bab 12

" kamu habis dari mana semalam? "tanya Dion.

" Biasa balapan dong,aaaahhhhh...seneng banget pokoknya hari ini. Nadia merasa seperti baru terlahir kembali" Jawab Nadia bahagia,senyum yang selalu mengembang di setiap jawaban yang ia ucapkan.

Kedua orang tua, Dion dan Rizki pun tertawa melihat Nadia yang bersorak seperti bocah. Pancaran kebahagiaannya menguar di ruangan tersebut, rasanya sudah lama tidak melihat Nadia yang seperti ini.

" Kak, gimana ceritanya Kakak bisa mergokin dia selingkuh?Kakak mengikutinya? "tanya Rizki yang penasaran dan di angguki yang lainnya.

" Dih, gak ada kerjaan banget jadi stalker.

Emang udah jalannya aja kali,aku harus margokin dia selingkuh.Lagian tempat itu kan tempat tongkrongan Kakak waktu Kakak masih aktif kumpul sama teman-teman dulu, sebelum tunangan. Andre yang menolak ajakan kakak buat jalan, tentu saja jadi kesempatan kakak

Jalan sama Kak Salsa buat kembali mengenang tempat itu.Eeehhh...taunya malah mergokin dia, itu artinya Allah sayang sama kakak. Karena sudah memperlihatkan keburukan dia sebelum kami bersanding di atas pelaminan ia kan ?" jawab Nadia seraya menarik turunkan alisnya.

" Anak papa memang luar biasa, tak terasa putri kecil kita sudah dewasa mah" ucap Max dengan mata yang berkaca-kaca. Bohong bila ia tidak kecewa dan marah atas kejadian ini,namun Ia pun bersyukur bila putrinya terbebas dari si pria b*******itu.

" Papa bener, putri kecil kita terlalu berharga bila harus bersanding dengan pria itu"ucap Elsa yang tanpa terasa meneteskan air matanya. Melihat anak-anaknya akur dan saling menyayangi yang merupakan kebahagiaan yang tiada tara.

Nadia yang tengah bercanda dengan kakak dan adik nya pun terhenti saat mendengar isakan kecil dari sang mama.

" Kenapa Mama menangis? " Nadia pun bangun dan bersimpuh di hadapan Elsa,seraya menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi Elsa.Ia pun merebahkan kepalanya di atas pangkuan sang mama.Elsa pun langsung mengusap sayang kepala Nadia. Begitupun dengan Max yang ikut mengusap kepala Putri kesayangannya.

" Semoga kamu berjodoh dengan pria yang sholeh dan mencintai kamu dengan tulus nak" ucap Elsa

"Aamiin" Ucap yang lainnya.

Mereka pun kembali masuk ke kamar masing-masing dan segera mengistirahatkan tubuh lelah mereka dengan aktivitasnya seharian tadi.

Tok

Tok

Tok

" Masuk"

Nadia pun masuk dengan boneka kesayangan nya.

"Kamu belum tidur dek? " Tanya Rizki saat tahu siapa yang masuk ke kamar. Ia pun menghentikan kegiatan nya memilih foto-foto yang sudah ia ambil beberapa waktu lalu di meja kerjanya.

" Belum kak, aku tidur di sini ya" Nadia yang langsung naik ke atas ranjang Dion dan duduk bersandar.

Dion pun mematikan laptopnya dan berjalan mendekati Nadia, lalu naik ke atas ranjang dan duduk di samping Nadia. Nadia pun langsung menyandarkan kepalanya di pundak sang kakak.

" Apa ada yang membuatmu resah?apa kamu menyesal telah membatalkan pernikahan ini?"tanya Dion seraya mengusap kepala Nadia.

"Ck... Kakak tau aku paling tidak suka dengan yang namanya pengkhianatan, aku hanya khawatir dengan apa yang akan papa lakukan pada perusahaan Andre. Apa pembatalan pernikahan ini akan berimbas pada masalah kerja sama dengan perusahaan kak? " Nadia pun menatap Dion.

"Kamu tau papa dek, papa bukan orang yang berpikiran dangkal. Yang akan menghentikan kerja sama karena masalah peribadi, itu tidak akan papa lakukan selama om David dan Andre tidak melakukan kesalahan yang bisa memicu di perusahan, sampai papa harus menarik kembali saham nya " Jawab Dion.

Nadia pun menarik nafas lega, Dion benar papanya bukanlah orang yang suka mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan. Namun Ia pun tetap ingin mendengar hal tersebut dari mulut yang lainnya.

Andre memang brengsek, tapi tidak dengan keluarganya.

" Oh ya Kak, lusa aku dan Salsa akan ke korea."ucap Nadia,Dion pun mengangkat salah satu alisnya.

" Mau apa kalian ke sana? " tanya Dion.

" liburan Kak, mau apa lagi. Masa iya jualan cilok" Nadia pun mengerucutkan mulutnya.

"Ck, ga ada yang tau kan. Siapa tau kamu melihat ada peluang besar di sana untuk berjualan cilok" Dion pun tertawa dan di ikuti Nadia.

" Berapa lama di sana? " Tanya Dion.

"Palingan juga seminggu, Nadia cuman nemenin Salsa doang. Dia pengen banget kesana, ya sekalian aja liburan kak."

" Kalau gitu Kakak ikut princes"ucap Dion.

" Kakak mau apa ikut ke sana? "Nadia menatap bingung kakaknya.

" Mau daftar jadi member boyband, mau nyari objek yang bagus lah....sekalian jaga kalian di sana, Kebetulan juga Kakak diundang ke pernikahan teman Kakak . Nanti di sana, kalian bisa menempati apartemen teman kakak yang kosong " jawab Dion.

Nadia pun mengangguk semangat, bila kakaknya ikut . Kedua orang tuanya tidak akan banyak drama melarang dirinya untuk pergi bukan.

" Ya udah, tidur gih. Kakak mau nerusin pekerjaan kakak" Titah Dion.

Nadia pun langsung membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya seraya memeluk boneka kesayangannya.

"Usap dulu kepala Nadia, sampai Nadia tertidur" Dion pun mengangguk.

'Tak ada yang boleh menyakiti princess Max, kau harus bersyukur Andre. Karena Nadia tidak menangis atas pembatalan pernikahan kalian, justru hal ini menjadi kebahagiaan untuk Nadia. Bila sampai adik kesayanganku menangis, aku yang akan menghancurkan keluarga dan perusahaanmu' gumam Dion saat mendengar dengkuran pelan Nadia, yang menandakan bila Nadia kesayangannya telah terlelap.

Dion pun kembali menuliskan kegiatannya.

Morning All....

Semua orang sudah kembali beraktivitas seperti biasanya, izin ke Korea pun sudah dikantongi oleh Nadia. Saat sarapan berlangsung tadi, Nadia mengutarakan niatnya seperti yang di duga. Bila sang Papa melarangnya, namun saat mendengar bila Dion pun akan ikut. Izin pun dengan mudah di dapatkan, wajah Nadia yang berbinar bahagia. Namun berbeda dengan wajah Rizki yang cemberut.

Rizky kesal karena Nadia akan berlibur di saat ia sedang sibukan dengan persiapan ujian kelulusannya.

" Kenapa tidak nanti aja sih Kak ke Koreanya? kalau ujian Rizki sudah selesai, tinggal sebulan lagi juga" grutunya, saat ini mereka berada di mobil.Nadia kekeh ingin mengantar Rizki ke sekolahnya.

"Hihihi... Jangan cemberut gitu dong, Kakak kan cuma nemenin kak Salsa.Nanti Kakak beliin oleh-oleh buat kamu dek "ucap Nadia merayu adiknya.

" oleh-oleh apa dari sana, tak ada yang aku mau Kak" jawab Rizki yang masih cemberut.

" Ya udah, nanti kalau kamu lulus dengan nilai terbaik.Kakak akan belikan kamu motor balap yang sama persis dengan si jagur,gimana?" tawaran terakhir Nadia.

Rizki yang mendengar bila dirinya akan dibelikan motor pun, langsung mengembangkan senyumnya. Selama ini ia selalu dilarang oleh kedua orang tuanya mengendarai motor. Karena Rizki pernah tak sengaja menabrak gerobak mie ayam, saat ia masih kelas 1 SMA dulu. Niat menghindari kucing lewat, namun ia malah membelokan stang motornya ke arah roda mie ayam mangkal.

Sejak saat itu, Elsa sang mama langsung menjual motor Rizki yang baru saja dua minggu kendarai. Ceramah panjang pun tak bisa di hindari olehnya, dan hasil jual motor pun Elsa berikan pada penjual mie ayam yang di tabrak oleh Rizki.

" Beneran kak? Mama gimana? " Tanya Rizki yang langsung lesu, ketika mengingat wajah marah sang mama.

" Gampang itu mah, nanti sebelum kakak belikan kamu motor. Kakak akan minta John untuk mengajarimu naik motor di sirkuit. Agar saat kamu memiliki motor sendiri, kamu sudah benar-benar menguasainya." Jawab Nadia tersenyum seraya fokus ke depan.

" Yess... Kakak emang terbaik" Sorak Rizki semangat. Tak terasa mereka pun telah sampai di depan gerbang sekolah Rizki.

" Aku masuk ya kak, Assalamu'alaikum" Rizki berpamitan seraya mencium punggung tangan dan pipi Nadia.

" Waalaikumsalam, belajar yang bener. Jangan banyak mikirin cewek dulu" Ucap Nadia.

"Iya bawel" Nadia pun tertawa melihat wajah Rizki yang kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!