bab 15

Di sinilah akhirnya Nadia dan Salsa, tempatnya belanja oleh-oleh murah di korea.Pasar Namdaemun adalah pasar tradisional terbesar dan tertua sekaligus pasar retail terluas di Korea Selatan.

Pasar serba ada ini menjual beragam pakaian, makanan, aksesoris, kerajinan tangan hingga peralatan rumah tangga. Harga souvenir di Namdaemun konon lebih murah dibandingkan pasar yang lainnya.

" Uangmu habis Sal? Sampe belanja kesini? "Tanya Nadia, bukan dia tidak pernah kesini. Namun, Nadia memang kurang suka dengan keramaian. Dan tempat ini benar-benar ramai.

"Ishh... di sini tuh barangnya banyak pilihan say. Coba kalau ke toko branded, duit 5 juta cuma dapat satu barang. Kalau di sini kan 5 juta bisa dapat banyak, surganya belanja. Ayo....kita habiskan uang" jawab Salsa yang diakhiri dengan teriakan.

Sedangkan Nadia hanya menghembuskan nafas kesal dan menggelengkan kepalanya, namun Ia tetap mengikuti langkah Salsa. Mereka pun berjalan keliling dan sesekali, Salsa ingin mencoba beberapa kuliner.

" Jangan asal beli Sal, tanya dulu bisa kita konsumsi nggak? halal nggak? "tegur Nadia, saat Salsa ingin memesan salah satu jajanan di pasar tersebut.

Salsa pun bertanya pada sang penjual dan penjual tersebut menjawab bila makanan tersebut tidak diperuntukkan untuk muslim, Ia pun menunjukkan pada salah satu kedai yang ada di sana. Hanan kebab namanya, ternyata kedai tersebut merupakan kedai mungil yang menjual kebab khas Irak.

Setelah berterimakasih pada sang penjual, Nadia dan Salsa pun berjalan ke arah kedai yang di tunjukan tadi.

Setelah mencari tahu, ternyata nama pemilik kedai tersebut adalah Hanan. Yang berasal dari Irak yang sudah 10 tahun tinggal di Seoul, kedai ini terletak di sisi bank. Diantara exit 6 stasiun heouhyeun dan diantara pasar Namdaemun.

Mereka pun akhirnya memesan 2 kebab, selagi menunggu mereka duduk di kursi yang di sediakan. Dikarenakan ukuran kedai ini sangat kecil, jadi kedai ini tidak menyediakan meja, melainkan hanya ada kursi di trotoar buat pengunjung.

Saat tengah menunggu, terdengar teriakan seorang pengunjung.

"Maling" Teriak seorang wanita, yang terlihat bila ia seorang pegawai kantoran. Bila terlihat dari seragamnya.

Anggap saja bahasa Korea ya guys .

"Kenapa tuh" tanya Nadia

" Meneketehe, kan gue sama lu di mari "jawab Salsa.

" Gue ke sono ya, barangkali butuh bantuan. Lu baik-baik di mari Jangan ngelayap kemana-mana, ntar gue tinggal juga lo kalau macam-macam" ucap Nadia seraya memberi Salsa peringatan.

"Iya... Iya nyak, aye diem di mari" Jawab Salsa dengan wajah malasnya.

Dengan mengangkat ibu jarinya, Nadia pun berlari mendekati wanita yang berteriak tadi. Namun saat ia baru beberapa langkah, seorang pria berlari dari arah yang berlawanan tergesa-gesa seolah telah melarikan diri. Dan melihat wanita yang menunjukkan ke arah pria tersebut,tanpa banyak omong Nadia pun langsung menarik tangan pria tersebut dan melakukan putaran tubuh dan langsung membanting tubuh pria itu ke depannya.

Braaakkkk

"Kyaaaa" terdengar teriakan dari beberapa wanita yang ada di sekitar Nadia, saat melihat tubuh pria itu terjatuh.

Tubuh pria itu pun terjatuh terlentang dihadapan Nadia, pria itu langsung berdiri walau merasakan sakit di punggung, pinggang dan tangannya. Ia langsung mengeluarkan pisau lipat dari saku belakang celananya.

Nadia pun menggelengkan kepalanya.

"Ck...Apa nggak ada senjata lain mas bro ?"tanya Nadia dengan tatapan wajah meremehkan pria tersebut. Namun tak urung, ia memasang kuda-kuda untuk bertarung.

"Apa yang kamu katakan? "Tanya pria itu sambil menunjuk-nunjuk Nadia dengan pisaunya. Nadia pun memutar malas bola matanya.

"Aku bilang, apa tidak ada senjata lain? " Tanya Nadia lagi, anggap berbicara bahasa mereka ya guys .

Pria yang memegang pisau pun merasa tersinggung dengan ucapan Nadia, sedangkan di sekeliling Nadia dan pria itu orang-orang hanya melihat dan menunggu aksi Nadia.

Dengan sekejap, pria tersebut maju hendak menusukkan pisau tersebut. Nadia pun sedikit menggeser tubuhnya, lalu menangkap tangan pria tersebut menggunakan tangan kanannya dan tangan kirinya pun memegang pergelangan tangan pria itu dan memelintirkannya. Sehingga pria itu berteriak kesakitan sampai langsung melepaskan pisau yang ia pegang.

Para pengunjung yang melihat pun sampai kembali memekik dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan mereka.

Dengan wajah tanpa ekpresinya, Nadia pun memutar pria tubuh itu. Lalu menendang bagian belakang lutut pria tersebut, sampai pria itu berlutut.

Nadia memegang tangan pria itu di belakang punggungnya dan menekan pundak pria tersebut.

"Tolong lepaskan, ini sakit sekali... Sakit.. Tanganku sakit, aku mohon lepaskan" Mohon pria itu.

Tanpa melepas pegangan tangannya, Nadia pun mengambil tas wanita yang tak jauh dari jaraknya. Ia pun memanggil wanita yang berteriak tadi. Dan mengembalikan tas tersebut pada wanita tersebut.

"Terima kasih atas bantuanya" Ucap wanita itu seraya berkali-kali menundukan tubuhnya.

Nadia pun mengangguk dan sedikit tersenyum.

Para pengunjung pun bersorak dan bertepuk tangan melihat Nadia yang dengan santainya mengalahkan pria tersebut, justru ada yang merekam aksinya dan meng upload Video tersebut. Tak lama datang 2 orang polisi membawa pergi pria tadi dan polisi itu pun berterimakasih pada Nadia.

"Woooow.. Seperti biasa seorang Nadia dengan mudahnya mengalahkan seorang penjambret terbaik.. " Ucap Salsa yang sedari tadi menonton aksi Nadia. Ia pun tak lupa merekam aksi tersebut.

" Kebiasaan lu mah, jangan lu upload vidionya" Balas Nadia.

"Ya elah, tanpa gue upload juga. Video lu mah udah tersebar luar ceu. Coba lo liat ini" Jawab Salsa seraya mengasihkan ponselnya pada Nadia.

Di aplikasi tersebut, terpampang jelas video dirinya yang melawan pria tadi.

Dengan caption " Seorang wanita pemberani yang melawan seorang copet".

Dan masih banyak lagi yang lainnya.

"Mampus... Bentar lagi pasti" Ucap Nadia pun terhenti, karena mendengar deringan suara ponsel miliknya.

" Huft.. Kan? "Nadia pun memperlihatkan ponsel tersebut pada Salsa.

Terpampang nyata di layar ponsel Nadia, bila nama kak Dion di sana. Salsa pun melipat bibir nya ke dalem.

" Assalamu'alaikum kak"

" Waalaikumsalam, kamu dimna? " Tanya Dion dengan suara tegasnya.

"Kan tadi udah bilang, kalau Nadia dan Salsa pergi ke Namdaemun market" Jawab Nadia malas, karena ia sudah bisa menebak bila kakaknya sudah melihat video tadi.

" Kakak ke sana sekarang, jangan kemana-mana!! Assalamu'alaikum " Titah Dion.

" Oke kak, waalaikumsalam "

" Gimana? " Tanya Salsa setelah Nadia mengakhiri panggilan tersebut.

"Gak gimana-gimana, bentar lagi kak Dion nyusul. Belanjaan lu beres semuanya? "Jawab Nadia seraya bertanya.

"Udah, tinggal nunggu kebab doang" Jawab Salsa.

Mereka kembali berjalan ke kedai kebab tadi saat sudah di sana. Ternyata kebabnya sudah selesai dan mereka di beri gratis oleh Hanan, karena melihat aksi Nadia yang mengagumkan.

" Ya Allah.. kalau rezeki mah, emang ga akan ketuker ya" Ucap Salsa bahagia.

Setelah berterima kasih, mereka pun berpamitan pada Hanan sang pemilik kedai. Mereka memilih menunggu Dion di tempat lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!