, kita bagian dari kekacauan.”
“Karena itu aku akan pergi menemuinya,” kata Shinn tiba-tiba.
Semua orang menoleh.
Asha langsung berdiri. “Kau gila?! Dia punya pasukan! Zombie biomecha! Kau bisa mati, Shinn!”
Shinn tersenyum samar. “Justru karena itu aku harus pergi. Kalau aku nggak tahu apa dia mau... atau bisa diajak bicara, kita akan terus hidup dalam ketakutan.”
Iluthar mengangguk pelan. “Kalau begitu... kami akan jaga kota. Tapi hati-hati. Dan ingat, Shinn. Kau bukan sendiri lagi. Kami ini keluarga.”
Malam itu juga, Shinn bersiap. Armor Shadow Phase miliknya ditingkatkan. Kini lebih cepat, lebih kuat. Senjata utamanya berubah. Dari bilah biasa menjadi tombak plasma dengan generator gravitasi yang bisa melipat ruang secara lokal.
Sistem berbicara.
[Misi Khusus Dimulai: Pertemuan Sistem]
[Risiko: Tinggi] | [Peluang: Kebenaran Tersembunyi]
Shinn melangkah keluar dari gerbang utama Kota Terakhir. Kabut menyambutnya. Udara dingin. Tapi pikirannya justru panas.
Dia tahu, ini bukan sekadar pertemuan. Ini bisa jadi awal dari akhir.
Beberapa jam kemudian, Shinn tiba di reruntuhan kota industri. Tempat itu sunyi. Tapi hawa kehadiran Unit-X terasa berat. Seperti tekanan yang tidak terlihat, tapi menyesakkan dada.
Dan di sana, berdiri sosok itu. Jubah hitam, mata merah. Diam, tapi aura ancamannya seperti badai yang siap menghancurkan.
“Aku tahu kau akan datang,” kata Unit-X.
Shinn mengangkat tombaknya pelan. “Siapa kamu sebenarnya?”
“Namaku sudah lama hilang. Tapi sistem memberiku tujuan. Tatanan. Bukan kekacauan seperti yang kau pertahankan.”
“Aku melindungi orang-orang,” balas Shinn.
“Kau menunda kehancuran,” tegas Unit-X. “Dunia ini rusak. Butuh diatur ulang. Dan hanya kita yang bisa melakukannya.”
“Dengan menghancurkan yang tersisa?”
“Dengan menghapus ilusi harapan.”
Mata Shinn menyala. “Kalau itu jalanmu... maka kita berada di sisi yang berbeda.”
Mereka saling menatap. Dua penerima sistem. Dua arah bertolak belakang.
Langkah mereka mendekat perlahan. Tidak ada kata lagi. Hanya napas berat, dan rasa saling mengukur.
Dan di udara yang makin pekat, Shinn tahu…
Pertarungan yang sebenarnya baru saja dimulai.
______________
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Little Fox🦊_wdyrskwt
Done iya jangan lupa mampir juga/Determined/
2025-03-27
1
F R E E Z E
okey siap 🤝🏻
2025-03-27
1