Besok paginya Leonardo bangun dari tidurnya pria itu tidak lagi bangun terlambat dan membuang waktu dia menyediakan merapikan dirinya dan bersiap untuk berangkat ke kantor
Ah aku lapar. Gumam Leonardo dia bukan tipe pria yang bisa mengurus dirinya sendiri, sebelumnya dia pasti menggunakan tenaga orang lain
Tapi sekarang Leonardo lebih ingin berhemat dan fokus dengan dirinya sendiri dia harus bekerja sangat keras untuk mencapai targetnya tahun itu
“sebaiknya aku membuat roti untuk di makan, nanti aku akan beli makanan murah untuk makan siang”.
Di dalam kulkas ada roti tawar yang belum lama, Leonardo memeriksa makanan itu apa masih layak dikonsumsi nampaknya masih sangat bagus
Leonardo menatap seisi dapur dia tidak mengerti menggunakan peralatan itu karena akan ada asisten rumah tangga sebelumnya dia menjadi teringat pada Caenny
Dulu gadis itu sering membantunya bahkan sebelum menikah masakannya juga sangat enak membuat Leonardo enggan untuk membeli sarapan instan lagi
“Huh aku harus mandiri mulai sekarang, Aku harus mencapai target ku!”. Ucap Leonardo bersemangat dalam hatinya
Dia mengambil sebuah panci seperti biasa dia melihat Caenny memanggang roti menggunakan panci dia menyalakan api dengan dengan ukuran lumayan besar
Lalu memasukan mentega benda itu langsung memeleh karena panasnya panci jadi Leonardo menjaga jarak dari benda melemparkan roti dengan sembarang
“Arghh!”. teriak Leo saat mentega panas mengenai tangannya “Aduh ini sakit sekali!”
Pria itu berdiri berjarak dari tempatnya dia bisa melihat roti tadi terpanggang dengan cepat bahkan sedikit gosong dari pada sebelumnya
“Huh cepat sekali!”. Pria itu buru-buru membalikkan roti itu untungnya mentega sudah menyerap jadi tidak ada lagi mentega panas yang mengenai tangannya lagi
Saat roti itu telah selesai di panggang Leonardo sedikit kecewa dengan pekerjaan tangannya, walau tidak bisa di pungkiri jika dia juga kagum karena dia tidak sampai meledakkan dapur
“Ini gosong…”. Gumam pria itu tapi leonardo tetap memakan makanan yang susah payah dia buat dengan segelas susu dingin cukup untuk mengeyangkannya pagi itu “Lumayanlah…”
Lenardo menggunakan sebuah mobil Marcedes keluaran lama di tahun itu, meski begitu munggunakan mobil sudah membuat pria itu sebagai pria yang nampak berada
Karena Leonardo dan keluarganya adalah kalangan atas, Leonardo yang memutuskan untuk tinggal di Apartemen karena keinginannya sendiri dia hidup secara mandiri dan keluarganya menyetujui hal itu
Sesampainya di Kantor
Sebuah bangunan yang terdiri dari tiga lantai bangunan yang menjadi perusahaannya bergerak dalam bidang kontruksi saja
Leonardo menatap perusahaannya yang tidak terlalu besar jika di bandingkan di masa yang akan datang, perusahaannya sangatlah besar dan maju
Banyak Investor yang datang padanya tidak seperti saat ini, perusahaannya masih bergerak dalam skala nasional
Beberapa karyawan yang berlalu lalang menyapa pria itu dengan senyum dan hormat mereka, Leonardo tersenyum hangat pada mereka mengingat mereka jugalah yang membantu dirinya di masa yang akan datang
Langkah kaki Leo berjalan menuju sebuah ruangan di bangunan itu ruangan yang di turunkan oleh Ayahnya Gilang Siberias
Foto-foto hasil kerja keras mereka terpajang di sana sebuah kebanggaan yang patut dia syukuri karena itu adalah langkah besar dalam dunia kontruksi yang dia lakukan
“Baiklah kita mulai dari mana…”. Pria itu bingung dia membuka komputer lama di depannya dia menjadi tidak terbiasa karena layarnya yang dominan biru “Ah… ternyata semuanya tidak semudah yang kubayangkan tapi baiklah ayo mulai..”
Tahun 90 adalah tahun di mana investor asing mulai masuk jadi Leonardo memutuskan untuk membuat penawaran dan persiapan tender besar-besaran dia akan memulai semuanya dengan baik dari tahun itu
“sebaiknya aku menanam modal di pulai Yogyakarta dan Bali puluhan tahun kedepan akan banyak wisatawan yang akan berkunjung kesana”.
Leonardo menyentuh dagunya sembari berpikir keras dia melakukan kesalahan dengan menanam moda di sumatera dan Kalimantan yang membutuhkan dana besar tapi dengan hasil yang sangat lama
“Sebaiknya aku menggeser dana saja, aku akan mengutamakan dua daerah ini sebagai tempat investasi ku aku akan membeli tanah dan membangun vila di sana”
Sembari berpikir keras pria itu mengacak semua dokumen yang berada di sana sebenarnya semua hasil kerja nya sangatlah bagus untuk tahun itu
Namun jika dia lihat ke masa yang akan datang dia tidak akan salah lagi, dia akan mengambil keuntungan dengan cepat dan banyak hingga dia mencapai mimpinya dalam kurun waktu yang lebih singkat
Kriekkk.
Pintu terbuka menampak seorang wanita muda yang menggunakan kaca mata besarnya, Leonardo menghela nafas dia ingat tahun itu juga Caenny sudah bekerja dengannya
“Wah anda sudah ada di sini? Selamat pagi pak Leo”. Sapa wanita itu dengan senyumnya yang manis
“Oh Halo Caenny”.
Pria itu bersikap lebih datar dia tidak ingin jika wanita itu menaruh harapan lagi kepadanya karena saat ini dia hanya akan fokus kepada Barbara
Caenny mendekat pada Leonardo dengan beberapa dokumen dan salah satunya dia berikan kepada Leonardo, pria itu memperhatikannya dengan seksama sebuah surat pengunduruan diri lebih tepatnya pemecatan
“Zoe?”. tanya pria itu kepada Caenny dengan bingung, dia tidak memiliki masalah dengan pria itu meski sebenarnya dia juga ingin menjaga jarak dari teman lama yang menyebalkan itu
“Ya setelah saya telurusuri beberapa anggaran kita sudah di tilap oleh dia pak, jadi saya mengajukan gugat”. Jelas caenny wanita itu mengajkan banding dan Zoe memilih untuk di pecat lalu membayar denda senilai 10 juta rupiah nominal yang sangat besar di tahun itu “Ini adala denda yang sudah di potong oleh pihak hukum kemarin ada sejumlah 7 jutaan untuk menggati kerugian kita pak”
“Aha baiklah…”. Leonardo tapak berpikir dia kembali mengingat di tahun itu Caenny memang pernah akan menggugat Zoe hanya saja Leonardo sendiri bersikeras jika temannya itu adalah teman yang setia dan baik
Dan Caenny yang tidak mampu menunjukkan bukti kepada hukum dan kepada dirinya, hal itu membuat Caenny di permalukan baik dengan Lenardo sendiri
Haruskah aku minta maaf padanya? Sebelumnya aku sudah menghinanya kan. Leonardo bergumam naun ego dalam dirinya ternyata jauh lebih kuat membuat dia hanya diam dan melanjutkan pekerjaannya
Begitu juga dengan Caenny yang memutuskan untuk kembali bekerja, tempat kerja wanita itu tidak jauh dari Leonardo hanya berkisar tiga meter
Wanita itu nampak sibuk dengan beberapa dokumen lama dan baru yang di cetak oleh Leonardo
Tugas Caenny di sana adalah merapikan dan memeriksa kembali apda yang di kerjakan oleh leonardo wanita itu termaksud wanita yang sangat teliti karena itulah leonardo mempekerjakan Caenny sebagai sekertarisnya
“Pak Leo…”. panggil Caenny yang membuat perhatian Leonardo terlalih pria itu menatapnya ‘Sepertinya anda membuat perubahan besar-besaran pada anggaran kita, apa tidak sebaiknya kita diskusikan dulu?”
“Kita akan mendiskusikan-nya ketikan aku selesai membuat peraturan baru ini”. jelas pria itu kembali fokus pada pekerjaannya
Caenny datang mendekat padanya memperhatikan apa yang pria itu kerjakan di layar komputer itu, ternyata Leonardo sangat bekerja keras wanita itu tampak sedikit aneh
Karena sebelumnya Lenardo adalah pria yang cukup malas dan tidak ingin bekerja keras seperti ini bahkan mengubah sistematika perusahaan segala
“Yang ini, anda memindahkan anggaran dan akan membuat penginapan di Bali dan Yogyakarta anda cukup cerdas tapi…”. Caenny merevisi pekerjaan Leonardo dia meneliti setiap lembar yang terima tadi
"Ada baiknya jika anda menggeser setengah anggaran ke tambang timah yang berada di sumatera anda akan mendapatkan untung berkali lipat tidak sampai setengah tahun ini dan untuk tahun berikutnya anda bisa menggeser anggaran untuk membangun hotel atapun vila dalam skala besar d Yogyakarta”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments