BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem

Kabut malam menggulung pelan di antara reruntuhan kota tua yang sudah lama dilupakan. Bangunan-bangunan yang setengah roboh berdiri seperti tulang belulang raksasa bisu, kelam, dan menyimpan sisa-sisa cerita dari zaman yang telah tenggelam. Udara dingin menusuk, membawa bau logam, karat, dan debu kehancuran.

Langkah kaki Shinn menggema lembut di antara jalanan yang pecah dan retak. Setiap langkahnya terasa berat, bukan hanya karena medan yang sulit, tapi juga karena firasat tak enak yang menekan dadanya. Sistem dalam tubuhnya aktif, memberi peringatan lewat suara digital yang nyaris seperti bisikan.

[Sistem Aktif: Shadow Phase]

[Sensor: Entitas Unit-X – Jarak 120 meter]

Shinn berhenti. Pandangannya tertuju ke depan, ke arah persimpangan jalan besar yang sekarang dipenuhi reruntuhan mobil dan puing-puing bangunan. Di sana, di tengah kabut, berdiri seseorang. Sosok itu tegak, diam, seolah memang sudah menunggu sejak lama. Armor yang ia kenakan hitam keperakan, menyatu sempurna dengan jaringan bio-mekanik di tubuhnya. Dari balik helm transparan berwarna biru, sepasang mata merah menyala tajam.

“Akhirnya kita ketemu,” kata sosok itu. Suaranya dalam, tenang, hampir datar.

Shinn menyipitkan mata. “Kau… siapa sebenarnya?”

“Sama sepertimu. Pewaris sistem,” jawabnya sambil melangkah pelan ke depan. “Tapi kita berbeda dalam tujuan. Kau ingin menyelamatkan dunia yang sudah hancur ini… aku ingin membentuknya kembali. Dari awal. Tanpa kelemahan. Tanpa ketidakteraturan.”

Shinn mengepalkan tangan. Aura gelap mulai muncul, perlahan membungkus armor-nya. Sistem merespons emosinya. Ada tekanan udara yang berubah di sekitarnya.

“Dan caramu membentuk ulang dunia… dengan mengendalikan zombie?”

Unit-X mengangguk santai. “Mereka adalah bentuk kehidupan baru. Tidak sempurna, memang. Tapi jauh lebih mudah dikendalikan daripada manusia. Dunia ini udah rusak terlalu dalam, Shinn. Kau harusnya sadar. Manusia… gak layak mimpin lagi.”

Shinn tertawa pendek, sinis. “Lalu siapa yang layak? Kau? Mesin? Sistem?”

“Yang bisa berpikir tanpa emosi. Tanpa dikendalikan rasa takut… atau cinta,” jawab Unit-X tanpa ragu.

Sejenak, hening menyelimuti keduanya. Debu-debu beterbangan pelan, seperti mengiringi momen antara dua kutub yang berbeda pandangan. Dua pewaris sistem, dua sisi dari satu realita yang sama, kini saling menatap seperti cermin masa lalu dan masa depan saling menantang.

Tanpa aba-aba, Unit-X mengangkat tangan.

Dari balik reruntuhan, puluhan makhluk biomecha muncul. Zombie-zombie dengan tubuh yang setengah membusuk, setengah dipenuhi logam, kabel, dan sisa-sisa teknologi. Mata mereka bersinar biru terang, menandakan kontrol penuh oleh sistem.

Shinn menyiapkan tombaknya yang mulai menyala. Aura hitam makin menebal di sekelilingnya, hingga angin pun terasa berhenti.

“Kalau begitu... aku harus menghentikanmu di sini.”

Pertarungan langsung pecah. Shinn melesat maju, tombaknya menyambar satu zombie biomecha dan menghancurkannya dalam sekali tebas. Ledakan listrik menyebar dari tubuh makhluk itu, membuat dua zombie lain tersentak. Tapi mereka terus maju.

Serangan datang dari segala arah, tanpa henti. Namun Shinn menari di antara serangan itu. Gerakannya presisi. Tombaknya berubah bentuk menjadi rantai berduri, melilit dua zombie sekaligus dan menarik mereka ke arah ledakan gravitasi yang muncul dari kakinya. Suara dentuman bergema saat reruntuhan terpental.

Sistem di tubuhnya terus memberi dukungan.

[Mode: Serangan Berat Diaktifkan]

[Stamina: 87%]

Shinn terus bergerak. Di udara, ia memutar tubuh lalu menghujamkan tombak ke tanah. Gelombang kejut muncul, melempar zombie biomecha ke udara. Ia melompat lagi, menangkap satu di antaranya dan meledakkannya dari jarak dekat. Kabut bercampur puing mulai menutupi medan.

Namun, Unit-X masih berdiri diam, memperhatikan. Sama sekali tidak bergerak.

Beberapa menit berlalu. Semua zombie telah hancur. Lalu, dengan santai, Unit-X bertepuk tangan pelan.

“Mengagumkan. Aku tahu dari awal kau berbeda.”

Shinn menoleh cepat. Napasnya mulai berat, tapi matanya masih fokus. “Apa ini… cuma ujian?”

“Bisa dibilang begitu,” kata Unit-X, masih tenang. “Aku cuma ingin tahu… sejauh mana sistem sudah membentukmu.”

“Dan?”

“Kau hampir siap.”

Shinn menahan napas. “Siap buat apa?”

Unit-X menatap langit sebentar, lalu kembali pada Shinn. “Untuk tahap berikutnya. Sinkronisasi penuh. Sistem yang kita miliki… bukan sembarang sistem. Mereka bagian dari proyek Ark Rebirth. Proyek penyelamatan dunia… yang gagal dikendalikan manusia dulu. Tapi kita penerima sistem adalah kuncinya.”

Mendadak, sistem Shinn bergetar. Sebuah informasi baru muncul.

[Informasi Baru Terbuka: Proyek Ark Rebirth – Terkonfirmasi]

Shinn membaca data itu sekilas, lalu menatap Unit-X dengan pandangan penuh pertanyaan.

“Kau bisa bergabung. Bersamaku. Kita bisa ciptakan dunia baru. Tanpa kekacauan. Tanpa manusia-manusia lemah yang selalu saling menghancurkan.”

Shinn menarik napas dalam. Matanya tajam, tapi nadanya pelan.

“Dunia yang kau bayangkan... terlalu dingin. Gak ada cinta, gak ada tawa, gak ada keluarga. Gak ada mereka yang aku sayang. Itu bukan dunia yang ingin aku lindungi.”

Untuk pertama kalinya, Unit-X terlihat goyah. Diam. Lalu, ia membuka helmnya.

Shinn menatap.

Sosok di balik armor itu... seorang pemuda. Tak jauh lebih tua darinya. Luka lama menghiasi wajahnya pelipis, pipi kanan, dan bagian dagu. Tapi yang paling jelas… adalah sorot matanya. Lelah. Penuh luka. Dan... kehilangan.

“Aku juga dulu ingin menyelamatkan,” bisiknya. “Aku punya keluarga. Tapi dunia menolak ku. Mereka bunuh mereka semua. Bahkan setelah aku menyerahkan segalanya…”

Shinn mendengar dengan tenang.

“Aku gak mau ngemis pada dunia lagi,” lanjutnya. “Kalau dunia ini gak bisa diselamatkan... aku akan ambil alih. Dan kuatur sendiri.”

Shinn maju selangkah. “Kita beda. Aku masih percaya ada yang pantas diselamatkan. Selama masih ada satu orang yang bisa bertahan hidup dengan harapan... aku akan berdiri di sisinya.”

Unit-X tersenyum. Senyum getir. “Kalau begitu... kita akan bertarung lagi. Tapi bukan malam ini.”

Seketika, cahaya biru menyelimuti tubuhnya. Sebelum Shinn bisa bereaksi, Unit-X melompat mundur, lalu menghilang dalam semburan cahaya.

[Sinyal Menghilang – Entitas Unit-X Tidak Terdeteksi]

Shinn berdiri sendiri di tengah reruntuhan. Kabut kembali turun pelan. Angin berembus, membawa dingin dan debu di udara.

Dia mendongak menatap langit yang kelam, langit yang seolah tak lagi punya bintang.

“Proyek Ark Rebirth... dan sistem ini. Aku harus tahu lebih banyak,” gumamnya.

Sementara itu, jauh dari lokasi pertemuan, di sebuah ruangan gelap yang dipenuhi layar holografik, seseorang sedang menyaksikan semua itu.

Siluet seorang wanita berdiri, mengenakan mantel laboratorium. Rambutnya diikat rapi, dan kacamata tipis bertengger di hidungnya. Di layar, tayangan dari pertemuan dua pewaris sistem diputar ulang.

Dia tersenyum. “Akhirnya. Dua pewaris sistem telah bertemu. Pertunjukan… baru saja dimulai.”

Tangannya menyentuh layar, memperbesar tampilan wajah Shinn.

“Dan kau, Shinn... kau lebih berharga dari yang mereka kira.”

_________________

To be continued...

Episodes
1 PROLOG: Dunia yang Terbelah
2 BAB 1: Dunia Ganda
3 BAB 2: Batas Dunia
4 BAB 3: System yang Berkembang
5 BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6 BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7 BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8 BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9 BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10 BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11 BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12 BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13 BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14 BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15 Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16 BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17 BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18 BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19 BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20 BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21 BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22 BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23 BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24 BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25 BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26 BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27 BAB 26: Kota Batas Dimensi
28 BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29 BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30 BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31 BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32 BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33 BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34 BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35 BAB 34: Labirin Penuh Darah
36 BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37 BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38 BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39 BAB 38: Penyatuan Void
40 BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41 BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42 BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43 BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44 PENGUMUMAN!
45 Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46 Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47 Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48 BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49 BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50 BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51 BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52 BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53 BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54 BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55 BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56 BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57 BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58 BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59 BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60 BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61 BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup
Episodes

Updated 61 Episodes

1
PROLOG: Dunia yang Terbelah
2
BAB 1: Dunia Ganda
3
BAB 2: Batas Dunia
4
BAB 3: System yang Berkembang
5
BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6
BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7
BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8
BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9
BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10
BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11
BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12
BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13
BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14
BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15
Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16
BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17
BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18
BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19
BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20
BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21
BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22
BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23
BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24
BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25
BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26
BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27
BAB 26: Kota Batas Dimensi
28
BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29
BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30
BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31
BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32
BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33
BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34
BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35
BAB 34: Labirin Penuh Darah
36
BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37
BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38
BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39
BAB 38: Penyatuan Void
40
BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41
BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42
BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43
BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44
PENGUMUMAN!
45
Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46
Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47
Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48
BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49
BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50
BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51
BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52
BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53
BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54
BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55
BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56
BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57
BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58
BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59
BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60
BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61
BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!