bab 2

"Kalo kak Dion kemana? " Tanya Nadia, ia bertanya kakaknya itu. Karena semalam Dion baru kembali dari luar kota.

"Masih tidur kayaknya ,tadi turun cuma ambil minum doang "Rizky berbicara sembari sibuk melipat lengan kemejanya sampai siku .

"Ooohhhh..dih, gaya bener adanya Kakak .mau ke mana nih? "tanya Nadia secara mengacak rambut Rizky .

"ih...kakak "Rizki pun menggerutu seraya merapikan kembali rambutnya.

"Cie ..gak biasanya kayak gini udah ada cemceman ya? Nggak terima banget kayaknya kalau rambutmu berantakan" Nadia pun menarik turunkan alisnya .

"Biasalah anak muda Kak .Emangnya Kak Dion yang setia sama status jomblonya .Rizky mau jalan kak. Mumpung do'i mau di ajak keluar. Nanti Rizki cerita, Rizki berangkat ya kak Assalamu'alaikum" Pamit Rizki seraya mencium tangan Nadia.

"Waalaikumsalam.. Hati-hati bawa mobilnya dek" Teriak Nadia, yang di jawab dengan acungan jempol oleh Rizki.

Sebelum keluar ,Nadia pun menyempatkan diri untuk melihat Dion di kamarnya. saat ia masuk, terlihat remang-remang keadaan kamar Kakak keduanya itu. Karena hanya ada sinar dari cahaya matahari yang terhalang oleh gorden tersebut.

"Astagfirullah Kak...udah jam 09.00 ini. Masih molor aja" gerutu Nadia seraya menyibakan gorden ,sehingga tidur Dion pun terganggu.

"Apa sih dek masih pagi juga Kakak masih ngantuk ini "

Bukannya bangun Dion malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut .

"Kak Dion bangun udah jam 09.00 ini. Matahari aja udah muncul dengan cahayanya yang terang tapi tak seterang hatiku" Tegur Nadia seraya menarik selimut.

"Ck.. Mau kemana kamu? Tumben banget pake baju kaya gitu lagi?" Tanya Dion Seraya mendudukan tubuhnya, dengan rambut acak-acakan dan suara serak khas bangun tidur.

"Tampannya kakak gue" Gumam Nadia dalam hati seraya menggelengkan kepalanya.

" Mau jalan sama Salsa,kangen Nadia sama si jagur. kasihan udah 2 tahun dianggurin, cuma dipanasin doang tiap hari. kayak hubungan Nadia cuma diikat doang diperhatiin enggak" Nadia memang selalu ceplas-ceplos pada kakaknya yang satu ini .

"Emang kemana si Andre?tanya Dion dengan nada tidak suka .Dari awal Ia memang tidak setuju dengan pertunangan Nadia dan Andre .Entahlah feelingnya sebagai kakak, sangat tidak baik.

"Entahlah tadi waktu diajak jalan ,alasannya selalu sibuk!!"jawab Nadia malas, Ia pun merebahkan tubuhnya dan menaruh kepalanya di pangkuan Dion.Dion pun mengusap sayang kepala adik perempuan nya.

" Bangun kak, sarapan gih. Apa mau aku minta tolong mbknya bawain sarapan ke kamar? Nadia mau pergi ke pantai sama Salsa, nanti ga ada yang ngingetin kakak buat makan" Ucap Nadia masih enggan bangun.

" Nyuruh kakak bangun, tapi kamu masih tiduran di sini "gerutu Dion membuat Nadia pun bangun dan terkekeh .

" Gak usah biar kakak turun aja. Ya udah gih, keburu siang nanti. Kakak mau mandi dulu "

Dion pun turun dari ranjang dan berjalan masuk ke kamar mandi.

"Nadia berangkat Assalamualaikum" teriak Nadia seraya keluar kamar .

Dion hanya menjawab salam Nadia dalam hati.

Nadia pun jalan ke garasi tempat motor sport kesayangannya parkir ,Nadia menaiki motornya dengan gagahnya sebuah motor sport berwarna hitam dan merah,motor yang selalu ia pakai untuk balapan di sirkuit .Setelah berpamitan pada penjaga Nadia pun melesatkan motornya ke kediaman sahabatnya Salsa Aiza zakiyah.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk ke rumahnya Salsa menggunakan motor. Hanya 15 menit, ia pun memarkirkan motornya setelah masuk gerbang. Setelah menaruh helm nya di atas motor, ia pun masuk ke dalam rumah seperti biasanya.

Setelah mendengar jawaban salamnya, Ia pun langsung duduk di sofa ruang tamu .Para pelayan pun sudah mengenal Nadia, sahabat anak majikannya sedari bangku SMA .

Para pelayan di rumah Salsa, sangat menyukai Nadia karena walau Nadia merupakan anak konglomerat ,ia tak pernah sombong dan selalu berlaku sopan pada siapapun .

Diantara anak-anak Max, hanya Nadia yang tidak mau kehidupan pribadinya tersorot oleh media. Maka dari itu sampai sekarang tidak ada yang tahu bila Nadia adalah salah satu pewaris keluarga Max .kecuali keluarga Andre dan keluarga sahabatnya.

"Nona Nadia, non Salsa masih ada di kamarnya. Non mau Mbak buatin minuman apa?'tanya pelayan Salsa yang berdiri dekat Nadia .

"Nggak usah Mbak kayak sama siapa aja ,nanti kalau Nadia haus bisa ambil sendiri, oh ya mbk, kan Nadia udah sering bilang jangan panggil Nadia non. Nadia ga suka loh mbk" Jawab Nadia.

"Oh iya maaf neng Nadia. mbak lupa hehe" ucap pelayan itu cengengesan sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal .

"Ya udah kalau gitu mbak permisi ke belakang ya neng ,mau lanjutin kerjaan mbak "pamit pelayan tersebut.

" sip...lanjut aja Mbak"Jawab Nadia seraya tersenyum.

Sembari menunggu Salsa, Ia pun menyalakan ponselnya. Membuka semua aplikasi yang ada di ponselnya, tak ada yang menarik, Ia pun berniat menyimpan kembali ponselnya ,namun tiba-tiba ada satu notifikasi yang keluar dari salah satu sosmednya.

Karena iseng, Ia pun membuka notifikasi tersebut. Ternyata pemberitahuan tersebut dari akun seorang perempuan yang selama ini membencinya. Sejujurnya ia tidak tahu sampai saat ini alasan perempuan itu membencinya.

Tak ada yang aneh pada fostingan tersebut,hanya foto seorang pria dari belakang yang tangan si pria berpegangan dengan dirinya. Dengan caption "My Sweet Love" Nadia pun menggelengkan kepalanya. Saat ia akan keluar dari aplikasi tersebut, ada yang membuatnya tertahan.

Sebuah jam tangan yang dipakai oleh si pria, ia sangat mengenali barang tersebut. karena ia yang memberikan barang tersebut padanya saat ulang tahun pria itu, satu tahun yang lalu. Dan barang tersebut pun adalah barang limited edition hanya keluar dua barang. Tak terlalu terkejut sebenarnya apalagi dengan perubahan Andre beberapa bulan terakhir ini.

Akhirnya, Nadia pun tak mau ambil pusing .sampai saat ini ia belum melihat dengan mata kepalanya sendiri ,maka ia belum akan bertindak apapun.

"Semoga hanya perasaanku saja" gumam Nadia dalam hati seraya mengedikan kedua bahunya.

" Woy... Diam-diam bae, ngelamuni apa ceuceu. Ngapa kagak naik ke atas, malah nunggu di mari. Hayu gasken say"ucap Salsa mengejutkan Nadia, hampir saja Nadia menjatuhkan ponsel yang sedang ia pegang.

" Lu ya sal, kebiasaan. Kalau ponsel gue sampai jatuh gimana?"Nadia pun menggerutu karena kesal .

"Yaelah ,Jangan kayak orang susah napa Nad ,anak sultan mah gampang ponsel rusak ,tinggal jentikan jari juga langsung datang babang Jin bawa yang baru" ucap Salsa terkikik geli membayangkan Nadia memiliki seorang jin

Nadia pun memutar malas bola matanya .

"Cus ah..lu pakai si rexsi kan? "tanya Nadia

"kemon, yoilah..dah lama gue gak nunggangin kuda besi gue si Rexy "jawab Salsa semangat.

Mereka pun berjalan keluar rumah, Salsa berjalan ke garasi untuk mengambil motor sport nya yang berwarna putih. Motor sport pemberian dari Nadia, saat ulang tahunnya ke 17 tahun.

"Mau kemana kita sekarang? " Tanya Salsa

Seraya menggunakan helm full face nya.

"Kita kepantai tempat biasa kita kumpul sama anak-anak. Kayanya sambil makan ikan bakar enak tu" Jawab Nadia seraya membayangkan ikan tersebut.

" Kuy lah.. Gas ken, pak bukain gerbangnya" Teriak Salsa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!