Leonardo melompat dan tertawa menikmati tubuhnya yang kembali muda pria itu juga memutuskan untuk keluar memeriksa barang-barangnya yang berada di tahun 90-an benar-benar sangat jadul dia menyukai semua itu
Dibandingkan dengan semua miliknya di masa depan ponsel dan juga barang-barang elektronik yang sangat membantu tentu saja barang-barang di masa itu sangat kalah tapi entah kenapa Leo lebih menyukai barang-barang itu
Dia duduk di ruang tamu menghela napasnya berat dia berada di rumah lamanya, di mana dia hidup sebatang kara sejak kepergian sang Ayah
Meninggalkan satu perusahaan yang di kerjakan sejak lama, Leonardo mewarisi itu dan bertekad mengubahnya menjadi perusahaan raksasa di masa depan
“Ayah seandainya kau tahu, jika di masa depan aku berhasil membuat perusahaan Ayah menjadi perusahaan dengan jajaran besar di negara ini meski butuh waktu sampai aku kehilangan wanita yang sangat ku cintai”.
Leonardo bergumam pada sebuah foto hitam putih di hadapannya dia tetap berada di sana untuk waktu yang lama
Hingga akhirnya pria itu beranjak pergi ke sebuah tempat di mana dia mengganti pakaian nya menjadi pakaian kasual dia mulai berjalan-jalan keluar rumah
Menikmati udara segar di tahun 90-an.
Langkah kaki pria itu terhenti di depan sebuah toko yang memanjang banyak koran tatapan pria itu tertuju pada tahun cetaknya, 1991
Dia berada di tahun 1991 tahun di mana dia sedang mengalami kesulitan setelah setahun berjuang barulah dia mengembalikan perusahaan nya dan berkembang pesat di masa depan
“Cih tahun ini aku akan mendapat kesialan, Teman yang ku anggap baik ternyata mengkhianati ku aku tidak akan membiarkan hal itu terulang”.
Leonardo bergumam kesal dia lantas melanjutkan perjalanannya menuju beberapa tempat di sana beberapa titik tempat yang sering dia kunjungi.
Sejenak dia berhenti di depan sebuah taman dia duduk di antara pohon rindang di sana yang sangat menyejukkan tubuhnya
Beberapa menit berlalu pria itu membuka matanya dia menatap area yang ramai dengan anak-anak dan keluarga bahagia teringat akan kelurga nya yang sedikit suram, kenapa mereka sangat dekat dengan Ayah mereka, aku dan Jonathan tidak terlalu dekat begitu juga dengan Ayah ku . gumam Leo, tidak di pungkiri dia ingat ketika Canny mengajak ke taman dan bermain tapi dia malah sibuk untuk bekerja . Toh sekarang Jonathan menikmati hasil kerja keras ku, bukankah itu yang terbaik tidak bercerai dengan Canny itu sudah termaksud hal yang luar biasa.
“Hei Bro!!”. Panggil seorang pria mengejutkan Leo pria itu merangkul Leo dengan erat . “Aku melihat mu sejak tadi apa yang kau lakukan huh? Termenung seperti biasa?”
Lantas Leo menatap tajam pria itu, dia masih ingat dengan jelas siapa ular di sampingnya itu dia teman baik sekaligus musuh dalam selimut Leo.’
“Zoe…!”. Tatapnya tajam
“Ada apa dengan mu? Apa kau ada masalah huh?”.
Ck pria ini sudah membuat ku kesusahan beberapa tahun berikutnya, bagaimana aku harus mengusirnya dia begitu menjijikan! . Pria itu terdiam menyusun beberapa hal yang ada di benaknya dia tidak bisa menjauh dari pria di samping mengingat hubungan mereka dekat dan Zoe sendiri memegang kekuasaan yang cukup tinggi di perusahaan miliknya
Beberapa menit berdiam diri itu membuat Leo sendiri, membuat Zoe ikutan bingung pria yang biasanya sangat ceria itu terlihat sangat dingin dengan sikapnya
“Oh Zoe! Apa yang kau lakukan di sini?”.
“Aku… aku sedang jalan-jalan bersama kekasih ku”. Zoe menunjuk seorang wanita yang sedang membeli makanan, wanita cantik itu melambai kepadanya . “Kau tahu dia sangat seksi ketika di……”.
Kini pikiran Leo teringat akan kisah pria di sampingnya pria yang bertolak belakang dengannya, Zoe kerap kali mengganti pasangannya ketika bosan berbeda dengan dirinya yang setia meski dia menikahi wanita yang dia tidak cintai.
Merasa semakin tidak nyaman Leo mulai beranjak dari sana dia mulai menyusun beberapa rencana yang akan dia lakukan termaksud menyingkirkan pria yang dekat dengannya itu
“Aku pergi dulu, ada beberapa pekerjaan yang harus ku lakukan”.
“Heh ini weekend, bersantailah bekerja tidak akan membuat mu kaya dan mendapatkan wanita itu…. huh Barbara seleranya sangat tinggi”.
“dia pantas melakukan itu, dia begitu cantik wajah dan sangat pintar wajar dia memiliki standar tinggi dia bukan wanita yang biasa menjadi mainan mu”.
Kata-kata Leo membuat Zoe kesal seakan mengatakan jika pria itu tidak layak dan tidak mendapatkan Barbara wanita cantik yang menjadi primadona itu
Ck sial dia melukai harga diri ku!. Batin Zoe menatap kepergian sahabatnya
Di tahun 1991 Leo yang berjalan di anatra orang-orang kini menyadari tahun 1991 adalah hidupnya yang paling terpuruk perusahaan yang bangkrut dan juga di tinggal menikah oleh Barbara sungguh menyedihkan, dia bahkan baru sadar ketika dia keluar dengan kaus biasa bukan seperti pengusaha di zaman itu
Dia juga hanya menggunakan sendal biasa dia tidak memikirkan apapun sebelum beranjak keluar, meski begitu dia enggan kembali berjalan-jalan hari itu cukup menyenangkan
Hingga pria itu kini merasa lapar dia meraba sakunya berharap menemukan beberapa lembar uang di sana, dia selalu menyimpat lembar uang di saku celana
“Huh hanya beberapa rupiah, apa cukup? Cih ini kan tahun 90-an makanan masih sangat murah”. Pria itu memutuskan untuk mampir ke kafe tidak jauh darinya dia kini memesan secangkir kopi dan juga beberapa cemilan sebelum dia pulang ke apartemen nya
“Enak!”.
Leo menyesap kopinya dengan nikmat hingga pandangannya tertuju pada seorang perempuan yang tidak asing, matanya berbinar dan menjadi sangat gugup . Umh Barbara!
Ternyata wanita itu menyadari dirinya lantar menghampiri Leo yang sedang terbengong menatapnya dengan kekaguman yang membara
“Hei…. Leo, lama tidak berjumpa kau sendiri”.
“Umh yah!. Ucap pria itu gugup, matanya tidak berhenti menelisik Barbara sangat cantik membuatnya terkagum setiap saat “Kau juga di sini sendiri?”.
“Yeah tentu, kau tahu aku habis pemotretan sangat melelahkan jadi aku mampir ke sini bukan kah dulu kita sering ke sini?”.
“Yah tentu saja”.
Masa SMA yang sangat indah tentu Leo masih mengingat nya dengan jelas dia berteman dengan Barbara terlalu dekat hingga beberapa orang tidak jarang menganggap mereka adalah pasangan kekasih dan bagi Leo itu tidak masalah hingga dia menyadari perasaannya saat mereka beranjak dewasa.
Barbara sibuk memperbaiki make up dan juga rambutnya, Leo masih tetap memandanginya dengan cara yang sama
Tahun ini dia akan di lamar oleh keluarga konglomerat, aku harus cepat bertindak jika bukan karena Zoe dulu aku juga bisa mengimbangi keluarga itu dan menikah dengan Barbara. Pria itu sibuk bergumam pikiran nya bekerja dengan sangat keras . Dia begitu cantik, aku tidak akan melepaskan nya lagi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments