BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie

Langit di dunia ini selalu kelabu. Awan menggantung rendah, seperti menekan semua yang ada di bawahnya. Angin dingin berembus pelan, membawa aroma kematian yang samar tapi konstan. Shinn menarik napas dalam, lalu melangkah keluar dari shelter bersama Iluthar.

Di tangannya, peta holografis dari sistem masih menyala. Ada satu titik merah terang yang terus berdenyut.

“3,2 kilometer ke arah timur laut,” gumam Shinn.

Iluthar menoleh sebentar. “Fasilitas militer yang sudah hancur. Tapi kalau beruntung, kita bisa nemuin gudang senjata yang masih utuh.”

“Senjata api, armor, atau amunisi, kan?” tanya Shinn sambil mengamati jalan di depan.

Iluthar mengangguk. “Dan mungkin juga… unit drone yang bisa diperbaiki. Tapi jangan terlalu berharap banyak.”

Shinn mempercepat langkahnya, semangat tapi tetap waspada. “Kalau tempat itu dulu pangkalan militer, berarti zombie-nya juga banyak?”

“Bukan cuma banyak,” sahut Iluthar sambil memeriksa senjata darurat di tangannya. “Tapi juga berbahaya. Bangunan dengan sisa energi dan logam berat sering jadi sarang zombie mutasi.”

Perjalanan mereka menuju reruntuhan terasa seperti ekspedisi ke neraka. Jalanan dipenuhi puing-puing kendaraan militer yang sudah hancur, beberapa bahkan masih menyisakan kerangka manusia yang duduk membeku di balik kemudi. Bau oli dan darah kering menyatu dengan udara.

Shinn menatap sekeliling. “Tempat ini… kayak saksi bisu perang besar.”

“Karena memang itu,” jawab Iluthar. “Sebelum dunia jatuh, manusia sempat ngelawan balik. Tapi mereka kalah. Dan ini jejak kekalahan itu.”

Saat mereka sampai di gerbang fasilitas militer, sistem Shinn langsung memberikan notifikasi:

[Zona Bahaya – Reruntuhan Militer Tingkat Menengah]

[Ancaman Utama: Zombie Eksperimen, Drone Rusak, Sisa Anomali Energi]

“Zombie eksperimen?” Shinn mengernyit.

Iluthar menarik napas dalam. “Dulu ada proyek bio-militer rahasia. Mereka bereksperimen sama virus zombie, penggabungan mesin sama tubuh. Tapi proyek itu gagal. Makhluk yang tersisa… yah, bukan zombie biasa.”

Mereka masuk diam-diam lewat celah di pagar kawat yang sudah roboh. Begitu melewati pagar, bau logam terbakar langsung menyerang hidung. Ada jejak ledakan lama, bekas tembakan plasma, dan tembok-tembok dengan lubang besar seperti habis diterjang mortir.

Iluthar melangkah pelan, setiap gerakannya penuh kehati-hatian. “Kita cari gudang dulu. Kalau bisa dapetin senjata sebelum ketemu makhluk itu, peluang kita lebih besar.”

Tak lama, mereka menemukan satu bangunan yang masih berdiri. Ada panel kontrol di samping pintunya terlihat seperti sistem kunci elektronik yang dulu digunakan militer.

Shinn segera maju, membuka antarmuka sistem. Ia menyambungkan kabel khusus dari pergelangan tangannya ke panel itu.

[Membuka Kunci Gudang… 45%... 70%... 100%]

[Kunci Dibuka – Akses Diizinkan]

Pintu berderit pelan saat terbuka. Aroma debu dan logam tua langsung keluar dari dalam.

Shinn menyalakan lampu dari sistemnya. Di dalam, tampak rak-rak penyimpanan berdebu. Tapi yang bikin matanya melebar adalah satu barisan perlengkapan militer yang masih tersusun rapi: beberapa rifle energi kelas-C, satu set armor ringan taktis, dan dua kotak granat plasma.

Sistemnya langsung bereaksi.

[Item Ditemukan: Plasma Rifle C-1, Armor Serat Nano Lvl.1, Granat Taktis x2]

Shinn mengambil salah satu plasma rifle. Senjatanya ringan, tapi terasa solid dan kuat di tangan. Ia mengarahkan moncongnya ke depan, mencoba membidik. Senyumnya tipis, tapi penuh arti.

“Dengan ini… kita punya peluang bertahan hidup.”

Iluthar membuka satu kotak peluru, memastikan semuanya masih berfungsi. “Lumayan. Ini lebih baik dari apa pun yang kita punya selama ini.”

Tapi kebahagiaan itu nggak bertahan lama. Terdengar suara gemeretak logam dari lorong sebelah. Langkah berat dan suara getaran pelan mulai mendekat.

Iluthar langsung berlutut, mengangkat senjatanya. “Bersiap. Bukan zombie biasa.”

Dari kegelapan, makhluk itu muncul. Sosok tinggi besar, tubuhnya campuran antara daging membusuk dan logam mesin. Separuh wajahnya tertutup helm yang pecah, dan dua mata merah menyala terang.

[Mutasi Tipe E – “Zombie Eksperimen” Lvl.12]

“Bidik jantung mekanisnya!” teriak Iluthar.

Tanpa pikir panjang, Shinn mengangkat senjata dan menembak. Sinar plasma biru keluar dari rifle nya, menghantam dada makhluk itu. Zombie itu mundur satu langkah, tapi masih berdiri.

Iluthar bergerak cepat, menembakkan dua peluru berturut-turut ke pelat dada makhluk itu. Ledakan kecil terjadi, tapi belum cukup untuk merobohkannya.

Makhluk itu mengaum, lalu menyerang. Tinju logamnya menghantam ke arah Shinn dengan kecepatan mengerikan.

“Shinn, awas!”

Tepat sebelum pukulan itu menghantam, sistem Shinn aktif:

[Skill “Sprint Bayangan” Lvl.1 Aktif]

Tubuh Shinn melesat ke samping, nyaris seperti bayangan. Ia menghindar hanya beberapa milidetik sebelum terkena. Jantungnya berdegup kencang, tapi fokusnya tak goyah.

“Iluthar, sekarang!”

Iluthar melempar satu granat ke arah makhluk itu. Ledakan plasma mengguncang ruangan, membuat dinding bergetar dan makhluk itu terpental ke belakang.

Shinn dan Iluthar sama-sama menembakkan senjata mereka ke dada makhluk itu tepat ke bagian mesin yang terbuka karena ledakan tadi.

Makhluk itu mengeluarkan suara erangan panjang, lalu roboh dengan suara dentuman keras.

[Musuh Kalah – EXP +320]

[Loot Diperoleh: Core Mutan Lvl.1, Fragmen Teknologi Eksperimen]

Shinn terengah, tangannya masih gemetar saat menurunkan senjata. Tapi matanya bersinar penuh semangat.

“Kita berhasil…”

Iluthar mendekat, menepuk bahunya. “Lo jauh lebih cepat dari kemarin. Dan lebih tenang.”

Shinn hanya mengangguk. Ia merasa tubuhnya mulai terbiasa dengan medan tempur. Dan sistem dalam dirinya… seolah juga terus berkembang.

Mereka kembali ke gudang, memindahkan semua perlengkapan yang bisa diselamatkan ke dalam kantong sistem penyimpanan. Tak semuanya sempurna, tapi cukup untuk jadi awal persenjataan mereka.

Saat langit mulai gelap atau lebih tepatnya, saat kabut kelabu itu mulai meredup ke arah barat mereka memutuskan untuk kembali ke shelter. Beban di pundak mereka berat, tapi hati terasa lebih ringan.

Di depan pintu shelter, Shinn menatap rifle yang baru saja ia dapatkan. Ia menghela napas pendek.

“Sekarang… kita punya senjata untuk perang.”

Iluthar berdiri di sebelahnya, menatap langit yang kelabu. “Tapi perang baru aja dimulai.”

Namun tanpa mereka sadari, dari kejauhan, seseorang sedang mengamati. Di atas puing-puing bangunan tua, berdiri sosok misterius dengan rambut panjang berwarna ungu gelap dan mata tajam yang penuh rasa ingin tahu.

Ia tersenyum miring.

“Jadi ini dia… anak yang membangunkan sistem dari rongsokan itu.”

_______________

To Be Continued...

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

karena memang begitu kayaknya lebih pas

2025-04-13

0

Filanina

Filanina

perang sama apa?

2025-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG: Dunia yang Terbelah
2 BAB 1: Dunia Ganda
3 BAB 2: Batas Dunia
4 BAB 3: System yang Berkembang
5 BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6 BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7 BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8 BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9 BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10 BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11 BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12 BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13 BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14 BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15 Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16 BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17 BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18 BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19 BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20 BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21 BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22 BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23 BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24 BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25 BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26 BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27 BAB 26: Kota Batas Dimensi
28 BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29 BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30 BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31 BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32 BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33 BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34 BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35 BAB 34: Labirin Penuh Darah
36 BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37 BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38 BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39 BAB 38: Penyatuan Void
40 BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41 BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42 BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43 BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44 PENGUMUMAN!
45 Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46 Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47 Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48 BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49 BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50 BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51 BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52 BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53 BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54 BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55 BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56 BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57 BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58 BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59 BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60 BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61 BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup
Episodes

Updated 61 Episodes

1
PROLOG: Dunia yang Terbelah
2
BAB 1: Dunia Ganda
3
BAB 2: Batas Dunia
4
BAB 3: System yang Berkembang
5
BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6
BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7
BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8
BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9
BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10
BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11
BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12
BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13
BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14
BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15
Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16
BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17
BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18
BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19
BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20
BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21
BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22
BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23
BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24
BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25
BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26
BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27
BAB 26: Kota Batas Dimensi
28
BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29
BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30
BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31
BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32
BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33
BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34
BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35
BAB 34: Labirin Penuh Darah
36
BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37
BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38
BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39
BAB 38: Penyatuan Void
40
BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41
BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42
BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43
BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44
PENGUMUMAN!
45
Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46
Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47
Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48
BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49
BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50
BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51
BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52
BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53
BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54
BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55
BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56
BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57
BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58
BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59
BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60
BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61
BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!