Caenny dan Leo saling menatap jika di lihat sejak mereka berangkat tapi tempat itu di lalui banyak orang dan pelajar yang artinya jalan itu sangat penting untuk transportasi masyarakat
“Caenny aku tidak bisa mempercayai perusahaan kontruksi dan pemerintah di sini”. Ujar Leonardo “dan jalan ini sangat penting untuk transportasi pertambangan kita”
“Kita tidak memiliki anggaran yang cukup, sekalipun kita menggunakan perusahaan kontruksi kita untuk membangun jalan ini”.
Lebih dari itu Caenny sudah terlebih dahulu memikirkan hal ini mereka harus membangun jalan bagaimanapun juga, anggaranya tidak akan mudah dan leonardo tidak ingin menyerah soal pertambangan ini
Untuk beberapa saat pikiran mereka berkecamuk dalam diam mereka, sampai mereka sampai di daerah pertambangan
Leonardo terpaku melihat betapa luasnya kawasan itu dan itu adalah miliknya buah dari pekerjaan yang dia lakukan dengan teladan
“Ini… ini luar biasa”. Pria itu menatap sayu harta berharganya “Aku akan membuat ini menjadi pertambangan terbesar”
Di samping Leonardo Caenny tersenyum menatapnya dia bangga untuk hasil kerja Leonardo mereka bekerja keras dan mendapatkan hasil yang sepadan
Dilan dan beberapa orang lainnya mengarahkan kedua orang pada bangunan khusus di pertambangan bangunan di mana para pekerja akan beristrahat
Bangunan itu terdiri dari empat lantai dan bangunan paling ujung adalah bangunan khusus untuk para petinggi
Tempat itu juga cuku bersih dan rapi karena Caenny dan juga Leonardo akan menetap di sana untuk tiga hari kedepan
“Jadi bagaimana Dilan?”. tanya Leonardo “Kau sudah mengerjakan semua sesuai kesepakatan?”
Pria itu mengangguk ada senyum terukir di bibirnya “Saya harap ini yang terakhir pak Leo, kemarilah…” pria itu mengarahkan kedua orang itu ke jendela
Menatap para pekerja yang susah payah di sana terik matahari yang sangat panas bahkan tidak membuat mereka berhenti bekerja mengumpulkan hasil tambang untuk keuntungan pertambangan yang menjadi tempat mereka mencari nafkah
“Anda memberikan kompensasi dan juga anggaran besar hingga mereka bisa menerima upah setelah dua bulan lamanya”. Ujar pria itu “jarang ada orang yang bisa bertahan untuk menjadi pemilik pertambangan ini karena transportasi dan juga masalah pemerintah”
Leo menghela nafas dia adalah pengusaha baru di sana dia sedikit kesal karena Dilan tidak menjelaskan secara perperinci kesulitan apa saja yang akan mereka hadapi di sana
“Kenapa harus sesusah ini? Melawan pemerintah tidak semudah itu… tahu begitu…”.Leo terdiam saat sebuah tangan memukul pundaknya
“Terimakasih atas kerja keras anda pak Dilan, orang sepintar anda masih bertahan di tempat seperti ini untuk kepentingan kemanusiaan”.
Caenny tersenyum ramah pada pria itu, Dilan yang tadinya sedikit kaku untuk menceritakan permasalah ini menjadi sedikit lega
“Maaf jika ini merugikan kalian, tapi jika kaalian ingin berubah pikiran … kami siap menanggung resiko”
“Kami akan mendatangani serah terima kepemilikan sekaranga”
“Caenny…”. Leo menatap wanita itu tidak percaya tapi tatapan Caenny yang dalam membuat pria itu terdiam . dia tidak pernah salah, aku harus mengikutinya
Dilan menyerahkan beberapa surat resmi kehadapan kedua orang itu “Saya menngurus semua dokumen kepada pemerintah sipil atas nama anda tuan Leonardo Siberias dan wakilnya Caenny Davinci”
“Bagus ini sangat bagus, anda bekerja dengan cepat tapi… saya ingin meminta surat keterangan Hukumnya”
Dua pria itu bingung mereka menatap Caenny dengan heran surat itu memang perlu tapi mereka bisa mencarinya dengan mudah kan
“Saya ingin mendapatkan surat resminya Dilan”
“Untuk apa Caenny? Itu penting?”. Tanya Leonardo heran
“Kita akan mengubah keputusan ini di Jakarta, mengubah dasar Hukumnya menjadi Hukum Pusat dan bukan Daerah dengan begitu Badan Pengawas Pembangunan akan datang dan melihat prospek Kerja pemerintah di sini”
Sebuah ide cemerlang yang membuat Dilan terpana wanita itu bukan hanya manis di matanya tapi juga brilian, sementara Lenardo mulai mengerti arah pembicaraan mereka
“Kita bisa membangun kembali jalan, tanpa mengeluarkan banyak anggaran?”
“Yup kau benar Leo, selain itu kita akan menarik perhatian pemerintah cukup keluarkan sedikit anggaran untuk pembangunan jalan kita akan mendapat simpati masyarakat juga”
“Ini tidak mudah Caenny, kita tidak punya jaringan Hukum di Jakarta”. Leonardo berpikir sejenak api Caenny yang jauh lebih pintar darinya hanya bisa tersenyum
“pak Gilang… Kakek dan Ayah anda itu berteman dengan baik dengan kejaksaan Agung”
“Kau tahu dari mana?”. Leonardo heran dia tidak dekat dengan sang Ayah jadi dia tidak tahu
“ya ku pikir kau sekarang mengerti kenapa aku suka bermain catur dengan pria tua di cafe”
Leonardo ternganga dia yang biasa mengejek wanita itu kurang pergaulan dan lebih cocok seperti nenek tua
Dan wanita itu juga lebih dekat kepada Ayahnya, Gilang sekarang dia mengerti
“Salah satu teman Tuan besar, adalah petinggi di Kejaksaan kita bisa meminta bantuan mereka untuk mengalihkan surat ini sekaligus menarik perhatian Badan Penyelidik ke pulai ini”
Wanita itu tersenyum karena strateginya yang sudah bulat kedua pria itu diam beberapa saat menyumpahi otak mereka yang berpikir pendek
….
Malam Hari.
Setelah penandatanganan alih kepemilikan Leonardo memutuskan untuk melihat orang yang menjadi pekerja di tempatnya pria itu turun kebawah bergabung dengan semua orang yang menyambutnya dengan baik sementara itu di lantai atas
Penerangan yang minim membuat Caenny memutuskan untuk berdiam diri di lantai atas dia memutuskan untuk duduk di jendela memperhatikan gelapnya daerah itu
Hanya ada lampu di beberapa titik pertambangan dan beberapa orang yang samar-samar lewat dari sana
“Sangat suram, tidak terbayang mereka bekerja seperti ini setiap hari”. Gumam Caenny “Aku tidak bisa tidur…”
“Nona Caenny”. suara lembut seorang pria menghampiri wanita itu dengan nampan berisi minuman herbal hangat “Anda pasti tidak bisa tidur”
“Kau tahu?”
“Memang sudah begitu seharusnya, tempat ini cukup dingin di malam hari jadi minumlah ini”
Caenny dengan senang hati menerima minuman yang beroma rempah-rempah itu dia dengan cepat meminumnya membuat tubuhnya menghangat
“terimakasih Tuan Dilan”. pria itu membalasnya dengan senyum hangat
Mereka berdiam beberapa waktu Caenny masih belum berhenti menata ke arah luar menikmati kesunyian tempat itu
Walau begitu pikirannya masih berkecamuk meski rencana mereka sangat matang dia bersyukur bisa sampai di titik ini
“Apa yang anda pikirkan?”. Tanya Dila mengamati wajah wanita itu
“Aku… entahlah aku hanya ingin melakukan yang terbaik dalam masa muda saat ini”
“Jarang perempuan berpikiran seperti anda”
“benarkah? Ku pikir ini sudah seharusnya tidak ada yang tahu masa depan tuan Dilan aku hanya menjaga diri ku untuk meminimalkan masalah yang akan terjadi dimasa depan”
“ anda tidak ingin mengecilkan masalah di masa depan?”. pria itu tersenyum “Karena saya melihat anda sedang belajar banyak hal untuk menghadapi masa depan anda”
Caenny tersenyum tipis wajahnya menunjukan tekanan besar dalam hidupnya
“entahlah Tuan Dilan saya ingin keluarga untuk tempat saya pulang di masa depan, keluarga yang menerima kekurangan saya”
“Orang yang akan menjadi keluarga anda di masa depan, adalah orang yang paling beruntung karena mendapatkan anda”. Dilan memberi pujian pada wanita itu dari sudut pandangnya “karena anda… adalah orang yang baik”. anda juga sangat cantik
Ku harap begitu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
iin marlina
semoga jodoh caenny tuan Arata itu
2025-03-23
1