BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter

Pagi menjelang dengan langit yang selalu kelabu. Di dunia yang ditelan wabah zombie, bahkan matahari pun tampak enggan menyinari. Namun di tengah reruntuhan dan kehancuran, sebuah shelter mungil mulai menunjukkan kehidupan.

Shinn berdiri di samping bangunan utamanya yang baru selesai ia perluas secara manual. Shelter kecil itu, meski sederhana, kini sudah lebih besar, lebih kokoh, dan sedikit lebih nyaman dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Tak jauh dari sana, Iluthar dengan rambut keperakannya yang selalu rapi dan seragam taktis yang kini dilapisi jaket buatan Shinn berdiri mematung sambil memeriksa medan sekitar.

“Kalau benar serangan zombie besar akan datang dalam dua hari, kita harus membangun menara pengawas dan pagar listrik hari ini juga,” kata Shinn dengan suara rendah, mencoba menyampaikan keseriusannya.

Iluthar mengangguk pelan. “Aku akan bantu. Tapi sebelum itu, kamu perlu tahu satu hal.”

Shinn menoleh, merasa ada sesuatu yang penting akan dikatakan. “Apa itu?”

Iluthar memutar lengannya, sedikit menegangkan otot-ototnya, lalu berkata datar, “Kekuatan fisikmu terlalu rendah. Kamu bisa bertarung, tapi kamu belum efisien. Kau punya sistem, bukan? Maka sistem itu harus dioptimalkan.”

Shinn menghela napas. “Aku belum tahu cara melatihnya… Sistemku belum memberi banyak petunjuk soal itu.”

Tiba-tiba, sistem berbunyi.

[Quest Sampingan: Pelatihan Fisik – Basic Training Unlocked]

[Hadiah: +2 STR, +1 Artificial General Intelligence, Skill “Sprint Bayangan” Lvl.1]

Shinn tersenyum. “Sepertinya sistem dengar kamu ngomel.”

Iluthar menatapnya dengan heran. “Sistem mu… bereaksi terhadap ucapan orang lain?”

“Kadang. Aku juga belum ngerti sepenuhnya cara kerjanya,” jawab Shinn sambil menggaruk tengkuknya yang terasa gatal.

Iluthar mengangkat alis. “Menarik.” Ia lalu melangkah maju, menunjukkan rasa ingin tahu yang tak terucapkan.

Hari itu, latihan dimulai. Iluthar melatih Shinn dengan keras lari keliling bangunan, push-up, latihan bertahan dari serangan tongkat kayu, bahkan simulasi pertempuran ringan. Shinn merasa tubuhnya kelelahan, keringat mengucur deras dari dahinya. Awalnya, ia terengah-engah, namun perlahan ia mulai menunjukkan kemajuan pesat. Setiap kali menyelesaikan target latihan, sistem memberinya bonus tambahan yang membuatnya semakin termotivasi.

Di tengah latihan, sistem kembali memberi notifikasi.

[Fungsi Baru Terbuka: Mode Pelatih – Aktivasi oleh Karakter NPC dengan Level Tinggi]

[Iluthar Diakui Sebagai “Instruktur Unit” – Bonus Latihan x2]

Iluthar hanya menyeringai, melihat perubahan itu. “Sekarang kamu nggak punya alasan buat malas.”

Shinn terhuyung ke tanah, ngos-ngosan. “Aku… bakal mati sebelum zombie datang…”

Iluthar meletakkan botol air di sampingnya, memberikan minuman untuknya. “Kalau kamu mati, aku juga. Jadi bertahanlah.”

Matahari mulai terbenam, dan Shinn yang kelelahan akhirnya bisa sedikit beristirahat. Iluthar, di sisi lain, tetap bergerak dengan penuh ketenangan. Ia mulai mengutak-atik material yang telah dikumpulkan Shinn dari dunia zombie. Tiang-tiang logam disusun dengan hati-hati, jaringan kabel dipasang dengan presisi, dan pemicu listrik darurat dari baterai bekas drone disambungkan.

Shinn hanya bisa memandangi dengan kagum. “Kamu ngerti semua itu?”

Iluthar mengangguk tanpa banyak bicara. “Pernah jadi kepala mekanik unit tempur.”

Shinn merasa semakin takjub. “Jadi, kamu nggak cuma ahli bertarung, tapi juga ahli mekanik?”

Iluthar melirik Shinn sekilas, lalu kembali fokus pada pekerjaannya. “Kemampuan bertahan hidup itu penting di dunia ini. Kamu harus punya banyak keahlian kalau ingin bertahan lama.”

Beberapa jam kemudian, pekerjaan mereka selesai. Menara pengawas Lvl.1 berdiri kokoh di salah satu sudut shelter, dan pagar listrik darurat mulai menunjukkan kemajuan.

[Menara Pengawas Lvl.1 – Dibangun]

[Pagar Listrik Darurat – 40% Progress]

Iluthar berdiri di atas menara, matanya menyapu horizon, mencari kemungkinan ancaman yang datang. “Besok kita perlu tur ke selatan. Aku deteksi ada reruntuhan fasilitas militer. Kemungkinan besar ada senjata dan material bagus di sana.”

Shinn menatap ke layar sistemnya. Waktu terus berjalan serangan zombie besar akan datang dalam waktu 38 jam.

“Kalau begitu, malam ini kita rampungkan pagar, dan besok pagi langsung berangkat,” kata Shinn, merasakan urgensi yang kian meningkat.

Sore itu, mereka berdua melanjutkan pekerjaan mereka dengan fokus. Iluthar kembali bekerja pada kabel dan tiang, sementara Shinn membantu sebaik mungkin. Meski tubuhnya terasa letih, ia tahu setiap detik yang mereka habiskan untuk memperkuat shelter adalah investasi penting bagi masa depan mereka.

Saat malam tiba, mereka makan seadanya di dalam shelter. Makanan mereka terbatas, namun mereka berdua tahu bahwa bertahan hidup lebih penting daripada kenyamanan. Shinn menyalakan lampu LED kecil dari dunia asalnya, memberikan sedikit cahaya hangat di ruang logam yang terasa dingin dan hampa.

Iluthar duduk bersandar di dinding, membuka sedikit jaketnya agar tidak terlalu gerah. Rambut keperakannya yang terurai sedikit berantakan setelah latihan, namun tetap tampak menawan. Shinn tak bisa menghindari untuk mencuri pandang, merasakan kecanggungan yang tak bisa ia jelaskan.

“Kamu... nggak pernah takut tinggal di dunia kayak gini?” tanya Shinn pelan, memecah keheningan yang ada.

Iluthar diam sejenak, matanya menatap jauh ke luar jendela shelter, seakan mencari jawaban dalam kegelapan dunia luar. “Takut itu manusiawi. Tapi ketakutan tak bisa menghentikan ku.”

Shinn mengangguk. “Kamu kuat.”

Iluthar meliriknya dengan ekspresi yang lebih lembut dari biasanya. “Kamu juga. Hanya saja belum sadar seberapa besar potensi sistem mu.”

Shinn menatapnya, lalu tersenyum. “Mungkin kamu bisa bantu aku ngerti.”

Iluthar tersenyum samar. “Tentu saja. Aku tak akan biarkan kamu mati dulu… setidaknya sebelum kamu lunasi hutang nyawamu padaku.”

Mereka saling menatap sejenak, kemudian tertawa kecil bersama. Di dunia yang penuh kegelapan dan mayat hidup, momen seperti ini sekecil apapun adalah kemewahan yang jarang bisa didapatkan.

[Status Shelter: Stabil]

[Penghuni: 2]

[Kemajuan: 12% dari Zona Aman Lvl.2]

Besok mereka akan keluar lagi. Menuju reruntuhan militer, menuju risiko baru. Tapi malam ini, untuk sesaat, mereka hanya dua manusia yang bertahan… dan mungkin, mulai membangun sesuatu yang lebih dari sekadar tim.

__________________

To be continued...

Terpopuler

Comments

Filanina

Filanina

dia tahu shinn punya sistem dari mana? apa sudah umum orang-orang di sana punya sistem.

kadang informasinya kurang.

2025-04-12

1

Filanina

Filanina

dipikir lagi ini mirip mode survival ya. kok nggak diceritakan bagaimana mereka dapat makanan?

2025-04-12

1

🐌KANG MAGERAN🐌

🐌KANG MAGERAN🐌

mampir kak, semangat dr 'Ajari aku hijrah' 😊

2025-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG: Dunia yang Terbelah
2 BAB 1: Dunia Ganda
3 BAB 2: Batas Dunia
4 BAB 3: System yang Berkembang
5 BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6 BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7 BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8 BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9 BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10 BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11 BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12 BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13 BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14 BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15 Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16 BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17 BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18 BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19 BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20 BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21 BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22 BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23 BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24 BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25 BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26 BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27 BAB 26: Kota Batas Dimensi
28 BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29 BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30 BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31 BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32 BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33 BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34 BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35 BAB 34: Labirin Penuh Darah
36 BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37 BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38 BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39 BAB 38: Penyatuan Void
40 BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41 BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42 BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43 BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44 PENGUMUMAN!
45 Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46 Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47 Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48 BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49 BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50 BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51 BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52 BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53 BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54 BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55 BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56 BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57 BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58 BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59 BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60 BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61 BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup
Episodes

Updated 61 Episodes

1
PROLOG: Dunia yang Terbelah
2
BAB 1: Dunia Ganda
3
BAB 2: Batas Dunia
4
BAB 3: System yang Berkembang
5
BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
6
BAB 5: Latihan Pertama: Iluthar dan Pertahanan Shelter
7
BAB 6: Misi Militer: Senjata Pertama untuk Perang Zombie
8
BAB 7: Gadis Berambut Ungu dan Tanda dari Masa Lalu
9
BAB 8: Kota Labirin dan Fraksi Bertopeng
10
BAB 9: Zona Tengah Labirin — Markas Zombie Elit
11
BAB 10: Penjaga Tahap Kedua dan Ramalan Kegelapan
12
BAB 11: Kembali ke Dunia Nyata dan Ancaman Tersembunyi
13
BAB 12: Kota Terakhir: Harapan dalam Reruntuhan
14
BAB 13: Bayangan Masa Lalu dan Petunjuk Asal Sistem
15
Bab 14: Unit-X: Penerima Sistem Kedua
16
BAB 15: Pertemuan Dua Pewaris Sistem
17
BAB 16: Cahaya yang Menyatu dengan Kegelapan
18
BAB 17: Jejak Ark Rebirth yang Hilang
19
BAB 18: Void Light: Senjata dari Cahaya Kosong
20
BAB 19: Depth Zero: Gerbang Menuju Ark-03
21
BAB 20: Duel di Kegelapan: Ujian Heartcore
22
BAB 21: Kebenaran di Balik Iluthar
23
BAB 22: Rahasia di Balik Menara Keheningan
24
BAB 23: Tanda-Tanda Retakan Sistem
25
BAB 24: Kabut di Bawah Dunia
26
BAB 25: Pantulan dari Dimensi Ketiga
27
BAB 26: Kota Batas Dimensi
28
BAB 27: E.V.E – Pewaris Kegelapan
29
BAB 28: Perang Realitas – Serangan Exo-Wraith Pertama
30
BAB 29: Jantung Retakan – Memasuki Dimensi Musuh
31
BAB 30: Perjanjian Gelap – Rahasia Di Balik Sistem Shinn
32
BAB 31: Raja dari Dua Dunia – Bangkitnya Voidlord
33
BAB 32: Perang Tiga Front: Dimensi, Manusia, dan Mesin
34
BAB 33: Dunia Retak, Waktu Bergetar
35
BAB 34: Labirin Penuh Darah
36
BAB 35: Senandung Keheningan – Kabut yang Menelan Nyawa
37
BAB 36: Benteng Ilusi – Kota Labirin yang Menelan Jiwa
38
BAB 37: Perang Dimensi Dimulai
39
BAB 38: Penyatuan Void
40
BAB 39: Ritual Penghakiman di Kota Voidheart
41
BAB 40: Celah dari Asal – Pintu Menuju Neraka Dimensi
42
BAB 41: Kota Voidheart – Benteng Perlawanan di Antara Dimensi
43
BAB 42: Tiga Langkah Menuju Neraka
44
PENGUMUMAN!
45
Bab 43: Suara dari Celah — Ujian Batasan Voidlord
46
Bab 44: Pertarungan Tiga Fraksi
47
Bab 45: Menembus Celah Dimensi – Misi Balas Dendam
48
BAB 46: Kota Voidheart yang Membara
49
BAB 47: Bangkitnya Sang Penjaga Asal
50
BAB 48: Fragmen Ketiga – Kubah Kenangan
51
BAB 49: Fragmen Keempat – Kota Tanpa Cahaya
52
BAB 50: Fragmen Terakhir – Gerbang ke Dimensi Asal
53
BAB 51: Voidheart Melawan Asal Kehampaan
54
BAB 52: Dimensi Asal Retak - Awal Bencana Baru
55
BAB 53: Jejak Luka dan Cinta yang Terhapus
56
BAB 54: Kunci Harapan dari Dunia yang Runtuh
57
BAB 55: Mimpi dan Kenyataan yang Terpecah
58
BAB 56: Penjaga Pintu Dimensi – Kebenaran yang Terkubur
59
BAB 57: Benteng Kecil di Tengah Neraka
60
BAB 58: Hari Penentuan – Puncak Dua Dunia
61
BAB 59: Suara dari Kekosongan – Detak Jiwa yang Masih Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!