Bab 19 "Jonatahan Memorize in 1990s"

Setelah pemakaman Gilang suasana rumah tambah makin sepi tidak ada lagi yang mengajak Caenny untuk mengobrol

Selain di kantor Leonardo jarang ada di rumah bersamanya pria itu hanya pulang saat lelah bermain dengan teman-temannya

“Huft… sepertinya aku harus berhenti dari kantor”. Gumam Caenny dia menatap perutnya yang mulai membuncit, ada sekulas senyum di bibir perempuan itu “Sayang… kau di kirim untuk menggantikan Kakek mu, kau akan menemani Mama di sini”.Ujar Caenny dengan bahagia

Sekarang kita tunggu papa mu dia pasti akan pulang sebentar lagi, seperti hari-hari biasa Caenny akan duduk di ruang tamu dengan buku-bukunya

Sampai akhirnya Leonardo kembali dengan keadaan yang lebih mabuk dari biasanya pria itu menatap Caenny dengan penuh nafsu

“Huh istri ku…”

“Leo!”. Caenny menghindar saat pria mabuk itu hendak memeluknya “Uh kau benar-benar”. Kesal Caenny menyeret pria itu ke dalam kamar mandi

Tapi apa daya tenaga pria itu amat kuat hingga mereka bertengkar beberapa kali, Caenny masih tetap dengan pendiriannya dia ingin membereskan pria itu sebelum mengantar Leonardo untuk tidur

“He..hentikan sayang… kau layani saja aku…hmm”

“Kau sangat menyebalkan  kau sangat mabuk!”. Ujar Caenny menyingkirkan wajah Leonardo yang hendak menciumnya

“Ta..tapi kau..sukakan, kau bisa tidur… dengan ku…”. Pria itu tertawa kecil kini wajah Caenny berubah menjadi wajah Barbara di matanya “Uh sayang aku sangat merindukanmu… aku… teganya kau meninggalkan aku…hmmm aku tidak bisa jatuh cinta lagi…”

Caenny terdiam beberapa saat mereka sudah menikah tiga tahun tapi pria itu belum juga bisa moveon dari Barbara, hatinya terasa sangat sakit walau Leonardo sudah pernah memperingatkannya

“Kau harus tidur sekarang tuan Leonardo!”.

Pada akhirnya wanita itu menyeret Leonardo ke kamar setelah membersihkan wajah pria itu lalu dia mengambil selimut menutupi tubuh Leo yang mendingin

Saat Caenny hendak pergi Leonardo yang mulai mendapatkan kesadarannya menatap wanita itu dengan damba seperti malam-malam sebelumnya

“Meski… aku tidak mencintai mu, kau tetap Istri ku Caenny”. pria itu berkata dengan suara berat tangan Caenny kali ini mendorong pria itu memberikan penolakan secara langsung “Caenny!”

“Aku sedang hamil Leonardo…”

Pria itu tersentak dia menatap Caenny dengan serius, akhirnya wanita itu hamil setelah beberapa kali tidur bersama

Leonardo memalingkan wajahnya dia percaya jika itu anak nya walau dia belum siap untuk menjadi seorang Ayah dia tidak pernah memikirkan hal itu lagi setelah berpisah dari barbara

“Huh baiklah…”. Pria itu kini mencoba mengendalikan dirinya “aku akan tidur saja… selamat malam”

Pria itu kini berbaring lalu menarik selimut menutupi tubuhnya setelah mendengar kabar istrinya hamil tidak ada perubahan apapun di wajah pria itu, membuat Caenny hanya bisa menghela nafas

“selamat malam Leo”. Aku Mencintai mu

Caenny menutup pintu kamar pria itu lalu pergi ke kamarnya sendiri dia menatap gitar yang ada di meja kamarnya, dia suka memainkan benda itu saat keadaan rumah sudah senyap seperti ini

Hanya dia dan kesendirian nya, “ah aku tidak sendirian lagi… aku sudah punya teman… sayang kau mau mendengar mama bermain gitar? Mama sangat pandai loh”

Wanita itu duduk kursi santai di dekat ranjangnya lalu mulai memainkan benda itu, untungnya perutnya belum terlalu buncit hingga Caenny bisa memainkan gitar dengan leluasa

Dia bermain dengan nada rendah yang terdengar menyedihkan namun itulah salah satu cara untuk mengusir rasa sedih dalam hatinya

Setiap Leonardo pulang dengan moodnya yang kadang tidak teratur dan melapiaskannya kepada dirinya Caenny tidak ingin memikirkannya lagi terlalu dalam untuk menjaga sebuah nyawa lain dalam tubuhnya

.

Beberapa tahun berlalu Caenny lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah mengurus rumah dan juga mengurus putra mereka yang kini berusia satu tahun

Leonardo pun tidak mengizinkannya untuk bekerja lagi sesuai dengan keinginan wanita itu, Caenny akan mengurus anak nya dan pekerjaan dari rumah saja

“Sayang kemarilah sebentar kau terlalu bergerak cepat, mama tidak bisa mengimbangi mu hahaha”. Caenny memangku putranya yang berusia dua tahun

Pria kecil itu selalu membuat hatinya menghangat pria itu selalu menghiburnya tidak menginginkan Ibunya bersedih sedikitpun

“Mama sedang sedihkan… mama… aku di sini….”

“mama tidak sedih kok, kan ada Jonathan di sini bersama mama”. ucap Caenny dengan gemas lalu mencubit pipi Jonathan dengan gemas “sayang mama kau adalah hal yang paling membahagiakan di hidup mama”

“Benarkah?”. tanya Jonathan kecil dengan serius “tapi kenapa mama selalu bersedih, setiap papa pulang”

Deg.

Jantung wanita itu seakan berhenti berdetak dia pikir dia bisa membodohi Jonathan seterusnya ternyata anak kecil itu lebih peka dari apa yang dia duga

“Jonathan……”.

“Mama? Mama jangan bersedih karena Jonathan akan selalu berada di pihak mama”. Pemuda kecil itu ternyata memahami sang Ibu lebih dari apa yang di pikirkan.

Tangan wanita itu terulur memeluk Jonathan lebih erat memendam segala sendiri berjanji dalam hatinya jika dia tidak akan membiarkan putranya tidak akan merasakan kesepian dan kurang perhatian di dalam keluarga kecilnya

Aku tidak bisa membujuk Leonardo lebih jauh, setidaknya dia masih mengobrol dengan Jonathan di malam hari.

Hari-hari berlalu demikian meski pelengkap di keluarga mereka telah lahir, Jonathan pun memiliki sifat yang hangat seperti Caenny di tambah anak kecil itu sangat ceria

Namun keceriaan seakan lenyap ketika makan malam di mana tidak ada obrolan hangat antara Jonathan dengan sang ayah anak kecil itu sering kali menatap sang Ayah diam-diam lalu beralih kepada Ibunya yang selalu tersenyum hangat kepadanya

Caenny yang sangat baik sedang melayani suaminya menyendokkan nasi dan lauk kepiring pria itu layaknya seorang raja

“Bagaimana keadaan di perusahaan?”. Tanya wanita itu seperti biasa,

Wanita it selalu menanyakan keadaan Leonardo karena jika tidak mereka tidak akan punya obrolan apapun seperti keluarga pada umumnya

“Semuanya baik”. sebuah jawaban singkat yang Leonardo keluarkan dari mulutnya, Caenny pun tidak mempermasalahkan hal itu karena dia mengerti jika suaminya kini sudah sangat lelah

Setelah semua beres maka Caenny akan kembali duduk di samping Jonathan sama seperti dia melayani Leonardo wanita memberi perhatian sama seperti putra kecilnya

“Makan yang banyak sayang, kau harus banyak makan agar tumbuh menjadi orang dewasa yang kuat seperti papa”

“Aku tidak ingin seperti Papa”.

Kata sarkas yang keluar dari mulut Jonathan membuat Leonardo menatap tajam kedua orang itu

“Jonathan apa maksud mu?!”. Tanya Leonardo mencampakan sendok ditangannya, Jonathan anak kecil itu merasa takut tapi dia tetap berada di sana menatap tajam Ayahnya

“Ayah bukan seorang gentlemankan Ibu melayani Ayah dengan baik tapi sekalipun Ayah tidak pernah bilang terimakasih”

“Sayang Ayah kan suami Ibu itu sudah sewajarnya Ibu melayani Ayah mu”. Caenny beralih pada Leoanrdo dia mencoba melerai kedua orang itu dengan baik “maaf sayang…”

“Ck sudahlah aku tidak nafsu makan, kau memang tidak pernah becus mengurus keluarga ini hingga anak itu menjadi pembangkang”

Setelah kata-kata itu keluar dengan kejam dari mulut Leonardo pria itu pergi begitu saja dari sana, meninggalkan Caenny dengan hatinya yang kembali terluka untuk kesekian kalinya

“mama… aku yang salah…”

“Tidak sayang… bukan salah mu Papa mu sedang sangat lelah”. Wanita itu tesenyum secerah mungkin mengatakan jika semua baik-baik saja dari raut wajahnya “Ayo makan sayang, papa akan baik-baik saja nanti dia akan kembali bergabung bersama kita”

Jonathan menatap sang Ibu dengan dalam Caenny mungkin berkata dengan baik nyatanya tidak dengan hatinya

Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 "Keluarga Yang tidak di Inginkan"
3 Bab 2 "Kembali ke Masa Lalu"
4 Bab 3 "Wanita Impian Leo"
5 Bab 4 "Bekerja Lebih Keras"
6 Bab 5 "Sekertaris Culun"
7 Bab 6 "Zoe Perusuh"
8 bab 7 "Kerja Keras Bersama"
9 Bab 8 "Kedatangan Barbara"
10 Bab 9 "Perasaan Yang Bertepuk Sebelah Tangan"
11 Bab 10 "Terbang Ke Kalimantan"
12 Bab 11 "Caenny yang Brilian"
13 Bab 12 "Menggugat Hukum"
14 Bab 13 "Nama yang Mulai Melambung"
15 Bab 14 "Perusahaan Maju"
16 Bab 15 "Perasaan Barbara"
17 Bab 16 "Masa Terpuruk (Memorize in 1990s)"
18 Bab 17 "Pernikahan Yang Menyedihkan I (Memorize in 1990s)
19 Bab 18 "Pernikahan Yang Meyakitkan II Memorize in 1990s"
20 Bab 19 "Jonatahan Memorize in 1990s"
21 Bab 20 "Pertengkaran Kecil"
22 Bab 21 "Arata Gomez"
23 Bab 22 "Hubungan Yang Semakin Romantis"
24 Bab 23 "Permintaan Gilang"
25 Bab 24 "Mencari Kesenangan"
26 Bab 25 "Bersama Caenny I"
27 Bab 26 "Bersama Caenny II"
28 Bab "Sifat Buruk"
29 Bab 28 "Keteguhan Hati Leo"
30 Bab 29 "Membongkar Kedok"
31 Bab 30 "Upaya Terakhir"
32 Bab 31 "Akhir Perjuangan"
33 Bab 32 "Surat Pengunduran Diri"
34 Bab 33 "Berangkat Ke Amerika"
35 Bab 34 "Pria Pemaksa"
36 Bab 35 "Gagal ke Amerika"
37 Bab 36 "Bekerja untuk Arata"
38 Bab 37 "Kontrak Kerja"
39 Bab 38 "Privat Secretary"
40 Bab 39 "Merubah Penampilan Caenny"
41 Bab 40 "Pertama Kali Jatuh Cinta"
42 Bab 42 "Keluarga Impian"
43 Bab 42 "Wanita Egois"
44 Bab 43 "Soft Man"
45 Bab 44 "Tinggal Bersama"
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 "Keluarga Yang tidak di Inginkan"
3
Bab 2 "Kembali ke Masa Lalu"
4
Bab 3 "Wanita Impian Leo"
5
Bab 4 "Bekerja Lebih Keras"
6
Bab 5 "Sekertaris Culun"
7
Bab 6 "Zoe Perusuh"
8
bab 7 "Kerja Keras Bersama"
9
Bab 8 "Kedatangan Barbara"
10
Bab 9 "Perasaan Yang Bertepuk Sebelah Tangan"
11
Bab 10 "Terbang Ke Kalimantan"
12
Bab 11 "Caenny yang Brilian"
13
Bab 12 "Menggugat Hukum"
14
Bab 13 "Nama yang Mulai Melambung"
15
Bab 14 "Perusahaan Maju"
16
Bab 15 "Perasaan Barbara"
17
Bab 16 "Masa Terpuruk (Memorize in 1990s)"
18
Bab 17 "Pernikahan Yang Menyedihkan I (Memorize in 1990s)
19
Bab 18 "Pernikahan Yang Meyakitkan II Memorize in 1990s"
20
Bab 19 "Jonatahan Memorize in 1990s"
21
Bab 20 "Pertengkaran Kecil"
22
Bab 21 "Arata Gomez"
23
Bab 22 "Hubungan Yang Semakin Romantis"
24
Bab 23 "Permintaan Gilang"
25
Bab 24 "Mencari Kesenangan"
26
Bab 25 "Bersama Caenny I"
27
Bab 26 "Bersama Caenny II"
28
Bab "Sifat Buruk"
29
Bab 28 "Keteguhan Hati Leo"
30
Bab 29 "Membongkar Kedok"
31
Bab 30 "Upaya Terakhir"
32
Bab 31 "Akhir Perjuangan"
33
Bab 32 "Surat Pengunduran Diri"
34
Bab 33 "Berangkat Ke Amerika"
35
Bab 34 "Pria Pemaksa"
36
Bab 35 "Gagal ke Amerika"
37
Bab 36 "Bekerja untuk Arata"
38
Bab 37 "Kontrak Kerja"
39
Bab 38 "Privat Secretary"
40
Bab 39 "Merubah Penampilan Caenny"
41
Bab 40 "Pertama Kali Jatuh Cinta"
42
Bab 42 "Keluarga Impian"
43
Bab 42 "Wanita Egois"
44
Bab 43 "Soft Man"
45
Bab 44 "Tinggal Bersama"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!