Satu minggu telah berlalu sejak Asha bergabung. Shelter mereka kini lebih stabil, persenjataan bertambah, dan pelatihan tempur rutin dilakukan setiap pagi. Namun, ketenangan di dunia seperti ini tak pernah bertahan lama.
Pagi itu, sistem milik Shinn memunculkan notifikasi baru yang tidak biasa.
[Radar Sistem: Aktivitas Tinggi Terpantau di Zona Selatan – "Kota Labirin"]
[Kategori Ancaman: Zombie Elit, Anomali Energi, Fraksi Manusia Tak Teridentifikasi]
Asha menatap layar dengan wajah serius. "Kota Labirin… tempat itu dulunya pusat penelitian biologis terbesar di benua ini. Setelah kehancuran, struktur kota berubah sendiri seperti hidup. Lorong-lorongnya terus berubah arah setiap hari. Mereka menyebutnya labirin karena tak ada yang bisa keluar dengan arah yang sama seperti masuk."
Iluthar menambahkan, "Aku dengar beberapa fraksi penyintas membentuk markas di pinggiran kota itu. Termasuk satu yang terkenal… Fraksi Bertopeng."
"Fraksi Bertopeng?" tanya Shinn penasaran.
Asha menjawab, "Kelompok manusia yang selamat dari proyek Kronos. Mereka mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitas dan melakukan eksperimen pada tubuh mereka sendiri mencampurkan teknologi dan mutasi untuk melawan zombie... atau menguasai sesama manusia."
Sistem Shinn memberikan notifikasi tambahan:
[Misi Khusus Terbuka: "Labirin Penuh Darah"]
Tujuan:
Investigasi sumber energi abnormal di Kota Labirin
Temukan identitas pemimpin Fraksi Bertopeng
Hindari konfrontasi langsung dengan Zombie Elit Lvl.20+
Hadiah: – +2 Level – Blueprint Drone Tempur Tipe - R – Item Langka: "Kapsul Inti Dimensi Retak"
Shinn mengepalkan tangan. "Kita harus pergi ke sana."
Iluthar menggeleng. "Itu terlalu berbahaya."
"Tapi semua petunjuk besar mengarah ke sana," balas Shinn. "Fraksi Bertopeng mungkin tahu lebih banyak tentang sistem, atau bahkan masa lalu ibuku."
Asha diam beberapa saat, lalu mengangguk. "Kalau memang itu pilihanmu, aku akan bantu semampuku. Tapi kita harus persiapkan diri. Kota itu tidak bisa dimasuki sembarangan."
Tiga hari kemudian, mereka berangkat. Dengan kendaraan kecil hasil rakitan dari rongsokan dan sistem penggerak magnetik Asha, mereka melaju menuju selatan, menembus wilayah beracun dan hutan logam.
Perjalanan terhenti di pinggiran Kota Labirin. Bangunan tua berdiri seperti tembok pintu masuknya gelap, jalanannya sepi, tapi aura yang memancar membuat bulu kuduk berdiri.
[Memasuki Zona Kota Labirin – Level Rekomendasi: 15+]
[Peta Tidak Tersedia – Struktur Wilayah Dinamis]
Saat melangkah masuk, dinding di kiri dan kanan mulai bergetar pelan. Shinn menoleh ke belakang. Jalur yang mereka lalui... menghilang. Digantikan lorong lain.
"Labirin aktif," bisik Asha. "Kita sudah masuk permainan kota ini."
Setiap sudut kota seperti hidup. Beberapa lorong penuh kabut hijau yang memicu halusinasi, sementara ada jalan yang menampilkan pantulan masa lalu di dinding seperti proyeksi realitas alternatif.
Di salah satu lorong, mereka menemukan simbol aneh tergambar di tembok: sebuah topeng dengan tiga mata.
Tak lama setelah itu, terdengar suara langkah. Sekelompok orang muncul dari kabut, masing-masing mengenakan mantel hitam dan topeng putih tak bermulut.
Pemimpin mereka, bertubuh tinggi dan mengenakan topeng hitam dengan ukiran emas, maju.
"Kami tahu kalian datang, Pengguna Sistem," katanya dengan suara dalam. "Sistem itu... adalah kunci yang kami cari sejak lama."
Iluthar mengangkat senjata. "Kalian siapa?"
"Kami adalah bagian dari masa lalu yang disembunyikan. Dan kami datang bukan untuk melawan... tapi menawarkan kesepakatan."
Shinn menatap tajam. "Kesepakatan?"
Topeng hitam mengangguk. "Kami bisa menunjukkan kalian jalan ke pusat kota, ke jantung Labirin tempat zombie elit berdiam. Tapi dengan satu syarat: serahkan Asha."
Seketika, Shinn dan Iluthar mengarahkan senjata mereka. Asha mematung, matanya berkaca-kaca.
"Aku tahu ini akan terjadi," katanya pelan. "Aku adalah bagian dari kegagalan mereka. Mereka ingin menebus kesalahan... atau mengulanginya."
Topeng hitam tak bergerak. "Pilih sekarang. Jika menolak, kalian akan tersesat selamanya dalam labirin ini."
Shinn menarik napas panjang. Lalu berkata dengan tenang:
"Aku tak akan menyerahkan siapa pun. Terutama bukan orang yang telah menyelamatkan kami."
Iluthar menambahkan, "Kalian mau jalan damai, pergi sekarang. Kalau tidak, bersiap untuk mati."
Untuk sesaat, keheningan menyelimuti. Lalu, topeng hitam tertawa kecil.
"Menarik. Sangat menarik. Baiklah, Shinn. Kita akan lihat sejauh mana sistem rongsokan itu bisa membawamu."
Dalam sekejap, para anggota fraksi menghilang dalam kabut.
Tinggal mereka bertiga, berdiri di tengah kota yang terus berubah.
______________
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments