BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong

Debu tebal menyelimuti udara saat ledakan kecil terdengar dari dalam tanah. Tiga sosok berlari tergesa keluar dari lubang tua yang kini mulai runtuh reruntuhan fasilitas rahasia yang baru saja mereka temukan dan bongkar: Ark-02.

Di belakang mereka, dinding-dinding logam yang berkarat ambruk satu per satu. Suara gemuruh dari bawah tanah seperti raungan bumi yang murka. Seolah-olah tempat itu tidak rela rahasianya dibuka kembali.

“Cepat!” Asha berteriak sambil melompat melewati pecahan logam yang berjatuhan. Di tangannya, sebuah tablet tua berisi chip data penuh dengan informasi penting dari sistem Ark.

Iluthar membantu menopang Shinn yang terlihat sedikit lemas. Namun, ada sesuatu yang berubah dari tubuh Shinn.

Tubuhnya kini bersinar dengan aura aneh. Bukan hanya warna gelap yang biasa muncul saat dia mengaktifkan sistemnya. Kali ini, ada cahaya biru keunguan yang bersinar dari sela-sela pakaiannya, menyatu dengan aura gelapnya seperti cahaya dan kegelapan yang berdansa dalam harmoni.

“Shinn… kau… bersinar,” gumam Iluthar setengah kaget.

Shinn hanya mengangguk pelan. Nafasnya masih berat, tapi matanya penuh dengan kesadaran baru.

“Ini… kekuatan baru. Sistemku berevolusi. Namanya… Void Light,” katanya.

Asha menoleh cepat. “Void Light?”

Shinn mengangguk lagi, kali ini dengan lebih tegas. “Ini gabungan dari kegelapan dan cahaya. Kekosongan dan kekuatan. Sistem menamakannya ‘Void Light’, senjata dari kehampaan yang menyerap terang dan gelap.”

Iluthar tampak khawatir. “Kedengarannya kuat, tapi juga… berbahaya.”

“Benar,” Shinn menjawab sambil berdiri lebih tegak. “Tapi kalau aku nggak pakai ini sekarang, kita nggak akan bertahan dari Unit-X.”

Ketiganya berlari ke titik evakuasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Di sana, kendaraan tempur semi-otomatis tipe *Crawler-Tek* menunggu, dengan roda rantai besar dan senjata otomatis di bagian samping. Tapi mereka belum sempat naik ke kendaraan itu, ketika suara berat dan familiar menggema dari arah atas.

“Pewaris baru… kau seharusnya tidak membuka pintu itu.”

Mereka menoleh ke atas reruntuhan. Sosok tinggi besar berdiri di ujung tebing: Unit-X. Tubuhnya dilapisi armor hitam dengan garis-garis merah yang menyala lembut. Di belakangnya, puluhan drone humanoid mengambang, bersenjata plasma, diam namun mengancam.

“Dia datang lebih cepat dari dugaan,” bisik Iluthar.

Shinn melangkah maju. “Kau mengawasi kami sejak awal, ya?”

Unit-X mengangguk ringan. “Tentu saja. Setiap jejak sistem Ark akan memicu pengawasan. Dan sekarang, kau membawa kekuatan yang seharusnya tak pernah ada.”

“Kau bicara seolah kau lebih baik,” sahut Asha dengan nada kesal. “Padahal kau juga bagian dari sistem itu bagian yang gagal.”

Unit-X menoleh sedikit ke arah Asha. “Gagal? Aku hanya realistis. Dunia ini sudah hancur. Satu-satunya cara bertahan adalah membentuk tatanan baru dari puing-puing. Dan untuk itu… hanya yang kuat yang layak hidup.”

Shinn mengepalkan tangan. Aura Void Light berkedip-kedip di sekeliling tubuhnya. “Kau bukan dewa, Unit-X. Dan aku nggak akan biarkan kau pakai dunia ini sebagai ladang eksperimen.”

“Kita lihat saja, pewaris.”

Tanpa aba-aba, pertarungan pun pecah.

Shinn melompat tinggi ke udara. Gravitasi di sekitarnya seperti berantakan karena gelombang Void Light yang dia lepaskan. Tanah di bawahnya merekah, dan angin di sekeliling mereka berputar liar.

Dua drone terbang cepat menyerangnya dari sisi kanan dan kiri. Tapi Shinn hanya mengayunkan tangannya ke depan. Sebuah garis sinar keunguan membelah udara, memotong kedua drone itu dalam sekejap.

“Cepat banget…” gumam Asha yang tak bisa menahan rasa takjub.

Iluthar sudah menyiapkan perisai plasma untuk menahan serangan drone lain yang mulai menghujani mereka dari segala arah.

Shinn melayang di udara. Gerakannya tak beraturan, kadang secepat kilat, kadang seperti melayang bebas tanpa arah. Tapi itu semua adalah bagian dari teknik barunya. Ia memainkan Void Light seperti bagian dari tubuhnya mengatur gaya tolak, memperkuat hantaman, bahkan memanipulasi gravitasi lokal.

Unit-X melangkah pelan ke depan.

“Menarik,” katanya sambil mengangkat satu tangan. Armor-nya bergeser, terbuka, lalu menyusun ulang dengan suara mekanik seperti derak tulang logam.

Tubuhnya berubah. Bentuknya makin ramping dan aerodinamis, tapi aura merah yang terpancar makin kuat dan mengancam.

“Sistemku adalah Red Genesis,” katanya. “Aku adalah kutub sebaliknya dari Void Light. Aku adalah kehancuran mutlak.”

Kedua energi itu pun bertabrakan.

Void Light melawan Red Genesis. Cahaya kosong melawan kegelapan absolut. Ledakan demi ledakan menggetarkan langit. Tanah di sekeliling mereka hancur. Sinar dan bayangan bertabrakan, menciptakan gelombang kejut yang merobek udara.

Pertarungan itu bukan sekadar duel. Itu seperti dua kekuatan kosmik yang saling menguji siapa yang lebih layak mengendalikan masa depan dunia.

Di tengah pertempuran, Shinn merasa pikirannya mulai kabur. Tubuhnya kelelahan. Tapi saat itu juga, wajah-wajah orang yang dia lindungi muncul di benaknya. Ibunya… adik kecilnya… Iluthar… Asha… Kota Terakhir…

"Aku bukan bertarung demi sistem," gumam Shinn. "Aku bertarung demi mereka."

Tangannya membentuk senjata baru. Void Light mengalir dan menyatu di antara jemarinya, membentuk tombak kristal panjang yang berdenyut dengan energi. Seperti bintang yang dibentuk dari cahaya yang tak sempurna.

[Resonansi Void Light 100% – Mode Final Diaktifkan]

Cahaya Void Light makin terang, hingga membuat malam terasa seperti siang sebentar. Shinn berdiri tegak, tombaknya diarahkan ke depan.

“Unit-X!” serunya. “Ini akhir dari pengaruh mu!”

Ia melompat ke udara, melewati drone yang mencoba menghalanginya. Dengan satu serangan terakhir yang membelah langit, dia menebaskan tombaknya tepat ke arah Unit-X.

Dentuman besar meledak. Tanah terangkat. Gelombang energi menghantam seluruh area dalam radius ratusan meter. Drone hancur berantakan. Reruntuhan meleleh oleh panas dan tekanan.

Saat debu mereda, Unit-X tampak berlutut. Armor-nya retak parah. Energi merah yang sebelumnya menyala kini tinggal bara kecil.

Namun, dia masih hidup.

“Belum… selesai…” katanya dengan suara serak dan berat.

Ia menekan sesuatu di lengan armor nya. Sisa drone yang masih bisa terbang segera bergerak cepat ke arahnya dan membawanya mundur, menghilang ke balik kabut yang kini turun menutupi area.

Shinn jatuh terduduk. Nafasnya memburu. Void Light mulai memudar dari tubuhnya, meninggalkan bekas-bekas luka yang samar di kulitnya.

Iluthar segera datang dan menopangnya.

“Kau menang,” katanya.

Shinn menggeleng pelan. “Belum. Dia tahu lokasi Ark - 03…”

Asha mendekat, wajahnya serius.

“Koordinatnya sudah kudapat. Tempat itu ada di bawah tanah. Lebih dalam dari fasilitas manapun yang kita temui. Zona isolasi nuklir… mereka menyebutnya *Depth Zero*.”

Shinn menarik napas panjang. Dadanya naik turun perlahan.

“Kalau begitu, kita siapin semuanya. Karena ‘Depth Zero’… sepertinya bukan cuma tempat rahasia terakhir. Mungkin itu… neraka sesungguhnya.”

Ketiganya saling pandang. Tanpa berkata banyak, mereka tahu pertarungan hari ini cuma pembuka dari peperangan yang lebih besar. Dan Void Light… baru saja memperlihatkan potensi sejatinya.

Episodes
1 PROLOG: Dunia yang Terbelah
2 BAB 1: Dunia Ganda
3 BAB 2: Batas Dunia
4 BAB 3: System yang Berkembang
5 BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6 BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7 BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8 BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9 BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10 BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11 BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12 BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13 BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14 BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15 Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16 BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17 BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18 BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19 BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20 BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21 BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22 BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23 BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24 BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25 BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26 BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27 BAB 26: Kota Batas Dimensi
28 BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29 BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30 BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31 BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32 BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33 BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34 BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35 BAB 34: Labirin Penuh Darah
36 BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37 BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38 BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39 BAB 38: Penyatuan Void
40 BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41 BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42 BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43 BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44 PENGUMUMAN!
45 Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46 Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47 Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48 BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49 BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50 BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51 BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52 BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53 BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54 BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55 BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56 BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57 BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58 BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59 BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60 BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61 BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup
Episodes

Updated 61 Episodes

1
PROLOG: Dunia yang Terbelah
2
BAB 1: Dunia Ganda
3
BAB 2: Batas Dunia
4
BAB 3: System yang Berkembang
5
BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6
BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7
BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8
BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9
BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10
BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11
BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12
BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13
BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14
BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15
Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16
BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17
BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18
BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19
BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20
BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21
BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22
BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23
BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24
BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25
BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26
BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27
BAB 26: Kota Batas Dimensi
28
BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29
BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30
BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31
BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32
BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33
BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34
BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35
BAB 34: Labirin Penuh Darah
36
BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37
BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38
BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39
BAB 38: Penyatuan Void
40
BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41
BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42
BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43
BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44
PENGUMUMAN!
45
Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46
Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47
Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48
BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49
BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50
BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51
BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52
BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53
BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54
BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55
BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56
BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57
BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58
BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59
BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60
BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61
BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!